LAGU – LAGU TEMATIK

Download Report

Transcript LAGU – LAGU TEMATIK

KOLEKSI LAGU ANAK–ANAK
DIHIMPUN OLEH:
SUTIYONO, S.Pd.SD
SD 2 BESITO
UPT PENDIDIKAN KECAMATAN GEBOG
KABUPATEN KUDUS
SAYANG SEMUANYA
CIPTAAN : BU KASUR
Satu satu aku sayang ibu
Dua dua juga sayang ayah
Tiga tiga sayang adik kakak
Satu dua tiga
Sayang semuanya
PERGI BELAJAR
Oh ibu dan ayah selamat pagi
Ku pergi sekolah sampai kan nanti
Selamat belajar nak penuh semangat
Rajinlah selalu tentu kau dapat
Hormati gurumu sayangi teman
Itulah tandanya kau murid budiman
KASIH IBU
Kasih ibu
kepada beta
Tak terhingga
sepanjang masa
Hanya memberi
tak harap kembali
Bagai sang surya
menyinari dunia
BUNDA PIARA
Bila kuingat lelah Ayah Bunda
Bunda piara piara akan daku
Sehingga aku besarlah
Waktuku kecil hidupku
Amatlah senang senang dipangku
Dipangku dipeluknya
Serta dicium dicium dimanjanya
Namanya kesayangan
Dua mata saya
Dua mata saya
Hidung saya satu
Dua kaki saya
Pakai sepatu baru
Dua telinga saya
Yang kiri dan kanan
Satu mulut saya
Tidak berhenti makan
CICAK
Cicak cicak
Di dinding
Diam diam merayap
Ada seekor nyamuk
Hap... Lalu ditangkap
Kupu kupu yang lucu
Kemana engkau terbang
Hilir mudik mencari
Bunga bunga yang kembang
Berayun-ayun pada tangkai yang lemah
Tidakkah sayapmu
Merasa lelah
BEBEKKU
Bebek bebekku wek wek
Mari kemari wek wek
Ikutlah aku ke kebun bibi
Disana banyak kesukaanmu
Cacing yang gemuk hai
Ayo diserbu
Berebut berebut sungguh ramainya
Wek wek wek… wek wek wek
Bersuka ria
POTONG BEBEK ANGSA
Potong bebek angsa
Masak di kuali
Nona minta dansa
Dansa empat kali
Serong ke kiri, serong ke kanan
La la la la la la la la la la la
Serong ke kiri, serong ke kanan
La la la la la la la la la la
Kukuruyuk
Kuku kukuruyuk
Begitulah bunyinya
Kakinya bertanduk
Hewan apa namanya
Kuku kukuruyuk
Begitulah bunyinya
Kakinya bertanduk
Ayam jantan namanya
Kelinciku
Kelinciku kelinciku
Kau manis sekali
Melompat kian kemari
Sepanjang hari
Aku ingin menemani
Sepulang sekolah
Bersamamu lagi
Menari nari
BURUNG KAKAKTUA
Burung kakaktua
Hinggap di jendela
Nenek sudah tua
Giginya tinggal dua
Tredung tredung tredung tralala
Tredung tredung tredung tralala
Tredung tredung tredung tralala...
Burung kakaktua
BURUNG KUTILANG
Di pucuk pohon cemara
Burung kutilang berbunyi
Bersiul siul sepanjang hari
Dengan tak jemu jemu
Mengangguk angguk sambil berseru
Trilili lili li lilili
Sambil berlompat lompatan
Paruhnya slalu terbuka
Digeleng gelengkan kepalanya menatap langit biru
Tandanya suka ia berseru
Trilili lili li lilili
BURUNG HANTU
Matahari terbenam
Hari mulai malam
Terdengar burung hantu
Suaranya merdu
Uhu...uhu...uhu...uhu...uhu...
Uhu...uhu...uhu...uhu...uhu...
Gajah
(lagu daerah Jawa)
Gajah gajah...
Kowe tak kandani jah
Mripat kaya laron
Siung loro kuping gedhe
Kathik nganggo tlalih
Buntut cilik... Tansah kopat kapit
Sikil kaya bumbung
Awak kaya bedug
Ning mlakumu migag migug...
