Makro Ekonomi3,4

Download Report

Transcript Makro Ekonomi3,4

®
Pertemuan ke 3 & 4
Pendapatan Nasional :
Dari Mana Berasal dan Ke Mana Perginya
Tutorial PowerPoint

untuk mendampingi
MAKROEKONOMI, edisi ke-6
N. Gregory Mankiw
oleh
Chapter Three
LILI WINARTI, SP. MP
Pendapatan Nasional(National Income)
 Pendapatan nasional adalah istilah untuk
menyatakan nilai barang dan jasa yang
dihasilkan dalam suatu negara
 Pendapatan nasional adalah jumlah
pendapatan yang diterima oleh faktor-faktor
produksi yang digunakan untuk
memproduksikan barang dan jasa dalam
suatu tahun tertentu
 Produk nasional yang masih meliputi
deprisiasi dinamakan Produk National Bruto
 Produk National Neto adalah produk nasional
bruto kurang depresiasi
Chapter Three
Pendapatan Nasional Harga Berlaku dan Harga Tetap
 Pendapatan
nasional pada harga berlaku adalah
nilai barang-barang dan jasa-jasa yang dihasilkan
suatu negara dalam satu tahun dan dinilai
menurut harga-harga yang berlaku pada tahun
tersebut. Cara ini adalah cara yang selalu
dilakukan dalam menghitung pendapatan
nasional dari suatu periode ke periode lainnya.
 Pendapatan nasional pada harga tetap atau
pendapatan riil, adalah harga yang berlaku pada
suatu tahun tertentu yang seterusnya digunakan
untuk menilai barang dan jasa yang dihasilkan
pada tahun-tahun yang lain.
Chapter Three
Pendapatan Nasional Harga Pasar dan Harga Faktor
 Harga Pasar apabila penghitungan nilai barang itu
menggunakan harga yang dibayar oleh pembeli
 Harga Faktor adalh nilai yang disumbangkan oleh
faktor-faktor produksi
Harga pasar = Harga faktor+pajak tak langsungsubsidi
Chapter Three
Pengukuran Pendapatan Nasional
 Metode Produksi (Production Approach)
 Metode Pendapatan (Income Approach)
 Metode Pengeluaran (Expenditure Approach)
Chapter Three



Produk neto(net output) berarti nilai tambah yang diciptakan
dalam suatu proses produksi
Dengan demikian cara kedua untuk menghitung pendapatan
nasional ini adalah cara menghitung dengan menjumlahkan nilai
tambah yang diwujudkan oleh perusahaan-perusahaan
diberbagai lapangan usaha dalam perekonomian
Penggunaan cara ini dalam menghitung pendapatan mempunyai
dua tujuan penting:
1.
Untuk mengetahui besarnya sumbangan berbagai sektor
ekonomi di dalam mewujudkan pereonomian nasional
2.
Sebagai salah satu cara untuk menghindari penghitungan
dua kali yaitu dengan hanya menghitung alat produksi
netto yang diwujudkan pada berbagai tahap proses
produksi.
Chapter Three
Metode Pendapatan (Income Approach)
Penghitungan pendapatan nasional dengan cara
pendapatan pada umumnya menggolongkan pendapatan
yang diterima faktor-faktor produksi sebagai berikut:
 Pendapatan para pekerja, yaitu gajih dan upah
 Pendapatan dari usaha perseorangan (perusahaan
perseorangan)
 Pendapatan dari sewa
 Bunga neto, yaitu seluruh nilai pembayaran bunga yang
dilakukan dikurangi bunga atas pinjaman konsumsi dan
bunga ke atas pinjaman pemerintah
 Keuntungan perusahaan
Chapter Three
Metode Pengeluaran (Expenditure Approach)
Perhitungan dengan cara pengeluaran akan dapat
memberikan gambaran :
 Sampai di mana buruknya masalah ekonomi yang
dihadapi atau sampai dimana baiknya tingkat
pertumbuhan yang dicapai dan tingkat kemakmuran
yang sedang dinikmati.
 Memberikan informasi dan data yang dibituhkan
dalam analisis makro ekonomi
 Data pendapatan nasional dan komponen-komponen
data yang dihitung dengan cara pengeluran dapat
gunakan sebagai landasan untuk mengambil langkahlangkah dalam mengatasi masalah ekonomi yang
dihadapi.

Chapter Three
 Konsumsi
rumah tangga
 Pengeluran pemerintah
 Pembentukan modal sektor swasta
 Ekspor netto (Ekspor dikurangi impor)
Chapter Three
Pendapatan pribadi dapat diartikan sebagai
semua jenis pendapatan, termasuk pendapatan
yang diperoleh, tanpa memberikan sesuatu
kegiatan apapun yang diterima oleh penduduk
sesuatu negara
 Pendapatan Pribadi sdh termasuk pembayaran
pindahan
 Pembayaran tersebut merupakan pemberianpemberian yang dilakukan oleh pemerintah
kepada berbagai golongan masyarakat dimana
para penerimanya tidak perlu memberikan suatu
balas jasa atau usaha apapun sebgai imbalannya.

