Transcript klik disini

INTERNAL AUDIT
Materi 1
Oleh
Wisnu Haryo Pramudya, S.E., M.Si., Ak., CA
1
Internal Audit :
Aktivitas penilaian secara independen
dalam suatu organisasi untuk meninjau
secara kritis tindakan pembukuan
keuangan dan tindakan lain sebagai dasar
untuk memberikan bantuan bersifat
proteksi (melindungi) dan konstruktif
bagi pimpinan perusahaan.
(Amin Wijaya Tunggal, 1995:51)
2
Fungsi Internal Audit :
Sebagai mata dan telinga manajemen,
karena manajemen butuh kepastian
bahwa semua kebijakan yang telah
ditetapkan tidak akan dilaksanakan
secara menyimpang.
(Robert Tampubolon , 2005:1)
3
Tujuan Internal Audit :
Meyakinkan keandalan (reabilitas dan
integritas) informasi; kesesuaian dengan
berbagai kebijakan, rencana, prosedur,
dan ketentuan perundang-undangan;
perlindungan terhadap harta organisasi;
penggunaan sumber daya yang ekonomis
dan efisien, serta tercapainya berbagai
tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan.
(Hiro Tugiman, 2006:44)
4
Kegiatan Utama Pemeriksaan :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Complience test
Verification
Protection of Assets
Appraisal of Control
Appraising Performance
Rocommending Operation Improvements
5
Yaitu Pemeriksaan tentang sejauh mana kebijakan, rencana
dan prosedur-prosedur telah dilaksanakan, meliputi:
1.Kegiatan
Ketaatan terhadap
akuntansi :
Utamaprosedur
Pemeriksaan
2. Ketaatan terhadap prosedur operasional
3. Ketaatan terhadap peraturan pemerintah
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Complience test
Verification
Protection of Assets
Appraisal of Control
Appraising Performance
Rocommending Operation Improvements
6
Yaitu Pemeriksaan yang menujurus pada pengukuran
akuransi dan kehandalan berbagai laporan dan data
Kegiatan Utama Pemeriksaan :
manajemen serta evaluasi manfaat dari laporan
tersebut yang akan membantu manajemen dalam
pengambilan keputusan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Complience test
Verification
Protection of Assets
Appraisal of Control
Appraising Performance
Rocommending Operation Improvements
7
Pemeriksaan intern harus dapat menyatakan bahwa
Kegiatan Utama
Pemeriksaan
:
pengendalian
intern
yang ada benar-benar
dapat
diandalkan untuk memberikan proteksi terhadap
aktiva perusahaan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Complience test
Verification
Protection of Assets
Appraisal of Control
Appraising Performance
Rocommending Operation Improvements
8
Pemeriksaan intern merupakan bagian dari struktur
Kegiatan Utama
Pemeriksaan
:
pengendaloan
intern
yang bersifat
mengukur,
menilai, dan mengembangkan struktur pengendalian
intern yang ada dari waktu ke waktu mengikuti
pertumbuhan
perusahaan.
1. Complience
test
2.
3.
4.
5.
6.
Verification
Protection of Assets
Appraisal of Control
Appraising Performance
Rocommending Operation Improvements
9
Kegiatan
Utama
Pemeriksaan
:
Suatu
kegiatan
pemeriksaan
intern
dalam suatu
area operasional tertentu yang sangat luas
sehingga membutuhkan keahlian khusus.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Complience test
Verification
Protection of Assets
Appraisal of Control
Appraising Performance
Rocommending Operation Improvements
10
Merupakan
tindakPemeriksaan
lanjut dari evaluasi
terhadap
Kegiatan Utama
:
area-area dimana rekomendasi yang akan disusun
hendaknya memperhatikan pula rekomendasirekomendasi
sebelumnya.
1. Complience
test
2.
3.
4.
5.
6.
Verification
Protection of Assets
Appraisal of Control
Appraising Performance
Rocommending Operation Improvements
11
FAKTOR PENTING PERKEMBANGAN INTERNAL
AUDIT
•
PERDEBATAN MENGENAI PERAN INTERNAL
AUDIT
1. Jenis Usaha
2. Luas Kegiatan Usaha
3. Jumlah dan Kualifikasi Staff
4. Belum adanya Standar
5. Proses Audit
6. Lingkup Audit
7. Pernyataan Pendapat
12
LANJUTAN ……………….
•
PENTINGNYA PENDEFINISIAN PERAN
Pendefinisian Peran sangat penting, dan harus
disesuaikan dengan kondisi atau keadaan
organisasi.
•
KRISIS IDENTITAS PENGAWAS INTERNAL
1. Keengganan Menjadi Internal Auditor
2. Menganggap Akuntan Publik sebagai
pesaing
13
LANJUTAN ……………….
•
KEBINGUNGAN PIHAK MANAJEMEN
1. Yang membentuk adalah manajemen
2. Untuk mengawasi Pekerjaan Manajemen
3. Dan menyatakan pendapat tentang kinerja
manajemen
14
LANJUTAN ……………….
•
PERAN DASAR AUDIT INTERNAL
1. Audit Internal berperan untuk ada di dalam
perusahaan
2. Mempunyai peran untuk mengembangkan dan
mempertahankan staf pengawasan internal yang
berkualitas dan jumlah yang sesuai dengan lsifat dan
ukuran Perusahaan
3. Berperan untuk menerapkan program pemeriksaan
yang pantas, yang dirancang untuk memastikan
kehandalan sistem pengendalian akuntansi yang
dimiliki perusahaan.
