Keperawatan Sistem respirasi 1 Pertemuan 11

Download Report

Transcript Keperawatan Sistem respirasi 1 Pertemuan 11

 Uji tuberkulin (tuberculin skin test/TST)
merupakan alat diagnostik yang sampai saat ini
mempunyai sensitivitas dan spesifisitas cukup
tinggi untuk mendiagnosis adanya infeksi
tuberkulosis
 Penemu
Robert Koch
Mycobacterium
tuberculosis
Terapi
 Semakin besar usia anak maka hasil uji tuberkulin
semakin kurang spesifik.
 Ada beberapa cara melakukan uji
tuberkulin, namun sampai
sekarang cara mantoux lebih sering
digunakan.
 Klasifikasi I
 Klasifikasi II
 Klasifikasi III
 Klasifikasi IV
 Klasifikasi V
Macam –macam Klasifikasi
a. Tuberkulosis Primer
b. Tuberkulosis Sekunder
 TB Ginjal
 TB Kulit
 TB Paru
 TB usus
 TB tulang
 TB kutis
NEGATIF
0 – 5 mm
RAGU
5 – 9 mm
POSITIF
10 – 14 mm
POSITIF KUAT
15 + mm
1. Positif
2. Positif Palsu
3. Negatif
4. Reaksi negatif palsu
Anergi
 Berupa larutan jernih, tidak berwarna sampai kuning
muda. Satu dosis (0,1 ml) mengandung kekuatan 2 TU
(Tuberculin Units), yang setara dengan 0,04 μg
Tuberkulin PPD RT 23. Tes ini igunakan sebagai uji
Mantoux untuk membantu diagnosa infeksi
tuberkulosa.
 Lokasi penyuntikan dilakukan pada lapisan atas kulit,
karena penyuntikan terlalu dalam akan menyulitkan
interpretasi. Sisi penyuntikan lebih diutamakan pada
bagian tengah sepertiga lengan, atau pada lengan
bawah daerah fleksor.
 Gangguan sistem darah dan limfe
 Gangguan kulit dan jaringan subkutan
 Gangguan umum dan gangguan pada sisi
penyuntikan
 Gangguan sistem imun
 Gangguan sistem saraf
 Tuberkulin PPD RT 23 tidak boleh diberikan pada :
a. Pasien yang diketahui hipersensitif (Tipe I) terhadap
salah satu komponen produk. Dimana terjadi
vesikulasi dan nekrosis kulit pada bagian tengah reaksi
tuberkulin. Nekrosis biasanya akan hilang setelah
beberapa hari.
b. Pasien yang mengalami reaksi kulit berat terhadap
pemberian produk tuberkulin sebelumnya.
a. Walaupun reaksi anafilaksis jarang terjadi, fasilitas untuk
menajemen anafilaksis sebaiknya tersedia selama uji
Mantoux.
b. Hindari penyuntikan secara subkutan atau intramuskular,
karena tidak akan terbentuk papule. Untuk kasus ini uji
Mantoux harus diulang pada lengan lain, atau jika pada
lengan yang sama, sisi penyuntikan harus berjarak
minimal 4 cm dari sisi penyuntikan sebelumnya.
c. Pada daerah penyuntikan tidak boleh :
- Digaruk ataupun digosok
- Diberikan antiseptik, sabun, atau zat-zat tertentu
- Ditutup dengan plester