2. diksi (pilihan kata)

Download Report

Transcript 2. diksi (pilihan kata)

DIKSI ATAU
PILIHAN KATA
1
Pengertian diksi adalah pilihan kata.
Maksudnya, kita memilih kata yang
tepat untuk menyatakan sesuatu.
Pilihan kata merupakan satu unsur
sangat penting, baik dalam dunia
karang-mengarang maupun dalam
dunia tutur setiap hari.
Dalam memilih kata yang setepattepatnya untuk menyatakan suatu
maksud, kita tidak dapat lari dari
kamus.
2
Kamus memberikan suatu ketepatan
kepada kita tentang pemakaian katakata. Dalam hal ini, makna kata yang
tepatlah yang diperlukan.
Kata yang tepat akan membantu
seseorang mengungkapkan dengan
tepat apa yang ingin disampaikannya,
baik lisan maupun tulisan. Di samping
itu, pemilihan kata itu harus pula
sesuai dengan situasi dan tempat
penggunaan kata-kata itu.
3
Penggunaan kata dalam berbagai kesem
patan harus sudah diperhitungkan kete
patan serta kesesuainnya.
Ketepatan ialah hal yang menyangkut
makna, logika, kesamaan maksud.
Kesesuaian yaitu kecocokan dengan
konteks sosial, apakah kata-kata yang
dipilih atau dipakai dapat diterima oleh
masyarakat, pendengar atau pembaca.
Yang paling penting adalah apakah
pilihan kata yang kita pakai sudah
merupakan pilihan kata yang baku.
4
Gorys Keraf (2008; 24)
mengemukakan beberapa point
penting tentang diksi, yaitu:
1.Pilihan kata atau diksi mencakup
pengertian
kata-kata
mana
yang
dipakai untuk menyampaikan suatu
gagasan,
bagaimana
membentuk
pengelompokan kata-kata yang tepat
atau
menggunakan
ungkapanungkapan yang tepat, dan gaya mana
yang paling baik digunakan dalam
suatu situasi.
5
2.Pilihan kata atau diksi adalah
kemampuan membedakan secara
tepat nuansa-nuansa makna dari
suatu
gagasan
yang
ingin
disampaikan, dan kemampuan
untuk menemukan bentuk yang
sesuai (cocok) dengan situasi dan
nilai rasa yang dimiliki kelompok
masyarakat pendengar.
6
3.Pilihan kata yang tepat dan sesuai
hanya
dimungkinkan
oleh
penguasaan sejumlah besar kosa
kata atau pembendaharaan kata
bahasa
itu.
Sedangkan
yang
dimaksud perbendaharaan kata atau
kosa kata suatu bahasa adalah
keseluruhan kata yang dimiliki oleh
sebuah kata (Gorys Keraf, 2008:
24).
7
Dalam KBBI (Kamus Besar Bahasa
Indonesia) diksi diartikan
sebagai pilihan kata yang tepat dan
selaras dalam penggunaannya untuk
mengungkapkan gagasan sehingga
diperoleh efek tertentu seperti yang
diharapkan. Dari pernyatan itu
tampak bahwa penguasaan kata
sesorang
akan
mempengaruhi
kegiatan berbahasanya, termasuk
saat yang bersangkutan membuat
karangan.
8
Fungsi Diksi
1.
2.
3.
Melambangkan gagasan yang
diekspresikan secara verbal.
Membentuk gaya ekspresi gagasan
yang tepat (sangat resmi, resmi,
tidak resmi) sehingga
menyenangkan pendengar atau
pembaca.
Menciptakan komunikasi yang baik
dan benar.
9
4.
5.
6.
7.
Menciptakan suasana yang tepat.
Mencegah perbedaan penafsiran.
Mencegah salah pemahaman.
Mengefektifkan pencapaian target
komunikasi.
8. Menghaluskan kata dan kalimat agar
terasa lebih indah.
9. Mendukung alur agar lebih runtut
dalam mendiskripsikan tokoh, setting,
sudut pandang dalam cerita tersebut.
10
Pilihan kata/diksi yang baik harus :
1. Tepat memilih kata untuk mengungkapkan gagasan atau hal yang
diamanatkan.
2. Sesuai dengan gagasan yang ingin
disampaikan dan kemampuan untuk
menemukan bentuk yang sesuai dengan
situasi dan nilai rasa pembacanya.
3. Merupakan kalimat yang jelas dan
efektif.
11
Sebelum menentukan pilihan kata,
penulis harus memperhatikan 2 hal,
yaitu: masalah makna dan relasi makna.
