manfaat lap keuangan

Download Report

Transcript manfaat lap keuangan

ARTI PENTING LAPORAN KEUANGAN
 Untuk mengetahui kondisi keuangan perusahaan
 Untuk mengetahui kesehatan perusahaan
 Untuk mengetahui perkembangan perusahaan
PIHAK-PIHAK YANG MEMBUTUHKAN LAPORAN KEUANGAN
 Pemilik Perusahaan
 Untuk mengetahui keberhasilan perusahaannya
 Untuk menilai prestasi manajer
 Manajer atau Pimpinan perusahaan
 Untuk mengukur tingkat biaya dari berbagai kegiatan perush
 Untuk mengukur efisiensi tiap-tiap bagian
 Untuk mengukur hasil kerja tiap individu
 mengambil kebijkan dan prosedur baru untuik mencapai hasil
terbaik
PIHAK-PIHAK YANG MEMBUTUHKAN LAPORAN KEUANGAN
 Para Investor
 Untuk mengetahui tingkat keuntungan yang diperoleh
 Untuk mengetahui kemanan dana yang ditanamkan
 Kreditor
 Untuk memutuskan menerima atau menolak pengajuan kredit
 Untuk mengukur kemampuan membayar perusahaan
 Untuk kepentingan keamanan dana yang dipinjamkan
 Pemerintah
 Untuk keperluan perpajakan
 Untukmengetahui kemampuan perush dalam membayar upah
PENGERTIAN LAPORAN KEUANGAN
Akuntansi adalah suatu proses mulai dari
o pencatatan
o penggolongan
o peringkasan, dan
o pelaporan, serta
o interpretasi atas transaksi keuangan perusahaan.
LAPORAN KEUANGAN
Adalah dua daftar yang disusun oleh akuntan pada akhir
periode untuk suatu perusahaan (Myer).
Dua daftar tersebut adalah NERACA yang menujukkan
posisi keuangan perusahaan dan LAPORAN LABA-RUGI yang
menunjukkan hasil operasi perusahaan.
Pada umumnya ditambahkan laporan ketiga yakni
LAPORAN PERUBAHAN MODAL atau laporan laba yang
ditahan (untuk perusahaan berbentuk PT)
SIFAT LAPORAN KEUANGAN
 Fakta yang telah dicatat
 Dibuat atas dasar fakta dari catatan akuntansi
 LK tidak mencerminkan posisi keuangan terkini
 Prinsip-prinsip dan kebiasaan-kebiasaan di dlm akuntansi
 Untuk memudahkan pencatatan atau untuk keseragaman
 Dianggap perusahaan akan berjalan terus
 Daya beli uang dianggap tetap, stabil atau konstan
 Pendapat Pribadi
 Walaupun sudah ada konvensi penerapan tergantung pribadi
 Misalnya penentuan metode penyusutan
 Penentuan metode penilaian persediaan
KETERBATASAN LAPORAN KEUANGAN
 LK dibuat secara periodik pada dasarnya merupakan interim
report (sementara) dan bukan merupakan laporan final.
 LK menunjukkan angka dlm rupiah yang kelihatannya
bersifat pasti dan tepat, tetapi sebenarnya dasar
penyusunannya dengan standar nilai yang mungkin berbeda
atau berubah-ubah
 LK disusun berdasar transaksi keuangan atau nilai rupiah
berbagai waktu, di mana daya beli uang tersebut semakin
menurun. Misalnya kenaikan penjualan tidak mencerminkan
kenaikan volume penjualan
 LK tidak dpt mencerminkan berbagai faktor yang dapat
mempengaruhi posisi keuangan yang tidak dapat dikuantifisir.
NERACA
Adalah laporan yang menunjukkan posisi keuangan
perusahaan pada suatu saat tertentu.
