bgser-abo,rh,&gol lain 1

Download Report

Transcript bgser-abo,rh,&gol lain 1

SISTEM GOL.ABO
GOLONGAN –GOLONGAN
DARAH ABO
Antigen pada sel Antibodi dalam serum
Gol A
A
Anti-B
Gol B
B
Anti-A
Gol AB
AB
Tidak ada
Gol O
Tidak ada
Anti-A & anti-B
Sistem ABO
Th 1900 Karl Landsteiner
Menemukan gol A,B,O
Masing2 serum orang tersebut
mengandung antibodi terhadap antigen
yang tidak ada pada sel darah merahnya
Th 1902- von Decastello dan Sturli
menemukan gol AB.
Sistem ABO
Sistem golongan darah pertama yg
ditemukan , merupakan golongan darah yg
terpenting dalam transfusi darah.
Merupakan satu2nya sistem, yang
antibodinya dapat diperkirakan terdapat
dalam serum orang yang tidak pernah
expose pada sel darah merah manusia.
Sistem ABO
Oleh karena antibodi2 ini ,transfusi darah
dengan gol ABO yang tidak cocok, akan
menyebabkan reaksi transfusi hemolitik
intravasculair yang berat dengan manifestasi
reaksi transfusi hemolitik yang akut.
Pemeriksaan kecocokan gol ABO donor dan
resipien merupakan dasar pemeriksaan
pretransfusi
Pewarisan dan genetika
1910-Epstein&Ottenberg –gol ABO diwariskan
Von dungern dan Hirszfeld mengkonfirmasi bhw gol
ABO secara genetika diwariskan dg meneliti pada 72
keluarga dg 102 anak.
Mereka menemukan bahwa pewarisan agglutinogen
A dan B menurut hukum Mendels.
Gen ABO adalah autosomal(tidak terdapat pada sex
chromosome)Masing2 orang mempunyai 2 copies
gen yg menandai gol ABO mereka.(satu berasal dari
ibu dan satu berasal dari bapak)
Pewarisan dan genetika
Gol darah A dan B dominant terhadap gol O
Gen Gol A dan B adalah co-dominant.berarti
bahwa seorang mewarisisatu gen gol A dan
satu gen golB sel darah merah nya akan
mempunyai antigen gol A dan B.Alleles
disebut A(yg menghasilkan A antigen),B(yg
memproduksi B antigen) dan O(yg
nonfungsional dan tidak memproduksi A atau
B)
Ringkasan gol darah,antigen sel darah
merah &kemungkinan genotype
Human
blood
group
Red cell
antigens
Serum
Possible
antibodies genotype
A
A antigen
Anti-B
AA atau
AO
B
B antigen
Anti-A
AA atau
BO
O
none
AntiA&anti-B
Hanya OO
AB
Adan B
antigen
None
Hanya AB
DASAR GENETIK GOL ABO
Gen yang bertanggung jawab terhadap
gol ABO-mewarisi 2 gen golongan darah
Kromosom dari ibu membawa salah
satu dari gen A,gen B atau gen O
Kromosom membawa salah satu dari
gen A,gen B atau gen O
DASAR GENETIK GOL ABO
Genotip
gen2 yg diturunkan dari masing2
golongan darah orang tua yg ada pada
kromosom
Fenotip
efek yg bisa terlihat dari gen2 yg
diwariskan misalnya golongan darah itu
sendiri
DASAR GENETIK GOL ABO
Gen A dan B bersifat dominan atas gen
O
jadi fenotip A dapat berasal dari salah
satu genotip AA atau genotip AO
Fenotip B dapat berasal dari salah satu
genotip BB atau genotip BO
Kombinasi gen2 dan golongan
darah yg terbentuk
Genotip
AA
Golongan darah
(Fenotip)
A
AO
A
BB
B
BO
B
AB
AB
OO
O
Genotip
AO
BO
Genotip
AB
AO
Fenotip
AB
A
Pohon keluarga golongan ABO
BO
B
OO
O
GenABO
Phenotype gol darah ABO ditentukan oleh
alleles pada 2 chromosome yaitu
chromosome 9 yg mempunyai gen ABO allele
dan chromosome 19 yg mempunyai gen yg
menandai pembentukan H antigen yg mana
dapat atau tidak dapat merubah allele yg ada
pada chromososme 9.
