TANDA BACA dan EJAAN

Download Report

Transcript TANDA BACA dan EJAAN

EJAAN dan TANDA BACA

Dr. Felicia N. Utorodewo

Pelneitian di Uinervtisas Cmabridge

Murenut sautu pelneitian di Uinervtisas Cmabridge, atruan hruuf dlaam ktaa tiadk penitng.

Ckuup huurf petrama dan trekahhir ynag ada pdaa tepmatyna. Siasyna bsia dtiluis bernataakn, teatp ktia daapt mebmacayna. Ini dsieabbkan kaerna oatk ktia tdiak mebmcaa huurf per hruuf, nmaun ktaa per ktaa.

Ah, klaian buktiakn snedrii kahn? Laur baisa kan?

Aoccdrnig to rscheearch at Cmabrigde Uinrevtisy: it deson’t mttaer waht oredr teh ltteers in a wrod are, yuo can siltl raed it.

EJAAN

1. Pemakaian huruf 2. Pemakaian huruf kapital dan huruf miring 3. Penulisan kata (termasuk angka dan lambang bilangan) 4. Penulisan unsur serapan 5. Pemakaian tanda baca (pungtuasi)

EJAAN

Ejaan bersifat ketat Ejaan harus merupakan konvensi yang dianut dan dikuasai oleh selingkung bidang

Penamaan

Nama Tuhan dan Kitab suci, termasuk kata ganti untuk Tuhan.

Nama orang.

Gelar kehormatan, keturunan, dan keagamaan yang diikuti nama orang Nama jabatan dan pangkat yang diikuti nama orang atau yang digunakan sebagai pengganti nama orang tertentu, nama instansi, atau nama tempat.

Nama bangsa, suku bangsa, dan bahasa

Nama tahun, bulan, hari, hari raya, dan peristiwa bersejarah.

Nama geografi.

Semua unsur nama negara, lembaga pemerintah dan ketatanegaraan, nama dokumen resmi.

Setiap unsur bentuk ulang sempurna yang terdapat dalam nama badan, lembaga pemerintah dan ketatanegaraan, serta dokumen resmi

Semua kata dalam nama buku, majalah, surat kabar, dan judul karangan kecuali kata depan dan kata hubung yang tidak terletak di awal kalimat.

Unsur singkatan nama gelar, pangkat, dan sapaan.

Kata penunjuk hubungan kekerabatan yang digunakan dalam penyapaan dan pengacuan.

Kata ganti Anda

Angka dan Bilangan

    Angka digunakan untuk menyatakan lambang bilangan atau nomor. Dalam tulisan lazim digunakan angka Arab (1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9) atau angka Romawi (I, II, III, IV, i, ii, iii, iv) Angka digunakan untuk menyatakan ukuran panjang (0,5 cm), berat (7 kg), luas (1000 ha), dan isi (10 cc); satuan waktu (1 jam 20 menit, pukul 15.00, tahun 2000, 2 Agustus 2000) nilai uang (Rp5.000,00 atau 2.000 rupiah, US$3.50) kuantitas (10 persen, 20 orang)

Angka lazim digunakan untuk melambangkan nomor jalan, rumah, apartemen, atau kamar pada alamat Angka digunakan untuk menomori bagian karangan dan ayat pada kitab suci Penulisan lambang bilangan yang dengan huruf dilakukan dengan memisahkan satu nama bilangan dengan nama bilangan yang lain

Penulisan lambang bilangan pecahan ditulis sebagai berikut.

½ = setengah ¾ = tiga perempat 1/16 = seperenam belas 3¾ = tiga tiga perempat 1,2 = satu dua persepuluh atau satu koma dua

Penulisan lambang bilangan tingkat dapat ditulis dengan tiga cara: (a) Paku Buwono kesepuluh, (b) Paku Buwono X, atau (c) Paku Buwono ke-10 Penulisan lambang bilangan yang mendapat akhiran –an ada dua cara: (a) tahun ‘60-an atau (b) tahun enam puluhan Lambang bilangan yang dapat dinyatakan dengan satu atau dua kata ditulis dengan huruf kecuali jika beberapa lambang bilangan digunakan secara berurutan, seperti dalam perincian dan pemaparan

Jika diperlukan, lambang bilangan pada awal kalimat ditulis dengan huruf. Akan tetapi, seharusnya tidak digunakan bilangan di awal kalimat. Angka yang menunjukkan bilangan utuh yang besar dapat dieja sebagian supaya mudah dibaca Bilangan tidak perlu ditulis dengan angka dan huruf sekaligus dalam teks kecuali dalam dokumen resmi seperti akta atau kuitansi Jika bilangan dilambangkan dengan angka dan huruf, penulisannya harus tepat

TANDA BACA/PUNGTUASI

Seorang dosen Bahasa Inggris menulis:

a woman without her man is nothing

Lalu, ia meminta mahasiswa untuk meletakkan pungtuasi yang tepat pada kalimat itu

Semua mahasiswa pria menulis:

A woman , without her man , is nothing .