MENTHOK
(lagu daerah Jawa)
Menthok... menthok...
Tak kandani...
Mung rupamu ...
Angisin ngisini
Mbok yo aja ngetok
Ana kandang wae
Enak enak ngorok
Ora nyambut gawe
Menthok... menthok
Mung mlakumu
Megal ... megol... gawe guyu....
Kucingku (lagu daerah Jawa)
Kucingku telu
Kabeh lemu lemu
Sing siji abang
Sing loro klawu
Meong....meong...
Tak pakani lontong
Adikku seneng
Kancaku ndomblong
KUCINGKU BELANG
Kucingku belang
Belang tiga
Setiap hari
Main saja
Lompat ke kanan lompat ke kiri
Kalau dia lapar
Mengeong ngeong
Ambilkan bulan Bu
AT. Mahmud
Ambilkan bulan bu
Ambilkan bulan bu
Yang slalu bersinar di langit
Di langit bulan benderang
Cahyanya sampai ke bintang
Ambilkan bulan bu
Untuk menerangi
Tidurku yang lelap
Di malam gelap
BULAN SABIT
Bulan sabit di awan
Laksana perahu emas
Berlampu bintang
Berlaut langit
Jauh di angkasa luas
Ingin rasanya
Kupergi kesana
Menjadi nahkoda disana
Nina bobo
Nina bobo
Oh.. Nina bobo
Kalau tidak bobo
Digigit nyamuk
Bobolah bobo
Adikku sayang
Kalau todak bobo
Digigit nyamuk
Bangun tidur
Bangun tidur
Kuterus mandi
Tidak lupa menggosok gigi
Habis mandi kutolong ibu
Membersihkan tempat tidurku
NAIK DELMAN
(Bu Kasur)
Pada hari minggu ku turut ayah ke kota
Naik delman istimewa kududuk di muka
Kududuk samping pak kusir yang sedang
bekerja
Mengendali kuda supaya baik jalannya... Hai
Duk ti dak ti duk ti dak ti duk ti dak ti duk
Duk ti dak ti duk ti dak suara sepatu kuda
BECAK
(Ibu Sud)
Saya mau tamasya berkliling kliling kota
Hendak melihat – lihat keramaian yang ada
Saya panggilkan becak kereta tak berkuda
Becak becak coba bawa saya
saya duduk sendiri
sambil mengangkat kaki
melihat dengan asyik
ke kanan dan ke kiri
lihat becakku lari
bagaikan tak berhenti
becak becak jalan hati hati
NAIK KERETA API
Naik kereta api tut tut tut
Siapa hendak turut
Ke Bandung Surabaya
Bolehlah naik dengan percuma
Ayo kawanku lekas naik
Kretaku tak berhenti lama
SEPEDA
Kring .. Kring … kring ada sepeda
Sepedaku roda dua
Kudapat dari ayah
Karena rajin belajar
Tuk tuk tuk suara sepatu
Sepatuku kulit lembu
Kudapat dari ibu
Karena rajin membantu
KAPAL API
Lihatlah sebuah titik
jauh di tengah laut
Makin lama makin jelas
bentuk rupanya
Itulah kapal api
Yang sedang berlayar
Asapnya yang putih
Mengepul di udara
AYO MENABUNG
Titik Puspa
Bung bing bang yuk.. Kita ke bank
Bang bing bung yuk.. Kita nabung
Tang ting tung hei.. Jangan dihitung
Tahu tahu kita nanti dapat untung
Dari kecil kita mulai menabung
Sudah dewasa hidup beruntung
Mau keliling dunia ada uangnya
Bahkan untuk membuat istana
LIHAT KEBUNKU
Lihat kebunku
penuh dengan bunga
Ada yang putih
dan ada yang merah
Setiap hari
kusimpan semua
Mawar melati
semuanya indah
MENANAM JAGUNG
Ayo kawan kita bersama
Menanam jagung di kebun kita
Ambil cangkulmu, ambil pangkurmu
Kita bekerja tak jemu jemu
Cangkul.. Cangkul .. Cangkul yang dalam
tanahnya longgar jagung kutanam
Cangkul.. Cangkul .. Cangkul yang dalam
Menanam jagung di kebun kita
Beri pupuk supaya subur
Tanamlah benih dengan teratur
Jagungnya besar lebat buahnya
Sangat berguna bagi semua
KE PUNCAK GUNUNG
Naik naik ke puncak gunung
Tinggi tinggi sekali
Naik naik ke puncak gunung
Tinggi tinggi sekali
Kiri kanan kulihat saja
Banyak pohon cemara ha ha
Kiri kanan kulihat saja
Banyak pohon cemara
BALONKU
Balonku ada lima
Rupa rupa warnanya
Hijau kuning kelabu
Merah muda dan biru
Meletus balon hijau... DOR!
