C= TM3-Panc IDeo - ESA103-Pendidikan Kewarganegaraan

Download Report

Transcript C= TM3-Panc IDeo - ESA103-Pendidikan Kewarganegaraan

Pancasila Ideologi Negara
(Hubungan dengan Liberialisme, Komunisme dan Agama)
TM 3
INDIKATOR 1
Mampu melakukan kajian dalam kegiatan pembelajaran yang dikaji melalui
suatu proses pembelajaran yang membentuk dan membangun pengertian
bahwa Pancasila sebagai ideologi bangsa dan negara.
Dengan metode kajian literatur dan diskusi mahasiswa dapat mengkaji
pemahaman mengenai ideologi dan pembuktian Pancasila sebagai ideologi.
Menunjukkan hasil pembelajaran dengan cara membandingkan,
mempersamakan dan membedakan Pancasila dengan ideologi-ideologi
besar lainnya di dunia.
INDIKATOR 1I
Dalam kondisi pemahaman mengenai persamaan dan perbedaan,
mahasiswa memiliki pemahaman yang holistik tentang Pancasila sebagai
ideologi bangsa dan negara yang ideal bagi Indonesia.
Menguasai pengetahuan tentang perbandingan antara Pancasila dan
liberalisme, Pancasila dan komunisme serta pemahaman hubungan
Pancasila dan agama.
Untuk dapat menguji pemahaman yang holistik mengenai Pancasila sebagai
ideologi, maka mahasiswa harus menyelesaikan tugas individu dan
kelompok melalui pengkajian dan diskusi kelompok.
FUNGSI IDIOLOGI
•
Struktur kognitif, yaitu keseluruhan pengetahuan yang didapat merupakan landasan
untuk memahami dan menafsirkan dunia dan kejadian-kejadian dalam alam
sekitranya.
•
Orientasi dasar dengan membuka wawasan yang memberikan makna serta
menunjukkan tujuan dalam kehidupan manusia.
•
Norma-norma yang menjadi pedoman dan pegangan bagi seseorang untuk
melangkah dan betindak.
•
Bekal dan jalan bagi seseorang untuk menemukan identitasnya.
•
Kekuatan yang mampu menyemangati dan
menjalankan kegiatan dan mencapai tujuannya.
•
Pendidikan bagi seseorang atau masyarakat untuk memahami, menghayati serta
memolakan tingkah lakunya sesuai dengan orientasi dan norma-norma yang
terkandung di dalamnya
mendorong
seseorang
untuk
Pemikiran Konsep Ideologi-Ideologi Untuk Indonesia
Merdeka
Bung Hatta : Persatuan Nasional, Solidaritas,
non-kooperasi dan kemandirian.
Tan Malaka : Komunisme Internasional
Tjokroaminoto : Islam, sosialisme dan
demokrasi.
Pemikiran Konsep Ideologi-Ideologi
Untuk Indonesia Merdeka
Soepomo
Individuslisme, Kolektivisme dan
integralistik
(Dia
menyarankan
Integralistik, menolak yg lain)
Bertrand Russel (Fil Inggris)
Pancasila sebagai sistesis kreatif
PANCASILA & LIBERALISME
•
Periode 1950-1959 disebut periode pemerintahan demokrasi liberal. Sistem
parlementer dengan banyak partai politik memberi nuansa baru sebagaimana
terjadi di dunia Barat
•
Indonesia tidak menerima liberalisme dikarenakan individualisme Barat yang
mengutamakan kebebasan makhluknya, sedangkan paham integralistik yang
kita anut memandang manusia sebagai individu dan sekaligus juga makhluk
sosial
•
Sistem negara liberal membedakan dan memisahkan antara negara dan
agama atau bersifat sekuler.
•
Berbeda dengan Pancasila, dengan rumusan Ketuhanan Yang Maha Esa
telah memberikan sifat yang khas kepada negara Indonesia, yaitu bukan
merupakan negara sekuler yang memisah-misahkan agama dengan negara.
PANCASILA & KOMUNISME
Dr. Johanes Leimena pernah mengatakan,
“Salah satu factor lain yang selalu dipandang sebagai sumber krisis yang
paling berbahaya adalah komunisme”.
Kemiskinan memegang peranan dan dalam hal satu golongan saja menikmati kekayaan
alam, komunisme dapat diterima dan mendapat tempat yang subur di tengahtengah
masyarakat”
Negara komunisme lazimnya bersifat atheis yang menolak agama dalam suatu Negara.