Neraca menunjukkan:
 Kekayaan perusahaan atau disebut aktiva (Assets) dan
 Sumber kekayaan yang berasal dari kemampuan sendiri
atao Modal dan dari pinjaman atau Hutang sering disebut
PASIVA
AKTIVA
Merupakan kekayaan yang dimiliki oleh perusahaan yang
tidak hanya kekayaan yang berujud saja, tetapi juga kekayaan
yang tidak berujud (intangible asset)
KLASIFIKASI AKTIVA
 AKTIVA LANCAR (Current Asset) adalah kas atau aktiva
lainnya yang masa perputarannya (menjadi kas lagi) kurang
dari satu tahun.
Kelompok aktiva lancar berdasar urutan likuidasinya
 Kas
 Surat Berharga (efek)
 Piutang Wesel
 Piutang Dagang
 Persediaan
 Piutang Penghasilan
 Porsekot Biaya
KLASIFIKASI AKTIVA
 AKTIVA TIDAK LANCAR adalah aktiva yang masa
manfaatnya lebih dari satu tahun atau jangka panjang
Kelompok aktiva tidak lancar adalah
 Investasi Jangka Panjang
o Saham dari perusahaan
o Obligasi
o Penempatan dana lain berjangka panjang
 Aktiva Tetap (Fixed Asset)
o Tanah
o Mesin-mesin
o Bangunan Gedung dan pabrik
o Kendaraan
o Inventaris
 Aktiva Tetap Tidak Berujud
o Goodwill, Linsensi
o Hak Paten, Merk, dll
PASIVA
HUTANG
Adalah semua kewajiban keuangan perusahaan kepada
pihak lain yang belum terpenuhi, di mana hutang ini
merupakan sumber dana bagi perusahaan yang berasal dari
kreditor.
 HUTANG LANCAR atau hutang jangka pendek yakni
kewajiban kepada pihak lain yang masa pembayarannya
kurang dari satu tahun.
Kelompok hutang lancar adalah
 Hutang Dagang
 Hutang Wesel
 Hutang Pajak
 Biaya yang Masih Harus Dibayar
 Hutang Jangka panjang yang Segera Jatuh Tempo
 Penghasilan Diterima Dimuka
PASIVA
 HUTANG JANGKA PANJANG adalah kewajiban keuangan
perusahaan yang jangka waktu pembayarannya masih jangka
panjang (lebih dari satu tahun).
Kelompok hutang jangka panjang adalah
 Hutang Obligasi
 Hutang Hipotik
 Pinjaman jangka panjang lain
PASIVA
MODAL
Merupakan hak atau bagian yang dimiliki oleh pemilik
perusahaan yang ditunjukkan dalam pos modal (modal
saham), surplus dan laba ditahan.
 Modal Saham
 Agio Saham
 Laba Ditahan
BENTUK NERACA
 Bentuk Skontro (account form)
Suatu bentuk neraca di mana semua aktiva dicantumkan
disebelah debit atau kiri dan hutang serta modal
dicantumkan disebelah kredit/kanan
 Bentuk Vertikal
Dalam bentuk ini semua aktiva tampak di bagian atas yang
selanjutnya diiukuti dengan hutang jangka pendek, hutang
jangka panjang dan modal di bagian bawahnya
BENTUK SKONTRO
PT. RAJAWALI
NERACA
31 Desember 2007
AKTIVA LANCAR
Kas
Surat Berharga
Piutang Wesel
Piutang Dagang
Persediaan Barang Dagangan
Total Aktiva Lncar
AKTIVA TETAP
Tanah
Gedung
Mesin
Kendaraan
Inventaris
Total Aktiva Tetap
TOTAL AKTIVA
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
HUTANG LANCAR
Hutang Dagang
Hutang Wesel
Hutang Pajak
Total Hutang Lncar
HUTANG JANGKA PANJANG
Hutang Obligasi
Hutang Hipotik
Total Hutang Jangka Panjang
MODAL
Modal Saham
Laba Ditahan
Total Modal
TOTAL HUTANG DAN MODAL
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
BENTUK VERTIKAL
PT. RAJAWALI
NERACA
31 Desember 2007
AKTIVA LANCAR
Kas
Surat Berharga
Piutang Wesel
Piutang Dagang
Persediaan Barang Dagangan
Total Aktiva Lncar
AKTIVA TETAP
Tanah
Gedung
Mesin
Kendaraan
Inventaris
Total Aktiva Tetap
TOTAL AKTIVA
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
HUTANG LANCAR
Hutang Dagang
Hutang Wesel
Hutang Pajak
Total Hutang Lncar
HUTANG JANGKA PANJANG
Hutang Obligasi
Hutang Hipotik
Total Hutang Jangka Panjang
MODAL
Modal Saham
Laba Ditahan
Total Modal
TOTAL HUTANG DAN MODAL
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
LAPORAN LABA-RUGI
Adalah suatu laporan yang menunjukkan hasil operasional
perusahaan berhubungan dengan penghasilan, biaya-niaya
dan rugi/laba yang diperoleh perusahaan selama periode
tertentu.
