TURUTI KEMAUAN PENDENGAR

Download Report

Transcript TURUTI KEMAUAN PENDENGAR

TURUTI KEMAUAN
PENDENGAR
Wawancaralah dengan keingin tahuan yang
sepadan dengan keinginan pendengar.
Topik bahasan talk show jangan mengingkari
dominasi pilihan pendengar.
Cara mudah untuk mencari hot issue adalah
dengan memperhatikan berita di halaman pertama
surat kabar.
Hormati Nara Sumber
• Menghargai dan menghormati nara
sumber tanpa didasari apriori merupakan
keharusan.
• Berseberanglah dengan nara sumber
selama itu tidak extrem dan masih dalam
koridor etika menghargai.
• Mendasarkan pada rasio ( logika ) dan
norma tanpa memenangkan salah satu
pihak.
Sejajar dengan Nara Sumber
• Peandu talk show pada dasarnya mewakili
publik, jadi jangan “ menghamba sahaya”
atau bersikap “kenes” kepada nara
sumber.
• Pada posisi sejajar dengan nara sumber,
pewawancara dapat menanyakan hal
yang penting dan valid serta meminta
jawaban yang jujur.
Ethos, Pathos dan Logos
 Talk Show mengejawantahkan fugsi pers akan akin
berdayaguna bila memadukan ethos, pathos dan logos.
 Ethos, Pathos dan Logos digunakan untuk
mempengaruhi manusia.
------------------------------Ariestoteles menyebutkan ada 3 cara mempengaruhi
manusia, pertama : Anda memiliki pengetahuan yg.luas,
kepribadian yg.dipercaya, dan status yangterhormat (
Ethose). Kedua : Anda harus menyentuh hati kalayak,
perasaan, emosi,harapan, kebencian,dan kasih sayang
mereka ( pathos ). Ketiga : Anda harus meyaknikan
kalayak dg. Bukti atau yg .kelihatan sebagai bukti. Di sini
anda mendekai kalayak lewat otaknya ( Logos ) .
Rumusannya :A+B=C
• Perhatikan : Accurasy + Balance =
Credibility
• Topik bernuansa konflik umumnya menarik
perhatian pendengar.Benturkan
• Mintalah ijin kepada kedua belah pihak
nara sumber sebelum membenturkan
konflik ke dalam talk show
Wawancara itu Mengasyikkan
• Pewawancara dengan nara sumber
bertemu dengan menggunakan saluran
“SKSD”
• Aneka ragam wawancara
• Pointers atau question route
• Pertanyaan” Balon “
Bentuk bangunan Talk show
•
•
•
•
Gambarannya kira kira seperti ini :
Pembkaan
Tubuh
Penutup
Gambaran secara Skematis :
•
•
•
•
•
•
•
•
Pertanyaan terbuka
Informasi umum
Pengembangan
Fakta – fakta khusus
Pengembangan
Fakta – fakta lebih khusus
Pengembangan
Informasi yang tepat
Detik – Detik sebelum On Air
• Manfaatkan saat – saat sebelum on air untuk
melakukan pendekatan dengan nara sumber
• Manfaatkan saat – saat sebelum on air untuk
menjelaskan apapun yang masih kurang jelas
bagi kedua belah pihak .
• Jangan memberitahukan kepada nara sumber
seluruh pertanyaan yang akan diajukan.
• Capailah kesepakatan dengan nara sumber
mengenai teknis wawancaranya.
Ragam pertanyaan
• Tujuan wawancara berhubungan erat
dengan ragam pertanyaan yang harus
sering diajukan.
• Pertanyaan sebaiknya pendek,
sederhana, kata-katanya mudah
dimengerti, dan mengundang jawaban.
• Pemandu talk show sebaiknya tidak
menyatakan sesuatu berdasarkan apa
yang dirasakannya sendiri saja .
Pertanyaan Nakal
• “Tangkaplah” kira – kira apa jawaban nara
sumber, justru sebelum kita mengajukan
pertanyaannya.
• Pertanyaan ang menggiring bisa mempertegas
jawaban nara sumber, tetapi bisa membuat
sewot nara sumber.Siap antisipasi berbagai
reaksinya.
• Jangan ikut merasa “panas” jika nara sumber
menjadi sewot
Blooper Bukan Bloon
• Kebodohan yang tidak disengaja dan
karena ketidak tauan tidak perlu dipikirkan
lagi.
• Semua orang bisa melakukan blooper,
jangan panik.Langsung lanjutkan dengan
pertanyaan berikutnya.
Humor dan Celetukan
• Humor dan celetukan itu sekedar
“bumbu”
• Jangan terus menerus melucu, talk show
anda bukan lawakan.
• Tidak semua nara sumber peka dengan
guyonan.
“He,eh ….He,em .Ya ya “
• Tidak perlu mendengarkan nara seumber
sambil he,eh, he,em , ya ya
• Jagalah kenikmatan mendengar para
pendengar.
• Sering – seringlah mengulang nama dan
posisi atau jabatan nara sumber.
Mengakhiri Wawancara
• Enam Cara untuk mengakhiri wawancara