Sedangkan Indonesia sebagai Negara yang berdasar atas Ketuhanan Yang Maha Esa
Ketetapan MPR RI Nomor I/MPR/2003
Pasal 2 (Dasar Hukum Pembubaran Komunisme)
TAP MPRS No. XXV/MPRS/1966
Tentang:
Pembubaran PKI, Pernyataan Sebagai
Organisasi Terlarang di Seluruh Wilayah
Negara Republik Indonesia bagi Partai
Komunis Indonesia dan Larangan Setiap
Kegiatan untuk Menyebarkan atau
Mengembangkan Faham atau Ajaran
Komunisme/Marxisme-Leninisme.
TETAP BERLAKU DENGAN KETENTUAN:
Seluruh ketentuan dalam Ketetapan
MPRS RI Nomor XXV/MPRS/1966 ini, ke
depan diberlakukan dengan BERKEADILAN
dan MENGHORMATI HUKUM, PRINSIP
DEMOKRASI dan HAK ASASI MANUSIA.
Sikap positif terhadapa Pancasila sebagai
Ideologi Terbuka
Pancasila sebagai dasar negara dan ideologi kita ditetapkan oleh Panitia
Persiapan Kemerdekaan Indonesia sewaktu kemerdekaan Indonesia untuk
dijadikan pedoman dalam mengatur kehidupan bernegara agar kita dapat
mencapai cita-cita bangsa yang ditetapkan pula dalam pembukaan UUD 1945.
Oleh sebab itu kita harus memiliki sikap positif terhadap nilai-nilai Pancasila
itu untuk diamalkan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Sikap positif terhadap Pancasila sebagai ideologi terbuka dapat ditemukan
dalam pergaulan hidup berbangsa dan bernegara.
PANCASILA & AGAMA
Pancasila, maka Pancasila pun mengisyaratkan
bahwa kesadaran akan adanya Tuhan milik
semua orang dan berbagai agama. Tuhan
menurut terminologi Pancasila adalah Tuhan
Yang Maha Esa, yang tak terbagi, yang
maknanya sejalan dengan agama Islam, Kristen,
Budha, Hindu dan bahkan juga Animisme .
Nilai-nilai Pancasila yang digali dari bangsa
Indonesia yang berupa nilai-nilai adat-istiadat
kebudayaan serta nilai-nilai religius yang
terdapat dalam kehidupan sehari-hari bangsa
Indonesia
Lanjutan..
Nusantara telah melewati ribuan tahun pengaruh agama-agama lokal.
Semboyan yang menggambarkan kerukunan umat beragama
berbunyi:
“Bhinneka Tunggal Ika Tan Hanna Dharma Mangrua”
Ada hubungan antara sila Ketuhanan Yang Maha Esa dalam Pancasila
dengan ajaran tauhid dalam teologi Islam.
Lanjutan..
Sila pertama Pancasila yang merupakan prima causa atau sebab pertama .
Prinsip Ketuhanan Yang Maha Esa mengandung makna bahwa manusia
Indonesia harus mengabdi kepada satu Tuhan.
Pada saat kemerdekaan, sekularisme dan pemisahan agama dari negara
didefinisikan melalui Pancasila.
Gagasan asas tunggal menimbulkan pro dan kontra selama tiga tahun
diundangkan dalam Undang-Undang Nomor 8 tahun 1985 .
Lanjutan..
Pancasila menjamin umat beragama dalam menjalankan ibadahnya. Dalam
kalimat Menteri Agama .
Pancasila dan agama dapat diaplikasikan seiring sejalan dan saling
mendukung. Agama dapat mendorong aplikasi nilai-nilai Pancasila.
Bangsa kita adalah bangsa yang relijius; juga, bangsa yang menjunjung
tinggi, menghormati dan mengamalkan ajaran agama masing-masing
Hubungan Agama & Pancasila
•
Negara adalah berdasar atas Ketuhanan Yang Maha Esa
•
Konsekuensinya setiap warga memiliki hak asasi untuk memeluk dan menjalankan ibadah
sesuai dengan agama masingmasing.
•
Tidak ada tempat bagi atheisme dan sekularisme karena hakikatnya manusia
berkedudukan kodrat sebagai makhluk Tuhan.
•
Tidak ada tempat bagi pertentangan agama, golongan agama, antar dan inter pemeluk
agama serta antar pemeluk agama.
•
Tidak ada tempat bagi pemaksaan agama karena ketakwaan itu bukan hasil peksaan bagi
siapapun juga.
•
Memberikan toleransi terhadap orang lain dalam menjalankan agama dalam negara.
•
Segala aspek dalam melaksanakan dan menyelenggatakan negara harus sesuai dengan
nilainilai Ketuhanan yang Maha Esa terutama norma-norma
PANCASILA SISTEM
FILSAFAT
TM 8
Dr.H.Syahrial Syarbaini, Ph.D.(/Dosen
Koord. PP)
16
Latar belakang Teori dan
Konsep
• Globalisasi telah mengancam bahkan menguasai
eksistensi negara-negara kebangsaan, termasuk
Indonesia.
