Seni Tari Kreasi-Kelompok - nbaru :: Pusat Sumber Belajar

Download Report

Transcript Seni Tari Kreasi-Kelompok - nbaru :: Pusat Sumber Belajar

Seni
Budaya
SENI BUDAYA
Seni
Budaya
14. Mengekspesikan diri melalui karya seni tari
Seni
Budaya
14.1. Mengidentifikasi gagasan untuk disusun ke
dalam tari kreasi daerah setempat dalam
bentuk tari tunggal atau berpasangan/
kelompok.
Seni
Budaya
• Mendeskripsikan pengertian, fungsi
peran tari
• Mengidetifikasi jenis tari
• Mengidentifikasi bentuk tari
• Menjelaskan penyajian tari kreasi baru
• Menjelaskan
pengorganisasian
perlengkapan pergelaran
• Menjelaskan prinsip penyelenggaraan
penataan pergelaran
• Menjelaskan sifat, bentuk, tata rias
iringan pada tari kreasi
dan
dan
dan
dan
Seni
Budaya
PENGERTIAN TARI
Tari adalah ekspresi (ungkapan
perasaan, ungkapan emosi) yang
ditampilkan melalui gerak-gerak tubuh
seiring dengan irama. Gerak tubuh
tersebut memiliki
pola-pola gerak
dasar tertentu sesuai dengan daerah
asal atau sumber gerak tersebut
sehingga
dapat
diuraikan
dan
dipelajari.
Seni
Budaya
FUNGSI DAN PERAN TARI
1
2
3
Sarana Upacara
Sebagai sarana upacara tari dapat dibagi menjadi :
1. Tari upacara keagamaan, atau tari ritual untuk
memuja dewa atau menghormati roh para leluhur.
Misalnya tari Rejang, tari Hyang (Bali), tari
Ngalase untuk Dewi Sri (Jawa Barat), tari Mon
(Irian), tari Ma’gellu, tari Bissu (Sulawesi), dan
sebagainya
2. Tari Upacara Keraton yang menampilkan
kewibawaan dan keluhuran keraton yang sengaja
diciptakan sebagai tari pilihan dan memiliki nilai
filosofi tinggi. Misalnya, tari Topeng Tumenggung
(Cirebon), tari Gambuh (Bali), tari Bedaya
Ketawang (keraton Surakarta), tari Bedaya
Semarang (keraton Yogyakarta).
Seni
Budaya
FUNGSI DAN PERAN TARI
1
2
3
Sarana Pergaulan
Memiliki fungsi pergaulan antara sesama
manusia, seperti tari Ketuk Tilu, tari Jaipongan
(Sunda), tari Maengket (Sulawesi), tari Tujuh
Lompat (Maluku), tari Jangger, tari Joged
Bumbung (Bali), tari Serampang Dua Belas, tari
Rantak Kudo (Sumatra).
Seni
Budaya
FUNGSI DAN PERAN TARI
1
2
3
Sarana Hiburan
Tari digunakan sebagai sarana untuk
mencapai kepuasan artistik tertentu.
Tari dalam kelompok ini bisa berupa tari
pergaulan (sebagai sarana hiburan
bagi para petani dan penontonnya),
maupun bentuk tari yang khusus
ditampilkan sebagai seni pertunjukan
yang dinikmati oleh para penontonnya.
Seni
Budaya
JENIS TARI
1
2
3
4
5
Tari Tradisional Klasik
Tarian jenis tradisional klasik dikembangkan
oleh penari kalangan bangsawan istana.
Aturan tarian biasanya baku atau tidak boleh
diubah lagi.
Gerakannya
anggun
dan
busananya
cenderung mewah.
Tarian jenis ini sering berfungsi sebagai sarana
upacara adat atau penyambutan tamu
kehormatan.
Contoh:
Topeng kelana (Jawa barat), Bedhaya dan
Serimpi (Jawa Tengah), Sang Hyang (Bali)
Seni
Budaya
JENIS TARI
1
2
3
4
5
Tari Tradisional Kerakyatan
Tarian jenis ini berkembang di kalangan rakyat
biasa. Oleh karena itu, gerakan cenderung
mudah ditarikan bersama juga iringan musik
dan busananya relatif sederhana.
Tari tradisi kerakyatan sering ditarikan pada
saat perayaan sebagai tari pergaulan.
Contoh:
Jaipongan (Jawa barat), Payung (Melayu), Lilin
(Sumatra Barat).
