analisa rasio 1

Download Report

Transcript analisa rasio 1

ANALISA RASIO : LIKUIDITAS,
STRUKTUR MODAL &
SOLVABILITAS,ROI
RASIO LIKUIDITAS (LIQUIDITY RATIO)
• Kemampuan suatu perusahaan memenuhi
kewjbn jk pendeknya secara tepat waktu.
• Cth  membayar listrik, telepon, air PDAM,
gaji karyawan dll.
• Disebut juga dengan short term liquidity.
• Secara umum rasio likuiditas ada 2 yaitu
current ratio dan quick ratio (acit test ratio).
Current Ratio (Rasio Lancar)
• Ukuran yang umum digunakan atas solvensi jk
pendek,
kemampuan
suatu
perusahaan
memenuhi kebutuhan utang ketika jatuh tempo.
• Rumus current ratio :
current asset
current liability
Current asset  aset lancar
Current liabilities  utang lancar
Current Ratio (lanjutan)
• Menurut Subramanyam & John J. Wild alasan
digunakan rasio lancar secara luas sbg ukuran
likuiditas mencakup kemampuannya utk
mengukur :
Kemampuan memenuhi kewajiban lancar
Penyangga kerugian
Cadangan dana lancar
Current Ratio (lanjutan)
• Menurut Bambang Riyanto, tingkat likuiditas
suatu perusahaan dapat dipertinggi dengan jalan
sebagai berikut :
1. Dengan utang lancar (current liabilities)
tertentu, diusahakan untuk menambah aktiva
lancar (current asset)
2. Dengan aktiva lancar tertentu, diusahakan
untuk mengurangi jumlah utang lancar.
3. Dengan mengurangi jumlah utang lancar
bersama-sama dengan mengurangi utang
lancar.
Current Ratio (lanjutan)
• Kondisi perush yg memiliki current ratio yang baik adalah
dianggap sbg perush yg baik & bagus, namun jk current
ratio terlalu tinggi jg dianggap tdk baik.
• Menurut samuel C. Weaver & J. Fred Weston … setiap nilai
ekstrem dapat mengindikasikan adanya masalah. Sbg cth,
rasio lancar sebesar 8 dapat mengindikasikan :
 Penimbunan kas
 Bnknya piutang tak tertagih
 Penumpukan persediaan
 Tidak efisiennya pemanfaatan ‘pembiayaan’ gratis dari
pemasok
 Rendahnya pinjaman jk pendek
Current Ratio (lanjutan)
•
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Menurut Jumingan, bahwa sblm penganalisis mengambil kesimpulan final dari
analisis current ratio, perlu mempertimbangkan faktor-faktor sebagai berikut :
Distribusi pos-pos aset lancar
Data tren dari aset lancar & utang jk pndk utk jw 5 thn atau 10 thn
Syarat kredit yg diberikan kreditur kpd perush dlm mengadakan pembelian
maupun syarat kredit yg diberikan oleh perush dlm menjual brgnya
Nilai skg atau nilai pasar atau nilai ganti dr brg dagang
Kmungknan ada perub nilai aset lancar  kalau nilai persediaan semakin turun
(deflasi) maka aset lancar yg besar (terutama ditunjukkan dlm persediaan) maka
tidak menjamin likuiditas perusahaan
Perub persediaan dlm hub.nya dgn volume penjualan skg atau di masa yad, yg
mgkn adanya over investment dalam persediaan.
Kebutuhan jumlah modal kerja di masa mendatang, makin besar kebutuhan
modal kerja di masa yg akan datang, maka dibutuhkan adanya ratio yg besar
pula.
Type atau jenis perusahaan (perusahaan yg memproduksi sendiri barang yang
dijual, perusahaan perdagangan atau perusahaan jasa)
Current Ratio (lanjutan)
• Dalam menganalisa atau menghitung current
ratio perlu diperhatikan kemungkinan adanya
manipulasi data (windows dressing) dgn cara
mengurangi jumlah hutang lancar yg mgkn
diimbangi dgn mengurangi jumlah aset lancar
dlm jumlah yg sama (lebih2 adanya
pengurangan hutang lancar yg tdk diimbangi
dgn penurunan jumlah aktiva lancar).
• Contoh perhitungan current ratio.
ASET LANCAR
KAS
LIABILITAS LANCAR
500,000.00
UTANG DAGANG
1,250,000.00
PIUTANG DAGANG
1,250,000.00
UTANG WESEL
1,000,000.00
PIUTANG WESEL
1,000,000.00
UTANG PAJAK
500,000.00
PERSEDIAAN
2,500,000.00
UTANG GAJI
250,000.00
UANG MUKA
750,000.00
JUMLAH
6,000,000.00
3,000,000.00
Dari data tsb dpt ditentukan bahwa current ratio perusahaan tsb adalah 2:1 atau
200% yg berarti bahwa jumlah aset lancar ada 2 (dua) kali dari jumlah utang lancar
