liabilities (kewajiban) - Firdaus Indrajaya Tuharea

Download Report

Transcript liabilities (kewajiban) - Firdaus Indrajaya Tuharea

KEWAJIBAN
(LIABILITIES)
PENGERTIAN KEWAJIBAN
 Kewajiban a/ saldo kredit atau jumlah yang
harus dipindahkan dari saat tutup buku ke
periode tahun berikutnya berdasarkan
pencatatan yang sesuai dengan prinsip
akuntansi (saldo kredit bukan akibat saldo
negatif aktiva) (Committee on Terminology,
1953).
---Semua yang bersaldo kredit dianggap
sebagai kewajiban termasuk di dalamnya
perkiraan penyisihan, akumulasi, dan
perkiraan modal lainnya.
Keharusan ekonomik dari suatu perusahaan
yang diakui dan dinilai sesuai prinsip
akuntansi berterima umum. Kewajiban di sini
termasuk juga saldo kredit yamg ditunda yang
bukan merupakan keharusan (APB Statement
No. 4, 1970).
Economic obligations of an enterprise that are
recognized and measured in conformity with
generally accepted accounting principles. Libilities
also include certain deffered credits that are not
obligations but that are recognized and measured in
conformity with generally accepted accounting
principles
---Keharusan ekonomik a/ penyerahan
Kewajiban a/ pengorbanan manfaat
ekonomik masa datang yang cukup pasti
yang timbul dari keharusan sekarang suatu
kesatuan usaha untuk mentransfer aset atau
menyediakan/menyerahkan jasa kepada
kesatuan lain di masa datang sebagai akibat
transaksi atau kejadian masa lalu (FASB
dalam SFAC No. 6).
Liabilities are probable future sacrifices of
economic benefits arising from present
obligations of a particular entity to transfer
assets or provide services to other entities in
the future as a result of past transactions or
events
Kewajiban m/ hutang perusahaan masa kini
yang timbul dari peristiwa masa lalu,
penyelesaiannya diharapkan mengakibatkan
arus keluar dari sumber daya perusahaan
yang mengandung manfaat ekonomi (IAI,
1994)
A liability is a present obligation of the
enterprise arising from past events, the
settlement of which is expected to result in an
outflow from the enterprise resources
embodying economic benefit (IASC)
Liabilities are the future sacrifices of service
potential or future economic benefits that the
entity is presently obliged to make to oyher
entities as a result of past transaction or other
past events
(Statement of Accounting Concepts No. 4,
Australian Accounting Standards Board)
 Kewajiban adalah keharusan suatu unit
usaha yang merupakan keharusan bagi unit
usaha tersebut untuk menyerahkan
aktiva/jasa pada pihak lain di masa
mendatang sebagai akibat transaksi atau
kejadian masa lalu (Kam, 1990)
 Liabilities are obligations of a particular
entity which necessitate the entity to transfer
assets or render services to other entities in
the future, and are the result of past
transactions or events
---Obyek hutang yang sebenarnya a/
keharusan yang ada pada saat sekarang.
Tiga Karakteristik Utama
Pengertian Kewajiban
1. Pengorbanan
Manfaat Ekonomik Masa Datang
Pengorbanan manfaat ekonomik diwujudkan
dalam bentuk transfer atau penggunaan aset
kesatuan usaha. Cukup pasti di masa datang
mengandung makna bahwa jumlah rupiah
pengorbanan dapat ditentukan dengan layak.
Saat pengorbanan manfaat ekonomik dapat
ditentukan atas dasar kejadian tertentu atau
atas permintaan pihak lain
2. Keharusan Sekarang
Untuk dapat disebut sebagai kewajiban
suatu pengorbanan ekonomik masa datang
harus timbul akibat keharusan (obligations)
sekarang. Pengertian ‘sekarang’ mengacu
pada dua hal: waktu dan adanya. Waktu
yang dimaksud adalah tanggal pelaporan
(neraca)
Kewajiban dapat terjadi karena faktor berikut:
1.Keharusan Kontraktual (Contractual
Liabilities) a/ keharusan yang timbul akibat
perjanjian atau peraturan hukum yang di
dalamnya kewajiban bagi suatu kesatuan
usaha dinyatakan secara eksplisit atau
implisit dan mengikat. Misal: utang pajak,
utang bunga, utang dagang, utang wesel,
utang obligasi.
2. Keharusan Konstruktif (Constructive
Obligation) a/ keharusan yang timbul akibat
kebijakan kesatuan usaha dalam rangka
menjalankan dan memajukan usahanya
untuk memenuhi apa yang disebut praktik
usaha yang baik atau etika bisnis dan bukan
untuk memenuhi kewajiban yuridis. Tanpa