Semua mahasiswa wanita menulis:

A woman : without her , man is nothing .

PUNGTUASI SANGAT PENTING

Tanda baca

merupakan pengganti intonasi, nada, dan tekanan yang muncul dalam ragam lisan dapat membantu pembaca untuk dapat memahami jalan pikiran penulisnya

Tanda Titik

singkatan umum yang menggunakan huruf kapital tidak singkatan gelar akademik dan singkatan nama orang harus menggunakan tanda titik Pada singkatan dengan menggunakan huruf kecil yang terdiri atas dua huruf dipakai dua buah titik pada singkatan yang terdiri atas tiga huruf atau lebih hanya dipakai satu titik Pada angka yang menyatakan jumlah untuk memisahkan ribuan, jutaan, dan seterusnya digunakan titik pada angka yang tidak menyatakan jumlah tidak perlu digunakan tanda titik

Tanda titik tidak digunakan

di belakang singkatan lambang kimia, satuan, ukuran, takaran, timbangan, dan mata uang di belakang judul yang merupakan kepala karangan, judul bab dan subbab, kepala ilustrasi, dan tabel di belakang alamat pengirim dan tanggal surat, dan di belakang nama dan alamat penerima surat

Tanda Koma

di antara unsur-unsur dalam suatu perincian atau pembilangan jika perinciannya terdiri atas tiga unsur atau lebih. Tiap unsur dibatasi tanda koma, serta sebelum kata dan dibutuhkan tanda koma. jika rincian itu hanya dua unsur, sebelum kata dan tidak dibubuhkan tanda koma

untuk memisahkan setara perlawanan yang satu dari kalimat setara berikutnya yang didahului oleh kata tetapi, melainkan, dan sedangkan untuk memisahkan anak kalimat yang mendahului induk kalimatnya di belakang kata atau ungkapan penghubung antarkalimat di belakang kata seru seperti wah, ah, aduh, kasihan, o, dan ya

di antara nama dan alamat, tempat dan tanggal, serta nama tempat dan wilayah atau negeri yang ditulis berurutan di antara nama orang dan gelar akademik yang mengikutinya untuk membedakannya dari singkatan nama keluarga atau marga mengapit keterangan tambahan dan keterangan aposisi.  Keterangan tambahan adalah keterangan yang diselipkan dalam kalimat yang sudah lengkap. Bagian ini terletak di luar bangun kalimat karena dibuang pun tidak akan mengganggu makna yang dikandung di dalam kalimat tersebut.  Keterangan aposisi adalah keterangan yang sifatnya saling menggantikan

Tanda koma tidak digunakan

Jika anak kalimat mengiringi induk kalimat, tanda koma tidak boleh digunakan untuk memisahkan kedua bagian tersebut

Tanda Titik Koma

untuk memisahkan kalimat yang setara dalam suatu kalimat majemuk sebagai pengganti kata penghubung pada rincian ke bawah yang unsur unsurnya berupa kelompok kata yang panjang atau berupa kalimat.

Titik Dua

digunakan pada kalimat lengkap, yang diikuti perincian berupa kata atau frasa diganti menjadi titik satu pada kalimat lengkap, yang diikuti suatu perincian berupa kalimat lengkap pula, dan tanda akhir perincian harus tanda titik tidak digunakan sebelum rincian yang merupakan pelengkap kalimat atau, karena kalimat pengantarnya belum lengkap, titik dua tidak perlu dicantumkan

Tanda Hubung

Tanda hubung dapat dipakai untuk memperjelas hubungan bagian-bagian ungkapan tanda hubung digunakan untuk merangkaikan  unsur terikat atau kata dengan kata berikutnya yang dimulai dengan huruf kapital    singkatan yang berupa huruf kapital dengan huruf kecil ke- dengan angka angka dengan akhiran –an

Tanda Pisah

membatasi penyisipan kata atau kalimat yang memberi penjelasan khusus di luar bangun kalimat menegaskan adanya aposisi atau keterangan yang lain sehingga kalimat menjadi lebih jelas di antara dua bilangan atau tanggal yang berarti ‘sampai dengan’ di antara dua nama kota yang berarti ‘ke’ atau ‘sampai’ dapat dilambangkan dengan tanda hubung dua

EJAAN dan TANDA BACA

Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan (1999) Kamus Besar Bahasa Indonesia (2001)