ISI LAPORAN LABA-RUGI
 Penghasilan
 Biaya Operasional
 Penghasilan dan biaya non operasi
 Laba atau rugi
BENTUK LAPORAN LABA-RUGI
 Single Step
 Multiple Step
BENTUK SINGLE STEP
PT. RAJAWALI
LAPORAN LABA RUGI
TAHUN 2007
Penghasilan Operasi
Penghasilan Non Operasi
Total Penghasilan
Harga Pokok Penjualan
Biaya Operasional
Biaya non Operasional
Total Biaya
Laba (Rugi)
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
BENTUK MULTIPLE STEP
PT. RAJAWALI
LAPORAN LABA RUGI
TAHUN 2007
Penjualan kotor
Potongan Penjualan
Penjualan Bersih
Harga Pokok Penjualan
Laba Kotor
Biaya-Biaya Operasi:
Biaya Pemasaran
Biaya Administrasi dan Umum
Total Biaya Operasi
Laba Bersih Operasi
Penghasilan dan Biaya non Operasi:
Penghasilan non operasi
Biaya non operasi
Laba (Rugi)
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
JENIS USAHA
 PERUSAHAANJASA
 PERUSAHA AN DAGANG
 PERUSAHAAN MANUFAKTUR
 PERUSAHAAN JASA
Perusahaan yang usahanya berupa jasa atau barang abstrak, seperti usaha
salon menjual jasa mempercantik orang, hotel menjual kenyaman tinggal,
perusahaan penerbangan menjual jasa berupa pemindahan orang/barang secara
cepat.
Pada perusahaan jasa tidak ada harga pokok penjualan atau harga pokok
produksi, yang ada biaya operasi.
Laporan Rugi-Labanya nampak sebagai berikut:
CONTOH 1
Sebuah perusahaan mempunyai data sebagai berikut:
Neraca 31 Desember 2007
Kas
Efek
Piutang Dagang
Prsediaan Brg Dag
Aktiva Tetap
Total Aktiva
20.000
60.000
80.000
65.000
275.000
500.000
Hutang Dagang
Hutang Pajak
Hutang Jk Pjg
Modal saham
Total Pasiva
75.000
15.000
130.000
280.000
500.000
Penjualan tahun 2007 sebesar Rp 750.000.000,-, besarnya harga pokok
penjualan 70% biaya operasi sebesar Rp 135.000.000,- dan bunga 18%
dari hutang jangka panjang, dan pajak 20%.
Diminta utk menghitung:
a. Likuiditas
b. Solvabilitas dan
c. Rentabilitas (ekonomis dan modal sendiri)
ANALISIS PEMILIHA SUMBER DANA
Bila perusahaan membutuhkan tambahan dana, sebaiknya
dipilih dari mana??
 MS atau MA ?
