Masalah Lingkungan Hidup (MLH)

Download Report

Transcript Masalah Lingkungan Hidup (MLH)

Sumberdaya Alam
Pemanfaatan
Sumberdaya Alam
Manfaat Hasil
Akibat
Sampingan
Degradasi/Kerusakan
Sumberdaya Alam
Pencemaran
Kimiawi
Masalah Lingkungan Hidup
(MLH)
Gangguan
Kesehatan
Gangguan
Sosial-Budaya
MLH = Jumlah Penduduk X Jumlah Penggunaan
Sumberdaya Alam per Orang X Kerusakan yang
Ditimbulkan per Satuan Penggunaan
Pengelolaan SDA harus
didampingi program
pengendalian / pembatasan
jumlah penduduk.
Penduduk harus mendapatkan
pendidikan dan penyuluhan
agar dapat mencegah atau
setidaknya mengurangi
kerusakan.
Harus ada peraturan
perundangan yang mengatur
pemanfaatan sumberdaya alam
agar kerusakan dapat dicegah /
dikurangi.
►
Tingkat pertambahan penduduk dan pola
penyebarannya yang tidak seimbang
dengan jumlah dan penyebaran
sumberdaya alam serta daya dukungnya.
►
Pengaturan penggunaan SDAL yang
belum rasional.
Penurunan produktifitas lahan yang berkaitan
dengan penerapan sistem pertanian yang kurang
bijak.

Di tanah kurang subur, praktek perladangan
berpindah (tenaga kerja banyak, hasilnya sedikit)
menimbulkan kerusakan hutan dan lahan.
 Solusi dengan pertanian menetap

Lahan pertanian tradisional, terutama lahan
pertanian kering dengan pola pengawetan tanah
dan air yang kurang memadai mengakibatkan
tingginya erosi dan sedimentasi, tingginya
fluktuasi aliran air sungai antara musim hujan
dan kemarau.



Limbah kota dari kawasan
pemukiman dan limbah
industri dari kawasan
industri yang belum dapat
ditangani secara optimal.
Pencemaran udara dari :
kendaraan bermotor di
daerah-daerah perkotaan
terutama di kota-kota besar,
kebakaran hutan/lahan, dan
asap kegiatan industri.
Pencemaran air dari :
kegiatan agribisnis, limbah
industri dan rumah tangga.

Belum mantapnya tata ruang yang sesuai
dengan potensi SDAL dan disepakati oleh
semua stakeholders yang ada.

Belum disiplinnya terhadap tata ruang yang ada.

Belum optimalnya law enforcement terhadap
pelanggaran tata ruang.

Pelestarian alam dalam hubungannya dengan
proses pembangunan dan eksploitasi
sumberdaya alam.

Pelestarian alam dalam hubungannya dengan
pengembangan perlindungan atas kawasan
konservasi dan kawasan lindung.

Sering terjadi benturan antar sektor dan antar
daerah dalam pengelolaan SDAL, karena belum
adanya keserasian dalam pengaturan dan kebijakan
antar daerah dalam upaya pembinaan keserasian
antara pembangunan dengan lingkungan hidup,
padahal sistem lingkungan hidup tidak mengikuti
batas-batas administrasi pemerintahan.

Pengaturan lingkungan hidup dalam pelaksanaan
pembangunan masih belum terlaksana dengan baik,
karena belum tuntasnya penjabaran dari UU
kedalam sistem pengaturan yang dapat menjadi
pegangan bagi para pelaksana pembangunan di
lapangan.
PPLH
Teknologi dalam mengelola Lingkungan Hidup
Biro Kependudukan
dan Lingkungan Hidup
BAPPEDA
Mengatur dan mengelola
pembangunan berwawasan
Lingkungan yang merupakan
kegiatan lintas sektoral
Memasukkan pertimbangan Lingkungan
dalam perencanaan pembangunan


Kesadaran masyarakat sudah mulai
tumbuh, tapi belum mampu
menumbuhkan tindakan berupa gerakan
perbaikan lingkungan hidup.
Seringkali tata nilai tradisional yang baik
mengalami kerusakan tanpa adanya tata
nilai baru yang lebih baik.
KEBIJAKAN DALAM PENGELOLAAN
LINGKUNGAN
Modal Dasar
Pembangunan
SDA
SDM
DLL
Cara pemanfaatan yang tidak merusak dan dapat
memelihara/mengembangkan SDA agar semakin
besar manfaatnya di masa datang.
Pemanfaatan SDA harus memperhatikan faktor
Lingkungan Hidup :
- Demografi
- Geografi
- Sosbud
- Tanah dan Geologi
- Topografi
- Klimatologi
- Flora dan Fauna
 Daya guna dan hasil guna yang dikehendaki
harus dalam batas yang optimal sehubungan
dengan kelestarian sumberdaya alam yang
mungkin dicapai.
 Pemanfaatan SDA tidak mengurangi
kemampuan dan kelestarian sumberdaya alam
lain yang berkaitan dalam suatu ekosistem.
 Memberikan kemungkinan untuk mengadakan
pilihan penggunaan dalam pembangunan di
masa depan.
Pokok-pokok Kebijakan Penting
dalam Pengelolaan SDA

Inventarisasi dan evaluasi SDAL harus secara kontinyu
dilakukan untuk mengetahui kondisi dan potensi SDAL
yang akurat.

Pemanfaatan dan pembinaan SDAL harus dilakukan
dengan menggunakan teknologi yang ramah lingkungan
dan tepat guna dengan menggunakan pendekatan
ekosistem.

Harus dilakukan penilaian secara menyeluruh dan seksama
dari pelaksanaan pembangunan terhadap kualitas
lingkungan hidup. Oleh karenanya harus dikembangkan
kriteria baku kualitas lingkungan hidup.

Rehabilitasi sumberdaya alam yang rusak (hutan, tanah,
air, dll) harus dilakukan melalui pendekatan terpadu DAS
dan wilayah.