GenABO
Tidak seperti antigen red cell yg lain kedua gen2 ini
tidak menandai utk antigen yg sebenarnya.Gen2 ini
menandai utk enzyme yg sebenarnya membentuk
antigen pada struktur precursor pada sel darah
merah.Enzyme menentukan gol ABO seseorang dg
mengkatalisa penempelan gol darah yg disebut sugar
/basa? pada antigen precursor carbohydrate.Enzyme
diproduksi oleh gen pada chromosome 19
menambahkan sugar/basa? Pada precursor
carbohydrate utk membentuk H antigen .Gen ABO
bertanggung jawab utk menentukan phenotype
A,B,O seseorang
GenABO
Gen A dan B masing2 menandai aktiv enzyme
yg mengenal antigen H dan melekat pada
sugar yg menetapkan gol darah.Gen O
biasanya amorph gene berarti tidak
memproduksi aktiv enzyme.Sebagai akibat
gol O tidak dapat memodifikasi antigen H .
ANTIGEN
GENES
SUBST
Precursor substance
(P.S)
H
GENES
A
SUBST
H
O
P.S
B+H
B
AB
hh
A+H
A,B,AB,O
A+B+H
H
Tidak ada
apa2
DARAH
BOMBAY
N-acetylglucosamine
D-galactose
H gen
L-fu
-cose
N-acetyl
galactosamine
Le gen
Lea substance
Hsubstance
A gen
A susbtabce
B gen
Le & Se
gen
B substance
Leb substance
Antigen sistem ABO
Gen ABO mempunyai 3 alleles A,B dan
O yang berlokasi pada lokus ABO pada
kromosom 9.
Gen A dan B memproduksi enzym
glycosyl transferase yang dipergunakan
untuk membentuk antigen A dan B
Antigen sistem ABO
Gen O tidak memproduksi enzyme
sehingga
Sel darah merah gol O tidak
mempunyai antigen A dan B,tetapi
mempunyai banyak antigen H yang
merupakan rantai oligosacharida untuk
membentuk antigen A atau B.
N-acetylglucosamine
D-galactose
H gen
L-fu
-cose
N-acetyl
galactosamine
Le gen
Lea substance
Hsubstance
A gen
A susbtabce
B gen
Le & Se
gen
B substance
Leb substance
Antigen sistem ABO
Gen2 Hh dan Se terdapat pada
kromosom 19 dan keduanya sangat
berkaitan.
Masing2 lokus mempunyai 2 allele.
Salah satu dari allele tersebut tidak
menghasilkan produk yang dapat
dibuktikan/dilihat disebut Amorph.
Antigen sistem ABO
Allele yang aktif pada lokus H,ialah H
memproduksi enzym glycosyl
transferase yang bekerja pada tingkat
seluler untuk membentuk antigen H
,yang akan menjadi antigen A dan B
Yang amorph disebut h,sangat jarang
ANTIGEN
GENES
SUBST
Precursor substance
(P.S)
H
GENES
A
SUBST
H
O
P.S
B+H
B
AB
hh
A+H
A,B,AB,O
A+B+H
H
Tidak ada
apa2
DARAH
BOMBAY
N-acetylglucosamine
D-galactose
H gen
L-fu
-cose
N-acetyl
galactosamine
Le gen
Lea substance
Hsubstance
A gen
A susbtabce
B gen
Le & Se
gen
B substance
Leb substance
Antigen sistem ABO
Gen Se bertanggung jawab terhadap adanya
H pada glycoprotein pada epithelial sekresi
seperti saliva.