Pertimbangan dalam memilih sumber dana adalah
kesejahteraan pemilik.
Kesejahteraan pemilik diukur dengan RMS atau EPS (Earning
Per Share)
Jika RE > bunga  pilih MA
Jika RE < bunga  pilih MS
CONTOH 2
PT. MEGAHRIA pada tahun 2007 bekerja dengan
modal sendiri Rp 200.000.000,- yang terdiri dari 10.000 lembar
saham. Pada tahun tersebut perusahaan memperoleh EBIT Rp
30.000.000,Pada tahun 2008 perusahaan akan mengadakan
ekspansi yang membutuhkan tambahan dana sebesar Rp
100.000.000,-. Atas ekspansi ini diproyeksikan akan
mendapatkan EBIT sebesar Rp 54.000.000,- Pajak 30%
Ada dua alternarif sumber dana yang dapat dipilih
untuk memenuhi tambahan dana tersebut, yakni:
a. Mengeluarkan saham biasa (MS) sebesar 5.000 lembar
b. Menggunakan hutang (modal asing) dengan bunga 16% per
tahun
Sumber dana yang sebaiknya digunakan ?
INDIFFERENT POINT
Indifferent point adalah tingkat EBIT yang dapat menyamakan
keuntungan bagi pemegang saham antara bila dipenuhi
dengan modal sendiri maupun dengan modal asing
Pada saat IP, dipenuhi MS atau MA sama saja, tapi jika EBIT
lebih besar dibanding IP lenih baik menggunakan MA
sebaliknya jika EBIT lebih kecil dibanding IP pilih MS
X (1 - T)
(X – C)(1 – T)
----------- = ---------------------S1
S2
X
C
T
S1
S2
= EBIT pada saat IP
= Bunga hutang
= Tingkat Pajak
= Jumlah lembar saham bila dibelanjai modal sendiri
= Jumlah lembar saham bila dibelanjai modal asing
CONTOH 3
PT. NAKULA pada saat ini bekerja dengan modal sendiri Rp
300.000.000,- @ Rp 10.000,- dan modal asing Rp 100.000.000,dengan bunga 15% per tahun. Pada tahun tersebut perusahaan
memperoleh EBIT Rp 60.000.000,Pada tahun yang akan datang perusahaan akan menambah
dananya sebesar Rp 200.000.000,- dan diharapkan akan
mendapatkan EBIT sebesar Rp 110.000.000,- Pajak 25%
Ada dua alternarif sumber dana yang dapat dipilih untuk
memenuhi tambahan dana tersebut, yakni:
a. Mengeluarkan saham biasa (MS) @ Rp 10.000,b. Menggunakan hutang (modal asing) dengan bunga 16% per
tahun
Sumber dana yang sebaiknya digunakan ?
Formulasi jika sebelumnya sudah mempunyai modal asing
adalah
(X-C1) (1 - T)
(X – C2)(1 – T)
------------------ = ---------------------S1
S2
C1
C2
= Bunga hutang
= Bunga hutang
ANALISIS
DU PONT
DU PONT
FORMULA
Profit Margin
EAT
Penjualan
Asset turnover
(:)
Penjualan
Penjualan
(:)
(-)
Total Biaya
Aktiva Tetap
(+)
Total Aset
Aktiva Lancar
HP
Penjualan
Biaya Operasi
Piut Dagang
Kas
Penyusutan
Bunga
persediaan
Surat
Berharga
Pajak
Penghs lain2
LAPORAN SUMBER DAN PENGGUNAAN KAS
 Menunjukkan perubahaan kas selama satu periode dan
memberikan alasan mengenai perubahan kas tsb dengan
menunjukkan hal-hal yang memperbesar kas (sumber) dan
yang memperkecil kas (penggunaan)
 Dapat digunakan sebagai dasar dalam menaksir kebutuhan
kas di masa yang akan datang dan kemungkinan sumbersumber yang ada, atau
 Dapat digunakan sebagai dasar perencanaan dan
peramalan kebutuhan kas (cash flow) di masa yang akan
datang.
