Seleksi Pohon Plus

Download Report

Transcript Seleksi Pohon Plus

III. SELEKSI POHON PLUS
SPP adalah langkah awal dalam pemuliaan pohon.
Faktor genetik
interaksi
Faktor lingkungan
Kondisi fisiologis
Fl : Silvikultur intensif
Fg : Pemuliaan pohon
4/13/2015
Phenotipe
1
Tujuan seleksi pohon plus :
1. Untuk memperoleh hasil akhir yang lebih baik
dalam kualita kayu (kerapatan, berat jenis)
2. Untuk menghasilkan pohon-pohon unggul dalam
hal bentuk batang (bentuk batang lurus, prunning
alami yang bagus, sedikit benjolan-benjolan)
3. Untuk memperpendek umur rotasi
4. Untuk mendapatkan daur ekonomi yang pendek.
METODE SELEKSI
1. Seleksi Massa
4. Seleksi Berkelanjutan
2. Seleksi famili
3. Seleksi kombonasi
4/13/2015
2
MENINGKATKAN EFEKTIVITAS SELEKSI
Seleksi dapat dijalankan/dilakukan pada hutan alam atau
hutan tanaman, yang penting ialah memakai beberapa
ukuran untuk menyeleksi pohon-pohon dengan nilai
genotif tinggi. Hal ini bisa ditempuh dengan
meminimalkan pengaruh yang berbeda dari lingkungan.
Untuk meningkatkan efisiensi seleksi massa khususnya,
juga untuk menaikkan perolehan genetik pada umumnya
ada beberapa hal yang perlu diperhatikan adalah sbb:
1. Memilih tegakan-tegakan terbaik baik dari hutan alam
maupun hutan tanaman
4/13/2015
3
2. Seleksi dilakukan dalam tegakan yang relatif
seragam, jika memungkinkan
3. Menggunakan pohon pembanding sebagai dasar
seleksi ( dibandingkan dengan 4-5 pohon tetangga
terdekat dengan radius 15-20 m dan apabila
diinginkan 4 pohon dominan digunakan radius 2550 m) atau 16 pohon/ha.
4. Membatasi seleksi atas sedikit sifat yang paling
penting saja.
Karakter-karakter umum yang biasa masuk dalam
kriteria seleksi adalah :
- Pertumbuhan riap
- Bentuk batang
4/13/2015
4
- Kemampuan pruning secara alami yang bagus
- Tajuk sempit, rapi dan bagus bentuknya
- Sehat (tahan penyakit)
- Sudah mengalami pembungaan (mampu
berbunga)
- Kualitas kayu bagus
TEKNIK PELAKSANAAN SELEKSI
Seleksi sekaligus uji provenance sebaiknya
dilakukan pada daerah sumber aslinya yang
biasanya merupakan tegakan alam.
4/13/2015
5
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pencarian
pohon induk sebagai pohon plus adalah sbb :
1. Memilih pohon plus paling banyak 8 pohon dan 1
pohon kontrol (average trees) dari setiap satu
kesatuan tempat tumbuh.
2. Menentukan pohon random disekeliling pohon plus
yang dipilih. Untuk pohon kontrol (average) tidak
perlu diberi pohon random.
3. Apabila memungkinkan maka pada kulit batang
pohon plus, pohon kontrol maupun pohon random
diberi nomor.
4. Pencarian pohon plus sebaiknya pada waktu musim
buah masak sehingga bisa sekaligus memperoleh
bijinya.
4/13/2015
6
5. Memilih pohon plus dan average berdasarkan
kriteria sifat yang diinginkan.
6. Membawa bekal, peralatan serta tenaga kerja sesuai
yang diperlukan.
PERALATAN YANG DIPERLUKAN ADALAH :
- Pengukur tinggi
- Altimeter
- Pengukur diameter
- Alat untuk membawa buah
- Kompas
atau stek
- Pengukur kelerengan - Assesment record
- Peta
- Teropong
4/13/2015
7
Tim Kerja minimum :
- Tenaga ahli (1 orang)
- Penunjuk jalan (1 orang)
- Pemanjat pohon (1 orang)
- Pemetik buah (2 orang)
Setelah memperoleh dan menetapkan pohon plus,
average/kontrol, perlu dicatat data-datanya didalam
assesment record.
Hal-hal yang perlu dicatat :
1. Lokasi pohon induk diketemukan :
- Nama provinsi, KPH, BKPH, RPH dan nama tempat
(desa, gunung, dsb)
4/13/2015
8
- Keadaan tegakan
- Tinggi tempat (altitute)
- Bujur dan lintang (longitude)
- Arah lereng (aspect)
- Kemiringan (slope)
- Tanah (tekstur, warna, jenis, dsb)
2. Pengukuran pada pohon :
- Tinggi pohon
- Tinggi batang bebas cabang
- Tinggi batang sampai pada cabang yang mati
- Diameter setinggi dada
- Diameter tajuk
4/13/2015
9
3. Pengamatan Pada pohon :
- Kelas bentuk batang
- Kelas percabangan
- Sudut percabangan
- Bunga
- Buah
- Biji
- dll sesuai dengan sifat yang diinginkan
4. Pencatatan :
- Nama penemu pohon induk
- Tanggal penemu pohon induk
4/13/2015
10
4/13/2015
11