P3K 3.b - Ayo Materi Kuliah

Download Report

Transcript P3K 3.b - Ayo Materi Kuliah

PEMBERIAN PERTOLONGAN
TERHADAP KORBAN KECELAKAAN
PADA PEKERJAAN TERTENTU
TUJUAN PEMBERIAN PERTOLONGAN
• Menyelamatkan nyawa korban
• Meringankan penderitaan korban
• Mencegah cedera/penyakit menjadi lebih
parah
• Mempertahankan daya tahan korban
• Mencarikan pertolongan lebih lanjut
PEMBERIAN PERTOLONGAN
TERHADAP KORBAN KECELAKAAN
PADA PEKERJAAN TERTENTU
1. Pemberian pertolongan terhadap
korban kecelakaan pada pekerjaan
dalam ruangan tertutup dan terbatas.
2. Pemberian pertolongan terhadap
korban kecelakaan yang Kontak dengan
bahan kimia.
3. Pemberian pertolongan terhadap
kecelakaan akibat listrik
PRINSIP DASAR
TINDAKAN PERTOLONGAN
1.
Pedoman tindakan
•
•
•
•
Penolong harus memahami dan terampil
Tindakan pertolongan harus berurutan
Amankan korban dan beri tanda tempat kejadian
Cari bantuan sambil memberikan pertolongan
•
Mengenali ciri-ciri gangguan pada korban
•
•
•
•
•
•
Personil
Buku petunjuk/buku pedoman panduan
Kotak P3K & kotak khusus dokter
Alat angkut & transportasi
Alat perlidungan
Peralatan darurat
2. Ciri-ciri gangguan
3. Kesiapan pertolongan
PEMBERIAN PERTOLONGAN
TERHADAP KORBAN KECELAKAAN
PADA PEKERJAAN DALAM RUANGAN
TERTUTUP DAN TERBATAS
1. Menilai situasi
a. Mengenali bahaya diri sendiri dan orang
lain
b. Memperhatikan sumber bahaya (fisik,
kimia)
c. Memperhatikan jenis pertolongan
d. Memperhatikan adanya bahaya susulan
PEMBERIAN PERTOLONGAN
TERHADAP KORBAN KECELAKAAN
PADA PEKERJAAN DALAM RUANGAN
TERTUTUP DAN TERBATAS
2. Mengamankan Tempat Kejadian
a. Memperhatikan penyebab kecelakaan
b. Utamakan keselamatan diri sendiri dengan
menggunakan APD
c. Singkirkan sumber bahaya yang ada
d. Hilangkan faktor bahaya (misal dengan
menghidupkan exhaus ventilasi)
e. Singkirkan korban dengan cara aman dan
memperhatikan keselamatan diri sendiri.
PEMBERIAN PERTOLONGAN
TERHADAP KORBAN KECELAKAAN
PADA PEKERJAAN DALAM RUANGAN
TERTUTUP DAN TERBATAS
3. Memberikan pertolongan
a. Menilai kondisi korban dan tentukan status
korban dan prioritas tindakan
b. Berikan pertolongan sesuai status korban
PEMBERIAN PERTOLONGAN
TERHADAP KORBAN KECELAKAAN
YANG KONTAK DENGAN BAHAN KIMIA
Faktor yang menimbulkan kondisi bahaya
a.
b.
c.
d.
e.
f.
Derajat racun
Sifat fisik
Sifat dasar
Tata cara kerja
Tempat jalan masuk
Kerentanan individu
PEMBERIAN PERTOLONGAN
TERHADAP KORBAN KECELAKAAN
YANG KONTAK DENGAN BAHAN KIMIA
Penggaruh bahan kimia terhadap tubuh :
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
j.