80% populasi adalah sekretor
Orang yang mempunyai gen Se adalah
secretor.
H akan diubah menjadi antigen A atau B bila
orang tersebut mempunyai gen A atau gen B.
Yang amorph disebut se/nonsecretor
Antigen sistem ABO
Perbedaan bayi dan dewasa dalam
aktivitas A,B dan H mungkin
berhubungan dengan jumlah struktur
yang bercabang yang terdapat pada
membran sel pada umur2 yg berbeda.
Antigen ABO
Pemeriksaan untuk mendeteksi antigen A dan
B dengan aglutinasi langsung .Reaksi lebih
lemah pada bayi daripada
orangdewasa.Meskipun demikian dapat
dideteksi pada embryo umur 5-6 mg
Antigen A dan B tidak secara penuh
berkembang pada waktu lahir,kemungkinan
karena struktur cabang oligoscharida tumbuh
bertahap.
Pada umur 2-4 tahun expresi antigen A dan B
telah penuh berkembang dan tetap konstan
sepanjang hidup.
Antigen2 sistem ABO
Glycosphingolipid yang membawa A dan B
oligosacharida merupakan bagian integral
dari membrane sel darah merah,sel epithelial
dan sel endothelial .
Bila orang tersebut mempunyai gen
secretor,terdapat juga dalam bentuk larut
dalam plasma,dalam sekresi cairan
tubuh,saliva .
Antigen sistem ABO
Gen2 terletak pada 3 lokus yang
terpisah –Gen ABO,Gen Hh dan Gen Se
(Sekretor) mengontrol terjadinya dan
lokasi antigen A dan B
Subgroups
Subgroups ialah phenotype ABO yang
berbeda dalam jumlah antigen yang
ada pada sel darah merahnya dan pada
sekretor,pada saliva ,sebagai akibat
produk yg kurang effektif dari enzym
glycosyltransferase.
Subgroup A lebih sering ditemukan
daripada subgroup B.
Reaksi-reaksi serologi dengan
Anti-A,anti-AB Dan Anti-A1
A1
A2
A1B
A2B
Anti-A
+
+
+
+
Anti-AB
+
+
+
+
Anti-A1
+
-
+
-
Macam2 Subgroups
Sub-gol A Frekuensi Antibodi
Antibodi yg
Yg selalu ada Kadang2 ada
A1
80%
Anti-B
Tidak ada
A2
20%
Anti-B
Anti A1 dlm
2% kasus
A1B
80%
Tidak ada
Tidak ada
A2B
20%
Tidak ada
Anti-A1 dlm
25% kasus
Subgroups
Subgroup A terutama A1 dan A2
A1 dan A2 bereaksi kuat dengan anti-A
pada pemeriksaan aglutinasi langsung
Perbedaan A1 dan A2 ialah dengan
pemeriksaan dengan reagensia Lectin
yg dibuat dari biji2an Dolichos
Biflorus.
Subgroups
Anti-A1 bereaksi baik pada suhu < 37oc
secara klinis tidak begitu penting
kecuali bila reaktif pada suhu > 37oc
Pemeriksaan rutin dengan anti-A1 tidak
perlu.
ANTIGEN
GENES
SUBST
Precursor substance
(P.S)
H
GENES
A
SUBST
H
O
P.S
B+H
B
AB
hh
A+H
A,B,AB,O
A+B+H
H
Tidak ada
apa2
DARAH
BOMBAY
Sistem H
Sistem H mempunyai 2 gen H dan h.
Antigen H adalah molekul pendahulu
antigen A dan B, sebelum menjadi
antigen A atau B.
Gol O tidak mempunyai antigen A dan B
dan pada sel banyak antigen H.
Banyaknya H antigen pada sel:
O>A2>B>A2B>A1>A1B
ANTIGEN
GENES
SUBST
Precursor substance
(P.S)
H
GENES
A
SUBST
H
O
P.S
B+H
B
AB
hh
A+H
A,B,AB,O
A+B+H
H
Tidak ada
apa2
DARAH
BOMBAY
Sistem H
Seperti antigen A dan B , antigen seperti
antigen H terdapat dialam.