 Bagi kreditur bisa digunakan sebagai penilai kemampuan
perusahaan dalam membeyar bunga dan pengembalian
pinjaman
SUMBER PENERIMAAN KAS
 Hasil penjualan investasi jangka panjang, aktiva tetap, atau
penurunan aktiva tidak lancar.
 Adanya penurunan atau berkurangnya aktiva lancar
 Adanya emisi saham atau penambahan modal oleh pemilik
 Adanya tambahan hutang baik jangka pendek maupun jangka
panjang
 Adanya keuntungan yang diperoleh oleh perusahaan
PENGGUNAAN KAS
 Bertambahnya aktiva tetap, investasi jangka panjang, aktiva tidak
lancar lainnya
 Penarikan kembali modal oleh pemilik atau divestasi
 Penambahan aktiva lancar
 Pembayaran hutang baik jangka pendek maupun jangka panjang
 Pembayara dividen
 Kerugian yang diderita perusahaan
NERACA PT. ANDHIKA tahun 2006 dan 2007
31 Desember
2006
Kas
Piutang Dagang
Piutang Wesel
Persediaan Barang Dagangan
Tanah
Gedung
Akumulasi Penyusutan Gedung
Peralatan Kantor
Akumulasi Penyus Peral Kantor
Total Aktiva
Hutang Dagang
Hutang Wesel
Hutang Obligasi
Modal Saham
Laba Ditahan
Total Hutang & Modal
2007
14.500.000
132.400.000
60.000.000
163.800.000
100.000.000
180.000.000
(20.000.000)
75.000.000
(15.000.000)
23.300.000
112.500.000
70.000.000
183.600.000
150.000.000
180.000.000
(40.000.000)
70.000.000
(25.000.000)
690.700.000
724.400.000
98.600.000
50.000.000
210.000.000
300.000.000
32.100.000
82.400.000
70.000.000
200.000.000
300.000.000
72.000.000
690.700.000
724.400.000
Dari Laporan Rugi laba diperoleh informasi: Laba tahun 2007 sebesar
Rp 52.500.000,- dan dibayarkan sebagai dividen Rp 12.600.000,-
PENGERTIAN MODAL KERJA
 Modal kerja merupakan dana yang dibutuhkan perusahaan
untuk membiayai operasional perusahaan sehari-hari
seperti untuk membeli bahan baku, membayar upah,
membayar biaya iklan, dan lainnya
 Masa perputaran modal kerja paling lama satu tahun
(jangka pendek)
 Masa perputaran adalah sejak kas ditanamkan pada
elemen-elemen modal kerja hingga menjadi kas lagi
Kas  Bahan Baku  Proses  Brg Jadi  Piutang  Kas
Ada dua konsep penegrtian modal kerja
1. Modal Kerja kuantitatif
Adalah semua elemen yang ada dalam aktiva lancar atau
sering disebut sebagai modal kerja bruto (Gross Working
Capital)
MK = AL
2. Modal Kerja Kualitatif
Adalah selisih antara aktiva lancar dengan hutang
lancarnya atau sering disebut sebagai modal kerja neto
(Net Working Capital)
MK = AL - HL
31 Desember
2006
Kas
Piutang Dagang
Piutang Wesel
Persediaan Barang Dagangan
2007
20.000.000
50.000.000
40.000.000
160.000.000