Chapter Three
Jenis-jenis pembayaran pindahan

Pengeluaran pemerintah

Bantuan yang diberikan kepada para penganggur

Uang pensium yang dibayarkan kepada pegawai
pemerintah yang tidak lagi bekerja

Bantuan-bantuan kepada orang cacat dan
batuan kepada veteran dan berbagai beasiswa
yang diberikan pemerintah
Chapter Three
Keuntungan perusahaan yang tidak dibagikan
 Pajak yang dikenakan pemerintah atas keuntungan
perusahaan
 Kontribusi yang dilakukan oleh perusahaan dan para
pekerja kepada dana pensiun.

Hubungan antara pendapatan nasional dan
pendapatan pribadi
Pendapatan Nasional
Dikurangi:
 Keuntungan perusahaan tak dibagi
 Pajak keuntungan perusahaan
 Kontribusi kepada dana pensiun
Chapter Three
Lanjutan
Ditambah:
 Pembayaran pindahan
 Bunga penjaman konsumen
 Bunga pinjaman pemerintah
Pendapatan Pribadi
Pendapatan Disposebel
Apabila pendapatan pribadi dikurangi oleh pajak yang
harus dibayar oleh para penerima pendapatan, nilai
yang tersisa dinamakan pendapatan disposebel.
Chapter Three
Rumus pendapatan disposebel
Yd = Yp – T
Yd = C + S
Keterangan:
Pendapatan disposebel (Yd)
Pendapatan pribaadi (Yp)
Chapter Three
Perekonomian tertutup sederhana 2 sektor
Perekonomian tertutup adalah pereonomian yang
tidak mengenal hubungan dengan dunia luar dalam
arti tidak ada perdagangan ekonomi dengan pihak
luar, sedangkan sederhana menunjukkan bahwa
dalam perekonomian tersebut tidak mengenal
adanya transaksi / belanja pemerintah. Sehingga
dalam perekonomian sederhana ini hanya ada
konsumsi rumah tangga dan konsumsi swasta.
Dapat dituliskan sbb:
Y = C + I --- sisi permintaan/income
Y = C + S --- sisi penawaran/spending
Chapter Three
Investasi yang dimaksud adalah investasi yang bersifat
oksogen, yaitu investasi yang keberadaannya didasarkan
pada ebijakan pemerintah semata tanpa memandang besar
kecilnya tingkat pendapatan nasional dan status investasi.
Bila diketahui bahwa konsumsi masyarakat merupakan suatu
fungsi, maka secara linier dan bersifat jangka pendek, sbb:
C = Co + cY
Dimana :
Co = Besarnya konsumsi pada saat pendapatan (Y) = 0
c = MPC(marginal propensity to consume)
Y = Pendapatan Nasional
MPC = c = ∆C/∆Y
Chapter Three
Menentukan Fungsi Produksi
Bila kita memiliki data bulanan atau tahunan yang
berisikan besarnya pendapatan dan konsumsi, baik
dengan cara ekonometrika atau dg cara sederhana
(Soediyono, 1992,h.44) kita dapat menuliskan
rumusnya sbb:
C = (APCn – MPC)Yn + MPC Y
APC (average propensity to consume) = C/Y
Chapter Three
Contoh soal:
Bila diketahui pendapatan nasional suatu negara
tahun 1990 adalah sebesar Rp 50 milyar dan
konsumsi sebesar 40 Milyar, kemudian tahun 1991
pendapatan nasional naik sebesar Rp 80 Milyar dan
konsumsi sebesar Rp 65 Milyar, tentukan fungsi
konsumsinya!
Diket:
Y90 = Rp 50 Milyar
C90 = Rp 40 Milyar
Y92 = Rp 80 Milyar
C91 = Rp 65 Milyar
Tentukan fungsi konsumsinya (C) ?
Chapter Three
Jawab:
∆Y = Y91-Y90 = Rp 80 M – Rp 50 M = Rp 20 M
∆X = C91-C90 = Rp 65 M – Rp 40 M = Rp 15 M
MPC = AC/AY = 15/20 = 0,75
APC = C/Y = 40/50 = 0,8
C= (APCn – MPC)Yn + MPC.Y
C= (0,8 – 0,75)50+0,75Y
C= 2,5+0,75Y
 Dari fungsi konsumsi tersebut diatas maka dapat
dinyatakan pada saat pendapatan sebesar 0, maka
konsumsi masyarakat sebesar Rp 2,5 Milyar atau
Sebesar ¾=0,75 dari pendapatan negara tersebut
digunakan untuk konsumsi dan sisanya ditabung
(0,25)
Chapter Three
Fungsi Tabungan/Saving
Chapter Three