LATAR BELAKANG - UPTD BPS KEC. GUBENG

Download Report

Transcript LATAR BELAKANG - UPTD BPS KEC. GUBENG

Pengantar Penyusunan RKS/M dan RKT

Latar Belakang Program Wajar Kebijakan MBS RKS/M & RKT Program BOS

Pentingnya Penyusunan RKS/M

1.

Sumber penerimaan dana BOS signifikan bagi sekolah/madrasah; 2.

20% anggaran dari APBN & APBD wajib untuk bidang pendidikan; 3.

Lemahnya administrasi perencanaan di tingkat sekolah/madrasah; 4.

Sebagian besar sekolah/madrasah belum menyusun/memiliki dokumen RKS/M dan RKT.

Apakah RKS/M itu?

Proses menentukan tindakan masa depan (4 tahun) sekolah/madrasah yang tepat, melalui urutan pilihan, dengan memper hitungkan ketersediaan sumber daya.

Dokumen tentang gambaran kegiatan sekolah/madrasah di masa depan untuk mencapai tujuan dan sasaran sekolah/ madrasah yang telah ditetapkan.

Tujuan Penyusunan RKS/M

1.

Menjamin agar tujuan dan sasaran sekolah/madrasah dapat dicapai; 2.

Mendukung koordinasi antar pelaku sekolah/madrasah; 3.

Menjamin terciptanya integrasi, sinkronisasi, dan sinergi baik intra pelaku di sekolah/madrasah, antar sekolah/ madrasah, Disdik Kab/Kota/Provinsi, dan antar waktu; 4.

Menjamin keterkaitan antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, pelaporan dan pengawasan; 5.

Mengoptimalkan partisipasi warga sekolah/madrasah dan masyarakat; 6.

Menjamin penggunaan sumber daya sekolah/madrasah yang ekonomis, efisien, efektif, berkeadilan, berkelanjutan serta memperhatikan kesetaraan gender.

Dasar Hukum

1.

UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Pasal 51 ayat 1.

2.

PP Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, Pasal 53 ayat 1.

3.

PP Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan, Pasal 51.

4.

PP Nomor 48 Tahun 2008 tentang Pendanaan Pendidikan.

5.

Permendiknas Nomor 19 Tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan Pendidikan oleh Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah.

PP No. 19/2005 (Pasal 53 ayat 1): “Setiap satuan pendidikan dikelola atas dasar rencana kerja tahunan yang merupakan penjabaran rinci dari rencana kerja jangka menengah satuan pendidikan yang meliputi masa 4 (empat) tahun” Permendiknas No. 19/2007 menyatakan bahwa Sekolah/Madrasah wajib membuat: 1.

Rencana Kerja Jangka Menengah (RKJM) yang menggambarkan tujuan yang akan dicapai dalam kurun waktu empat tahun yang berkaitan dengan mutu lulusan yang ingin dicapai dan perbaikan komponen yang mendukung peningkatan mutu lulusan.

2.

Rencana Kerja Tahunan (RKT) yang dinyatakan dalam Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah (RKAS) dilaksanakan berdasarkan Rencana Kerja Jangka Menengah.

Prinsip-Prinsip Penyusunan RKS/M

1.

Terpadu, mencakup keseluruhan program.

2.

Multi tahun, mencakup periode 4 tahun.

3.

Multi sumber, mengidentifikasi berbagai sumber dana.

4.

Berbasis kinerja, memiliki indikator yg jelas.

5.

Partisipatif, melibatkan berbagai unsur.

6.

Integrasi pendidikan karakter bangsa.

7.

Sensitif terhadap isu gender.

8.

Responsif terhadap keadaan bencana.

9.

Pelaksanaannya dimonitor dan dievaluasi.

Alur Penyusunan RKS/M

• • PERSIAPAN Pembentukan Tim Pengembang Sekolah/Madrasah (TPS/M).

Pembekalan/ Orientasi TPS/M.

PENYUSUNAN RKS/M • Menetapkan Kondisi Sekolah/Madrasah Saat Ini.

• Menetapkan Kondisi Sekolah/Madrasah yang Diharapkan.

• Menyusun Program, Kegiatan dan Indikator Kinerja.

• Menyusun Rencana Anggaran Sekolah/ Madrasah.

• Menyusun RKT & RKAS/M.

• • • PENGESAHAN Penyetujuan oleh rapat dewan pendidik Pengesahan oleh pihak berwenang Sosialisasi kepada pemangku kepentingan

PROSES PENYUSUNAN RKS/M DAN RKT

TAHAP I Menetapkan kondisi sek/Mad saat ini TAHAP II Menetapkan kondisi sek/Mad yang diharapkan

Melakukan

Kondisi Nyata Sek/Mad Harapan Pemangku Kepentinga n Tantangan (Utama) L.1 Merumuskan Visi L.2 Merumuskan Misi L.3 Merumuskan Tujuan L.4 Merumuskan sasaran & Indikator kinerja

Acuan Standar Sekolah SPM/ SNP

Visi, Misi Dinas Pend. Kab/kota TAHAP III Menyusun Program dan Kegiatan TAHAP IV Menyusun Rencana Anggaran Se/Mad TAHAP V Menyusun RKT RKS/M L.1 Merumuskan Program dan menetapkan penanggung jawab program L.2 Menentukan Kegiatan, Indikator Kegiatan, dan jadwal kegiatan L.1 Membuat Rencana biaya program L.2 Membuat Rencana Pendanaan Program L.3 Menyesuaikan Rencana biaya dengan sumber pendanaan L.1 Merumuskan RKT L.2 Membuat RKAS/M 1.

Menetapkan Prog/Keg Stategis 2.