25.000.000
70.000.000
30.000.000
170.000.000
Aktiva Lancar
260.000.000
295.000.000
Hutang Dagang
Hutang Wesel
Hutang Lancar
35.000.000
60.000.000
50.000.000
55.000.000
95.000.000
105.000.000
2006
 Kuantitatif
MK = Rp 260.000.000,Kualitatif
MK = Rp 260 – 95 = Rp 165.000.000, Kuantitatif
MK = Rp 295.000.000,Kualitatif
MK = Rp 295 – 105 = Rp 190.000.000,-
 Dalam analisis sumber dan penggunaan modal kerja
konsep yang digunakan adalah konsep kualitatif
 Akibatnya perubahan pada elemen modal kerja tidak akan
merubah besarnya modal kerja
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPERBESAR MK
 Berkurangnya Aktiva Tetap
 Bertambahnya Hutang Jk Panjang
 Bertambahnya Modal
 Keuntungan yang diperoleh
 Bertambahnya penyusutan
Aktiva Lancar
Modal Kerja
(+)
Hutang Lancar
Hutang Jangka
Panjang
(+)
Aktiva Tetap
(-)
Modal (+)
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPERKECIL MK
 Bertambahnya Aktiva Tetap
 Berkurangnya Hutang Jk Panjang
 Berkurangnyanya Modal
 Kerugian yang diderita perusahaan
 Pembayaran dividen
Aktiva Lancar
Modal Kerja
(-)
Hutang Lancar
Hutang Jangka
Panjang
(-)
Aktiva Tetap
(+)
Modal (-)
31-12-2006
Kas
Efek
Piutang Dagang
Persediaan barang Dagangan
Mesin
Akumulasi Penyusutan Mesin
Bangunan
Akumulasi Penyusutan Bangunan
Tanah
Total Aktiva
Hutang Dagang
Hutang Wesel
Obligasi
Modal Saham
Laba Ditahan
Total Hutang dan Modal
31-12-2007
60.000
70.000
120.000
220.000
400.000
(40.000)
400.000
(60.000)
230.000
70.000
50.000
100.000
260.000
500.000
(60.000)
400.000
(90.000)
370.000
1.400.000
1.600.000
150.000
100.000
450.000
600.000
100.000
100.000
120.000
600.000
600.000
180.000
1.400.000
1.600.000
Laba yang diperoleh tahun 2007 Rp 150.000.000,- dan dibagikan sebagai
dividen Rp 70.000.000,-
ANALISIS BREAK EVEN
Adalah suatu teknik analisa untuk mempelajari hubungan
antara biaya tetap, biaya variabel, keuntungan dan volume
kegiatan.
 sering disebut: COST, PROFIT, VOLUME ANALYSIS
BREAK EVEN POINT
Suatu keadaan dimana pada saat itu perusahaan tidak
mendapat keuntungan dan tidak menderita kergian
BEP 
LABA
= NOL
Dalam analisis BEP, syarat utama biaya harus bisa dipisahkan
menjadi:
BIAYA VARIABEL (Variable Cost) dan
BIAYA TETAP (Fixed Cost)
Biaya Variabel
Adalah biaya yang jumlahnya berubah-ubah, dima-na
perubahannya proporsional dengan satuan kegiatan.
Contohnya: Biaya Bahan Baku, Biaya tenaga Kerja
Langsung, Komisi Penjualan dll.
Biaya Tetap
Adalah biaya yang jumlahnya tetap walaupun satuan
kegiatan berubah.