A. Makna sebuah kata / sebuah kalimat
merupakan makna yang tidak selalu
berdiri sendiri. Menurut (Chaer, 1994:
60) makna terbagi menjadi :
1. Makna leksikal dan Gramatikal.
Makna leksikal adalah makna yang sesuai
dengan referennya, sesuai dengan hasil
observasi alat indra / makna yang sungguhsungguh nyata dalam kehidupan kita/kamus
Contoh : kata tikus, makna leksikalnya
adalah binatang yang menyebabkan
timbulnya penyakit. (Tikus itu mati
diterkam kucing), rumah, makan.
Makna Gramatikal adalah : makna
suatu kata setelah kata itu mengalami
proses gramatikalisasi, seperti
pengimbuhan, pengulangan atau
pemajemukan. Makna gramatikal
disebut juga dengan makna struktural,
karena bergantung pada struktur
kalimatnya. Contoh : berumahkan,
rumah-rumahan, berumah tangga dll
13
2. Makna Referensial dan Nonreferensial
Makna referensial : kata-kata yang
berdasarkan referen.
Contoh : kata meja, kursi dll
Makna Nonreferensial : kata-kata
yang tidak memiliki referen.
Contoh : kata karena, tetapi dll
14
3. Makna Denotasi dan Konotasi
Makna Denotasi : makna yang
sebenarnya / makna asli.
Contoh : tangan kanan, kambing,
kurus, gemuk, kotor dll.
Makna Konotasi : makna kiasan /
makna yang mengandung asosiasiasosiasi tambahan.Contoh : langsing,
gembrot, kumuh dll.
Cermin, akar, jauh, pagi, ringan dll
15
4.Makna Konseptual dan Asosiatif.
Makna konseptual adalah makna yang
dimiliki oleh sebuah leksem/kata berkenaan
terlepas dari konteks atau asosiasi apapun.
Contoh:
Kata
kuda
memiliki
makna
konseptual “sejenis binatang berkaki empat
yg bisa dikendarai”.
Makna asosiatif adalah makna yang
dimiliki sebuah leksem/kata berkenaan
dengan adanya hubungan kata itu dengan
suatu yang berada diluar bahasa . Contoh:
Kata melati berasosiasi dengan suatu yang
suci/kesucian. Kata merah berasosiasi
berani/paham komunis.
16
5.Makna Kata dan Makna Istilah.
Makna
kata,
walaupun
secara
sinkronis tidak berubah, tetapi karena
berbagai faktor dalam kehidupan dapat
menjadi bersifat umum. Makna kata
itu baru menjadi jelas kalau sudah
digunakan
dalam
suatu
kalimat.
Contoh: Kata tahanan, bermakna
orang yang ditahan, tapi bisa juga
hasil perbuatan menahan. Kata air,
bermakna air yang berada di sumur, di
gelas, di bak mandi atau air hujan.
17
Makna istilah memiliki makna yang
tetap dan pasti. Ketetapan dan
kepastian makna istilah itu karena
istilah itu hanya digunakan dalam
bidang
kegiatan
atau
keilmuan
tertentu. Contoh: Kata tahanan di atas
masih bersifat umum, istilah di bidang
hukum, kata tahanan itu sudah pasti
orang yang ditahan sehubungan suatu
perkara.
18
6.Makna Idiomatikal dan Peribahasa
Yang dimaksud dengan idiom adalah
satuan-satuan bahasa (ada berupa
baik kata, frase, maupun kalimat)
maknanya tidak dapat diramalkan dari
makna leksikal, baik unsur-unsurnya
maupun makna gramatikal satuansatuan tersebut. Contoh: Kata
ketakutan, kesedihan, keberanian, dan
kebimbangan memiliki makna hal yg
disebut makna dasar, Kata rumah kayu
bermakna, rumah yang terbuat dari
kayu.
19
Makna peribahasa bersifat memperbandingkan atau mengumpamakan,
maka lazim juga disebut dengan nama
perumpamaan. Contoh: Bagai, bak,
laksana dan umpama lazim digunakan
dalam peribahasa.
20
7. Makna Kias dan Lugas.
Makna kias adalah kata, frase dan
kalimat yang tidak merujuk pada arti
sebenarnya.
Contoh: Putri malam, bermakna bulan.
Raja siang, bermakna matahari.