• Pergeseran
nilai-nilai
dalam
kehidupan
kebangsaan,
karena
adanya
perbenturan
kepentingan
antara
nasionalisme
dan
internasionalisme.
Dr. H. Syahrial
17
Lanjutan..
• Pancasila mengalami ancaman munculnya
nilai-nilai baru dari luar dan pergeseran nilai.
• Jati diri bangsa - bertolok ukur kepada nilainilai Pancasila
• Pancasila pada hakikatnya merupakan
sistem filsafat.
 memerlukan pengkajian aspek ontologi,
epistimologi, dan aksiologi dari kelima sila
Pancasila.
Dr. H. Syahrial
18
Pengertian Filsafat Pancasila
• Filsafat berasal dari bahasa Yunani “philein
“ yang berarti cinta dan “sophia“ yang berarti
kebijaksanaan.
• filsafat sebagai “Ilmu pengetahuan yang timbul
dari prinsip-prinsip mencari sebab musababnya
yang terdalam”.
• Filsafat Pancasila memberi pengetahuan dan
pengertian ilmiah yaitu tentang hakekat dari
Pancasila.
Dr.H.Syahrial/Dosen Koord .PP
19
Karakter Filsafat Pancasila
• Sila-sila Pancasila merupakan satu-kesatuan
sistem yang bulat dan utuh (sebagai suatu
totalitas).
• Apabila terpisah-pisah, maka itu bukan
Pancasila.
• Pancasila sebagai suatu substansi,
• Pancasila mandiri.
• Pancasila sebagai suatu realita.
Dr. H. Syahrial (Dosen Koord PP)
20
Prinsip Filsafat Pancasila
– Tuhan, yaitu sebagai kausa prima
– Manusia, yaitu makhluk individu dan makhluk
sosial
– Satu, yaitu kesatuan memiliki kepribadian
sendiri
– Rakyat, yaitu unsur mutlak negara, harus
bekerja sama dan gotong royong
– Adil, yaitu memberikan keadilan kepada diri
sendiri dan orang lain yang menjadi haknya.
Dr. H. Syahrial (Dosen Koord PP)
21
Hakikat Nilai Pancasila
 Nilai adalah suatu ide atau konsep - pikirkan merupakan hal yang
penting dalam hidupnya. Nilai di dua kawasan : kognitif dan afektif.
Nilai adalah ide, bisa dikatakan konsep dan bisa dikatakan abstraksi
(Sidney Simon, 1986).
 Studi tentang nilai termasuk dalam ruang lingkup estetika dan etika.
 Indonesia sejak awal berkonsensus untuk memegang dan
menganut Pancasila sebagai sumber inspirasi, nilai dan moral
bangsa.
 Konsensus Pancasila sebagai anutan untuk pengembangan nilai
dan moral bangsa ini secara ilmiah filosofis merupakan
pemufakatan yang normatif .
 Pengamalan secara obyektif adalah pengamalan
kehidupan kenegaraan atau kemasyarakatan
Dr. H. Syahrial (Dosen Koord PP)
di
bidang
22
Kajian Ontologis Pancasila
Ontologis Pancasila adalah manusia.
Mengapa?
• Manusia sebagai pendukung pokok sila sila
Pancasila.
• Pancasila kesatuan yang utuh yang memiliki
sifat kodrat manusia yang monodualis.
• Nilai nilai Pancasila - dasar rangka dan jiwa
bagi bangsa Indonesia.
Dr. H. Syahrial
23
Epistimologi Pancasila
• Kajian epistimologi - mencari hakekat pancasila
sebagai suatu sistem pengetahuan.
• Menurut Titus tiga persoalan mendasar dalam
epistimologi yaitu :
– tentang sumber pengetahuan manusia.
– tentang teori kebenaran pengetahuan manusia.
– tentang watak pengetahuan manusia.
• sumber pengetahuan Pancasila, adalah nilai-nilai yang
ada pada bangsa Indonesia sendiri
Dr. H. Syahrial
24
Lanjutan..
• Dasar-dasar rasional logis Pancasila.
• akal, rasa, dan kehendak manusia kebenaran yang
tertinggi.
• epistimologi
Pancasila
mengakui
kebenaran
konsensus -sifat kodrat manusia sebagai mahluk
individu dan mahluk sosial.
• Pancasila secara epistimologis - dasar moralitas
bangsa dalam membangun sains dan teknologi.