Iritasi
Korosif
Alergi
Kekurangan oksigen
Keracunan sistemik
Kanker
Merusak janin
Pengaruh teradap generasi mendatang
Pneumoconiosis
Efek bius
PEMBERIAN PERTOLONGAN
TERHADAP KORBAN KECELAKAAN
YANG KONTAK DENGAN BAHAN KIMIA
Pada prinsipnya sama dengan pertolongan
terhadap korban kecelakaan pada pekerjaan
dalam ruangan tertutup dan terbatas :
a. Menilai situasi
b. Mengamankan tempat kejadian
c. Memberikan pertolongan
PEMBERIAN PERTOLONGAN
TERHADAP KORBAN KECELAKAAN
YANG KONTAK DENGAN BAHAN KIMIA
Hal-hal yang perlu diperhatikan :
1. Menilai situasi
a. Mengenali bahaya bahan kimia yang
mengancam penolong dan orang lain.
b. Memperhatikan sumber bahaya bahan
kimia
c. Memperhatikan jenis pertolongan
d. Memperhatikan adanya bahaya susulan
PEMBERIAN PERTOLONGAN
TERHADAP KORBAN KECELAKAAN
YANG KONTAK DENGAN BAHAN KIMIA
2. Mengamankan Tempat Kejadian
a. Memperhatikan penyebab kecelakaan
b. Bahan kimia bentuk gas atau uap, penolong
memakai alat pernafasan.
c. Singkirkan sumber bahaya yang ada atau
singkirkan korban dengan cara aman.
PEMBERIAN PERTOLONGAN
TERHADAP KORBAN KECELAKAAN
YANG KONTAK DENGAN BAHAN KIMIA
3. Memberikan pertolongan
a. Menilai kondisi korban dan tentukan
status korban dan prioritas tindakan
b. Berikan pertolongan sesuai status korban
•
•
•
•
•
•
Menghilangkan kontak & mendinginkan kulit.
Terkontaminasi kuli & pakaian diguyur dengan
air waktu melepas pakaian.
Kena kulit cuci dengan sabun
Kena mata cuci dengan boor water/air
Tertelan usahakan muntah
Sesak nafas segera longgarkan pakaian dan
beri O2.
Faktor Yang Mempengaruhi Keparahan
Pada Cedera Akibat Listrik
•
•
•
•
•
•
•
•
Voltage (Kekuatan listrik)
Amper (Arus Listrik)
Type Arus (searah/bolak-balik)
Lama Kontak
Area Kontak
Jalan Arus
Banyaknya Jaringan Resistance
Kandungan Air Dalam Jaringan
Akibat Sengatan listrik
Arus searah dan Bolak-balik
1.
Akibat arus searah :
–
Perubahan elektrolit.
2. Akibat Arus bolak-balik
–
–
–
–
–
–
Kejang otot
Berkeringat
Kerusakan jaringan
Voltage dan freq. 100 v & 60 Hz
menyebabkan ventrical vibrilation
Voltage tinggi dapat menyebabkan paralysis
pernafasan
Arus diatas 20 mA dapat menyebabkan
kontraksi otot pernafasan dada, dlll.
Jaringan Penghantar Listrik
1. Jaringan konduktor
•
•
Pembuluh darah
Otot
2. Jaringan tidak konduktor
•
•
•
Tulang
Kulit kering
Syaraf tepi
Gejala dan tanda
• Cidera (luka bakar akibat listrik masuk dan keluar)
• Mati klinis (hilang kesadaran, henti nafas, henti
jantung)
• Kerusakan jaringan (kulit/sub kutis, saraf, otot, tulang
patah, mata, ginjal, saluran pencernaan, pembuluh
darah, jantung/irama, konduksi, infark)
• Kejang (kontraksi otot tidak teratur)
• Gelisah, nyeri otot, kelumpuhan, gangguan
penglihatan.
Pemberian Pertolongan
1. Menilai situasi
a. Mengenali bahaya diri sendiri dan orang
lain
b. Memperhatikan sumber bahaya
c. Memperhatikan jenis pertolongan
d. Memperhatikan adanya bahaya susulan
Pemberian Pertolongan
2. Mengamankan Tempat Kejadian
a. Memperhatikan penyebab kecelakaan
b. Utamakan keselamatan diri sendiri
c. Singkirkan sumber bahaya yang ada
(putuskan aliran dan matikan sumber
listrik)
d. Hilangkan faktor bahaya misal dengan
menghidupkan exhaus ventilasi, jauhkan
sumber listrik dengan bahan non konduktor)
e. Singkirkan korban dengan cara aman dan
memperhatikan keselamatan diri sendiri
(dengan alat pelindung seperti; sarung
tangan, kayu, tali, kain, sapu dll).