harus melalui perjanjian tertulis yang
disepakati kedua pihak. Misal: pembayaran
cuti atau bonus, tunjangan hari raya untuk
karyawan, pengembalian uang untuk yang
ternyata cacat atau rusak, servis gratis yang
dijanjikan oleh dealer sepeda motor.
3. Keharusan demi Keadilan (Equitable
Obligation) a/ keharusan yang ada sekarang
menimbulkan kewajiban bagi perusahaan
yang tidak dikuatkan kontrak dan hanya
kewajiban moral atau kewajiban demi
kewajaran atau keadilan. Misal: kewajiban
memberi donasi untuk badan amal tiap akhir
tahun dan kewajiban memberi hadiah kepada
penduduk yang tinggal di sekitar pabrik
karena ketidaknyamanan yang
ditimbulkannya.
4. Keharusan Bersyarat ( Contingent Liabilities) m/
keharusan yang timbul karena kontinjensi.
Kontinjensi a/ suatu kondisi atau situasi yang
menimbulkan ketidakpastian akan timbulnya
kemungkinan hutang / rugi suatu perusahaan,
dimana timbulnya kemungkinan tersebut tergantung
pada terjadi / tidaknya satu peristiwa atau lebih di
masa mendatang (FASB Statement No.5).
Standar akuntansi mengatur bahwa hanya yang
menimbulkan kerugian (kewajiban) yang akan
dicatat. Syarat: (a) Kewajiban itu sangat mungkin
terjadi atau kekayaan perusahaan telah digunakan
atau telah dikorbankan (b) Kewajiban itu dapat
diukur secara terpercaya.
Misal: garansi, hadiah yang ditawarkan, tuntutan
pengadilan.
5. Deferred Credit m/ kewajiban tetapi bukan
dalam pengertian memberikan pengorbanan
dimasa yang akan datang.
Terdapat dua jenis:
a. Prepaid Revenue m/ penerimaan fee di
muka yang belum sepenuhnya
diimbangi dengan pemberian jasa
atau produk yang dibayar.
b. Deferred Revevue m/ akibat peraturan
pengakuan pendaptan. Misal,
deferred tax.
6. Executory Contract m/ perjanjian yang
belum dilaksanakan tetapi kita sudah terikat
dengan perjanjian baik untuk memenuhi
kewajiban dimasa yang akan datang maupun
yang akan menerima kekayaan atau jasa di
masa yang akan datang.
Misal, kontrak pekerjaan dengan pegawai.
3. Akibat Transaksi atau Kejadian Masa Lalu
A/ transaksi atau kejadian yang menimbulkan
keharusan sekarang telah terjadi.
Misal: Perusahaan mendapat pinjaman banj
(dengan kontrak), keharusan sekarang berupa
keharusan kontraktual timbul pada akhir
periode akuntansi (berupa pokok pinjaman
dan bunga) yang menuntut pengorbanan
sumber ekonomik masa datang.
PENGUKURAN KEWAJIBAN
Kewajiban dinilai sebesar kejadian dalam
transaksi, biasanya jumlah yang dibayarkan di
masa yang akan datang didiskontokan (dinilai
sebesar present value-untuk yang jangka
panjang), sejumlah nilai pertukaran atau
sejumlah nilai nominal (bisa jumlah neto
setelah potongan tunai) (APB Statement No.4
dan SFAC No. 5).
PENGAKUAN KEWAJIBAN
Kriteria: definisi, keterukuran, relevan, dan
keterandalan
KAIDAH PENGAKUAN KEWAJIBAN
1.Ketersediaan dasar hukum
Faktur pembelian dan tanda penerimaan
barang m/ dasar hukum yang cukup
meyakinkan u/ mengakui kewajiban
2.Keterterapan konsep dasar konservatif
Rugi dapat segera diakui daripada untung
dan kewajiban dapat segera diakui daripada
aset
3.Ketertentuan substansi ekonomik transaksi
4.Keterukuran nilai kewajiban
PENYELESAIAN KEWAJIBAN
Dengan berbagai cara:
-Pembayaran kas
-Penyerahan Aktiva
-Pemberian Jasa
-Penggantian kewajiban tersebut dengan
kewajiban lain
-Konversi kewajiban menjadi ekuitas
KEWAJIBAN LANCAR
(CURRENT LIABILITIES)
Didefinisikan berdasarkan:
Timing, meliputi kewajiban – kewajiban
yang harus diselesaikan dalam waktu
satu tahun atau sebelum berakhirnya
suatu daur kegiatan usaha.
 Pelunasan, meliputi kewajiban – kewajiban
yang harus diselesaikan dengan
penggunaan aktiva lancar, atau
kewajiban yang timbul dalam
hubungannya dengan apa – apa yang
akan dipergunakan dalam daur kegiatan
usaha.
Monetary Current Liabilities
Kewajiban ini harus diselesaikan dengan
pembayaran sejumlah uang tertentu dalam
waktu dekat.
Pendiskontoan dapat diabaikan, tapi jika
bunga jumlahnya material maka dinilai
dengan present value.
Non-monetary Current Liabilities
M/ kewajiban untuk memberikan barang dan
jasa dalam jumlah dan kualitas tertentu di
kemudian hari.
Kewajiban semacam ini biasanya timbul dari
pembayaran di muka atas jasa oleh para
pelanggan.
Sering diklasifikasikan sebagai deferred
credit.