Menetapkan Prog/Keg rutin 3.

Menetapkan Jadwal RKT

Proses Penyusunan RKS/M

Menetapkan Kondisi Sekolah/Madrasah saat ini) Menetapkan Kondisi Sekolah/Madrasah Yang Diharapkan Menetapkan Program dan Kegiatan Merumuskan Rencana Anggaran Sekolah/Madrasah Merumuskan RKTS/M dan RKAS/M

Rekomendasi Sistematika Penyusunan Dokumen RKS/M

1.

Pendahuluan (latar belakang, tujuan, sasaran, dasar hukum, sistematika, alur penyusunan).

2.

Identifikasi kondisi sekolah/madrasah saat ini. 3.

Identifikasi kondisi sekolah/madrasah masa depan yang diharapkan.

4.

Perumusan program dan kegiatan.

5.

Perumusan rencana anggaran sekolah/madrasah.

6.

Perumusan RKTS/M dan RKAS/M.

Menentukan Kondisi Sekolah/Madrasah Saat ini

Langkah Menentukan Kondisi Saat ini:

1.

Melakukan EDS/M.

2.

Membandingkan hasil EDS/M dengan Acuan Standar Sekolah/Madrasah. 3.

Merumuskan Tantangan Sekolah/Madrasah.

Melakukan EDS/M

 Untuk menetapkan kondisi saat ini, sekolah/madrasah perlu melakukan evaluasi diri didasarkan pada SNP dan/ atau SPM  Evaluasi diri bisa menggunakan berbagai alat evaluasi diri, misalnya dengan menggunakan instrumen (EDS/M) yang dijelaskan dalam Sesi tentang EDS/M  Tujuannya adalah untuk melihat gambaran yang jelas tentang situasi sekolah/madrasah saat ini.  Dengan melakukan evaluasi diri akan menunjukkan kinerja sekolah/madrasah misalnya, bagian yang mengalami perbaikan atau peningkatan, bagian yang tetap, dan bagian yang mengalami penurunan.

Program Sekolah/Madrasah

1.

Pengembangan kompetensi lulusan (bidang akademik dan non akademik) 2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

Pengembangan kurikulum/KTSP Pengembangan pembelajaran Pengembangan sistem penilaian Pengembangan pendidik dan tenaga kependidikan Pengembangan sarana dan prasarana sekolah/madrasah Pengembangan manajemen sekolah/madrasah Pembinaan kesiswaan/ekstrakurikuler Budaya dan lingkungan sekolah/madrasah 10.

Penanaman karakter (budi pekerti).

Membandingkan Hasil EDS/M dengan Acuan Standar Sekolah/Madrasah Pengelolaan sekolah/madrasah pada dasarnya bertujuan untuk mencapai SNP. Dalam penyusunan RKS/M, data dan informasi yang dikumpulkan melalui instrumen EDS/M perlu disimpulkan. Penyimpulan dilakukan dengan dua cara: 1. Membandingkan kondisi nyata/terkini dengan SPM dan/atau SNP. Pembandingan kondisi nyata dengan SPM dan/atau SNP dimaksudkan untuk mengetahui apakah sekolah/madrasah masih belum memenuhi SPM, sudah memenuhi SPM, sudah memenuhi SNP, atau bahkan sudah melampaui SNP. 2. Dengan melihat data hasil EDS/M yang masih perlu mendapat perhatian untuk diperbaiki, ditingkatkan atau dipertahankan. Dalam hal ini, kesimpulan dinyatakan dalam kalimat pernyataan yang spesifik (mencantumkan data), fokus (menunjukkan indikator), dengan tidak mencantumkan alasan/harapan.

Merumuskan Tantangan Sekolah/Madrasah  Tantangan sekolah/madrasah merupakan kesenjangan kondisi nyata sebagai hasil EDS/M dengan kondisi yang diharapkan.  Tantangan utama diklarifikasi dengan melakukan pembandingan nilai/tahapan hasil EDS/M dengan SPM dan/atau SNP.  Tantangan sekolah/madrasah sebaiknya dirumuskan secara spesifik: – Apabila berkaitan dengan nilai mata pelajaran, maka perlu dirumuskan besaran tantangan, dan di kelas mana saja; – Apabila berkaitan dengan guru, maka perlu dirumuskan guru di kelas mana saja; apakah semua guru mata pelajaran atau satu mata pelajaran saja, dan seterusnya; – Apabila berkaitan dengan buku/bahan ajar, maka perlu dirumuskan mata pelajaran mana saja atau semua mata pelajaran, buku teks, buku referensi, buku pegangan peserta didik atau guru, untuk kelas mana saja dan seterusnya.

Contoh Rumuskan Tantangan Sekolah/Madrasah Kondisi Saat Ini (Hasil EDS/M) Rasio buku : murid untuk mapel matematika kelas 5 adalah 1:2.

Rasio buku : murid untuk mapel BI, IPA dan IPS kelas 5 adalah 1:1 Prestasi UASBN/UN sekolah/ madrasah berpredikat cukup (6,10) Standar Acuan Sekolah/Madrasah a) b) < 1:1 1:1 untuk BI, Matematika, IPA, IPS c) d) 1:1 untuk semua mapel > 1:1 untuk semua mapel (dengan judul buku yang berbeda) 1.

2.

3.

4.

< 5,49 (kurang) 5,50 – 6,49 (cukup) 6,50 – 7,49 (memuaskan) 7,50 – 10,00 (sangat memuaskan) Tantangan Memenuhi rasio buku : murid untuk buku mapel matematika menjadi 1:1 Menaikkan nilai rata-rata UASBN/ UN sebesar 1,39 (dari 6,10 menjadi 7,49)

Menentukan Kondisi Sekolah/Madrasah yang Diharapkan

Kondisi Sekolah/Madrasah Yang Diharapkan

1.

