9 PERTEMUAN 11 Materi Frustasi Kerja

Download Report

Transcript 9 PERTEMUAN 11 Materi Frustasi Kerja

PERTEMUAN 11
FRUSTASI KERJA
DEFINISI FRUSTASI
• Seseorang akan mengalami frustasi jika ia ingin
sekali memecahkan satu kesulitan hidup dan
mencapai satu tujuan, namun dalam
pelaksanaannya terhalang-halangi.
• Menurut C.P Chaplin, 1975, frustasi adalah:
– Rintangan/ penggagalan tingkah laku untuk mencapai
sasaran.
– Satu keadaaan ketegangan yang tidak mengenakkan/
menyenangkan, dipenuhi dengan kecemasan dan
aktivitas simpatetis yang semakin meninggi
disebabkan oleh perintangan dan penghambatan.
DEFINISI FRUSTASI
• Jadi, frustasi adalah: Suatu
keadaan dimana satu masalah
hidup atau kesulitan tidak bisa
terpecahkan, dan satu kebutuhan
tidak terpenuhi atau terpuaskan,
dan orang gagal mencapai tujuan
yang ingin dicapai.
AKIBAT FRUSTASI
• Frustasi bisa mengakibatkan bermacammacam bentuk tingkah laku, yaitu:
Pertama: Menimbulkan reaksi yang
negatif, seperti:
• Menyerang dan menghancurkan seseorang.
• Merusak dan menyebabkan disorganisasi struktur
kepribadian.
• Mengakibatkan destruksi diri (bunuh diri)
disebabkan timbulnya rasa putus asa.
AKIBAT FRUSTASI
Kedua: Menimbulkan akibat atau reaksi yang
positif, seperti:
• Titik tolak baru bagi usaha baru.
• Menciptakan bentuk-bentuk adaptasi baru.
• Menemukan cara baru dalam pemuasan
kebutuhan.
• Terjadi perkembangan hidup baru dengan
perspektif baru.
• Tingkat frustasi tergantung pada faktor-faktor
berikut ini:
– Temperamen dan toleransi individu dalam
menghadapi kesulitan hidupnya.
– Trauma atau “luka jiwa” dan pengalaman
hidup yang pahit serta mengejutkan pada
masa kanak-kanak.
– Penghayatan yang baru saja berlangsung
yang sangat penting bagi pribadi yang
bersangkutan.
– Kehidupan perasaan/ afektif dan tekanantekanan sosial yang sangat berat dan
menghimpit perasaan seseorang.
REAKSI FRUSTASI POSITIF
•
Reaksi frustasi yang positif, antara lain:
1. Mobilisasi dan penambahan kegiatan.
2. Bessinung (Mawas dengan Kebeningan
Hati).
3. Resignasi (Tawakal dan Pasrah Diri).
4. Kompensasi atau Substitusi dari Tujuan.
5. Sublimasi.
REAKSI FRUSTASI POSITIF
• Mobilisasi dan penambahan kegiatan.
 Frustasi bisa memobilisasi seluruh
kemampuan pribadi dan
mengaktualisasikan segenap potansi
cadangan untuk mengatasi hambatan.
REAKSI FRUSTASI POSITIF
• Bessinung (Mawas dengan Kebeningan
Hati).
 Bessinung: Menggugah ikhtiar dan
memaksa orang untuk berpikir lebih jernih
mengenai masalah sulit yang tengah
dihadapi.
 Frustasi memberikan tantangan bagi
seseorang untuk diatasi dengan pikiran
yang jernih dan ketabahan hati.
REAKSI FRUSTASI POSITIF
• Resignasi (Tawakal dan Pasrah Diri).
 Melalui resignasi, orang belajar
memahami makna dari frustasi dengan
sikap positif, yaitu lebih berani
menghadapi tantangan hidup, disertai
tekad dan kemauan yang lebih membaja
untuk menghadapi segala rintangan.
REAKSI FRUSTASI POSITIF
• Kompensasi atau Substitusi dari Tujuan.
 Kompensasi (C.P Chaplin, 1975): Proses
penggunaan perilaku substitutif/
penggantian untuk mengatasi frustasi fisik/
sosial atau kekurangmampuan dalam satu
bidang kepribadian.
 Kegagalan karyawan di satu bidang
dialihkan/ dikompensasikan pada
pencapaian sukses di bidang lain.
REAKSI FRUSTASI POSITIF
• Sublimasi.