Pemberian Pertolongan
3. Memberikan pertolongan
a. Menilai kondisi korban dan tentukan
status korban dan prioritas tindakan
b. Berikan pertolongan sesuai status korban
•
•
•
•
•
Baringkan korban dengan kepala lebih rendah
dari tubuh
Bila ada tanda henti nafas dan jantung
berikan resusitasi Jantung paru
Selimuti korban
Bila luka ringan obati seperlunya (luka bakar
ringan).
Bila luka berat carikan pertolongan ke
RS/dokter.
PRINSIP RESUSITASI
OTAK SELALU MENDAPATKAN O2
Oksigen
TUBUH
Zat Lain
(Makanan, Air)
SEL
(MLL DARAH)
ENERGI
ABC KEHIDUPAN
3 Unsur masuknya O2 ke otak
• Jalan nafas (Air Way)
• Pernafasan (Breathing)
• Aliran Darah (Circulation)
ABC RESUSITASI
• Membuka jalan nafas (Air Way)
• Mempertahankan pernafasan
(Breathing)
• Mempertahankan aliran Darah
(Circulation)
RESUSITASI PARU
•
•
•
•
•
•
•
•
Baringkan korban terlentang
Longgarkan pakaian
Bersihkan mulut, hidung dan tenggorokan
Bebaskan jalan nafas dengan menengadahkan
kepala
Pada Mulut ke mulut, tutup hidung korban dan
Pada mulut ke hidung, gunakan ibu jari tangan
untuk menahan dagu dan menekan bibir bawah
agar mulut tertutup.
Ambil nafas dan berikan 4 kali hembusan dengan
cepat sehingga dada korban mengembang
Lanjutkan pertolongan nafas 12 – 15 kali
permenit
Jika sudah bernafas awasi pernafasan
RESUSITASI JANTUNG PARU
• Baringakan korban terlentang diatas dasar yang keras dan
kuat
• Kepala korban ditengadahkan
• Tentukan titik kompresi (2 jari diatas ujung tulang dada/titik
temu lengkung iga).
• Letakkan tumit tangan diatas titik kompresi
• Kuncilah jari-jari tangan satu dengan jari tangan lainnya.
• Dengan kedua tangan tegak lurus terhadap tulang dada
lakukan tekanan dengan bantuan BB 80 x/menit kedalaman 4
– 5 cm.
• Bila penolong 1 orang : lakukan 2 x nafas buatan dan disusul
15 x pijatan jantung
• Bila penolong 2 orang : lakukan bersama-sama dengan
perbandingan 1 : 5.
• Lakukan 4 siklus, bila nadi (-) teruskan RJP.
RESUSITASI JANTUNG PARU (RJP)
• Kapan tidak dilakukan RJP :
–
–
–
–
Ada lebam mayat
Ada kaku mayat
Ada pembusukan
Korban terpotong-potong
• Kapan menghentikan RJP :
–
–
–
–
–
Korban pulih
Diganti tenaga terlatih
Kelelahan
Dokter mengatakan untuk menghentikan
Henti jantung lebih 30 menit
KESALAHAN DALAM RJP
SEBAB
AKIBAT
Penderita tidak berbaring Pada
Bidang keras
Penderita tidak horizontal
RJP Kurang efektif
Tekan dahi tekan dagu kurang
baik
Kebocoran saat melakukan
pernafasan buatan
Jalan nafas terganggu
Lubang hidung kurang tertutup
Pernafasan buatan tidak efektif
Letak tangn kurang tepat, arah,
tekanan kurang
Tekanan terlalu dalam atau
terlalu cepat
Rasio RJP dan pernafasan buatan
tidak baik
Patah tulang, luka dalam paru
Bila kepala lebih tinggi, darah ke
otak akan kurang
Pernafasan buatan tidak efektif
Jumlah yang dialirkan kurang
Oksigenasi darah kurang