4. Berperan untuk melapor kepada dewan komisaris
secara periodik, sehubungan dengan baik tidaknya
sistem pengendalian.
15
•
PERNYATAAN TENTANG TANGGUNG JAWAB
AUDIT INTERNAL
1. Berfungsi sebagai pedoman bagi
Audit
Internal dan Bagi Manajemen dalam usaha
mereka untuk mengoptimalkan peran fungsi
audit internal
2. Berguna untuk membantu manajemen
dalam menjalankan
tanggung jawabnya
secara efektif.
3. Pernyataan tersebut dilenmgkapi dengan
berbagai analisis, penilaian, rekomendasi,
nasehat, dan informasi sehubungan dengan
aktivitas yang diperiksa.
16
•
ISI PERNYATAAN AUDIT INTERNAL
1. Cukup tidaknya pengendalian internal
2. Kualitas pelaksanaan dalam menjalankan
tanggung jawab yang diberikan
3. Reliabilitas dan integritas laporan keuangan
dan operasional
4. Kesesuaian dengan kebijakan, rencana,
prosedur, hukum dan pengatran
5. Verifikasi dan perlindungan harta
6. Efektifitas dan efisiensi dalam penggunaan
sumber daya
17
•
APA YANG DILAKUKAN DALAM AUDIT
INTERNAL
1. Memastikan
(
menentukan
dan
memverifikasi)
2. Menilai (mengevaluasi dan menaksir)
3. Merekomendasi (memberi saran)
18
•
BEBERAPA
ANGGAPAN
YANG
MENYESATKAN
1. Audit Internal adalah mata dan telinga
manajemen
2. Audit internal dianggap suatu pengendalian
yang dilaksanakan dengan cara memeriksa
dan
mengevaluasi
kecukupan
serta
keefektifan pengendalian lainnya.
3. Control of Last Resort (pengendalian
terakhir)
19
•
FUNGSI REKOMENDASI
Audit Internal juga berfungsi sebagai Konsultasi
Internal, dengan pengalamannya akan dapat
memebrikan rekomendasi dalam pemecahan
permasalahan.
Apabila suatu organisasi memiliki satuan audit
internal yang sangat kompeten, loyal dan
berdedikasi, maka permintaan bantuan dalam
memecahkan permasalahan adalah hal yang
wajar.
20
KEBEBASAN PEMERIKSAAN
• Bukan
Suatu
Kewenangan
Hak,
Melainkan
Suatu
Pada umumnya ketika pengawas mengawali karirnya,
pengawasan internal memiliki konsep tentang
kebebasan yang tidak realistis;
1. Tidak ada pembatas sumber informasi
2. Kewenangan memeriksa apapun dan kapanpun
3. Bebas menyatakan sesuatu apa adanya
4. Didukung sepenuhnya oleh manajemen / pimpinan
21
• Gaya Kebebasan Pemeriksaan
1.
Orang Luar
Gaya ini didasarkan pada anggapan bahwa fungsi
pengawasan intern mewakili kepentingan atau
sudut pandang pihak luar organisasi
2. Wakil Manajemen
Gaya ini didasarkan pada anggapan bahwa pengawas
internal bertindak sebagai wakil manajemen senior
dan dewan direksi
22
LANJUTAN ……………….
3. Otonomis
Gaya kebebasan pemeriksaan yang otonomis
mencerminkan anggapan bahwa pengawas internal
memiliki suatu kebijakan dan misi khusus yang
menyebabkan ia dapat menentukan penyelesaian
setiap persoalan secara sendirian
4. Absolutis
Gaya kebebasan absolutis didasarkan pada anggapan
bahwa audit internal memiliki kewajiban etik untuk
menyatakan sesuatu seperti apaadanya dan
berpegang teguh pada pendiriannya tak peduli
apapun yang akan terjadi
23
• Bebas Dari Pihak Yang Diperiksa
 Kebebasan pemeriksaan adalah suatu status khusus
yang terdapat dalam organisasi, dan pengawas
internal mendapat status tersebut dari manajemen
 Kebebasan pengawas internal tidak berkaitan
dengan pihak manajemen dan dewan direksi namun
berkaitan dengan aktivitas yang diperiksanya.
Pengawas internal memiliki kebebasan apabila
mereka dapat melaksanakan pekerjaannya secara
bebas dan obyektif.
24
• Alat Pihak Manajemen
Pengawasan internal adalah alat bagi manajemen
sebagai fungsi pengendalian dan kontrol dalam
organisasi
• Konflik dengan Pihak Manajemen
Kemungkinan konflik dapat terjadi, sehubungan dengan
kasus serius secara prinsip bukan merupakan hal yang
hanya dialami oleh pengawas internal dan tidak perlu
diperhitungkan dalam suatu hubungan normal antara
pengawas internal dengan manajemen. Ex. Manajemen
menyuruh sesuatu yang bertentangan dengan etika
pemeriksaan.
25
• Sifat Kebebasan Pemeriksaan
Kebebasan pemeriksaan mempunyai dua aspek;
1. Pemisahan organisasioal dari aktivitas yang diperiksa
Tujuan pemisahan organisasional adalah melindungi
pengawas internal dari rasa keberpihakan,
ketakutan, loyalitas, serta ambisi yang berpengfaruh
terhadap aktivitas pemeriksaan
2. Status yang memadai dalam organisasi secara
keseluruhan
Tujuannya
agar
jelas
statusnya
dan
pertanggungjawabannya.
26
• Lima Syarat Penting Keberhasilan Pemeriksaan
1. Akses
2. Objektivitas
3. Kebebasan Berpendapat
4. Ketekunan
5. Ketanggapan
27