 Sublimasi: Usaha untuk mensubstitusikan/
menggantikan kecenderungankecenderungan yang egoistis, nafsu-nafsu
seks yang animalistis, dorongan-dorongan
biologis yang primitif, dan aspirasi sosial
yang tidak sehat kepada tingkah laku yang
lebih berbudaya dan bisa diterima oleh
masyarakat.
REAKSI FRUSTASI NEGATIF
• Reaksi fustasi negatif antara lain: agresi,
regresi, fiksasi, pendesakan, rasionalisasi,
proyeksi dan pembenaran diri, teknik jeruk
manis, teknik anggur asam.
REAKSI FRUSTASI NEGATIF
• Agresi:
Ledakan-edakan emosi dan kemarahan hebat
meluap-luap dalam bentuk bertindak
sewenang-wenang, penyerangan,
penyergapan, penyerbuan, kekejaman,
perbuatan-perbuatan yang menimbulkan
penderitaan dan kesakitan, pengerusakan,
serta tindakan permusuhan pada seseorang
atau suatu benda.
REAKSI FRUSTASI NEGATIF
• Regresi:
Melangkah mundur, primitivisasi, atau
kembali pada taraf perkembangan yang
kekanak-kanakan, misalnya menjerit-jerit,
manangis meraung-raung, membantingbanting kaki, mengisap ibu jari, ngompol,
bicara gagap, merusak barang-barang, atau
tingkah laku histeris lainnya.
REAKSI FRUSTASI NEGATIF
• Fiksasi:
Pelekatan atau pembatasan tingkah laku
pada pola tertentu. Sifat khas dari fiksasi ialah
kekakuan yang cenderung selalu diulangulang.
Sebagai contoh: Seorang karyawan yang
terlalu sering mendapat hukuman keras
mungkin akan mengembangkan kompulsi
(dorongan) untuk melakukan hal-hal yang
justru dilarang dengan membabi buta.
REAKSI FRUSTASI NEGATIF
• Pendesakan
Usaha menghilangkan dan menekan
beberapa kebutuhan dan macam-macam
emosi yang tidak menyenangkan ke bawah
alam sadar.
REAKSI FRUSTASI NEGATIF
• Rasionalisasi:
 Proses menjelaskan atau menafsirkan
alasan-alasan bagi satu gejala.
 Proses pembenaran kelakuan sendiri
dengan memberikan alasan yang masuk
akal atau bisa diterima secara sosial untuk
menggantikan alasan yang sesungguhnya.
 Usaha menolong diri dengan menggunakan
teknik pembenaran diri dengan membuat
suatu perkara yang tidak rasional dan tidak
menyenangkan menjadi halyang rasional
dan benar serta menyenangkan bagi diri
sendiri.
REAKSI FRUSTASI NEGATIF
• Proyeksi:
Usaha untuk melemparkan atau
memproyeksikan sikap, pikiran, dan harapanharapan sendiri yang negatif pada orang lain.
Proses melemparkan kesalahan sendiri pada
orang lain.
REAKSI FRUSTASI NEGATIF
• Teknik Jeruk Manis:
 Teknik ini berupa usaha memberikan atribut
bagus dan menyenangkan pada kegagalan,
kesalahan, kekurangan, dan kelemahan
sendiri.
REAKSI FRUSTASI NEGATIF
• Mekanisme Anggur Asam:
 Upaya untuk memberikan atribut buruk pada
obyek-obyek yang tidak dapat dicapainya,
tetapi justru yang sangat diinginkannya.
GEJALA FRUSTASI DI LINGKUNGAN KERJA
• Iklim frustasi di perusahaan mudah diketahui dengan adanya
gejala-gejala sebagai berikut:
– Kritisisme yang berlebih-lebihan terhadap majikan dan para
manajer.
– Produktivitas rendah.
– Fitnahan terhadap atasan dan banyak pergunjingan.
– Pelontaran kata-kata tidak puas dan banyak ekspresi
kedongkolan hati.
– Pengerusakan alat-alat dan mesin-mesin perusahaan.
– Sikap-sikap politis yang agresif di pihak karyawan.
– Absensiisme yang tinggi.
– Banyaknya kasus neurotis dan psikosomatis di kalangan buruh
dan pegawai, juga para manajer.
– Bayak terjadi kecelakaan kerja dan terjangkit penyakit industri.
– Sering terjadi pemogokan.
Definisi Frustasi
Frustasi ialah keadaan di mana suatu
masalah hidup atau kesulitan tidak
bisa terpecahkan, dan suatu
kebutuhan tidak terpenuhi atau
terpuaskan; dan orang gagal mencapai
tujuan yang ingin dicapai.