Seni
Budaya
JENIS TARI
1
2
3
4
5
Tari Nusantara
Jenis tari ini merupakan tarian tradisi
daerah yang sudah dikreasikan
kembali.
Kreasi ini bisa merupakan kreasi
bebas maupun hasil perpaduan gerak
dan gaya tari antaretnik sehingga
muncul jenis tari baru.
Seni
Budaya
JENIS TARI
1
2
3
4
5
Tari Kreasi
Tari kreasi merupakan tarian yang lepas dari
standar tari yang baku.
Jenis tari ini dirancang menurut kreasi penata
tari sesuai dengan situasi dan kondisi dengan
tetap memlihara nilai artistiknya.
Tari kreasi baik sebagai pemanpilan utama
maupun sebagai tarian latar hingga kini terus
berkembang dengan iringan musik yang
bervariasi, sehingga muncul istilah tari modrn.
Seni
Budaya
JENIS TARI
1
2
3
4
5
Seni Kontemporer
Gherakan tari kontemporer silabus terikat
dengan kreografi, bercerita dengan gaya unik,
dan penuh penafsiran.
Seringkali diperlukan wawasan khusus untuk
menikmatinya.
Iringan yang dipakai juga banyak yangtidak
lazim sebagai lagu, dari yang sederhana
hingga menggunakan program komputer
seperti Frutyloops.
Seni
Budaya
BENTUK TARI
1
2
Tari Tunggal
Bentuk penyajian tari oleh seorang penari.
3
Seni
Budaya
BENTUK TARI
1
2
3
Tari Berpasangan
Tari yang disajikan secara berpasangan, baik
sepasang, dua pasang, tiga pasang, atau lebih.
Seni
Budaya
BENTUK TARI
1
2
3
Tari Kelompok
Tari yang disampaikan oleh sekelompok penari yang
tidak berpasangan.
Jumlahnya bisa 3 orang, 4 orang, 5 orang atau lebih
Seni
Budaya
TARI KREASI BARU/TARI MODERN
Yaitu perwujudan tari yang berusaha
melepaskan diri dari keterkaitan aturan
tari yang telah mapan, terutama aturanaturan baku yang terdapat pada tari
klasik.
Sifat
jenis
tari
ini
umumnya
eksperimental
(selalu
mencari
kemungkinan-kemungkinan
baru)
sehingga disebut sebagai tari kreasi
baru.
Seni
Budaya
PENYAJIAN TARI KREASI BARU
Dalam penyajian gerak tari kreasi, kita perlu
memperhatikan hal-hal sebagai berikut :
IRINGAN
KOSTUM
MATERI TARI
POLA
PANGGUNG
Iringan untuk tata gerak tari
dapat diambil dari musik
tradisional, musik asing,
dan tata bunyi yang telah
disusun
dengan
aransemen sendiri, atau
aplikasi
penggabungan
musik-musik tertentu.
Seni
Budaya
PENYAJIAN TARI KREASI BARU
Dalam penyajian gerak tari kreasi, kita perlu
memperhatikan hal-hal sebagai berikut :
IRINGAN
KOSTUM
MATERI TARI
POLA
PANGGUNG
Kostum atau pakaian yang
digunakan sebaiknya
memperhatikan materi gerak
yang disajikan sehingga
penampilan tidak
mengganggu jalannya
gerak tari yang diharapkan.
Seni
Budaya
PENYAJIAN TARI KREASI BARU
Dalam penyajian gerak tari kreasi, kita perlu
memperhatikan hal-hal sebagai berikut :
IRINGAN
KOSTUM
MATERI TARI
POLA
PANGGUNG
Dalam
kematangan
dan
keberhasilan penyajian tari, hal
yang
paling
menentukan
adalah penguasaan gerak tari
yang sesuai dengan ide
sehingga
tidak
kelihatan
kejanggalannya.
Pada
tari
kreasi berkelompok akan lebih
jelas
kelihatan
kekurangkompakan
apabila
salah satu penari ada yang
kurang menguasai materi.
Seni
Budaya
PENYAJIAN TARI KREASI BARU
Dalam penyajian gerak tari kreasi, kita perlu
memperhatikan hal-hal sebagai berikut :
IRINGAN
KOSTUM
MATERI TARI
POLA
PANGGUNG
Penataan panggung perlu
diperhatikan karena dalam
tari kreasi yang berkelompok
terdapat banyak gerak yang
ekspresif
sehingga
panggung jangan sampai
menjadi penghalang dalam
mengekspresikan
gerakgerak tari.