Dr. H. Syahrial
25
KAJIAN AKSIOLOGI
Pancasila
• Kajian aksiologi filsafat Pancasila pada hakekatnya membahas
tentang nilai praksis atau manfaat suatu pengetahuan tentang
Pancasila
• Bangsa Indonesia yang berketuhanan, yang berkemanusiaan, yang
berpersatuan, yang berkerakyatan dan yang berkeadilan sosial.
• Sebagai pendukung nilai, bangsa Indonesia itulah yang
menghargai, mengakui, menerima Pancasila sebagai sesuatu yang
bernilai.
•
Pengakuan, penghargaan, dan penerimaan Pancasila sebagai
sesuatu yang bernilai itu akan tampak menggejala dalam sikap,
tingkah laku, dan perbuatan bangsa Indonesia.
Lanjutan ....
Kalau
pengakuan,
penerimaan
atau
penghargaan itu telah menggejala dalam
sikap, tingkah laku dan perbuatan menusia
dan bangsa Indonesia, maka bangsa
Indonesia dalam hal ini sekaligus adalah
pengembannya dalam sikap, tingkah laku dan
perbuatan manusia Indonesia.
KeseimbanganNilai Pancasila
• Nilai Hubungan Vertikal antara Manusia
dgn Sang Pencipta.
– Pengakuan adanya hubungan gaib.
• Nilai Hubungan Vertikal antara Manusia
sesama Manusia.
– Keseimbangan, keserasian dan keselarasan
serta perlu pengendalian diri antara sesama.
– Perlunya nilai universal, kekeluargaan, gotong
royong. Musyawarah menjadi sendi
kehidupan sesama.
• Nilai hubungan Alamiah, manusia dengan
Dr.H.Syahrial/PP
28
Pemikiran Filsafat Pancasila
• Apa Negara ? Jawabannya Prinsip
kebangsaan
• Bagaimana hubungan antar negara?
Jawabannya Prinsip kemanusiaan.
• Siapa Sumber pemegang kekuasaan?
Jawabannya Prinsip Demokrasi
• Apa Tujuan Negara ? Jawabannya Prinsip
Negara Sejahtera.
• Bagaimana hubungan antar agama dan
Dr.H.Syahrial/ (Dosen Koord. PP)
29
Konsep negara Pancasila
• “ Faham negara Persatuan” meliputi kehidupan:
–
–
–
–
–
•
Sifat Sosialistis - Religius
Semangat Kekeluargaan dan Kebersamaan
Semangat Persatuan
Musyawarah
Menghendaki Keadilan Sosial
Ide Pokok Bangsa (sifat keseimbangan Pancasila), yaitu :
– Keseimbangan antara golongan agama (Islam) dan golongan
Nasionalis (Negara Theis Demokrasi)
– Keseimbangan antara sifat individu dan sifat social (aliran
monodualisme).
– Keseimbangan antara Ide – ide asli Indonesia (faham dialektis).
Dr. H.Syahrial/PP
30
Faham Negara Persatuan
• Persatuan dan kesatuan serta saling ketergantungan satu
sama lain dalam masyarakat.
• Bertekad dan berkehendak sama untuk kehidupan
kebangsaan yang bebas, merdeka dan bersatu.
• Cinta tanah air dan bangsa serta kebersamaan.
• Kedaulatan rakyat dengan sikap demokratis dan toleran.
• Kesetiakawanan sosial, non diskriminatif.
• Berkeadilan sosial dan kemakmuran masyarakat.
• Menyadari bahwa bangsa Indonesia berada dalam tata
pergaulanan dunia dan universal.
• Menghargai harkat dan martabat manusia sebagai makhluk
ciptaan Tuhan Yang Maha Esa.
Dr.H.Syahrial/PP
31
FILSAFAT PANCASILA DALAM
KONTEKS KEWARGANEGARAAN
• Pemikiran filsafat kenegaraan bertolak dari pandangan
bahwa negara adalah merupakan suatu persekutuan
hidup manusia atau organisasi kemasyarakatan, yang
merupakan masyarakat hukum (legal society).
• Negara yang didirikan oleh manusia itu berdasarkan
pada kodrat bahwa manusia sebagai warga negara
sebagai persekutuan hidup adalah
–
–
–
–
–
hakikat sila pertama
hakikat sila kedua
hakikat sila ketiga
hakikat sila keempat
hakikat sila kelima
Dr.H.Syahrial/PP
32
DISKUSIKANLAH TEMA BERIKUT INI !
1. Pancasila sebagai sistem filsafat dari
perkspektif
dan
pemahaman
dari
berbagai sudut pandang!
2. Bagaimana Pengaruh agama dan penolak
liberalisme
dan
komunisme
terhadap
Pancasila dalam perjalannya sebagai ideologi
negara?
TERIMA KASIH
Dr. H. Syahrial Syarbaini