Hatiku sangat kacau
Balonku tinggal empat
Kupegang erat erat
TOPI SAYA BUNDAR
Topi saya bundar
Bundar topi saya
Kalau tidak bundar
Bukan topi saya
PELANGI
Pelangi pelangi
Alangkah indahmu
Merah kuning hijau
Di langit yang biru
Pelukismu agung
Siapa gerangan
Pelangi pelangi
Ciptaan Tuhan
NENEK MOYANGKU
Nenek moyangku seorang pelaut
Gemar mengarung luas samudra
Menerjang ombak tiada takut
Menempuh badai sudah biasa
Angin bertiup layar terkembang
Ombak berdebur di tepi pantai
Pemuda berani maju sekarang
Ke laut kita beramai ramai
Tik tik bunyi hujan
(karya : Ibu Sud)
Tik tik tik.. bunyi hujan
Di atas genteng
Airnya turun
Tidak terkira
Cobalah tengok
Dahan dan ranting
Pohon dan kebun basah semua
Gundul gundul pacul
(LAGU JAWA)
Gundul gundul pacul cul
Gembelengan...
Nyunggi nyunggi wakul kul
Gembelengan...
Wakul grembyang segane dadi sak latar
Wakul grembyang segane dadi sak latar
NAMA NAMA HARI
(karya : Bu Kasur)
Senin Selasa Rabu Kamis
Jum’at Sabtu Minggu
Itu nama nama hari
Senin sekolah lekas pintar
Anak yang pemalas tidak naik kelas
Tanah airku
Tanah air..ku tidak kulupakan
Kan terkenang selama hidupku
Biarpun saya pergi jauh
Tidakkan hilang dari kalbu
Tanahku yang kucintai...Engkau kuhargai
Walaupun banyak negeri kudatangi
Yang masyur permai di kata orang
Tetapi kampung dan rumahku
Disanalah ku mrasa senang
Tanahku tak kulupakan...Engkau kubanggakan
LAYANG LAYANG
Kuambil buluh sebatang
Kupotong sama panjang
Kuraut dan kutimbang dengan benang
Kujadikan layang layang
Bermain .... Berlari.....
Bermain layang layang
Berlari kubawa ke tanah lapang
Hati gembira dan riang
KEANEKARAGAMAN SUKU BANGSA
(dinyanyikan seperti lagu Balonku)
Bermacam-macam suku
Jawa Batak dan Sunda
Aceh Minang Melayu
Dan masih banyak lagi
Ragam kebudayaan... hai
Tarian rumah adatnya
Bahasa daerahnya
Sangat luar biasa
DOKUMEN
(adaptasi dari lagu Cucakrowo)
Dokumen dokumen surat berharga
Dokumen ada dua
Satu dokumen pribadi
Dua dokumen kluarga
Dokumen ... surat berharga
BUNDA
melly guslaw
Kubuka album biru
Penuh debu dan usang
Kupandangi semua gambar diri
Kecil bersih belum ternoda
Pikirkupun melayang, dahulu penuh kasih
Teringat semua cerita orang, tentang riwayatku
Kata mereka diriku slalu dimanja
Kata mereka diriku slalu ditimang
Nada-nada yang indah, slalu terurai darinya
Tangisan nakal dari bibirku, takkan jadi deritanya
Tangan halus dan suci, tlah mengangkat tubuh ini
Jiwa raga dan seluruh hidup, rela dia berikan
Kata mereka diriku slalu dimanja
Kata mereka diriku slalu ditimang
Oh bunda ada dan tiada dirimu kan selalu
Ada di dalam hatiku
Ruri abangku
Ruri adalah abangku
Rajin dan senang belajar
Dengan menyandang tas di bahu
Riang menuju sekolah
Berhitung menulis membaca
Tak lupa diulang di rumah
Ingin akupun demikian
Seperti Ruri abangku
Burung Layang-Layang
Tampak jelas di langit biru jernih
Sekumpul burung layang – layang
Dengan akrab terbang beriring – iring
Dengan bebas melayang – layang
Sungguh senang mereka terbang
