Kes Wisata & Kesbang

Download Report

Transcript Kes Wisata & Kesbang

 Wisatawan,





Pebisnis,
Diplomat,
Tenaga kerja,
Ilmuwan
Migran





Jamaah haji
Siswa/ Mahasiswa,
Tentara/Polisi
Atlet
Pengungsi
Travel medicine
Travel medicine merupakan cabang ilmu
kedokteran baru yang bersifat interdisiplin
dan secara langsung menangani kesehatan
traveller , baik dalam ruang lingkup
regional maupun internasional, dengan
menitikberatkan aspek promosi kesehatan
dan pencegahan penyakit.
Meliputi aspek :
 Riwayat imunisasi dasar & riwayat imunisasi
lainnya
 Jadual keberangkatan dan daerah tujuan
(destinasi)
 Lama tinggal didaerah tujuan
 Jenis pekerjaan dan kemungkinan risiko
kesehatan




Kondisi kebersihan lingkungan dan kontak
dengan penduduk didaerah tujuan
Epidemiologi penyakit infeksi didaerah tujuan
Efektivitas imunisasi dan cara-cara
pencegahan lainnya
Efek samping imunisasi dan
penatalaksanaannya




Jadwal imunisasi dan waktu yang tersedia
sebelum berangkat
Perlu tidaknya profilaksis malaria dan
kemungkinan interaksinya dengan vaksin
Kondisi medik calon wisatawan dan
kemungkinan hamil pada wanita
Dukungan finansial
Perjalanan dapat berdampak negatif pada kesehatan
seseorang.
Penyakit dibagi menjadi dua:
1.
Tidak menular (non-communicable disease) :
mabuk perjalanan, jet leg, barotrauma
2.
Menular (communicable disease) :
meningitis meningococ , yellow fever, rabies,
PD3-I (penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi:
tuberculosis, polio, difteri, pertusis, tetanus, campak dan
hepatitis B dsb)

dapat dicegah dengan imunisasi (vaccine

tidak dapat dicegah
Preventable disease)
 imunisasi yang diperlukan oleh traveller

Memuat daftar penyakit yang dapat
dicegah dengan vaksin dan daftar semua
negara didunia beserta imunisasi yang
wajib atau diajurkan.

Rekomendasi imunisasi untuk traveller
international dikeluarkan oleh World
Health Organization (WHO) setiap tahun
dan dapat diakses melalui internet
dengan alamat http://www.who.int/ith.

Routine Vaccination
Diphtheria
Hepatitis B
Haemophilus influenzae type b
Human papillomavirus
Seasonal influenza & Influenza A (H1N1) Measles
Mumps
Pertussis
Rubella
Pneumococcal disease
Poliomyelitis (Polio)
Rotavirus
Tuberculosis (TB)
Tetanus
Varicella

Selective usefor travellers
Cholera
Japanese encephalitis
Rabies
Typhoid fever

Hepatitis A
Meningococcal disease
Tick-borne encephalitis
Yellow fever
Required vaccination
Yellow fever (see Country list)
Meningococcal disease and polio (required by Saudi Arabia for pilgrims,
updates are available on www.who.int/wer



Mencegah wisatawan (traveller) mendapat
infeksi penyakit menular di tempat tujuan
Mencegah wisatawan membawa penyakit
menular dari tempat keberangkatan ke
tempat tujuan
Mencegah wisatawan membawa penyakit
menular dari tempat tujuan pulang kembali
ketempat keberangkatan


Pertimbangan imunisasi untuk seorang
wisatawan tidak lepas dari riwayat imunisasi
pada masa kanak-kanak dan imunisasi lainnya
yang pernah didapat pada masa dewasa.
Khusus untuk jama’ah haji/umroh imunisasi
diberikan >2 minggu sebelum keberangkatan
(Umroh)
TERBANG BERDASARKAN LAMA JARAK
TEMPUH
• TERBANG JARAK PENDEK : ≤ 2 JAM
• TERBANG JARAK SEDANG : > 2 S.D < 6 JAM
• TERBANG JARAK JAUH : > 6 JAM
PRINSIP PENILAIAN KESEHATAN CALON
PENUMPANG
A, PERTIMBANGAN AEROFISIOLOGIK
1. Akselerasi dan Deselerasi
- Duduk
: Gaya bekerja pd perut-punggung >>
- Berbaring : Sepanjang sumbu badan
Kepala depan :
output jtg
Kepala blk dg kepala ditinggikan
2. MASALAH KETINGGIAN & PERUBAHAN TEK
UDARA