2.

3.

Seperti apa seharusnya sekolah/madrasah ini empat tahun mendatang?

Sesuai dengan harapan sekolah/madrasah dan para pemangku kepentingan. Apa yang dianggap penting oleh sekolah/ madrasah dan para pemangku kepentingan, dan apa yang menjadi perhatian mereka dalam kinerja sekolah/madrasah?

Langkah Menentukan Kondisi Sekolah/Madrasah Yang Diharapkan

1. Merumuskan visi sekolah/madrasah.

2. Merumuskan misi sekolah/madrasah.

3. Merumuskan tujuan sekolah/madrasah.

4. Menentukan sasaran dan indikator kinerja sekolah/madrasah.

Apakah Visi Sekolah/Madrasah Itu?

1.

Gambaran apa yang diinginkan sekolah/ madrasah di masa depan.

2.

Dikembangkan sesuai dengan keinginan atau cita-cita sekolah/madrasah dengan tetap berkepribadian Indonesia.

3.

Mengacu kondisi lingkungan sekolah/madrasah dan daerah, tujuan pendidikan dasar dan pendidikan nasional.

4.

Mempertimbangkan potensi dan harapan masyarakat sekolah/madrasah.

Rumusan Visi Sekolah/Madrasah

(Permendiknas Nomor 19 Tahun 2007) 1.

2.

3.

4.

5.

6.

Dijadikan sebagai cita-cita bersama warga sekolah/madrasah dan segenap pihak yang berkepentingan pada masa yang akan datang Mampu memberikan inspirasi, motivasi, dan kekuatan pada warga sekolah/madrasah dan segenap pihak yang berkepentingan Dirumuskan berdasar masukan dari berbagai warga sekolah/ madrasah dan pihak-pihak yang berkepentingan selaras dengan visi institusi di atasnya serta visi pendidikan nasional.

Diputuskan oleh rapat dewan pendidik yang dipimpin oleh kepala sekolah/madrasah dengan memperhatikan masukan komite sekolah/madrasah.

Disosialisasikan kepada warga sekolah/madrasah dan segenap pihak yang berkepentingan.

Ditinjau dan dirumuskan kembali secara berkala sesuai dengan perkembangan dan tantangan di masyarakat.

Rambu-rambu Perumusan Visi

1.

Mengacu kepada landasan filosofis bangsa, UUD, dll. yang bersifat baku dan telah menjadi pegangan hidup bangsa Indonesia.

2.

Memiliki indikator pengembangan prestasi akademik dan non akademik.

3.

Berkepribadian, nasionalisme, budaya nasional Indonesia.

4.

Perkembangan era global.

5.

Perkembangan IPTEK.

6.

Dilandasi oleh keimanan dan ketakwaan.

7.

Sesuai konteks daerah, sekolah/madrasah, visi yayasan.

8.

Belum operasional.

9.

Menggambarkan harapan masa datang.

Contoh Rumusan Visi Sekolah:

Terwujudnya lulusan SD/MI yang berkualitas, kompetitif dan berakhlak mulia”

Merumuskan Misi

Adalah tindakan atau upaya untuk mewujudkan visi.

Bentuk layanan utama yang dituangkan dalam visi dengan berbagai indikatornya.

Menggunakan kalimat ’tindakan’ dan bukan ’keadaan’ sebagaimana pada rumusan visi.

1.

Rumusan Misi Sekolah/Madrasah (Permendiknas Nomor 19 Tahun 2007) 2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

Memberikan arah dalam mewujudkan visi sekolah/madrasah sesuai dengan tujuan pendidikan nasional

;

Merupakan tujuan yang akan dicapai dalam kurun waktu tertentu

;

Menjadi dasar program pokok sekolah/madrasah

;

Menekankan pada kualitas layanan peserta didik dan mutu lulusan yang diharapkan oleh sekolah/madrasah

;

Memuat pernyataan umum dan khusus yang berkaitan dengan program sekolah/madrasah

;

Memberikan keluwesan dan ruang gerak pengembangan kegiatan satuan-satuan unit sekolah/madrasah yang terlibat

;

Dirumuskan berdasarkan masukan dari segenap pihak yang berkepentingan termasuk komite sekolah/madrasah dan diputuskan oleh rapat dewan pendidik yang dipimpin oleh kepala sekolah/madrasah

;

Disosialisasikan kepada warga sekolah/madrasah dan segenap pihak yang berkepentingan

;

Ditinjau dan dirumuskan kembali secara berkala sesuai dengan perkembangan dan tantangan di masyarakat.

Contoh Rumusan Misi Sekolah/Madrasah

1.

Menumbuhkembangkan sikap, perilaku, dan sikap amalilah yang berlandaskan agama Islam di Madrasah.

2.

Menumbuhkan semangat belajar agama Islam.

3.

Melaksanakan bimbingan dan pembelajaran aktif, kreatif, efektif, dan menarik sehingga peserta didik berkembang secara optimal sesuai dengan potensi yang mereka miliki.

4.

Menumbuhkan semangat keunggulan secara intensif dan daya saing yang sehat kepada seluruh warga sekolah baik prestasi akademik maupun non akademik.

5.

Menata lingkungan sekolah yang bersih, sehat, dan indah.

6.

Mendorong, membantu dan memfasilitasi peserta didik untuk mengembangkan kemampuan, bakat, dan minatnya sehingga dapat dikembangkan secara lebih optimal dan memiliki daya saing yang tinggi.

Merumuskan Tujuan Tujuan sekolah/madrasah pada dasarnya merupakan langkah untuk mewujudkan misi sekolah/madrasah dalam jangka waktu tertentu.