Turun naik berkeliling
Berkejaran tak hentinya
Damai tenang bercengkrama
Burung
camar
Berjalan di sepanjang pasir
Memandang ombak dan buih
Kunanti riak berdesir
Membasahi ujung kaki
melayang layang burung camar
bermain main di ujung layar
alam permai hati senang
berjalan jalan di pantai
ANDAI AKU PUNYA SAYAP
Satu satu daun daun
Berguguran tinggalkan tangkainya
Satu satu burung kecil
Beterbangan tinggalkan sarangnya
Jauh- jauh tinggi ke langit yang biru
Andaikan aku punya sayap
Kukan terbang jauh mengelilingi angkasa
Kan kuajak ayah bundaku terbang bersamaku
Melihat indahnya dunia
Awan putih
Kulihat awan
Seputih kapas
Arak berarak
Di langit luas
Andai kudapat
Kesana terbang
Akan kuraih
Kubawa pulang
Bintang kejora
Kupandang langit
penuh bintang bertaburan
Berkelap kelip
seumpama intan berlian
Tampak sebuah
lebih terang cahayanya
Itulah bintangku
bintang kejora yang indah slalu
Kereta apiku
Jes ejes ejes ejes....
Lihat kretaku
Jes ejes ejes ejes..
Kretaku baru
Siapa mau ikut
Ke Surabaya
Bolehlah naik dulu
Dengan segera
SERUMPUN PADI
Serumpun padi tumbuh di sawah
Hijau menguning daunnya
Tumbuh di sawah penuh berlumpur
Di pangkuan ibu pertiwi
Serumpun jiwa suci
Hidupnya nista abadi
Serumpun padi mengandung janji
Harapan ibu pertiwi
BUNGA NUSA INDAH
Bunga nusa indah
Berwarna merah
Tumbuh di halaman
Depan rumahku
Warna merah jambu
Kesenanganku
Bunga kesayanganku
Nusa indah
Tukang pos
Aku tukang pos
Rajin sekali
Surat kubawa
Naik sepeda
Siapa saja aku datangi
Tidak kupilih miskin dan kaya
Kring kring pos
NAMA NAMA RASA
(Karya : Bu Kasur)
Siapa tahu apa rasa gula, manis manis manis itu rasanya
Siapa tahu apa rasa cabe, pedas pedas pedas aku tak suka
Cobalah katakan apa rasa garam, asin asin asin
Itu semua nama nama rasa
Kita harus tahu janganlah lupa
Siapa tahu apa rasa kopi, pahit pahit pahit itu rasanya
Siapa tahu apa rasa lada, pedas pedas pedas aku tak suka
Cobalah katakan apa rasa cuka, asam asam asam
Itu semua nama nama rasa
Kita harus tahu janganlah lupa
JASA GURU
Kita jadi bisa menulis dan membaca
Karna siapa
Kita jadi tahu beraneka bidang ilmu
Karna siapa
Kita jadi pintar dibimbing pak guru
Kita jadi pandai dibimbing bu guru
Guru bak pelita penerang dalam gulita
Jasamu tiada tara
PALU
(DARI ENDE)
Ada 1 palu palu palu, tambah 1 palu menjadi 2
Ada 2 palu palu palu, tambah 1 palu menjadi 3
Ada 3 palu palu palu, tambah 1 palu menjadi 4
Ada 4 palu palu palu, tambah 1 palu menjadi 5
Ada 5 palu palu palu, kurang 1 palu menjadi 4
Ada 4 palu palu palu, kurang 1 palu menjadi 3
Ada 3 palu palu palu, kurang 1 palu menjadi 2
Ada 2 palu palu palu, kurang 1 palu menjadi 1
TISIN TISIN
(CINCIN – CINCIN/
DARI SAMPIT)
Tisin tisin keleh ikau
Miar hitoh miar hikau
Wayahku sobatku
Meyahukan tisinku
GAJAHKU
(dinyanyikan seperti lagu Lihat Kebunku)
Lihat gajahku telinganya lebar
Matanya sipit dan hidungnya panjang
Gadingnya ada dua
Dan kakinya empat
Kalau berjalan badannya bergoyang
AKU DAN KELUARGAKU
Aku punya ayah akupun punya ibu