21
B.Relasi adalah hubungan makna yang
menyangkut hal kesamaan makna (sinonim),
kebalikan makna (antonim), kegandaan
makna (polisemi dan ambigu), ketercakupan
makna
(hiponim),
kelainan
makna
(homonim), kelebihan makna (redundansi)
1. Kesamaan makna (sinonim)
 Sinonim
adalah sebagai ungkapan (bisa
berupa kata, frase, atau kalimat) yang
maknanya kurang lebih sama dengan
makna ungkapan lain. Contoh: Kata buruk
dan jelek, mati dan wafat, bunga dan
kembang
22
2.Kebalikan Makna (Antonim)
Antonim adalah ungkapan (berupa kata
frase, atau kalimat) yang maknanya
dianggap kebalikan dari makna /
ungkapan lain. Contoh: Kata bagus
berantonim dengan kata buruk; kata
besar berantonim dengan kata kecil.
3.Kegandaan Makna (Polisemi dan Ambigu)
Polisemi adalah sebagai satuan bahasa
(terutama kata atau frase) yang memiliki
makna lebih dari satu.
23

Contoh: Kata kepala bermakna ; bagian
tubuh dari leher ke atas, seperti terdapat
pada manusia dan hewan, bagian dari suatu
yang terletak di sebelah atas atau depan,
seperti kepala suku, kepala meja,dan kepala
kereta api, bagian dari suatu yang berbentuk
bulat seperti kepala, kepala paku dan kepala
jarum dan Iain-lain.
Ambigu atau ketaksaan adalah sebagai kata
yang bermakna ganda / mendua arti.
Konsep ini tdk salah, tetapi kurang tepat
sebab tdk dpt dibedakan dengan polisemi.
Contoh: - Buku sejarah itu baru terbit
- Buku itu berisi sejarah zaman baru.
24
4.Ketercakupan Makna (Hiponim)
Hiponimi adalah sebagai ungkapan
(berupa kata, frase atau kalimat) yang
maknanya dianggap merupakan bagian
dari makna suatu ungkapan. Contoh :
kata tongkol adalah hiponim terhadap
kata ikan, sebab makna tongkol
termasuk makna ikan.
25
5.Kelebihan Makna (Redundansi)
Redundansi
dapat
diartikan
sebagai
‘berlebih-lebihan dalam pemakaian unsur
segmental pada suatu bentuk ujaran’.
Contoh : Bola di tendang si Udin, maknanya
tidak akan berubah bila dikatakan Bola
ditendang oleh si Udin. Pemakaian kata oleh
pada kalimat kedua dianggap sebagai suatu
yang redundansi, yang berlebih- lebihan,
dan sebenarnya tidak perlu bahasanya, serta
mampu menggerakkan & mendayagunakan
kekayaannya
itu
menjadi
jaring-jaring
kalimat yang jelas & efektif.
26
Contoh pengunaan diksi dalam Fakta
yang ada di sekitar lingkungan kita
adalah :
“Aku suka kamu !
Aku Cinta banget sama kamu !
Mau nggak kamu jadi pacar aku ?
Soalnya aku jatuh hati banget sama
kamu !”
27
Dalam kehidupan sehari-hari terkadang
tanpa disadari kita menggunakan katakata yang salah alias tidak sesuai
dengan ejaan dalam Bahasa Indonesia.
Salah satu atau dua ejaan kata dalam
tulisan kita mungkin sah-sah saja bagi
umum, namun tidak halnya bagi dosen
atau guru bahasa indonesia. Ejaan
yang baku sangat penting untuk
dikuasai
dan
digunakan
ketika
membuat suatu karya tulis ilmiah.
28
Kata umum dan kata khusus
Kata umum dibedakan dari kata khusus
berdasarkan ruang lingkupnya.
2.
Makin luas ruang lingkup suatu kata, maka
makin umum sifatnya. Makin umum suatu
kata, maka terbuka kemungkinan salah
paham dalam pemaknaan.
3.
Makin sempit ruang lingkupnya, makin khusus
sifatnya sehingga makin sedikit kemungkinan
terjadinya salah paham dalam pemaknaan,
dan makin mendekatkan penulis pada pilihan
kata secara tepat.
Contoh : kata berjalan perlahan-lahan lebih
umum dibanding dengan tertatih-tatih.
1.
29
Jargon dan Slang



Jargon merupakan kata-kata teknis yang
dipergunakan secara terbatas dalam
bidang ilmu, profesi, atau kelompok
tertentu.
Kata-kata itu merupakan kata sandi/ kode
rahasia untuk kalangan tertentu (dokter,
militer, perkumpulan rahasia, ilmuwan,
dsb) : populasi, volume, abses, H2O, dsb.
Contoh Slang : asoy, mana tahan, belum
tahu dia, dsb. (bersifat sementara)
30
KATA BAKU
DAN KATA TIDAK BAKU
Kata baku  kata yang mengikuti kaidah
bahasa yang telah ditentukan.