• Perlukah kesimpulan untuk mengakhiri
wawancara.
Sebuah wawancara yang terencana tidak
memerlukan kesimpulan, apalagi
berusaha memaksakan kepada
pendengar suatu pandangan atas apa
yang dikatakan.
Empati dan Talk show
“Perang Urat Saraf”
• Pemandu talk show bisa setiap saat
terseret dalam perang urat syaraf
• Balance danfairness harus ditegakkan
• Talk show harus bisa menjadi pers
jembatan
Contoh kasus harus berdasarkan
fakta
• Contoh kasus harus berdasarkan fakta,
sekalipun itu kabar buruk.
• Tidak ada untung pemandu talk show
mennjukan kepiawaiannya. Ini bukan talk
show pribadi
• Fair saja! Membahas kabar baik bukan
untuk menjilat.Membahas kabar buruk
bukan untuk menjerembabkan.
HATI HATI MEMBAHAS
TOPIK SARA
• Membahas opik talk show bernuansa
SARA adalah yang paling pelik.
• Dalam keadaan endesak, akan lebih
“aman”jika yang diwawancarai adalah
nara sumber yang sudah dikutip di media
masa.
• Profesionalisme komunikator massa
sering berada di ujung tanduk manakala
topik bahasanya menyangkut SARA
Vokal, fisik dan Mental
• Vokal pemandu talk show tidak
disyaratkan yang aneh- aneh, biasa saja,
standar
• Vokal bisa diolah ------senam penafasan
dan humming
• Persiapkan fisik dan mental jangan
disepelekan.
Spontan
• Berpikir sepontan bisa dilatih
• Sepontanitas penting, tapi yang berbobot
• Talk show radio lebih mengedepankan
spontanitas dibanding dengan talk show
TV.
Analogi Tenis untuk Gaya
Pewawancara
• Netral, netral dan netrallah kamu
• Resiko sewot nara sumber “sengapan”
• Voli, rally, smess bola tenis perlu, selama
permaian tetap “ cantik “
Nara Sumber Talk Show
Pelit Ngomong :
• Nara sumber punya hak untuk sedikit
bicara atau pelit ngomong.
• Membaut nara sumber banyak bicara
adalah kewajiban pewawancara.
• Pertanyaan yang diajukan sebaiknya yang
mengundang jawaban.
Provokator, Pendana, titik simpul?
• Nara sumber bisa mengeluarkan pendapat
yang terlalu ektrem , tetapi harus dengan
pendekatan yang faktual, bukan
emosional.
• Rekamlah seluruh durasi talk show anda
• Dokumentasikan talk show anda, baik tulis
maupun dalam bentuk audio.
Tipe – Tipe Nara Sumber
• Tak selamanya nara sumber seperti yang
diharapkan.Ada yang KAKAP dan ada
juga yang TERI
• Nara sumber punya hak untuk
mengoreksi, melengkapi, merunutkan dan
menuntaskan pertanyaan.
• Nara sumber diharapkan tidak ketinggalan
zaman
Tipikal dan Kebiasaan Nara
Sumber
• Tipikal kebiasaan nara sumber perlu
dipelajari
• Tipikal yang positif dipelihara, yang negatif
diwaspadai dan coba diubah.
• Harga dan hormati seluruh tpikal dan
kebiasaan nara sumber
Pendengar Talk Show
• Pendengar itu responsif, baik aktif maupun
pasif.
• Heteroginitas pendengar membedakan
respons pendengar.
• Sebagian kecil pendengar tidak faham
asas check and balance , cover both side
story. Jelaskan sekilas maksud Anda
mewawancarai nara sumber pengimbang.
Pendengar aktif, Bantu Talk show
• Diluar sana banyak pendengar yang mau
membantu kelancaran talk show.
• Jangan kecewakan respons aktif para
pendengar.
• Pendengar bisa kita “manfaatkan” untuk
mendukung kreativitas talk show.
Gaet Sponsor Program
• Sponsor program dicari, dibutuhan, tapi
kadang dirisaukan juga.
• Performance siaran harus dijaga
kualitasnya, terlebh jika disponsori.
• Kebanyakan pendengartalk show akan
protes dan kecewa jika ( spot ) iklan terlalu
banyak.
Lebih Ebak Sekarang
• Talk show di era reformasi lebih bebas
• Talk show bisa menjadi media rakyat
• Komersialisme menaati idealisme.
Daftar Pustaka
• Abdullah, Aceng 2000, Press Relations: Kiat
berhubungan dengan media Massa.
• Adam , Rainer et.2000, Politik dan radio. Buku
Pegangan bagi jurnalis radio, Jakrta FriederichNaumann-Stiftung
• Michael C.Keith, 2000, Pemberitaan Stasiun
Radio , Internews Indonesia.
• Imelda ,Reynolds, 2000, Pedoman Jurnalistik
Radio, Jakarta, Internews Indonesia.
• Gough, Howard, 1999, Manual Pelatihan Media
AIBD, Programa Radio, AIDB.