Ayah dan ibuku sayang padaku
Aku punya kakak aku punya adik
Kakak dan adikku sangat kusayang
Torang semua baku- baku sayang
Hidup bahagia rukun dan damai
Ayah punya ayah, ibupun punya ayah
Kusebut mereka kakekku
Ayah punya ibu, ibupun punya ibu
Kusebut mereka nenekku
Torang semua baku- baku sayang
Hidup bahagia rukun dan damai
(dari Menado)
PEMANDANGAN
Memandang alam dari atas bukit
Sejauh mataku memandang
Sungai tampak berliku
Sawah hijau membentang
Bagai permadani di kaki langit
Gunung menjulang
Berpayung awan
Oh... Indah pemandangan
DESAKU YANG KUCINTA
Desaku yang kucinta
Pujaan hatiku
Tempat ayah dan bunda
Dan handai taulanku
Tak mudah kulupakan
Tak mudah bercerai
Selalu kurindukan
Desaku yang permai
SI PATOKAAN
(Sulawesi Utara)
Sayang sayang si patokaan
Matego tego gorokan sayang
Sayang sayang si patokaan
Matego tego gorokan sayang
Sako mangemo tanah man jauh
Mangemo milei leklako sayang
Yamko RambeYamko
(Papua)
Hee yamko rambe yamko aronawa kombe
Hee yamko rambe yamko aronawa kombe
Teemi nokibe kubano ko bombe ko
Yuma no bungo awe ade
Teemi nokibe kubano ko bombe ko
Yuma no bungo awe ade
Hongke hongke hongke riro
Burung Tantina
(Maluku)
Sio tantina burung tantina
mati dipanah Raja Nirwana
Sio tantina burung tantina
mati dipanah Raja Nirwana
Sakitnya bukan sakit penyakit
Khabarnya datang dari Sri Rama
Sakitnya bukan sakit penyakit
Lir-ilir
(Jawa Tengah)
Lir ilir lir ilir tandure wong sumilir
Tak ijo royo royo
Tak sengguh panganten anyar
Cah angon cah angon penekna blimbing kuwi
Lunyu lunyu penekna kanggo mbasuh dodotira
Dodotira dodotira kumintir bedah ing pinggir
Suwe Ora Jamu
(DI Yogyakarta)
Suwe ora jamu
Jamu godhong tela
Suwe ora ketemu
Ketemu pisan gawe gela
Suwe ora jamu
Jamu godhong tela
Suwe ora ketemu
Ketemu pisan gawe gela
Keroncong Kemayoran
(Jakarta)
La la la la la la la laaa
Laju laju perahu laju
Jiwa manis indung di sayang
La la la la la la la la laaa
Laju sekali laju sekali ke surabaya
Belenong di pinggir kali
Dengan Keroncong senang sekali
Ayo Mama
(Maluku)
Ayam hitam telurnya putih
mencari makan di pinggir kali
Sinyo hitam iginya putih
kalau tertawa manis sekali
Ayo mama jangan mama marah beta
dia Cuma Cuma pegang beta
Ayo mama jangan mama marah beta
‘lah orang muda punya biasa
Sim sim terima kasim
sim sim terima kasim sim
simpak daun rambutan tan
tanduk ular mati ti
tikus main di loteng teng
tengok ayam bertelur lur
lurik jalannya laju ju
jual minyak wangi ngi
ngitung duit seperak rak
rakus makanan sapi pi
Tanase
(Maluku)
e tanase tanase bay bay
e tanase tanase tanase tikam matae
juru mudi tomang putar haluan
e tanase tanase timbul di bulan bulan
e tanase tanase tanase tikam matae
yang pawela panggayoh panggayoh hasa hasa
Papaya, mangga, pisang, jambu
Pepaya mangga pisang jambu
Dibawa dari pasar minggu
Disana banyak penjualnya
Dikota banyak pembelinya
Papaya buah yang berguna
Bentuknya sangat sederhana
Pasanya manis tidak kalah
Membikin badan sehat segar
Buka pintu
(Maluku)
