Ukuran-ukuran asosiasi - 7065 – Desyawati Utami S.Pi, M.KKK

Download Report

Transcript Ukuran-ukuran asosiasi - 7065 – Desyawati Utami S.Pi, M.KKK

UKURAN-UKURAN
ASOSIASI
Desyawati Utami, S.Pi, M.KKK
Ukuran-ukuran asosiasi
2



Merefleksikan kekuatan atau besar asosiasi antara
suatu eksposur/faktor risiko dan kejadian suatu
penyakit
Melibatkan suatu perbandingan frekuensi penyakit
antara dua atau lebih kelompok dengan berbagai
derajat eksposur
Beberapa ukuran asosiasi digunakan untuk
mengestimasi efek
Ukuran-ukuran frekuensi yang digunakan dalam epidemiologi
4/9/2015
Ukuran-ukuran asosiasi
3

Ukuran rasio (perbandingan relatif)


rasio dua frekuensi penyakit membandingkan
kelompok terpajan dengan kelompok tidak terpajan
Ukuran perbedaan efek (perbadingan absolut)

perbedaan antara ukuran frekuensi penyakit suatu
kelompok terpajan dan kelompok yang tidak
terpajan
Ukuran-ukuran frekuensi yang digunakan dalam epidemiologi
4/9/2015
Ukuran-ukuran asosiasi
4

Koefisien model


koefisien variabel diturunkan dari model matematis
yang menujukkan besarnya hubungan antara
variabel eksposur dan penyakit
Koefisien korelasi

ukuran lain asosiasi yang juga diturunkan dari model
matematis, namun tidak merefleksikan parameter
kausal
Ukuran-ukuran frekuensi yang digunakan dalam epidemiologi
4/9/2015
Ukuran-ukuran asosiasi
5

Ukuran rasio

Rasio risiko atau risiko relatif (RR)
RR 

Risiko pada kelompokterpajan
Risiko pada kelompoktidak terpajan
Rasio Insidens Kumulatif (RIK)
RIK 
Insidens kumulatif pada kelompok terpajan
Insidenskumulatif pada kelompoktidak terpajan
Ukuran-ukuran frekuensi yang digunakan dalam epidemiologi
4/9/2015
Ukuran-ukuran asosiasi
6

Ukuran rasio

Rasio rate atau rasio densitas insidens (RDI)
Densitasinsidens pada kelompokterpajan
RDI 
Densitasinsidens pada kelompoktidak terpajan

Rasio Prevalens (RP)
RP 
Prevalens pada kelompok terpajan
Prevalens pada kelompoktidak terpajan
Ukuran-ukuran frekuensi yang digunakan dalam epidemiologi
4/9/2015
Contoh 5.
7
Tabel 1. Kaitan antara merokok dan angka insidens stroke dalam
suatu kohort.
Kategori merokok
Tidak pernah
merokok
Mantan perokok
Perokok
Total
Jumlah kasus
stroke
Orang-tahun
observasi (lebih
dari 8 tahun)
Tingkat insidens
stroke (per
100.000 orang
tahun)
70
395.594
17,7
65
139
232.712
280.141
27,9
49,6
274
908.447
30,2
Sumber: diterjemahkan dari:Beaglehole et al. Basic Epidemiology. WHO. 1993. 18.
Ukuran-ukuran frekuensi yang digunakan dalam epidemiologi
4/9/2015
Ukuran-ukuran asosiasi
8


Dari Tabel 1.
Hitunglah:

Rasio rate atau rasio densitas insidens (RDI)
Densitasinsidens pada kelompokterpajan
RDI 
Densitasinsidens pada kelompoktidak terpajan
49,6
RDI 
 2,8
17,7
Ukuran-ukuran frekuensi yang digunakan dalam epidemiologi
4/9/2015
Ukuran-ukuran asosiasi
9

Ukuran rasio

Rasio odds (Odds ratio = OR)


Nama lain: Odds relative; rasio kros-produk
rasio dua odds yang digunakan dalam studi kasus-kontrol
untuk mengestimasi rasio rate atau rasio risiko
Ukuran-ukuran frekuensi yang digunakan dalam epidemiologi
4/9/2015
Ukuran-ukuran asosiasi
10