Seni
Budaya
PENGORGANISASIAN PERGELARAN
Pergelaran merupakan suguhan atau sajian dari
hasil kegiatan berolah seni. Dalam acara pergelaran,
waktu harus di manfaatkan seefisien mungkin.
Pengaturan waktu harus tepat, dan diperhitungkan
terlebih dahulu berapa waktu yang dibutuhkan dalam
penampilan. Hal tersebut dapat dilihat dalam acara
gladi bersih. Apabila dalam acara pergelaran
terdapat selingan acara selingan tersebut tidak boleh
menggangu unit sajian pergelaran.
Supaya penyajian berjalan dengan urut tiap-tiap
seksi harus melaksanakan tugas dan tanggung
jawabnya untuk saling menunjang dan saling
mendukung.
Seni
Budaya
KELENGKAPAN PERGELARAN
Kelengkapan pergelaran merupakan hal
yang paling mendukung keberhasilan
penyelenggaraan pergelaran.
Kelengkapan pergelaran tersebut ialah:
1.
2.
3.
4.
tempat pergelaran;
hasil karya tari kreasi yang disajikan ;
publikasi;
pengorganisasian.
Seni
Budaya
PRINSIP PENYELENGGARAAN PERGELARAN
INTERAKSI
INISIATIF
REPETISI
INTEGRITAS
EFISIEN
ESTETIKA
Prinsip Interaksi
Penyelenggaraan pergelaran
harus
berorientasi
pada
kepentingan
kedua
belah
pihak,
yaitu
kepentingan
penyelenggaraan dan pemirsa.
Oleh karena itu pergelaran
perlu dipersiapkan agar benarbenar menarik pengunjung
untuk
menyaksikan
dan
memberi respon terhadap
penyelenggaraan pergelaran.
Seni
Budaya
PRINSIP PENYELENGGARAAN PERGELARAN
INTERAKSI
INISIATIF
REPETISI
INTEGRITAS
EFISIEN
ESTETIKA
Prinsip Inisiatif
Penyelenggara harus mengambil
inisiatif dan menentukan langkahlangkah yang sistematis dan
terencana
kearah
pendekatan
masyarakat sehingga masyarakat
mengetahui
bahwa
sedang
diadakan
pergelaran
dan
sejenisnya.
Sebagai contoh, pameran musium
yang berlangsung terus menerus
perlu publikasi yang jelas agar
musium
selalu
didatangi
pengunjung.
Seni
Budaya
PRINSIP PENYELENGGARAAN PERGELARAN
INTERAKSI
INISIATIF
REPETISI
INTEGRITAS
EFISIEN
ESTETIKA
Prinsip Repetisi
Prinsip
repetisi
adalah
penyelenggaraan pameran atau
pergelaran
yang
dilakukan
berulang-ulang. Hal tersebut
dilakukan agar pameran atau
pergelaran
dapat
dikenal
dengan benar oleh publik
sehingga didapat pemahaman
tentang materi pergelaran.
Seni
Budaya
PRINSIP PENYELENGGARAAN PERGELARAN
INTERAKSI
INISIATIF
REPETISI
INTEGRITAS
EFISIEN
ESTETIKA
Prinsip Integritas
Prinsip integritas dilaksanakan
jika
penyelenggara
ingin
menampilkan banyak materi.
Penyelenggaraan seni tari dan
kreasi dari berbagai daerah
serta tari modern dengan nama
yang sedikit megah seperti “
Indonesia Menari “. Dalam hal
ini , materi pergelaran harus
disusun menjadi satu totalitas
yang integral dengan satu tema
sentral.
Seni
Budaya
PRINSIP PENYELENGGARAAN PERGELARAN
INTERAKSI
INISIATIF
REPETISI
INTEGRITAS
EFISIEN
ESTETIKA
Prinsip Efisien
Pergelaran yang dilakukan
harus jelas kepentingan
dan
arahnya.
Penyelenggaraan
harus
sistematis
agar
tidak
merepotkan penyelenggara
dan pengunjung.
Seni
Budaya
PRINSIP PENYELENGGARAAN PERGELARAN
INTERAKSI
INISIATIF
REPETISI
INTEGRITAS
EFISIEN
ESTETIKA
Prinsip Estetika
Estetika
(keindahan ) menjadi
prasyarat
penyelenggaraan
pameran. Lingkungan yang indah
dan
menarik
akan
sangat
membantu jalannya pergelaran
karena dalam prinsip estetika,
pesona visual sangan dipentingkan.