Contohnya: Penyusutan, Gaji, dll
Biaya Semi Variabel (Semi Variable cost) merupakan biaya
yang jumlahnya berubah-ubah tetapi perubahannya tidak
proporsional dengan satuan kegiatan
 biaya ini dalam analisis tidak boleh ada, oleh karena itu
perlu dialokasikan ke dalam dua jenis biaya di atas
Asumsi:
a. Biaya harus bisa dipisahkan menjadi BV dan BT
b. Harga jual per unit tetap
c. Hanya memproduksi satu jenis barang
d. Harga bahan baku tidak berubah
MANFAAT:
• Perencanaan Penjualan/produksi
• Perencanaan Harga Jual
• Pemilihan alternatif mesin
• Analisis penutupan usaha
• Analisa Perluasan Pabrik
Penentuan tingkat BEP
• Mathematical Approach
• Graphical Approach
BEP  PENJUALAN = BIAYA
PENJUALAN = Kuantitas Penjualan (Q) x Harga (P)
BIAYA VAR
= Kuantitas Penjualan (Q) x BV/u (V)
PxQ = VxQ + BT
BT
BEP (unit) = -------P - V
BT
BEP (Rp) = ---------V
1 - --P
Untuk perencanaan penjualan, maka harus menambah dengan target
laba:
BEP + LABA = PENJUALAN MINIMAL (PM)
BT + L
PM (unit) = --------P - V
BT + L
PM (Rp) = ---------V
1 - --P
MARGIN OF SAFETY (M/S)
M/S ini merupakan analisis sensitivitas terhadap anggaran
penjualan, yakni batas penurunan penjualan yang ditolerir agar
perusahaan tidak menderita kerugian.
Anggaran Penjualan - BEP
M/S = ---------------------------------- x 100%
Anggaran Penjualan
Rp
TR
TC
BV
BEP
BT
0
Q
Contoh 1
PT. ANTASARI mempunyai struktur biaya sbb:
BV/unit
= Rp 12.000,BT
= Rp 200.000.000,Harga/unit
= Rp 20.000,Hitung:
1. BEP dan Grafiknya
2. Penjualan Minimal bila target laba:
a. Rp 120.000.000,b. 15% dari penjualan
3. Margin of Safety bila anggaran penjualan spt point 2b
TR
Rp jt
TC
BV
BEP
500
BT
200
0
25.000
Q
Contoh 2
Pada tahun 2007 PT. RAHAYU mampu menjual barangnya
sebesar 18.000 unit yang laku dijual dengan harga Rp 23.500,-.
Pada tahun 1997 tersebut perusahaan hanya menghasilkan
keuntungan sebesar Rp 12.000.000,-. Biaya variabel per unitnya
sebesar Rp 12.500,-.
Pada tahun 2008 perusahaan akan meningkatkan kinerjanya, agar bisa meningkatkan laba yang diperolehnya. Untuk itu
perusahaan akan menambah biaya iklan sebesar Rp 30.000.000
setahun. Di samping itu juga akan memberikan tambahan komisi
penjualan yang cuku besar yakni sebesar Rp 1.500,- per unit
untuk agen dan Rp 1.000,- per unit untuk tenaga penjualan. Tapi
harga juga dinaikkan menjadi Rp 25.000,- per unit.
Diminta meghitung:
1. BEP
2. Penjualan Minimal bila laba ditargetkan
• Rp 100.000.000,• 10% dari penjualan
3. M/S dengan penjualan point 2b
PENENTUAN HARGA JUAL
Harga jual harus mampu menutup
 Semua biaya
 Target laba
Contoh
Pada tahun 2008 perusahaan ANGGARA mempunyai
rencana penjualan sebesar 40.000 unit. Biaya yang dikeluarkan
adalah biaya variabel Rp 18.000,- per unit dan biaya tetap Rp
360.000.000,-. Tahun ini ditargetkan memperoleh laba Rp
120.000.000,Diminta meghitung:
1. Harga jual per unit
2. BEP
3. Penjualan Minimal bila laba ditargetkan 15%
SOAL
Pada tahun 2008 perusahaan RAHAYU mempunyai rencana
penjualan sebesar 50.000 unit. Biaya yang dikeluarkan
adalah biaya variabel Rp 24.000,- per unit dan biaya tetap Rp