atau setiap Rp1,- utang lancar dijamin dengan Rp2,- aset lancar atau Rp1,- modal
kerja. Tetapi kalau dari data tersebut diatas rekening atau pos piutang wesel dan
utang wesel masing-masing dihapuskan maka jumlah aset lancar Rp5.000.000 dan
jumlah utang lancar Rp2.000.000 dengan demikian current ratio menjadi 2,5 : 1 atau
250% yang berarti 50% lebih besar daripada current ratio sebelum ada manipulasi
piutang wesel dan utang wesel.
ACID TEST RATIO
• Sering juga disebut quick ratio
• Rasio cepat adalah ukuran uji solvensi jangka
pendek yg lebih teliti drpd rasio lancar krn
pembilangnya mengeliminasi persediaan yg
dianggap aset lancar yg sdkt tdk likuid dan
kemungknan mnjd sumber kerugian.
• Rumus quick ratio (acit test ratio) :
Current Assets – Inventories
Current Liabilities
ACID TEST RATIO (Lanjutan)
• Menurut Bambang Riyanto  apabila kita
menggunakan “acid test ratio” untuk
menentukan tingkat likuiditas maka secara
umum dapatlah dikatakan bahwa suatu
perusahaan yang mempunyai quick ratio
kurang dari 1:1 atau 100% dianggap kurang
baik tingkat likuiditasnya.
Rasio Pengukuran Solvabilitas
• Rasio leverage  mengukur seberapa besar
perush dibiayai dgn utang.
• Penggunaan utang yg terlalu tinggi akan
membahayakan perush. krn perush akan
masuk dlm kategori extreme leverage (utang
extrem) yaitu perush terjebak dalam tingkat
utang yang tinggi dan sulit untuk
melepaskannya.
Rasio Pengukuran Solvabilitas
(Lanjutan)
• Kondisi keuangan yg baik dalam jk pendek tdk menjamin
adanya kondisi keuangan yg baik dlm jk pjg.
• Hal-hal yg menguntungkan dlm jk pendek dgn mudah dpt
digoyahkan dgn pos-pos jk pjg misalnya :
 Adanya understated (dicatat terlalu kecil) thd depresiasi
mengakibatkan keuntungan perush dlm tahun-tahun
pertama kelihatan baik (menguntungkan) krn biaya
depresiasi kecil.
 Jatuh tempo dari hutang jk panjang yg tdk diperkirakan
(direncanakan) dgn baik shg pd saat jatuh temponya
perush mengalami kesulitan keuangan.
 Struktur modal yg tdk baik, misalnya jumlah hutang lebih
besar daripada modal sendiri.
Rasio Pengukuran Solvabilitas
(Lanjutan)
• Rasio yang biasa dipakai untuk pengukuran
solvabilitas “Debt To Equity Ratio” dan “Time
Interest Earned”
Debt To Equity Ratio
• Joel G. siegel dan Jae K. Shim mendefinisikan
sbg “ukuran yg dipakai dalam menganalisis
laporan keuangan untuk memperlihatkan
besarnya jaminan yang tersedia untuk
kreditor”.
• Rumus Debt To Equity Ratio adalah :
Total Liabilities
Total Shareholders’Equity
Debt To Equity Ratio (Lanjutan)
• Shareholders’ Equity  Total modal sendiri
• Shareholders’ Equity diperoleh dari total aset
dikurangi total utang.
• Dalam persoalan rasio ini yg perlu dipahami
bahwa tdk ada batasan berapa debt to equity
ratio ini yg aman bagi suatu perusahaan,
namun untuk konservatif biasanya debt to
equity ratio yg lewat 66% atau 2/3 sdh
dianggap berisiko.
Times Interest Earned
• Disebut juga dengan rasio kelipatan
• Rumus yg digunakan :
Earning Before Interest and Tax (EBIT)
Interest Expense
• Keterangan :
Earning Before Interest and Tax (EBIT) = laba
sblm bunga & pajak
Interest Expense = Beban Bunga
Times Interest Earned (Lanjutan)
• Interest expense adalah biaya dana pinjaman pada
periode yang berjalan yg memperlihatkan pengeluaran
uang dalam laporan laba rugi.
• Lyn M.Fraser & Aileen Ormiston menjelaskan, makin
tinggi rasio kelipatan pembayaran bunga makin baik,
namun jk sebuah perush menghasilkan laba yg tinggi,
tetapi tdk ada arus kas dr operasi, maka arus kas ini
menyesatkan utk membayar bunga. Rumus times
interest earned menurut Lyn M. Fraser & Aileen
Ormiston adalah :
Laba Operasi
Beban Bunga
Rasio Return On Investment (ROI)
• Disebut juga pengembalian investasi
• Rasio ini melihat sejauh mana investasi yg
telah ditanamkan mampu memberikan
pengembalian keuntungan sesuai dengan
yang diharapkan.
• Rumus :
Earning After Tax (EAT)
Total Assets