Individu dengan Oh,sel darah merah tidak
mempunyai H,mempunyai anti-A dan anti-B
dan mempunyai anti-H yang secara klinis
berarti /berbahaya dan kuat.
Pada Gol A1 , A1B , dan B ,antigen H yg
dirubah ke A dan B hanya sedikit dan
mempunyai anti-H,tetapi anti-H ini
lemah,bereaksi pada suhu kamar dan secara
klinis kurang berarti.
Sistem H
Oh –sel tidak punyai H,A dan B
ditemukan pertamakali di Bombay,India
disebut gol darah Bombay.
Pemeriksaan gol darah serupa dengan
gol O,akan tetapi bila diperiksa dengan
gol O maka akan terjadi ketidak
cocokan yg kuat pada immediate
spin/sentrifugasi.
Sistem H
Anti-H pada Oh bereaksi sekitar 4-370C
semua sel darah merah kecuali dengan
Oh .
Pasien harus ditransfusi dengan darah
Oh .
Phenotype Oh akan terlihat reaksi
dengan anti-H lectin (dari biji Ulex
europaeus)
Oh timbul karena pewarisan dari gen hh
Sistem H
Gol Parabombay dapat phenotype Ah,Bh,atau
ABh
Tidak terdeteksi antigen H,tetapi mempunyai
sedikit A atau B antigen tergantung dari gen
individu pada Lokus ABO.
Pemeriksaan dengan anti-A dan anti-B bisa
tidak bereaksi atau positip lemah tetapi tidak
bereaksi dengan anti-H lectin atau dengan
anti-H dari Oh.
Sistem H
Serum Ah dan Bh mempunyai anti-H
selain anti –A dan anti-B
Antibodi
Individu mempunyai antibodi terhadap
antigen A atau B yg tidak ada pada sel
darah merahnya.
Hal ini mengharuskan pemeriksaan
ABO pada sel dan serum
Antibodi
Waktu timbul
Anti-A dan anti-B dapat dideteksi dalam
serum setelah beberapa bulan setelah lahir.
Hampir tidak pernah, ditemukan antibodi
pada waktu lahir
Sebagian besar antibodi yang terdapat dalam
cord/umbilicus berasal dari ibu.
Pembentukan meningkat pada umur 5-10 th
dan menurun pada usia lanjut.
Antibodi
Pada orang tua mempunyai anti-A dan
anti-B yang lebih sedikit daripada orang
muda
Pemeriksaan anti-A dan anti-B pada
bayi2 baru lahir atau pada umur lebih
muda dari 4-5 bulan tidak dapat
dianggap valid sebab antibodi bayi
berasal dari transfer placenta IgG anti-A
dan anti-B ibu.
IgM dan IgG(yg alamiah dan
yg immun) anti-A dan anti-B
Setiap orang akan membuat ,kecuali gol
AB ,IgM anti-A atau IgM anti-B sebagai
akibat rangsangan lingkungan,makanan
dll.
Bila seorang mempunyai IgG anti- B
maka dipastikan titer IgM anti-Anya akan
tinggi. Dengan istilah titer anti-A tinggi .
Pada pemeriksaan serum grouping akan
melisiskan sel darah merah
IgM dan IgG(yg alamiah dan
yg immun) anti-A dan anti-B
Antibodi yg bertiter tinggi penting pada
keadaan berikut:
Transfusi whole blood gol O atau plasmanya
pada orang yang bukan gol O
Bila plasma gol O mengandung anti-AB yg
bertiter tinggi ,dapat menyebabkan
kerusakan sel darah merah atau reaksi
transfusi.
Hindari transfusi Whole Blood gol O pada yg
bukan O,Atau hilangkan plasma secara
aseptik terlebih dahulu-menjadi sel darah
merah pekat/packed cell.