Rumusan Tujuan Sekolah/Madrasah

(Permendiknas Nomor 19 Tahun 2007) 1.

2.

3.

4.

5.

Menggambarkan tingkat kualitas yang perlu dicapai dalam jangka menengah (4 tahunan)

;

Mengacu pada visi, misi, dan tujuan pendidikan nasional serta relevan dengan kebutuhan masyarakat

;

Mengacu pada standar kompetensi lulusan yang sudah ditetapkan oleh sekolah/madrasah dan Pemerintah

;

Mengakomodasi masukan dari berbagai pihak yang berkepentingan termasuk komite sekolah/madrasah dan diputuskan oleh rapat dewan pendidik yang dipimpin oleh kepala sekolah/madrasah

;

Disosialisasikan kepada warga sekolah/madrasah dan segenap pihak yang berkepentingan.

Contoh Tujuan Tahap I (2010 – 2013)

1.

Meningkatkan pengamalan 5 S (Senyum, Salam, Sapa, Sopan, dan Santun) pada seluruh warga sekolah.

2.

Meningkatkan pengamalan shalat berjamaah (zhuhur) di madrasah.

3.

Meningkatkan nilai rata-rata UN secara berkelanjutan.

4.

Mewujudkan tim olahraga dan kesenian yang mampu bersaing di tingkat provinsi dan nasional.

5.

Meningkatkan jumlah lulusan yang diterima di sekolah atau perguruan tinggi yang baik; 6.

Meningkatkan kepedulian warga madrasah terhadap kesehatan, kebersihan, dan keindahan lingkungan madrasah.

Contoh Tujuan Tahap II (2014 – 2017)

1.

2.

3.

4.

5.

Mewujudkan tim olimpiade matematika, sains dan KIR yang mampu bersaing di tingkat nasional.

Meningkatkan jumlah sarana dan prasarana serta pemanfaatannya yang mendukung peningkatan prestasi akademik dan non akademik.

Meningkatkan jumlah peserta didik yang menguasai bahasa Inggris dan Arab secara aktif.

Mewujudkan sekolah sebagai lembaga pendidikan yang diperhitungkan oleh masyarakat kabupaten pada khususnya dan provinsi pada umumnya.

Mewujudkan sekolah ini sebagai sekolah rujukan di tingkat kota dan provinsi.

Menentukan Sasaran

    Sasaran adalah tantangan utama yang akan dicapai sekolah/madrasah dalam waktu empat tahun ke depan. Sasaran disusun untuk mencapai tujuan. Penetapan sasaran sebagai pedoman dalam penyusunan program dan kegiatan.

Menggunakan rumusan SMART (Spesifik/khusus, Measurable/terukur, Achievable/dapat dicapai, Realistic/realistis dan Timebond/kerangka waktu)

Langkah-langkah Menentukan Sasaran:

1.

2.

3.

Mengidentifikasi harapan pemangku kepentingan; Merumuskan tantangan sekolah/madrasah Menetapkan tantangan utama (prioritas) tantangan sekolah/madrasah; 4.

5.

Menentukan penyebab utama tantangan; Menentukan alternatif pemecahan tantangan.

Contoh Sasaran:

 Meningkatnya rata-rata nilai UASBN Matematika sebesar 1,51 (dari 6,49 menjadi 8) pada tahun ajaran 2010-2012.

 Meningkatnya rata-rata nilai UASBN IPA sebesar 1,26 (dari 6,74 menjadi 8) pada tahun ajaran 2011.

 Terselesaikannya 100% pembangunan masjid madrasah dan melengkapi berbagai sarana yang dibutuhkan.

Menentukan Indikator Kinerja

Indikator kinerja adalah ukuran yang digunakan untuk menilai berhasil atau tidaknya suatu kegiatan yang telah dilakukan untuk mencapai sasaran. Apabila indikator kinerja telah dapat dicapai, maka kegiatan tersebut dapat dikatakan berhasil.

Indikator kinerja dapat bersifat kuantitatif atau kualitatif, yang penting dapat diukur dan dirumuskan secara spesifik, operasional, dan dalam bentuk kalimat pernyataan. Contoh : “Tahun 2014 rata-rata nilai UASBN/UN sebesar 7,50 berpredikat memuaskan”

Contoh :

VISI Terwujudnya lulusan yang berkualitas, kompetitif dan berakhlak mulia MISI

Menumbuhkem bangkan sikap, perilaku, dan sikap amalilah yang berlandaskan agama Islam di Sekolah/Madras ah.

Melaksanakan bimbingan dan pembelajaran aktif, kreatif, efektif, dan menarik sehingga peserta didik berkembang secara optimal sesuai dengan potensi yang mereka miliki.

TUJUAN

Meningkatkan pengamalan 5 S (Senyum, Salam, Sapa, Sopan, dan Santun) pada seluruh warga sekolah.

Meningkatkan pengamalan shalat berjamaah (zhuhur) di sek/madrasah.

Meningkatkan nilai rata-rata UN secara berkelanjutan.

Mewujudkan tim olahraga dan kesenian yang mampu bersaing di tingkat provinsi dan nasional.

SASARAN

Meningkatnya rata-rata nilai UN 1,00 (dari 6,75 menjadi 7,75) tahun 2011-2014 INDIKATOR KINERJA Tahun 2014 rata-rata nilai UN sebesar 7,75 berpredikat memuaskan

Terselesaikanny a 100% pemba ngunan masjid madrasah dan melengkapi berbagai sarana yang dibutuh kan pada tahun 2012.

Tahun 2012 pembangunan masjid sek/mad terselesaikan dan dilengkapi sarana yang dibutuhkan

Menyusun Program dan Kegiatan

Apakah Program Itu?

