Penelitian kualitatif dalam bidang Hukum Islam

Download Report

Transcript Penelitian kualitatif dalam bidang Hukum Islam

Penelitian kualitatif dalam
bidang Hukum Islam
Prof. Dr. Nur Syam, MSi
Ciri-ciri penelitian fenomenologi
 Terfokus pada penampakan sesuatu.
 Concern terhadap keseluruhan (holistik) untuk
memperoleh unifikasi
 Memahami makna (dari pengalaman, ide, konsep,
putusan, pemahaman)
 Pertanyaan diarahkan pada penemuan makna.
 Tidak ada pemilahan subyek-obyek
 Realitas intersubyektif.
 Data pengalaman, pikiran, intuisi, refleksi dan putusan
dijadikan sebagai sumber primer.
 Pertanyaan diarahkan secara hati-hati.
Langkah-langkah Penelitian
fenomenologi bidang hukum Islam









Tujuan kajian: menemukan dunia noumena (dibalik fenomena) yang
berupa in order to motive dan because motive.
Sasaran kajian: teks hukum Islam yang hidup di masyarakat, yang
diketahui, dirasakan, dan dialami. Misalnya: fenomena hukum waris,
fenomena hukum perkawinan dan sebagainya.
Langkah-langkah operasional:
1. discovering – menemukan topik
2. conducting - mapping penelitian terdahulu
3. constructing – menemukan fokus penelitian
4. developing – mengembangkan pertanyaan
5. conducting and recording –mengumpulkan data dan pencatatan
6. organizing and analyzing – merumuskan kategori dan analisis
Lanjutan:
 Discovering. Pada tahap ini peneliti melakukan observasi secara
menyeluruh terhadap fenomena yang akan diteliti.
 Observasi dilakukan terhadap fenomena yang menarik dan unik
tentang law in context
 Melakukan wawancara dengan key informan, sesuai dengan
fenomena yang unik dan menarik tersebut.
 Subyek diketahui dari status dan perannya di dalam fenomena yang
unik dan menarik tersebut.
 Di setiap fenomena pasti terdapat agen-agen atau orang-orang kunci
yang mengetahui tentang fenomena yang dikaji.
 Peroleh sebanyak-banyaknya informasi agar dapat ditarik hubunganhubungan antar fenomena untuk memastikan bahwa fenomena
tersebut layak diteliti.
Hukum Waris dalam Islam
 Fenomena yang diamati adalah realitas penyelenggaraan
hukum waris pada suatu lokus tertentu. Ternyata dalam
penerapan waris tidak sebagaimana aturan di dalam Islam:
1 berbanding 2 untuk anak perempuan dan lelaki. Namun
membaginya dengan tehnik lain.
 Kenali orang-orang kunci untuk fenomena itu
 Lakukan penelusuran orang kunci dan informasi mengapa
terjadi seperti itu.
 Identifikasikan faktor-faktor yang terlibat di dalam
penentuan pembagian warisan seperti itu.
 Temukan hubungan-hubungan antar fenomena yang
melingkupi penerapan hukum waris tersebut.
Lebih lanjut: conducting






Temukan fenomena yang unik dan menarik.
Lakukan penelusuran terhadap penelitian terdahulu
Pahami metode penelitian dan hasil penelitiannya.
Temukan konsep-konsep sentral di dalam penelitian tersebut.
Bandingkan konsep dari satu penelitian dengan penelitian lainnya.
Dialogkan konsep-konsep tersebut, misalnya peneliti (dalam penelitian Islam
Indonesia) Geertz dengan penerapan great tradition and little tradition ketika
melihat Islam Jawa menghasilkan Islam sinkretik. Andrew Beatty dengan
pendekatan semiotika dan multikulturalitas menghasilkan Islam sinkretik,
Woodward dengan pendekatan aksiomatika struktural menghasilkan Islam
akulturatif, Nur Syam dengan pendekatan konstruksi sosial menghasilkan
Islam kolaboratif, dan seterusnya). Tentang penelitian kyai dan pesantren,
maka Geertz menghasilkan konsep Kyai sebagai cultural broker, Horikhosi
menghasilkan konsep mediator, Pradjarta menghasilkan konsep mediator dan
cultural broker, Zamakhsayari menghasilkan konsep genealogi kyai dan
perubahan pesantren dan sebagainya.
Lanjutan: Constructing
 Menentukan lokasi yang tepat, menentukan
subyek yang tepat dan informan yang tepat
berdasar atas seperangkat pengetahuan yang
didapatkan di dalam tahap discovering
 Menentukan co-researcher yang cocok dengan
fenomena yang diteliti, diperlukan seperangkat
pertimbangan untuk menentukan co-researcher in
 Melakukan training dan pendampingan terhadap
kerja co-researcher.
Lanjutan: developing
 Melakukan wawancara mendalam terhadap
subyek dan informan penelitian.
 Melakukan observasi terlibat terhadap
fenomena lapangan, yang meliputi: pelaku,
alat-alat yang digunakan, waktu, tempat,
suasana, proses, makna, tujuan.
 Melakukan penelusuran dokumen yang
dianggap sangat penting.
Lanjutan: conducting dan recording
 Melakukan penelusuran secara terus menerus terhadap
subyek untuk memahami makna-makna dari tindakannya.
 Melakukan penelusuran terus menerus terhadap informan
sebagai cross-check atau konfirmasi atau verifikasi
terhadap informasi sebelumnya.
 Melakukan pencatatan secara cermat di dalam kartu-kartu,
baik hasil wawancara maupun observasi
 Kartu itu berisi nama subyek/informan/kejadian, tanggal,
jam, rekaman wawancara/observasi dan catatan refleksi.
 Catatan refleksi berguna untuk menuntun
wawancara/observasi berikutnya.
Lanjutan: organizing and analyzing
 Mengorganisasikan data melalui pemberian
label konsep pada data-data yang diperoleh
atau melakukan kategorisasi data.
 Menghubungkan antara satu konsep
dengan konsep lainnya untuk membangun
hubungan antar konsep.
 Melakukan analisis data untuk memperoleh
makna atau sesuatu dibalik tindakan.
Selamat berlatih





Temukan fenomena
Lakukan focusing
Lakukan pengumpulan data
Lakukan diskusi temuan
Lakukan penulisan laporan penelitian