Antibodi
IgG dapat melewati placenta ,bayi
dengan ibu gol O merupakan risiko
untuk terjadi hemolitik disease of the
newborn.(HDN)
IgM dan IgG(yg alamiah dan
yg immun) anti-A dan anti-B
Pada kehamilan bila ibu O dan bayinya A
atau B
IgG anti-AB dapat melewati placenta
sehingga dapat merusak sel darah merah
janin.
Sewaktu lahir bayi dapat menderita anemia
serta berwarna kuning akibat perusakan sel
darah merah,( haemolytic disease of the
newborn) dan bila karena IgG anti-D
(Rhesus) maka kelainan biasanya lebih berat.
IgM dan IgG(yg alamiah dan
yg immun) anti-A dan anti-B
Bila seorang bayi lahir kuning harus dicari
penyebabnya.
Ketidak cocokan gol ABO hanya merupakan
salah satu penyebab.
Bila perlu exchange transfusi(transfusi
tukar),dasar untuk memilih sama ,apapun
penyebab warna kuning tersebut.
Periksa Direct antiglobulin test untuk melihat
apakah sel bayi diselubungi oleh IgG.
Pemeriksaan laboratorium
sistem ABO
Penetapan gol darah ABO seseorang sangat berkaitan
dg transfusi darah yg aman.Ada beberapa methode
:
Serology :Penetapan langsung antigen ABO dan
naturally occuring antibodynya.Berarti penetapan gol
darah merupakan upaya utama diUTD bentuk
pemeriksaan meliputi dua komponen:
1.Antibody yg specifik pada penetapan antigen ABO
tertentu pada red cell
2.Cells yg diketahui gol ABOnya yg diagglutinasi oleh
naturally occuring antibody dalam serum seseorang.
Pemeriksaan laboratorium
sistem ABO
Molecular biology:Termasuk penetapan langsung dari
mutasi genotype yg sebenarnya yg menentukan
phenotype seseorang .Proses ini terutama digunakan
pada forensic medicine ,riset pada genetik populasi
Pengembangan molecular biology merupakan
revolusi kapasitas utk memeriksa mutasi pada
genomic DNA.Proses ini disebut Polymerase Chain
reaction .Proses ini memungkinkan specifik
amplifikasi dari urutan DNA yg mengandung allele yg
menentukan mutasi yg dapat dipelajari.
Pemeriksaan laboratorium
sistem ABO
PCR tidak cocok pada klinis/lingkungan rumah sakit
karena peekrjaannya lambat dan labour intensive
sehingga tidak cocok utk skala besar orang yg
membutuhkan peemriksaan dg cepat
Pemeriksaan laboratorium
sistem ABO
Metode rutin ialah dg cara serology.
Yg meliputi 2 cara peemriksaan:
1.Antigen sel darah merah-antigen sel darah merah
sebagai akibat penambahan enzym dari sugar yg
menentukan gol darah pada ujung precursor
oligosacharida.terdapat pada banyak individu lebih
dari 2 juta ABO antigen perred cell.Yg termasuk
H antigen
A antigen
B antigen
Pemeriksaan laboratorium
sistem ABO
Serum antibody-seseorang secara normal mempunyai
naturally occuring antibody pada A,B,H antigen yg
mereka tidak punya.Mereka timbul karena organisme
lain(mis bakteria)mengexpresikan A,B,H antigen pada
dinding sel,Expose yg terus menerus pada intestinal
flora,food,dllmerangsang immune response pada
antigen A,B,H yg mereka tidakpunya
Pembentukan anti-A dan anti-B mulai pada beberapa
bulan pertama.mencapai puncaknya pembentukan
pada umur 5-10th.
Pemeriksaan laboratorium
sistem ABO
Produksi antibody menurun dg umur.
AntiA dan anti-B gol B dan A biasanya IgM dan
bereaksi baik pada suhu kamar
Anti-A dan anti-B gol O biasanya IgG.Gol O
memproduksi campuran anti-AB yg mengaglutinasi
antigen A dan B.