Adalah upaya untuk mencapai sasaran.

Pengelompokan program sebaiknya disesuaikan dengan kategori program BOS 2011.

Tahapan Penyusunan Program

1.

Identifikasi visi, misi dan sasaran strategis sekolah/madrasah.

2.

Identifikasi kinerja sekolah/madrasah dan indikator kinerjanya.

3.

4.

Penyusunan indikator kinerja program Penamaan program.

Menetapkan Penanggungjawab Program

1.

2.

Bertanggung jawab terhadap keberhasilan dan kegagalan sesuai dengan sasaran yang telah ditetapkan.

3.

Penanggungjawab program adalah individu atau jabatan yang melekat pada individu, misalnya guru kelas atau guru mata pelajaran atau wakil kepala sekolah/madrasah, atau komite sekolah/madrasah.

Bertanggung jawab terhadap tertib administrasi dan tertib waktu.

Merumuskan Kegiatan

 Kegiatan adalah tindakan-tindakan yang akan dilakukan di dalam program.

 Kegiatan perlu dirumuskan dari setiap program dengan mengacu pada indikator keberhasilan yang telah ditetapkan sehingga program dapat dicapai.

 Perumusan kegiatan dilakukan dengan cara membuat daftar kegiatan yang terkait dengan program tersebut.

 Kegiatan yang baik adalah yang mengarah pada pencapaian indikator keberhasilan yang telah dirumuskan, dan dapat diperkirakan biaya atau anggarannya.

Contoh: Sasaran:

Meningkatnya rata-rata nilai UN 1,00 (dari 6,75 menjadi 7,75) tahun 2011-2014

Program Kegiatan

1. Pengem bangan Pendidik dan Tenaga Kependi dikan 1. Pelatihan PAIKEM bagi 6 Guru Bahasa Indonesia 2. Pelatihan PAIKEM bagi 6 Guru Matematika 3. Pelatihan PAIKEM bagi 6 Guru IPA 4. Pelatihan PAIKEM bagi 6 Guru IPS

Penang gung jawab

Kepala Sek/Mad

Gj

2011 Gn Gj

Jadwal 2012 2013 Gn Gj

Gn 1014 Gj Gn

        

Program Kegiatan

2. Penge mbang an Sarana dan Prasara na 1. Menyediakan buku Mapel Matematika dengan rasio 1 : 1 2. Menyediakan buku Mapel IPA dengan rasio 1 : 1 3. Menyediakan buku Mapel IPS dengan rasio 1 : 1 4. Menyediakan buku Mapel Bahasa Indonesia dengan rasio 1 : 1 5. Menyediakan alat peraga Mapel yang di UN kan Dan seterusnya

Penan ggung jawab

Kepala Sek/Ma d

Gj

2011 Gn

   

Jadwal 2012 2013 Gj

Gn Gj

Gn 1014 Gj Gn

     

Penyusunan Rencana Anggaran Sekolah/Madrasah

Apakah Anggaran Sekolah/Madrasah itu?

 Pernyataan rencana kerja program dan kegiatan dan estimasi kinerja yang hendak dicapai sekolah/madrasah.

 Dinyatakan dalam ukuran finansial tertentu.

 Untuk periode waktu tertentu.

Cara Membuat Rencana Biaya Sekolah/Madrasah

1.

Mendapatkan dan menghitung Biaya Satuan.

2.

Menghitung Rencana Biaya.

Mendapatkan dan Menghitung Biaya Satuan Biaya satuan dapat dihitung dengan cara: 1.

Menentukan jenis satuan dan jumlah satuan standar.

2.

Menghitung biaya atau harga satuan.

Sekolah/madrasah perlu memiliki Daftar Biaya Satuan yang diterbitkan oleh Pemda setempat.

Contoh Daftar Biaya Satuan

Program/Kegiatan Satuan Unit Juml ah Satua n Harga Jumlah Program : Pengembangan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Kegiatan : Pelatihan PAKEM bagi 6 guru Bahasa Indonesia 1. Biaya foto copy bahan exemplar 6 5.000

30.000

2. Biaya transport (pp) Orang 6 5.000

30.000

Total biaya Biaya Satuan 60.000

10.000/orang/ha ri

Menghitung Rencana Biaya

 Rencana Biaya adalah Rencana Kebutuhan Dana yang diperlukan untuk pelaksanaan program dan kegiatan yang telah dirumuskan serta biaya operasionalnya.  Kebutuhan dana ini dihitung tahunan untuk empat tahun ke depan.  Menghitung biaya program, yaitu mengalikan jumlah satuan dengan harga satuan. Setelah itu, tambahkan untuk mendapatkan total rencana biaya yang dibutuhkan selama empat tahun mendatang.

Contoh Rencana Biaya: Satuan Program/Kegiatan Jenis Harga I. Pengembangan Kompetensi Lulusan II. Pengembangan Kurikulum/KTSP III. Pengembangan Pembelajaran IV. Pengembangan Sistem Penilaian V. Pengembangan Pendidik dan Tenaga Kependidikan 5.1. Kegiatan: Pelatihan PAKEM bagi 6 guru Bahasa Indonesia VI. Pengembangan Sarana dan Pra-sarana Sekolah/ Madrasah VII. Pengembangan Manajemen Sekolah/Madrasah VIII. Pembinaan Kesiswaan/ Ekstrakurikuler IX. Budaya dan Lingkungan Sekolah/ Madrasah X. Penanaman Karakter (Budi Pekerti) OH (Orang Hari) 10.000

Jumlah Jumlah Satuan 2011/2012 2012/2013 2013/2014 2014/2015 Jumlah Biaya Jumlah Satuan Jumlah Biaya Jumlah Satuan Jumlah Biaya Jumlah Satuan Jumlah Biaya Jumlah Satuan Jumlah Biaya 12 199.600

6 60.000

6 66.000

6 73.600

Membuat Rencana Pendanaan Sekolah/Madrasah • Rencana pendanaan adalah rencana sumber pendapatan sekolah/madrasah yang sesuai dengan kebutuhan dan urutan tingkat kepastian perolehan dana. • Berasal dari seluruh sumber pendapatan yang diterima oleh sekolah/madrasah.