buka pintu buka pintu, beta mau masuke
siolah nona nona beta, adalah di mukae
beta panggil tidak menyahut, buka pintu juga
tidak mau
siolah nona beta mau masuke he he he he
buka pintu buka pintu, beta mau masuke
Anak Kambing Saya
(Nusa Tenggara)
mana dimana anak kambing saya
anak kambing tuan ada di pohon waru
mana dimana jantung hati saya
jantung hati tuan ada di kampung baru
caca marica he hei
caca marica he hei
caca marica ada di kampung baru
Indonesia Raya
(WR Supratman)
Indonesia tanah airku Tanah tumpah darahku
Di sanalah aku berdiri Jadi pandu ibuku
Indonesia kebangsaanku Bangsa dan Tanah Airku
Marilah kita berseru Indonesia bersatu
Hiduplah tanahku hiduplah negeriku
Bangsaku, rakyatku semuanya
Bangunlah jiwanya, bangunlah badannya
Untuk Indonesia Raya
Indonesia Raya merdeka merdeka
Tanahku negeriku yang kucinta
Indonesia Raya merdeka merdeka
Hiduplah Indonesia Raya
Satu Nusa Satu Bangsa
(L. Manik)
Satu nusa
Satu bangsa
Satu bahasa kita
Tanah air
Pasti jaya
Untuk Selama-lamanya
Indonesia pusaka
Indonesia tercinta
Nusa bangsa
Dan Bahasa
Kita bela bersama
Rayuan Pulau Kelapa
(Ismail Marzuki)
Tanah airku Indonesia
Negeri elok amat kucinta
Tanah tumpah darahku yang mulia
Yang kupuja sepanjang masa
Tanah airku aman dan makmur
Pulau kelapa yang amat subur
Pulau melati pujaan bangsa
Sejak dulu kala
Melambai-lambai, nyiur di pantai
Berbisik-bisik, raja klana
Memuja pulau nan indah permai
Tanah airku Indonesia
Selamat Datang Pahlawan Muda
(Ismail Marzuki)
Selamat datang pahlawan muda
lama nian kami rindukan kamu
Bertahun-tahun bercerai-mata
kini kita dapat berjumpa pula
Dengarkan sorak-sorai gembira
mengiringi derap langkah perwira
Hilangkan rindu dendam ibumu
selamat datang di Jakarta Raya
Merah Putih
(Ibu Sud)
Bendera merah putih
bendera tanah airku
Gagah dan jernih tampak warnamu
berkibaran di langit yang biru
Bendera merah putih
bendera bangsaku
Bendera merah putih
perlambang b’rani dan suci
Siap sedia kami berbakti
untuk bangsa dan ibu pertiwi
Bendera merah putih
t’rimalah salamku
Tamasya
(Daljono)
Nyiur melambai di tepi pantai
Menghias indah wajah tanah airku
Siulan burung di puncak bamboo
Berirama pujaan tumpah darahku
Sawah ladang luas lenggang padi kuning berayun
memanggil semua bertamasya
Memuja alam Indonesia
indah sungguh pandangan tanah airku
Padamu Negeri
(Kusbini)
Padamu negeri kami berjanji
Padamu negeri kami berbakti
Padamu negeri kami mengabdi
Bagimu negeri jiwa raga kami
Pahlawan Tanpa Tanda Jasa
(Sartono)
Terpujilah wahai engkau ibu bapak guru
Namamu akan selalu hidup dalam sanubariku
Semua baktimu akan kuukir di dalam hatiku
Sebagai prasasti terima kasihku
Tuk pengabdianmu
Engkau sbagai pelita dalam kegelapan
Engkau laksana embun penyejuk dalam kehausan
Engkau patriot pahlawan bangsa
Tanpa tanda jasa
Di Timur Matahari
(WR Supratman)
Di timur matahari mulai bercahaya
Bangun dan berdiri kawan semua
Marilah mengatur barisan kita
Pemuda pemudi Indonesia
Terima Kasih Kepada Pahlawanku
(H. Mutahar)