Kata tidak baku ► kata yang tidak
mengikuti kaidah bahasa yang berlaku.
31



Kaidah atau peraturan dalam bahasa
Indonesia meliputi
Buku Pedoman Umum Ejaan Bahasa
Indonesia yang Disempurnakan
Kamus Besar Bahasa Indonesia
Buku Tata Bahasa Baku Bahasa
Indonesia
32
Contoh
A. Penulisan Kata Dasar
No
Tidak Baku
Baku
1
2
3
4
5
6
7
8
abjat
Bis
cabe
dekoratip
extra
formil
gisi
apotik
abjad
bus
cabai
dekoratif
ekstra
formal
gizi
apotek
33
No
Tidak Baku
Baku
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
hakekat
ijin
jaman
kwitansi
lobang
mubadir
nampak
obyek
atlit
azas
duren
hakikat
izin
zaman
kuitansi
lubang
mubazir
tampak
objek
atlet
asas
durian
34
No
Tidak Baku
Baku
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
pasport
Qur’an
Rebo
sistim
tauladan
ujud
villa
waqaf
yudikatip
ijin
Jaman
paspor
Quran
Rabu
sistem
teladan
wujud
vila
wakaf
yudikatif
izin
zaman
35
B. Contoh Penulisan Kata Jadian
No
Tidak Baku
1
mempel
2 bertanggungjawab
3
mentaati
4
berterbangan
5
mentertawakan
Baku
mengepel
bertanggung jawab
menaati
beterbangan
menertawakan
36
C. Contoh Penulisan Kalimat
1. Kemerdekaan Indonesia diproklamirkan
pada tanggal 17 Agustus 1945.
Kemerdekaan Indonesia diproklamasikan
pada tanggal 17 Agustus 1945.
37
2. Semua peserta daripada pertemuan
itu sudah pada hadir.
Semua peserta pertemuan itu sudah
hadir.
38
3. Bilang dahulu dong sama saya
punya bini.
Bicarakan dahulu dengan istri saya.
39
4. Panitia harus membuat laporan
pertanggungan jawab kegiatan.
Panitia harus membuat laporan
pertanggungjawaban kegiatan.
40
5. Tolong, potokopykan ijasah ini
rangkap lima.
Tolong, fotokopikan ijazah ini
rangkap lima.
41
6. Memang kebangetan itu anak
belum mandi sudah makan gadogado.
Memang keterlaluan anak itu belum
mandi sudah makan gado-gado.
42
KATA SERAPAN
Kata Serapan
 Perbendaharaan kata bahasa Indonesia
yang berasal dari bahasa lain, seperti
bahasa daerah dan bahasa asing.
43




A. Contoh Pengaruh Perbendaharaan
Kata
bahasa Jawa : lowongan, beres,
pamong praja, sewenang-wenang
bahasa Sunda: camat, anjangsana,
meriang, sewajarnya, mendingan
bahasa Minangkabau: cetus, heboh,
lamban cemooh, ejek
bahasa Sansekerta: perdana, perkara,
agama, bijaksana, sengsara, surga
44




bahasa Arab: ikhtiar, hikmah, khidmat,
mahkamah, akhlak, majelis
bahasa Tionghoa: lonceng, sampan,
sinshe, bakpau, tauco
bahasa Inggris: badminton, kiper,
raket, notes, parlemen
bahasa Belanda: program, motor,
persekot, pelopor, radio, gerilya
45
B. Contoh Pengaruh Imbuhan
Awalan
aanabiimdenonre-
Makna
tidak
tidak
tidak
tidak
tidak
tidak
tidak
kembali
Contoh
asusila, asosial, amoral
anorganik, anaerobik
abnormal
irasional, imoral
improduktif, desentralisasi,
demobilisasi
nonblok, nonpolitik
reorganisasi, regenerasi
46
Awalan
swadwipraeksparapramuserbatunamahaantar-
Makna
sendiri
dua
sebelum
bekas
banyak
pembantu
semua
Kurang
besar
antara
Contoh
swadaya, swabelajar
dwiwarna, dwibahasa
prasejarah, prakata
eks pejuang, eks pelajar
para tamu, para siswa
pramuwisma, pramuniaga
serbaada, serbaguna
tunawisma, tunanetra
mahasiswa, mahabesar
antarkota, antarpulau
47
Awalan
Makna
kontrahiperseminaraantiiwi-is
menentang
lebih
setengah
orang
lawan
bersifat
bersifat
sifat
orang
Contoh
kontrasepsi, kontrarevolusi
hipertensi, hiperaktif