Contoh: 1. Bantuan Operasional Sekolah/Madrasah (BOS/M).

2. Dana Alokasi Khusus (DAK), bagi sekolah/madrasah terpilih 3. APBD Provinsi/Kabupaten/Kota.

4. Sumbangan masyarakat 5. Donatur (perusahaan/industri, alumni , pengusaha, dsb).

Contoh Rencana Pendapatan Sekolah/Madrasah 2 3 1 No. Sumber Pendapatan 2011-2015 2011/2012 2012/2013 2013/2014 2014/2015 (Rp.000) (Rp.000) (Rp.000) (Rp.000) (Rp.000) Pemerintah 1.1 BOS 1.2 Dana Alokasi Khusus 1.3 APBD Provinsi 1.4 APBD Kab/Kota Masyarakat 2.1 Bantuan Masyarakat 2.2 Bantuan Alumni Pendapatan Asli Sekolah/Madrasah 3.1 Kantin 3.2 ....

TOTAL 304.396

23.040

3.840

800 600 900 333.576

76.224

5.760

960 200 150 225 83.519

76.224

5.760

960 200 150 225 83.519

76.224

5.760

960 200 150 225 83.519

76.224

5.760

960 200 225 83.519

150

Menyesuaikan Rencana Biaya dengan Sumber Pendanaan

1.

Memahami asumsi /tingkat kepastian perolehan dana sekolah/madrasah: – Sumber pendapatan yang telah bersifat pasti (BOS, APBD Propinsi dan Kab/Kota) – Sumber pendapatan bersifat belum pasti (sumbangan, donatur, hibah, usaha sekolah/ madrasah, dll) 2.

Memperkirakan persentase kontribusi setiap sumber pendanaan terhadap total pendanaan pada periode tahun perencanaan.

3. Mempelajari aturan penggunaan berdasarkan sumber pendanaan. Dana BOS telah mengatur secara tertulis apa yang boleh dan tidak boleh dalam penggunaan anggaran, demikian pula sumber pendanaan lainnya. 4. Lakukan penyesuaian rencana pengeluaran terhadap sumber pendanaan.

Contoh Rencana Biaya dan Sumber Pendanaan Program/Kegiatan I. Pengembangan Kompetensi Lulusan 1. Dst… II. Pengembangan Kurikulum/KTSP 2.2…. Dst III. Pengembangan Pembelajaran IV. Pengembangan Sistem Penilaian V. Pengembangan Kompetensi Lulusan 1. Kegiatan : Pelatihan PAKEM bagi 6 guru Bahasa Indonesia VI. Pengembangan Sarana dan Pra sarana Sekolah/ Madrasah VII. Pengembangan Manajemen sekolah VIII. Pembinaan Kesiswaan/Ekstrakurikuler IX. Budaya dan lingkungan sekolah X. Pengembangan Karakter (Budi Pekerti) Total Biaya (Rp.000

) BOS Sumber Pendanaan Pemerintah Masyarakat DA K APBD Prov APBD Kab/Kota PAS Masy. Alumni Kantin 199,6 199,6 -

Sesi 6

Perumusan RKT dan RKAS/M

Apakah RKT itu?

• Proses untuk menentukan program dan kegiatan tahunan sekolah/madrasah yang tepat sesuai dengan urutan prioritas, dengan memperhitungkan sumber daya yang tersedia.

• Dokumen tentang gambaran program dan kegiatan tahunan sekolah/madrasah untuk mencapai tujuan dan sasaran tahunan yang telah ditetapkan.

Tujuan Penyusunan RKT

1.

2.

3.

5.

Mendukung koordinasi antar pelaku sekolah/ madrasah.

Menjamin terciptanya integrasi, sinkronisasi, dan sinergi baik antar pelaku sekolah/madrasah, antar sekolah/madrasah, Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota, Dinas Pendidikan Provinsi, dan antar waktu.

4.

Menjamin keterkaitan antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, pelaporan dan pengawasan.

Mengoptimalkan partisipasi warga sekolah/madrasah dan masyarakat.

6.

Menjamin agar tujuan dan sasaran sekolah/ madrasah yang telah ditetapkan dapat dicapai dengan tingkat kepastian yang tinggi dan resiko yang kecil.

Menjamin tercapainya penggunaan sumber daya secara efisien, efektif, berkeadilan dan berkelanjutan.

Dasar Hukum RKT (1)

1.

PP 19/2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, Pasal 53 ayat (1): Setiap satuan pendidikan dikelola atas dasar rencana kerja tahunan yang merupakan penjabaran rinci dari rencana kerja jangka menengah satuan pendidikan yang meliputi masa 4 (empat) tahun.

Dasar Hukum RKT (2)

2. PP 17/2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan, Pasal 51: Kebijakan pendidikan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) oleh satuan pendidikan anak usia dini, satuan pendidikan dasar, dan satuan pendidikan menengah dituangkan dalam: a.rencana kerja tahunan satuan pendidikan; b.anggaran pendapatan dan belanja tahunan satuan pendidikan; c.peratuan satuan atau program pendidikan.