Prinsip estetika dapat diterapkan
dengan cara penataan warna
panggung, efek suara, serta
komposisi
materi
pergelaran
sehingga tercipta suasana yang
menyenangkan dan mempesona.
Seni
Budaya
PENATAAN RUANG
1
2
3
a. Tata Cahaya ( Lighting )
Sumber cahaya sangat mempengaruhi penampilan gerak
dan perwatakan penari. Warna-warna lampu dapat
membuat lebih menarik dan mendukung suasana pentas.
Sifat warna cahaya lampu yang berhubungan dengan
kepentingan penggung antara lain :
1. warna hijau memiliki sifat senang, sejuk, akrab dan segar;
2. warna jingga memiliki sifat lincah dan dinamis;
3. warna ungu memiliki sifat susah, berkabung, dan romantis;
4. warna kuning memiliki sifat riang, kesatria dan gembira;
5. warna biru memiliki sifat tenang, agung dan dingin;
6. warna merah memiliki sifat panas, marah, dan gairah.
Seni
Budaya
PENATAAN RUANG
1
2
3
b. Dekorasi
Penataan pangung secara keseluruhan dapat
mendukung pementasan karya yang disajikan.
Seni
Budaya
PENATAAN RUANG
1
2
3
c. Perkengkapan Panggung
Perlengkapan pangung adalah alat atau
barang-barang
yang
diperlukan
dalam
pementasan karya seni yang bersangkutan.
Sound System atau Pengeras Suara
Soun System sangat membentu dalam suatu
pementasan pergelaran. Penataan suara yang
baik,
dapat
menghidupkan
suasana
pergelaran. Selama pergelaran, diusahakan
supaya tidak terjadi gangguan efek suara.
Seni
Budaya
TARI KELOMPOK
1
2
3
4
Sifat :
Homogen : Menari bersama dengan gerakan yang sama.
Heterogen :Menari bersama dengan gerakan atau tugas
yang berbeda.
Seni
Budaya
TARI KELOMPOK
1
2
3
4
Bentuk :
Berjejer, bagian depan semua penari terlihat
utuh oleh penonton.
Berbaris, bagian samping semua penari terlihat
oleh penonton.
Berderet ke belakang, hanya penari terdepan
yang terlihat utuh.
Diagonal, menyilang panggung baik berjejer,
berberis, atau berderet.
Membentuk lingkaran penuh atau setengah.
Membentuk berbagai bentuk persegi tiga
Seni
Budaya
TARI KELOMPOK
1
2
3
4
D. Tata rias
Rias wajah untuk tari lebih tegas baik garis atau
warnanya, sedangkan rias sehari-hari lebih
tipis. Busana, aksesoris, dan properti penari
pun harus dipilih yang mendukung ekspresi dan
penampilan tari, bukan malah mempersulit
gerak.
Seni
Budaya
TARI KELOMPOK
1
2
3
4
E. Iringan Musik
Iringan musik untuk tari harus mencerminkan
fungsinya. Iringan musik pada tarian memiliki
fungsi:
membimbing hitungan atau irama gerak.
Mendukung ekspresi dan gairah tari.
Seni
Budaya
APRESIASI SENI TARI 1
Seni
Budaya
APRESIASI SENI TARI 2
Seni
Budaya
APRESIASI SENI TARI 3
Seni
Budaya
REFERENSI
1. Nursantara, Yayat. Seni Budaya untuk KMA
Kelas X. Penerbit Erlangga. Jakarta: 2007
2. Nursantara, Yayat. Seni Budaya untuk KMA
Kelas XI. Penerbit Erlangga. Jakarta: 2007
3. Nursantara, Yayat. Seni Budaya untuk KMA
Kelas XII. Penerbit Erlangga. Jakarta: 2007
4. Kusuma Recording, Lomba Tari Kreasi Baru
Kembang Sore. Kusuma Record 2004
5. Harry D Fauzi, Seni Budaya untuk SMK
Kelas X. Penerbit Armico, Bandung 2007
6. Situs Internet
Seni
Budaya
PENYUSUN
Nama
: MIFTAKODIN
Instansi
: SMA Negeri 11 Yogyakarta
Email
: [email protected]
Seni
Budaya
Anda yakin akan keluar ?
YA
TIDAK