Ketinggian 25.000-40.000 kaki
Ketinggian 6.000 kaki :
- tek parsial O2: 103 77 mmHg, sat O2 turun 3%
Peny Jantung, anemia berat, ggn sirkulasi drh otak
fungsi paru kurang baik
- tek udara < 610 mmHg : Vol gas mengembang
Peny THT, gigi, peny sal pencernaan, pneumotoraks
3. RASA TAKUT DAN CEMAS
4. PERBEDAAN WAKTU DAN IRAMA SIKARDIAN
- WAKTU PENYESUAIAN LEBIH LAMA BILA DARI
=
BARAT KE TIMUR
GGN TIDUR DAN PENCERNAAN
5. STRESS
B, PERTIMBANGAN FISIK
1. Masalah Ergonomik : Ruangan terbatas di pesawat
2. Pemakaian Stetcher
PENY/KEADAAN YANG PERLU
PERTIMBANGAN MEDIK
1. PENYAKIT YG DIPERBERAT OLEH PERJALANAN
UDARA
a. Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah
- Gagal jantung tidak terkontrol dan Infark
Miokard kurang dr 6 mg KI
_ Tekanan darah berat kec dl Th/
- Angina pectoris berat kec tersedia O2
Petunjuk Praktis : Pasien dapat jalan 80 m dan naik 1012 anak tangga tanpa gejala sesak napas
b. Penyakit Saluran Pernapasan
- Peny paru dg KV < 50% ( pn, emfi,brtasi, fibr) hrs
tersedia O2
- Pasca op rongga dada < 3mg : KI
- Pneumotorak smp Ro ada pengembangan
c. Penyakit Darah
- Anemia berat 7,5 g/100ml : KI
- Leukemia kec Th
d. Penyakit Diabetes Melitus
- GD puasa > 250mg/100ml atau memakai insulin >
50u/hr : KI
e. Penyakit SSP
- Stroke< 3 mg : KI
- Epilepsi : dosis ditingkatkan 24 jam sblm terbang
f. Penyakit Saluran Pencernaan
- Pasca operasi abdomen >10 hr
- Pemotongan usus > 6 mg
- Perdarahan sal cerna > 3 mg
g. Penyakit THT
- Pasca op telinga tengah smp telinga tengah kering
- Ggn sinus, infeksi kronis hidung dan radang
telinga tenga : tunda
h. Cedera Patah Tulang
- Patah tulang dg edem jk terbang nyeri jd Tunda
- Patah tulang blk & panggul : perhatian khusus
2. PENYAKIT MENULAR / MEMBAHAYAKAN
KESEHATAN
PENUMPANG LAIN
Penderita Peny Menular : KI
3. PASIEN YG OFENSIF (CENDERUNG MENYERANG)
ATAU
MENGGANGGU PENUMPANG LAIN
- Berikan penenang dan ada pedamping
- Psikosis akut : KI
4. KEADAAN YG MEMERLUKAN PERTIMBANGAN
KHUSUS
a. Kehamilan
- PGr <36 mg dan MGr < 32 mg dg catt
kehamilan & Riw persalinan N
b. Bayi
- Bayi > 7 hari
- Take off & landing dl keadaan bangun
berikan minum
c. Usia Lanjut
Tidak ada KI
d. Kasus Terminal
 Perlu
tempat khusus
 Sakit berat tdk akan bertahan sp akhir
perjalanan tdk dpt diangkut
PROBLEM YANG TERJADI PADA
PENERBANGAN JARAK JAUH






HIPOKSIA
DISBARISM
MOTION SICKNESS
JET LAG
FATIGUE
DVT
PENGARUH KETINGGIAN PD FAAL TUBUH
ADA 4 PERUBAHAN SIFAT ATMOSFER PD KETINGGIAN :
1. Perubahan / mengecilnya tek.parsil O2 di udara
Hipoksia
2. Perubahan / mengecilnya tek.Atmosfir
Dysbarism
3. Berubahnya suhu Atmosfir
4. Meningkatnya radiasi baik dari matahari maupun dr
kosmos lain
penerbangan ruang angkasa
HIPOKSIA KEADAAN TUBUH KEKURANGAN
O2

Gejala Objektif
- Rasa ingin menarik napas panjang terus menerus
- Frek nadi & napas naik
- Ggn berpikir & kosentrasi
- Ggn gerakan koordinatif
- Warna kulit, kuku & bibir biru
- Lemas dll

Gejala Subjektif
- Malas
- Ngantuk
- Rasa gembira tanpa sebab
PENCEGAHAN HIPOKSIA
Penggunaan O2 sesuai ketinggian
 Pengawasan ketersediaan O2 pd penerbangan
 Pengukuran pressurized Cabin
 Mengikuti ketentuan2 dlm penerbangan
 Latihan mengenal datangnya hipoksia

DYSBARISM
SEMUA KELAINAN YG TERJADI AKIBAT BERUBAHNYA
TEKANAN SEKITAR TUBUH KEC HIPOKSIA
1. Akibat Pengembangan gas2 dl rongga tubuh
2. Akibat Penguapan gas2 yg larut dl tubuh
1. SALURAN PENCERNAAN

