SLIDE 4 (`Ashabah)

Download Report

Transcript SLIDE 4 (`Ashabah)

ةباصعلا باحصأ

ةعبارلا : ةقلحلا

   Kata

at-ta'shib yu'ashshibu

adalah bentuk mashdar dari

– ta'shiiban

. Orangnya atau bentuk kata

faa'il 'ashshoba –

atau subyeknya adalah

'ashobat 'ashib

dan jamak atau bentuk pluralnya adalah: . Namun demikian, kata

'ashobah 'ashobah

atau – selanjutnya disebut dengan

'ashobah

– biasanya digunakan juga dalam bentuk tunggal dan jamak, baik laki-laki maupun perempuan.

Dalam istilah ulama fiqih,

'ashobah

berarti ahli waris yang tidak mempunyai bagian tertentu, baik besar maupun kecil, yang telah disepakati para ulama (supert :

ash-habul furudh

) atau yang belum disepakati oleh mereka (seperti :

dzawil arhaam

).

'

As-shobah

jamak dari kata tunggal

'ashib

yaitu ; kerabat si mayit yang mewarisi harta warisannya dengan bagian yang tidak ditentukan .

 Jika ahli waris tersebut sendiri saja maka dia akan mengambil semua harta warisa, adapun jika bersama dengan ahli waris yang bagiannya ditentukan maka dia mengambil sisa dari pembagian harta warisan setelahnya, sedangkan jika para ahli waris yang bagiannya ditentukan telah mengambil bagian dari harta warisan sehingga tidak ada yang tersisia maka gugurlah bagiannya.

Seperti sabda Rasulullah SAW

ركذ لجر يلولأ وهف يقب امف اهلهأب ضئارفلا اوقحلأ

Artinya: “ Berikanlah warisan kepada ahli waris yang berhak menerimanya dan jika tersisa, maka diberkan kepada ahli waris laki-laki yang lebih berhak menerimanaya.

(HR. Bukahri dan Muslim)

  PEMBAGIAN ASHOBAH 'A shobah terbagi dua bagian;  1). Sababiyah ( ةيببس).

ءلاولا حاكنلا 2). Nasabiyyah ( ةيبسن) .

سفنلاب / ريغلاب / ريغلا هسفنب هريغب عم / هريغ عم

• Yang adalah dimaksud ; oleh 'ashobah 'ashobah dari sababiyah orang yang memerdekakan budak, baik laki-laki maupun perempuan, tetapi menjadi 'ashobah bin-nafsi.

Namun perbincangan 'ashobah sababiyyah ini tidak perlu lagi terlalu panjang lebar, karena tidak ada lagi perbudakan saat ini.

 Yang dimaksud dengan 'ashobah nasabiyyah adalah ; mereka yang menjadi kerabat si mayit dari laki-laki yang tidak diselingi, antaranya dan antara si mayit, oleh seorang perempuan, seperti; anak, bapak, saudara kandung atau saudara se-bapak dan paman kandung atau paman se-bapak. Termasuk di dalamnya anak perempuan dengan apabila saudaranya ia menjadi (anak 'ashobah laki-laki) atau saudara perempuan kandung atau se-bapak yang menjadi 'ashobah karena bersama anak perempuan atau cucu perempuan dari anak laki-laki, atau karena ada bersama keduanya.

 'Ashobah nasabiyah ini terbagi menjadi 3 (tiga) bagian seperti berikut; (1) . Ashobah bin-nafsi (Menjadi 'ashabah dengan dirinya sendiri) (2) . Ashobah bil-ghoiri (Menjadi 'ashabah dengan adanya orang lain yang sederajat) (3) .

Ashobah ma'al-ghoiri (Menjadi 'ashabah karena bersama dengan bintun dan buntu ibnin)

• Ketentuan karena menjadi

'ashobah bin-nafsi

adalah : setiap laki-laki yang sangat dekat hubungan kekerabatannya dengan si mayit, yang tidak diselingi oleh seorang perempuan. Mereka adalah laki-laki yang telah disepakati pada ulama dapat mewarisi, kecuali “suami (

Zawjun

) dan saudara se-ibu (

Ikhwan li-ummin

)”.

• Jumlah mereka pada ashahab bin-nafsi = 12 orang, yaitu ;

(5) (6) (7) (1) (2) (3) (4) (8) (9) (10) (11) (12) anak laki-laki cucu laki-laki dari anak laki-laki dan generasi di bawahnya (wain safal ) bapak kakaek sertra generasi di atasnya (wain 'alaw ) saudara laki-laki kandung saudara laki-laki se-ayah anak laki-laki dari sekandung (wain safal ) saudara laki-laki anak laki-laki dari saudara laki-laki se ayah (wain safal ) paman kandung paman se-ayah anak laki-laki paman (generasi di bawahnya ) sekandung anak laki-laki paman se-ayah (generasi di bawahnya )             نبا نبا نبا با دج قيقش خا بلأ خا قيقش خا نبا بلأ خا نبا قيقش مع بلأ مع قيقش مع نبا بلأ مع نبا

• Maksud adalah dari setiap 'ashabah bil-ghairi perempuan yang mempunyai bagian tertentu, yang ada bersama laki-laki sederajat dengannya. Dalam keadaan seperti ini, dia (perempuan) menjadi 'ashabah dengan adanya laki-laki yang sederajat dengannya.

Dan mereka yang termasuk 'ashabah bil ghairi ada empat (4) kelompok ;

       Anak perempuan (brsm dgn) Anak laki laki Cucu perempuan dari anak laki-laki (brsm dgn) Cucu laki laki dari anak laki-laki Saudari perempuan kandung (brsm dgn) Saudara laki-laki kandung Saudari perempuan se ayah (brsm dgn) Saudara laki-laki se ayah     نبا ) ب ) تنب نبا نبا ) ب ) نبا تنب قيقش خا ) ب ) هقيقش تخا بلأ خا ) ب ) بلأ تخا

    satu anak perempuan atau lebih, yang ada bersama anak laki-laki yang sederajat dengannya. Apabila ia bersama cucu laki-laki dari anak laki-laki, ia menjadi orang mendapat bagian tetap.

Satu cucu perempuan dari anak laki-laki atau lebih, yang ada bersama cucu laki-laki dari anak laki-laki, yang sederajat dengannya dari pihak bapak.

Demikian halnya jika ada bersama cucu laki-laki dari anak laki-laki, yang lebih rendah derajatnya, ia dapat menjadi 'ashabah bil-ghairi dengan cucu laki-laki tersebut .

Satu orang saudari perempuan kandung atau lebih yang ada bersama dengan saudara laki-laki kandung. Jika ia bersama saudara sebapak, ia tidak bisa menjadi 'ashabah. Namun, ia hanya mendapatkan separuh apabila lebih dari satu.

Sementara itu saudara laki-laki )½), sebagai bagian tetap, dan jika lebih dari satu orang mendapatkan (2/3) se-ayah mendapatkan 'ashabah bin-nafsi .

Satu orang saudari perempuan se-ayah atau lebih yang ada bersama saudara laki-laki se-ayah. Apabila mereka ada bersama saudara kandung si mayit, mereka tidak mendapat kan apa-apa, karena terhalang oleh saudara kandung itu .

(1) (2) Seorang saudari perempuan kandung atau lebih, yang ada bersama dengan anak perempuan atau cucu perempuan dari anak laki-laki, atau ada bersama mereka berdua.

Seorang saudari perempuan se-ayah atau lebih, yang ada bersama anak perempuan atau cucu perempuan dari anak laki-laki, atau ada mereka berdua .

 Wassalamu’alaikum wr. Wb………..