Dasar Hukum RKT(3)

3. Permendiknas 19/2007 tentang Standar Pengelolaan Pendidikan oleh Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah menyatakan bahwa sekolah/madrasah wajib membuat: 1. Rencana kerja jangka menengah (RKJM) yang menggambarkan tujuan yang akan dicapai dalam kurun waktu empat tahun yang berkaitan dengan mutu lulusan yang ingin dicapai dan perbaikan komponen yang mendukung peningkatan mutu lulusan.

2. Rencana kerja tahunan (RKT) yang dinyatakan dalam Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah/Madrasah (RKA-S/M) dilaksanakan berdasarkan rencana kerja jangka menengah.

Prinsip-Prinsip RKT

• Terintegrasi, mencakup keseluruhan program.

• Multi Sumber, mengidentifikasi berbagai sumber dana.

• Partispatif, melibatkan berbagai unsur.

• Monitoring dan evaluasi, oleh berbagai pihak.

• Kesetaraan Gender.

Menetapkan Rencana Kerja Tahunan

Tiga hal yang harus dilakukan: 1. Menetapkan program/kegiatan strategis 2.Menetapkan kegiatan-kegiatan rutin 3.Menetapkan jadwal rencana kerja tahunan.

Menetapkan Program/Kegiatan Strategis

Langkah-langkah menyusun program/kegiatan strategis: 1. Menetapkan sasaran yang akan dicapai dalam satu tahun berdasarkan sasaran yang telah ditetapkan dalam RKS/M.

Misalnya, sasaran dalam RKS/M “Pada 2014 nilai UN rata-rata 7,50”. Sasaran dalam program tahunan “Pada 2011 nilai UN rata-rata 6,50“ 2. Menetapkan program, indikator keberhasilan program, kegiatan dan penanggung-jawab program/kegiatan harus merujuk pada program yang ada dalam RKJM. Untuk menetapkan indikator keberhasilan program harus sesuai dengan sasaran yang akan dicapai dalam satu tahun.

Contoh Program/Kegiatan Strategis

Sasaran 1. Pada 2011 rata rata nilai UASBN 6,5 Program Pengembanga n Pendidik dan Tenaga Kependidikan Kegiatan Indikator Program/Kegiatan 1.

Pelatihan PAKEM bagi 6 guru Bahasa Indonesia 3 orang guru menerapkan PAKEM dalam pembelajaran Bahasa Indonesia Penanggung jawab Kepala sekolah/ madrasah 2. Pada 2011 rasio buku: murid untuk mapel Matematika sebesar 1:1 Pengembanga n Sarana Prasarana Sekolah/ Madrasah dst 1.Pengadaan buku mapel matematika dst Rasio buku : murid untuk mapel Matematika 1 : 1 dst Guru Kelas III dan Komite sekolah/ madrasah dst dst dst dst dst

Menetapkan Kegiatan Rutin/Reguler

 Kegiatan rutin adalah kegiatan yang secara regular selalu dilakukan sekolah/madrasah berdasarkan kebutuhan tahunan.  Dalam hal ini termasuk kegiatan untuk mempertahankan/meningkatkan prestasi siswa, kegiatan untuk memenuhi kebutuhan daya dan jasa, dan sebagainya.

Contoh Kegiatan Rutin/Reguler Kategori Sasaran Kegiatan Indikator Kegiatan Umum Terpenuhinya barang dan jasa yang diperlu kan sekolah/madrasah untuk mendukung pe laksanaan pendidikan/ pembelajaran Tahun 2010/2011 Pengadaan alat tulis kantor (ATK) dan bahan habis pakai a.

Pembayaran langganan listrik ke PLN.

b.

Langganan telepon c.

Pembayaran langganan air ke PDAM.

Adanya ATK bahan habis pakai.

1.

Terbayarnya listrik ke PLN.

2.

Terbayarnya telepon 3.

Terbayarnya air ke PDAM.

Pengem bangan Pembelajaran Dst Penerimaan Siswa Baru (PSB) Pengem bangan Sistem Penilaian 1. Terlaksananya kegiatan pembelajaran dengan baik Dst Rapat PSB Pelaksanaan PSB Penyelenggaraan kegiatan pembelajaran yang mencakup: a.

Menyusun kisi-kisi tes b.

Reviu soal tes semester c.

Revisi soal tes semester d.

Tes Semesteran e.

Pengawasan Ujian f.

Pembuatan Soal g.

dst.

dst Ada rencana PSB X siswa baru diterima Terselenggaranya kegiatan pembelajaran yang mencakup: a. Menyusun kisi-kisi tes b. Reviu soal tes semester c. Revisi soal tes semester d. Tes Semesteran. e. Pengawasan Ujian f. Pembuatan Soal g. dst.

Penanggung jawab Kepala Sekolah/madrasah dan Ketua Komite Sekolah/madrasah dst Kepala sekolah/ madrasah Kepala sekolah/ madrasah dan Guru kelas

Menetapkan Jadwal Rencana Kerja Tahunan

 Sekolah/madrasah perlu menyusun jadwal RKT untuk mengetahui beban kegiatan sekolah/ madrasah, sumber daya yang ada, serta kegiatan monitoring pelaksanaan program/ kegiatan dalam jangka waktu satu tahun.  Dalam RKT, jadwal disusun berdasarkan kalender akademik yang berlaku, yakni dimulai bulan Juli.

Contoh Jadwal Rencana Kerja No 1 Sasaran Tahun 2011/2012 Program dan Kegiatan Operasional Pada 2011 rata-rata nilai UN 6,8 Program : Pengembangan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Bulan 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 Kegiatan : 1. Pelatihan PAKEM bagi 6 guru Bahasa Indonesia 2. dst 3. dst 2 Dst

Menyusun RKAS/M

Penyusunan RKAS/M terdiri dari tiga langkah: 1. Menghitung biaya rutin/reguler 2.Menghitung rencana biaya dan sumber pendanaan.