500.000.000,-. Tahun ini ditargetkan memperoleh laba 15%
dari penjualan
Diminta meghitung:
1. Harga jual per unit
2. BEP
3. Penjualan Minimal bila laba ditargetkan Rp 360 juta
500.000.000 + 0,15(50.000P)
50.000 = --------------------------------------P – 24.000
TITIK TUTUP PABRIK (Shut Down Point)
CONTOH
Pada tahun 2008 perusahaan BAYU menjual barangnya
dengan harga jual Rp 25.000,- per unit dengan biaya variabel
per unit Rp 15.000,- dan biaya tetap Rp 600 juta (60%
merupakan biaya tetap tunai)
Hitung:
1. BEP
2. Titik tutup pabrik
Perusahaan beroperasi menggunakan
 Modal Kerja
 Aktiva Tetap
Sumbernya
 Modal Sendiri
 Hutang
Aktiva Tetap  menimbulkan biaya tetap nerupa penyusutan
Hutang  menimbulkan biaya tetap berupa bunga
LEVERAGE
Adalah penggunaan aktiva atau sumber dana di mana untuk
penggunaan tersebut perusahaan harus menanggung biaya
tetap atau membayar beban tetap
Macam Leverage
o Leverage Operasi
o Leverage Finansial
o Leverage Operasi
Adalah penggunaan aktiva yang menyebabkan perusahaan
menanggung biya tetap (penyusutan)
 diharapkan penghasilan bisa menutup biaya tetap
LAPORAN RUGI-LABA
Penjualan
Harga Pokok Penjualan
Laba Kotor
Biaya Operasi
EBIT
Bunga
EBT
Pajak
EAT
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
Ukuran leverage operasi adalah
DOL = Degree of Operating Leverage
Jika DOL = 2 artinya
Jika penjualan naik atau turun sebesar X, maka laba sebelum
bunga dan pajak (EBIT) akan naik atau turun 2X
% perubahan dalam EBIT
DOL = ------------------------------% perubahan dalam penjualan
S – BV
DOL = ------------S – BV – BT
Q (P – V)
= ----------------Q (P – V) - BT
Dimana
Q = Kuantitas penjualan
P = Harga per unit
V = Biaya Variabel per unit
BT = Biaya tetap
S = Penjualan
BV = Biaya Variabel
CONTOH
Ada dua alternatif mesin yang bisa dipilih oleh perusahaan.
Mesin A biaya tetap rendah tapi biaya variabel tinggi. Sedang
mesin B biaya tetap tinggi dan biaya variabel rendah. Berikut
data kedua mesin tersebut (volume penjualan 500.000 unit):
Mesin A
Mesin B
Harga per unit
Rp 5.000
Rp 5.000
Biaya Variabel per unit
Rp 4.000
Rp 3.000
Biaya tetap
Rp 100 juta
Rp 500 juta
o Leverage Finansial
Adalah penggunaan sumber dana yang menyebabkan
perusahaan menanggung beban tetap berupa bunga
Ukuran leverage operasi adalah
DFL = Degree of Financial Leverage
Jika DFL = 1,5 artinya
Jika EBIT naik atau turun sebesar X, maka laba setelah pajak
(EAT) akan naik atau turun 1,5X
EBIT
DOL = ------------EBIT – I
Q (P – V)
= ----------------Q (P – V) - BT
Dimana
I = Bunga
DARI CONTOH DIATAS
Mesin A menanggung beban bunga Rp 100 juta
Mesin B menanggung beban bungan Rp 300 juta
Pajak 20%
DFL ??
Dimana
I = Bunga
DARI CONTOH DIATAS
Mesin A menanggung beban bunga Rp 100 juta
Mesin B menanggung beban bungan Rp 300 juta
Pajak 20%
DFL ??
Bagaimana kalau EBIT
Naik
Turun
LEVERAGE KOMBINASI
Adalah sebesarpa besar penaruh perubahan penjualan
terhadap laba setelah pajak (EAT)
Ukurannya adalah DCL atau Degree of Combine Leverage
Jika DCL = 3 artinya
Bila penjualan naik 1 kali, EAT akan naik 3 x
S -BV
DCL = ------------EBIT – I
Q (P – V)
= --------------------Q (P – V) – BT - I