Gas terutama terkumpul di lambung & usus besar
PENCEGAHAN
• Dilarang minum Bir, Soda & minuman mengandung CO2
sebelum terbang
• Dilarang makan sblm terbang, bwg merah, bwg putih,
kubis, kacang-kacangan, ketimun, semangka dan chewing
gum
• Jgn makan tergesa2 & sambil kerja
• Usahakan mengeluarkan udara dari mulut atau kentut
• Banyak mengadakan gerakan
2. TELINGA


Bertambahnya ketinggian menyebabkan tek.dalam telinga >
tek.diluar tubuh, shg aliran udara dr telinga tengah keluar
tubuh melalui tuba Eustachii.
Peningkatan ketinggian tjd dgn cepat mk usaha utk
menyeseimbangkan tdk cukup wkt menyebabkan rasa sakit
telinga tengah krn selaput gendang meregang (EROTITIS
/BAROTITIS )
PENCEGAHAN
 Menelan
ludah waktu pesawat naik agar Tuba
Eustachii terbuka
 Mengadakan reflek Valsava pada waktu pesawat
turun
 Penggunaan pesawat udara dgn Pressurized
Cabin
3. SINUS PARANASALIS
Bila kecepatan naik turun sangat besar, usaha utk
menyesuaikan tek.antara rongga sinus dan udara luar tdk
cukup waktu shgga timbul rasa sakit di sinus (
AEROSINUSITIS )
 Pd wkt pesawat naik atau turun persentasenya sama.
 Aerosinusitis makin besar tjd pd keadaan radang
sal.pernapasan bgn atas

4. GIGI
 Pembentukan
kantong udara pd gigi yg rusak
sangat besar kemungkinan tjd.
 Dgn mekanisme yg sama spt aerotitis dan
aerosinusitis, pd gigi yg rusak dpt timbul rasa
sakit (AERODONTALGIA )
MOTION SICKNESS
ADLH RESPON NORMAL TUBUH THD
GERAKAN2 DAN SITUASI YG TDK BIASA.
GX:
o
o
o
o
o
PUSING
SAKIT KEPALA
PERASAAN TIDAK ENAK PD LAMBUNG
MUAL
MUNTAH
STLH MUNTAH BIASANYA
MEREDA
PENCEGAHAN




JANGAN KOSONG PERUT
KEPAAL TTP TEGAK BL MULAI MUAL
JANGAN MEMBACA/MENUNDUK
PANDANGAN LURUS KE DEPAN
JET LAG
ggn psikofisiologik yg mrp pertanda bahwa
irama Sikardian memerlukan sinkronisasi
siklus malam & siang di tempat yg baru
GEJALA
• Kelelahan fisik & mental
• Dehidrasi
• penurunan energi, performance & motivasi
• Gangguan pola tidur
KIAT MENGATASI JET LAG
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Berangkat dlm keadaan rileks, bebas dr beban fisik &
psikis dan tdk dalam keadaan sakit
Persiapkan keperluan jauh-jauh hari
Tidur lebih awal
Ubah jam tangan anda sesuai waktu negara tujuan
Perbanyak minum air putih & sari buah
Lakukan gerakan peregangan & relaksasi otot tubuh
baik ditempat duduk maupun pd saat transit
Hindari minum kopi, alkohol
Ditempat tujuan lakukan aktifitas spt yg biasa
THROMBOSIS DLM PENERBANGAN
JAUH
DVT atau COACH CLASS THROMBUSE atau
ECONOMIC CLASS SYNDROME
yi TROMBOSIS PD VENA TUNGKAI
GEJALA
MUNCUL PD 24 JAM PERTAMA
NYERI,NYERI TEKAN,PEMBENGKN BETIS
ATRIAL FEBRLS, NYERI DADA, SESAK
PENCEGAHAN
♪
♪
♪
♪
GERAKAN JARI KAKI TANGAN
JALAN DI CABIN
STOCKING KOMPRESS
CKP MINUM DAN MKN SNACK
PELABUHAN LAUT
IHR 2005
 Penyediaan air bersih dan makanan
 Pengendalian vektor
 Pembuangan limbah
ILO pasal 8 (No164) :
>100 crew & > 3 days
dokter
PENYAKIT MENULAR
Peny. Gastrointestinal
Terkait makanan dan air yg di konsumsi
 Influenza
 Legionellosis

PENANGANAN KASUS PENYAKIT MENULAR DI KAPAL
•
•
Pada dasarnya penanganan penyakit menular di kapal
bertujuan untuk mencegah meluasnya penyakit menular
tersebut, baik kepada sesama penumpang, masyarakat
lainnya dan kepada petugas kesehatan
Jika ada kapal yang dicurigai membawa penumpang sakit
potensial wabah maka awak kapal dilarang melakukan
aktivitas sampai dinyatakan bebas penyakit
Pengawasan Kedatangan
Pengawasan Keberangkatan
TERIMA KASIH
Semoga
bermanfaat