semifinal, semipermanen
narapidana, narasumber
antipenjajah, antinarkoba
alami
duniawi, manusiawi
dinamis, ekonomis
nasionalis, pancasilais
48
Awalan
-if
-ah
-wan
-man
-wati
-or
-om
-og
-us
-isasi
Makna
sifat
sifat
orang
orang
orang
orang
orang
orang
orang
orang
proses
Contoh
produktif, agresif
jasmaniah, rohaniah
wartawan, fisikawan
budiman, seniman
seniwati, karyawti
narator, koruptor
ekonom, astronom
psikolog
musikus, politikus
nasionalisasi, modernisasi
49
C. Contoh Penulisan Unsur Serapan
No
Kata Asing
Kata Serapan
1
2
3
4
5
6
7
audiogram
central
accalamation
vaccine
octaaf
technique
machine
audiogram
sentral
aklamasi
vaksin
oktaf
teknik
mesin
50
No
Kata Asing
Kata Serapan
8
9
10
11
12
13
14
15
check
castra
effective
system
geometry
factor
riem
pasient
cek
sastra
efektif
sistem
geometri
faktor
rim
pasien
51
No
Kata Asing
Kata Serapan
16
17
18
19
20
21
22
23
24
contingent
komfoor
cartoon
coordination
phase
aquarium
frequency
rhythm
schema
kontingen
kompor
kartun
koordinasi
fase
akuarium
frekuensi
ritme
skema
52
CONTOH SOAL
53
1. Kalimat yang menggunakan kata
tidak baku adalah …
a. Menurut diagnosa dokter pasien
itu mengidap penyakit leukimia.
b. Tolong, Mir, belikan obat di
apotek.
c. Sistem pelayanan rumah sakit itu
baik.
d. Setelah Reysa melunasi biaya
perawatan, ia minta kuitansi.
54
2. Penggunaan imbuhan asing yang
salah terdapat pada kalimat …
a. Ismail Marzuki komponis terkenal.
b. Ikan banyak mengandung protein
hewaniah.
c. Allah akan menilai setiap manusia dari
segi amaliahnya.
d. Janganlah kita selalu mengutamakan
kepentingan duniawi.
55
3. Awalnya saya nggak tertarik dengan
kegiatan ini. Karena temen deket yang
ngajak, saya tidak dapat menolaknya.
Meskipun keluar duit, saya tidak nyesel.
Ternyata , kegiatan ini berkesan banget.
jumlah kata tak baku dalam paragraf
tersebut adalah …
a. 4
b. 5
c. 6
d. 7
56
4. Perhatikan tabel berikut!
A
B
taksi
taksi
C
D
taksi
taksi
sistim sistem
tehnik teknik
metode
syah
metoda
sah
central sentral
konggres
kongres
Daftar kata baku terdapat pada kolom ….
a. A
b. B
c. C
d. D
57
5. Rani membeli obat ke …. Tidak lupa
ia meminta … sebagai tanda
pembayaran. Ia tidak mau membeli
obat sembarangan, khawatir …
jelek.
Kata-kata baku yang sesuai untuk
melengkapi paragraf tersebut
adalah ….
a. apotik, kwitansi, kwalitas
b. apotek, kuitansi, kualitas
c. apotek, kwitansi, kwualitas
d. apotik, kuitansi, kualitas
58
6. Pada era gelobalisasi, kita dituntut
mempunyai kreatifitas yang tinggi
dan tidak gagap tehnologi modren.
Perbaikan penulisan kata bercetak
miring tersebut adalah …
59
a.
globalisasi
kreatifitas
teknologi
modern
b. globalisasi
kreativitas
teknologi
modern
c.
globalisasi
kreativitas
tehnologi
modern
d. globalisasi
kreatifitas
teknologi
moderen
60
7. Untuk menejemen enerji diperlukan
keterampilan khusus.
Kata baku dari kata bercetak miring
tersebut adalah …
a.
manajement-energi
b. managemen-energi
c. manajemen –energi
d. managemen-energi
61
8. Minggu yang lalu saya pergi ke Bogor
sama teman. Tujuannya nengok nenek
yang sedang sakit. Kami naik taxi agar
cepat sampai. Betapa senang hati nenek
dengan kedatangan kami.
Kata tidak baku dalam paragraf
tersebut adalah ….
a. pergi, tujuan, cepat
b. sama, nengok, taxi
c. teman, nengok, sampai
d. sedang, teman, senang
62