Gejala Frustasi Kerja
Gejala frustasi kerja dapat
dikategorikan dalam 3 aspek, yaitu :
Gejala Psikologis
Gejala Fisik
Gejala Perilaku
Penyebab Frustasi Kerja
Hidup tanpa variasi
Perfeksionis yang merugikan
Kerja berlebihan, kerja tanpa
penghargaan
Kondisi pekerjaan
Konflik peran
Pengembangan karir
Struktur organisasi
Dampak Frustasi Kerja
Frustasi dapat menimbulkan situasi
yang sifatnya menguntungkan
(positif), akan tetapi ada pula yang
mengakibatkan situasi yang merusak
(negatif) bagi individu yang
mengalaminya.
Dampak Frustasi Kerja
Dampak frustasi kerja bagi individu
adalah munculnya masalah-masalah
yang berhubungan dengan :
Kesehatan
Psikologis
Interaksi interpersonal
Tingkat frustasi bergantung pada
beberapa faktor, antara lain :
Temperamen dan toleransi individu
dalam menghadapi kesulitan hidupnya
Trauma (luka jiwa) dan pengalaman hidup
yang pahit serta mengejutkan pada masa
kanak-kanak
Penghayatan yang baru-baru saja
berlangsung dan sangat penting bagi
pribadi yang bersangkutan
Penanggulangan Frustasi Kerja
Dapat ditinjau dari dua pihak,
yaitu :
Pihak Pekerja
Pihak Perusahaan
Penanggulangan Dari Pihak Pekerja
Pertahankan kesehatan tubuh
Terima diri apa adanya
Tetap memelihara hubungan sosial yang
baik dengan rekan kerja dan atasan
Melibatkan diri dalam aktivitasaktivitas yang bermanfaat
Mengikuti pelayanan konseling
Carilah psikiater jika frustasi Anda
semakin parah
Penanggulangan Dari Pihak
Perusahaan
Biarkan para pekerja berbicara bebas
dan terbuka satu sama lain
Mengurangi konflik-konflik pribadi pada
pekerjaan
Beri pekerja kendali yang cukup besar
dalam melaksanakan pekerjaannya
Pastikan pengadaan staf dan anggaran
yang cukup
 Dukung
upaya para pekerja
 Berbicara secara terbuka dengan para
pekerja
 Menyediakan tunjangan-tunjangan cuti
dan liburan
 Kurangi jalur birokrasi yang ada
 Akui dan beri imbalan kepada para
pekerja karena prestasi dan kontribusi
mereka
Kasus 1
Segenap buruh PT. Gunung Meranti
(Banjarmasin) frustasi menuntut
pembayaran tunggakan gaji selama 5 bulan
sekaligus pesangon yang tidak dibayarkan.
Akibatnya para buruh menempel poster
dan mengumpat direksi.
Bahkan ada yang mengambil batu,
papan, sandal, dan semua benda keras di
sekitar kantor kemudian mengedor pintu
kantor PT. Gunung Meranti yang tertutup
rapat.
Berbagai cara telah dilakukan
buruh PT. Gunung Meranti, mulai
mengadukan nasib mereka ke DPRD
dan Pemprov. Yang terbaru mereka
melakukan gugatan ke Pengadilan
Perselisihan Hubungan Industrial.
Namun pahit yang didapat, hak mereka
tetap saja tak jelas kapan dibayar.
Kasus 2
Para PNS golongan rendah maupun
pegawai dengan status bukan PNS di
lingkungan Pemkot Bandung mengalami
kesulitan untuk membiayai kebutuhan
hidup sehari-hari dan keluarganya. Hal
ini dikarenakan gaji yang mereka terima
tidak cukup, apalagi sekarang semuanya
serba uang dan juga mahal.
Seperti Maman (35), seorang
tenaga kerja kontrak sebagai tukang
kebun (selama 13 tahun) yang
berpenghasilan Rp. 500.000,- per bulan.
Padahal kebutuhan sehari-hari
keluarganya tidak kurang dari Rp. 2 juta
per bulan. Maka wajar saja, hidup menjadi
tidak nyaman.
Sementara Wahyudin (38), tenaga
sukarelawan di Pemkab Bandung, yang
sudah bekerja 13 tahun, gaji pokoknya
hanya Rp. 75.000,- per bulan.
Standar gaji yang minim ini sulit
diatasi karena terbatasnya kemampuan
APBD Kota Bandung, selain itu standar
gaji ditentukan oleh pusat.