Kepadamu pahlawanku
Kepadamu pahlawanku
Kami terima kasih
Kami terima kasih
Kami terima kasih
Terima kasih
Kepadamu pahlawanku semua
Halo-halo Bandung
(Ismail Marzuki)
Halo-halo Bandung
Ibukota periangan
Halo-halo Bandung
Kota kenang-kenangan
Sudah lama beta
Tidak berjumpa dengan kau
Sekarang telah menjadi lautan api
Garuda Pancasila
(Sudharnoto)
Garuda pancasila
Akulah pendukungmu
Patriot proklamasi
Sedia berkorban untukmu
Pancasila dasar negara
Rakyat adil makmur sentosa
Pribadi bangsaku
Dari Sabang sampai Merauke
(R. Suhardjo)
Dari sabang sampai merauke
Berjajar pulau-pulau
Sambung menyambung menjadi satu
Itulah Indonesia
Indonesia tanah airku
Aku berjanji padamu
Menjunjung tanah airku
Tanah airku Indonesia
Hari Merdeka
(H. Mutahar)
Tujuh belas agustus tahun empat lima
Itulah hari kemerdekaan kita
Hari merdeka nusa dan bangsa
Hari lahirnya bangsa Indonesia
Merdeka…
Skali merdeka tetap merdeka
Selama hayat masih dikandung badan
Kita tetap setia, tetap sedia
Mempertahankan Indonesia
Kita tetap setia, sedia membela Negara kita.
Ibu Kita Kartini
(WR Supratman)
Ibu kita Kartini
Putri sejati
Putri Indonesia
Harum namanya
Ibu kita Kartini
Pendekar bangsa
Pendekar kaumnya
Untuk merdeka
Wahai ibu kita Kartini putrid yang mulia
Sungguh besar cita-citanya
Bagi Indonesia
Mengheningkan Cipta
(T. Prawit)
Dengan seluruh angkasa raya memuji
pahlawan Negara
Nan gugur remaja diribaan bendera
Bela nusa bangsa
Kau kukenang wahai bunga putra bangsa
Harga, jasa, kan cahya pelita
Bagi Indonesia merdeka
Nyiur Hijau
(Maladi)
Nyiur hijau di tepi pantai
Siar siur daunnya melambai
Padi mengembang kuning meraya
Burung- burung bernyanyi gembira
Tanah airku tumpah darahku
Tanah yang subur kaya makmur
Tanah airku tumpah darahku
Tanah yang indah permai nyata.
Gugur Bunga
(Ismail Marzuki)
Betapa hatiku tak kan pilu, Telah gugr pahlawanku
Betapa hatiku tak akan sedih, Hamba ditinggal sendiri
Siapakah kini plipur lara, Nan setia dan perwira
Siapakah kini pahlawan hati, Pembela bangsa sejati
Telah gugur pahlawanku, Tunai sudah janji bakti
Gugur satu tumbuh sribu, Tanah air jaya sakti
Gugur bungaku di taman bakti, Di haribaan pertiwi
Harum semerbak menambah sari, Tanah air jaya sakti
Syukur
(H. Mutahar)
Dari yakinku teguh
Hati ikhlasku penuh
Akan karuniamu
Tanah air pusaka
Indonesia merdeka
Syukur aku sembahkan
Kehadiratmu tuhan
Desa yang Kucinta
(L. Manik)
Desaku yang kucinta
Pujaan hatiku
Tempat ayah dan bunda
Dan handai taulanku
Tak mudah kulupakan
Tak mudah bercerai
Selalu kurindukan
Desaku yang permai
Ibu Pertiwi
Kulihat ibu pertiwi
Sedang bersusah hati
Air matamu berlinang
Mas intanmu terkenang
Hutan, gunung, sawah, lautan
Simpanan kekayaan
Kini ibu sedang lara
Merintih dan berdoa
Es Lilin
(Sunda)
Es lilin maakang kelapa muda
Dibawa maakang dari Jakarta
Rajinlah belajar selagi muda
Menyesal tua aduh tidak berguna
Es lilin maakang kelapa muda
Dibawa maakang dari angsana
Hendaklah bersabar dan bijaksana
Orang pemarah ahoui lekaslah tua.