Ukuran rasio

Rasio odds (Odds ratio = OR)


odds untuk satu kelompok dibagi dengan odds untuk
kelompok yang lain
Mempunyai interpretasi yang sama seperti risiko relatif
Ukuran-ukuran frekuensi yang digunakan dalam epidemiologi
4/9/2015
Ukuran-ukuran asosiasi
11

Odds suatu kejadian

rasio probabilitas bahwa kejadian terjadi terhadap
probabilitas kejadian tidak terjadi
P
Odds suatu peristiwa 
1 P
P
1–P
= Probabilitas suatu kejadian terjadi
= Probabilitas suatu kejadian tidak terjadi
Ukuran-ukuran frekuensi yang digunakan dalam epidemiologi
4/9/2015
Tabel 1. Tabulasi silang pemajan dan status sakit,
insidens sakit dan Probabilitas odds sakit.
12
Status sakit
Pemajan
Sakit
Tidak
sakit
Total
Insiden sakit
(Risk)
+
a
b
a+b
a/(a+b)
-
c
d
c+d
c/(c+d)
Total
a+c
b+d
a+b+c+d
Ukuran-ukuran frekuensi yang digunakan dalam epidemiologi
a
Probabilitas
odds sakit
ab  a
 a  b
1 

 ab
c
c
cd

 c  d
1 

cd 
4/9/2015
Ukuran-ukuran asosiasi
13
ORpemajan / kasus
kasus
Pemajan
a
a
a

c


 a  c
1 

ac
kontrol
+
a
b
-
c
d
ORpemajan / kontrol
ORpemajan
b
b
b

d


 b  d
1 

bd 
Ukuran-ukuran frekuensi yang digunakan dalam epidemiologi
a
axd
c
 
 ORsakit
b bxc
d
4/9/2015
Odds Ratio (OR) = Relative Odds = Cross Product
Ratio
14
Odds pem ajanuntuk kasus
Odds Ratio 
Odds pem ajanuntuk kontrol
Faktor
Kasus
Perokok
650 (a)
950 (b)
1600
Bukan
perokok
Total
50 (c)
350 (d)
400
700
Ukuran-ukuran frekuensi yang digunakan
dalam epidemiologi
Kontrol
1300
Total
2000
4/9/2015
Odds Ratio (OR) = Relative Odds
15
Odds pem ajanuntuk kasus
Odds Ratio 
Odds pem ajanuntuk kontrol
a
axd
c
Odds Ratio 

b
bxc
d
a x d 650 x 350
Odds Ratio 

 4,8
bxc
950 x 50
Perokok mempunyai risiko menjadi kasus 4,8 kali dari yang bukan perokok.
Interpretasinya: odds perokok menjadi kasus 4,8 kali lebih besar dari odds bukan
perokok
Ukuran-ukuran frekuensi yang digunakan dalam epidemiologi
4/9/2015
Prevalence Odds Ratio (POR) = Cross Product Ratio 
bila data didasarkan pada kasus-kasus prevalens
16
650 x 350
PrevalenceOdds Ratio 
 4,8
950 x 50
Prevalence ( proportion) Ratio 
650 / 1600 0,40625

 3,25
50 / 400
0,125
Faktor
Perokok
Kasus
650 (a)
Kontrol
950 (b)
Total
1600
Bukan
perokok
50 (c)
350 (d)
400
Total
700
1300
Ukuran-ukuran frekuensi yang digunakan dalam epidemiologi
2000
4/9/2015
Incidence Odds Ratio (POR) = Cross Product Ratio 
bila data didasarkan pada kasus-kasus insidens
17
IncidenceOdds Ratio 
20 x 990
 2,02
10 x 980
Incidence proportion(risk ) Ratio 
20 / 1000 0,02

 2,00
10 / 1000 0,01
Faktor
Perokok
Sakit
20 (a)
Tidak sakit
980 (b)
Bukan
perokok
10 (c)
990 (d)
Total
30
1970
Ukuran-ukuran frekuensi yang digunakan dalam epidemiologi
Total
1000
1000
2000
4/9/2015
18


Pada penyakit yang jarang terjadi,nilai Odds Ratio
hampir sama dengan nilai Relative Risk (Risk Ratio).
Nilai Prevalence Odds Ratio hampir sama dengan
nilai Prevalence Proportion Ratio.
Pada penyakit yang umum terjadi, nilai Odds Ratio
lebih ekstrim dari pada Risk Ratio.
Ukuran-ukuran frekuensi yang digunakan dalam epidemiologi
4/9/2015
Terima Kasih