3.Menyusun RKAS/M.

Menghitung Biaya Rutin

Biaya rutin/reguler adalah bagian dari dana pendidikan yang diperlukan untuk membiayai kegiatan rutin satuan pendidikan agar kegiatan pendidikan dapat berlangsung sesuai dengan standar nasional secara teratur dan berkelanjutan. Biaya rutin/reguler meliputi:  Gaji pendidik dan tenaga kependidikan serta segala tunjangan yang melekat pada gaji;   Bahan atau peralatan habis pakai; Biaya rutin pendidikan tidak langsung berupa daya, air, jasa telekomunikasi, pemeliharaan sarana dan prasarana, uang lembur, transportasi, konsumsi, pajak, asuransi dll.

Contoh Biaya Rutin/Reguler

Biaya Rutin/Reguler 1. Gaji 1.1 Gaji pendidik dan tenaga kependidikan tetap (PNS) 1.2 Gaji pendidik dan tenaga kependidikan tidak tetap 2011/2012 Satuan Volume Harga Satuan Org Bulan 48 Jumlah Biaya 155,000,000 500,000 24,000,000 174,000,000 2. Belanja barang habis pakai 2.1 Alat Tulis Kantor 2.2 Bahan/Material Bln Bln 12 12 150,000 175,000 1,800,000 2,100,000 3,900,000 3. Langganan Daya dan Jasa 3.1 Listrik 3.2 Air 3.3 Telepon Bln Bln Bln 12 12 12 200,000 100,000 100,000 2,400,000 1,200,000 1,200,000 4,800,000 4. Kegiatan Belajar Mengajar 4.1 Tes Semesteran 4.2 UAN/UAS 4.3 Penyelenggaraan Jam Tambahan Total Semeste r/ Murid Murid Jam 720 120 40 7,500 25,000 30,000 5,400,000 3,000,000 1,200,000 9,600,000

Menghitung Rencana Biaya dan Sumber Pendanaan  Setelah program dan kegiatan rutin/reguler dirumuskan, langkah selanjutnya adalah menghitung biaya pelaksanaan program dan kegiatan tersebut, dan dari mana sumbernya serta kecukupannya untuk melaksanakan program dan kegiatan rutin/reguler.  Setelah mengetahui berapa kebutuhan sekolah/madrasah untuk membiayai program dan kegiatan rutin/reguler, langkah berikutnya adalah membuat Rencana Pendanaan. Rencana Pendanaan dibuat untuk memperkirakan sumber dan jumlah dana yang diperkirakan didapatkan oleh sekolah/madrasah.

Contoh Rencana Biaya dan Sumber Pendanaan

Program/Kegiatan Total Biaya (Rp.000) BOS Pusat Prov Kab Dekon Pendanaan Bantuan Tugas Berban PAS DAK Kom sek Alumni Kantin I. Pengembangan Kompetensi Lulusan 1.2. Dst… II. Pengembangan Kurikulum/KTSP 2.1….

2.2…. dst III. Pengembangan Pembelajaran IV. Pengembangan Sistem Penilaian V. Pengembangan pendidik dan tenaga kependidikan 5.1. Kegiatan: Pelatihan PAKEM bagi 6 guru Bahasa Indonesia 2. ……………… 199,6 199,6 -

Menyusun RKAS/M

Langkah-langkah Penyusunan RKAS/M: 1. Menghitung biaya per program atau kegiatan.

2. Mengalokasikan biaya/rencana penggunaan uang tersebut kepada sumber-sumber dana sesuai dengan aturan peruntukan dana dari masing-masing sumber dana; 3.Menghitung jumlah surplus atau defisit.

Contoh RAKS/M

No.

I II III PENERIMAAN (dalam Rp.) No.

Kode 1 Uraian SISA TAHUN LALU 2 2.1

2.2

2.3

2.4

2.5

3 3.1

PENDAPATAN RUTIN Gaji PNS Gaji Pegawai Tidak Tetap Belanja Barang dan Jasa Belanja Pemeliharaan Belanja Lain-lain * BOS BOS Jumlah 200.000

300.000.000

24.000.000

No.

I PENGELUARAN/BELANJA No.

Kode 1 1.1

1.2

1.3

1.4

Uraian PROGRAM SEKOLAH Pengembangan Kompetensi Lulusan Pengembangan Kurikulum/ KTSP Pengembangan Pembelajaran Pengembangan Sistim Penilaian 1.5

1.6

1.7

1.8

1.9

1.10

Pengembangan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Pengembangan Sarana dan Prasarana Sekolah/Madrasah Pengembangan Manajemen Sekolah/Madrasah Pembinaan Kesiswaan/ Ekstrakulikuler Pengembangan Budaya Lingkungan Sekolah/Madrasah Pengembangan Karakter (Budi Pekerti).

3.2

3.3

BOS Provinsi BOS Kabupaten/Kota II 2 2.1

NON PROGRAM SEKOLAH Belanja Pegawai Jumlah

Pengesahan dan Sosialisasi RKS/M dan RKAS/M

• • •

Harus disetujui oleh dewan Pendidik, mempertimbangkan Komite Sekolah/Madrasah RKS/M dan RKAS/M Negeri disahkan oleh Dinas Pendidikan/Kemenag Kab-Kota. Sekolah/Madrasah swasta disahkan oleh Yayasan RKS/M dan RKAS/M harus disosialisasikan pada orang tua peserta didik

Tanya jawab dan Kesimpulan