Pemeriksaan laboratorium
sistem ABO
Dalam laboratorium pemeriksaan gol ABO antigen
dan naturally occuring antibodies dapat dilakukan dg
2 cara:
Manual serology-biasanya:slide test,micro titer
plates,dan glass tubes
Automated methods mesin yg khusus yg serupa dg
prinsip serology tetapimengauotmatisasi preses2
tertentu (kadang2 termasuk interpretation.
Kadang2 ada kondisi atau faktor yg dapat
memberikan false negative reaction dg peemriksaan
serology
Pemeriksaan rutin gol ABO
Pemeriksaan dengan menggunakan anti-A
dan anti-B untuk menentukan ada atau tidak
adanya antigen disebut Pemeriksaan sel
darah merah langsung.(Cell testing)
Pemeriksaan dengan menggunakan sel darah
A dan B untuk memeriksa anti-A dan anti-B
dalam serum disebut pemeriksaan
serum(serum testing)
Pemeriksaan pada donor dan pasien
harus pemeriksaan sel dan serum
SEL TYPING
SERUM TYPING
Anti-A
Anti-B
Anti-AB
Sel A
Sel B
Sel O
A
+
-
+
-
+
-
B
-
+
+
+
-
-
AB
+
+
+
-
-
-
O
-
-
-
+
+
-
O/A?
+/-
-
+/-
AB?
+
+
+
Pemeriksaan rutin gol ABO
Pemeriksaan gol ABO dapat dilakukan
dengan slide test,tube test,microplate
test.
Pemeriksaan rutin gol ABO
Dahulu Reagensia untuk pemeriksaan
dengan pool serum manusia dari orang
yg sudah distimulasi dengan substance
A dan B untuk memproduksi antibodi
dengan titer tinggi.
Sekarang reagensia ABO dibuat dari
monoclonal Antibodies yang didapat
dari biakan cell (cultured cell lines)
Pemeriksaan rutin gol ABO
Pemeriksaan serum harus dilakukan
dengan metode yg akan mendeteksi
antibodi secara adekwat,tube
test,microplate atau slide tehnik.
waspada dengan slide test karena
kemungkinan kontak dengan darah
Pemeriksaan gol ABO yg tidak
rutin
Reagensia anti-AB dipakai untuk cell
typing
Reagensia sel A2 dan O dipakai pada
serum typing
Alasan memakai anti-AB ialah lebih
effektif daripada hanya anti-A dan antiB dalam mendeteksi antigen yang
lemah,tetapi hal ini tidak benar bila
memakai reagen monoclonal.
Pemeriksaan gol ABO yg tidak
rutin
Sel untuk memeriksa serum komersial ada yg
mempunyai sel A2 disamping A1 dan sel B .
Hanya untuk menfasilitasi anti-A1 pada
sample yg memperlihatkan adanya subgroup
A.
Sebagian besar A tidak mempunyai antiA1,pemeriksaan rutin dengan reagensia ini
tidak diperlukan kecuali bila ditemukan
kelainan.
Penting untuk mengikuti petunjuk dari pabrik
mengenai reagensia dan pemakaiannya.
Perbedaan antara sel Typing
Dan Serum Typing
Pemeriksaan sel typing bila tidak sesuai
dengan serum typing maka timbul
perbedaan.
Kelainan harus dicatat,penetapan
golongan ABO harus ditunda sampai
perbedaan hasil pemeriksaan dapat
diselidiki.
Perbedaan antara sel Typing
Dan Serum Typing
Bila darah dari donor-darah tidak boleh
dikeluarkan untuk transfusi .
Bila darah dari pasien kemungkinan
dapat diberikan dahulu sel darah merah
gol O dan Rhesus yg compatible
sampai pemeriksaan diselidiki.
Perbedaan antara sel Typing
Dan Serum Typing
Kelainan antara sel typing dan serum typing
kemungkinan karena masalah intrinsic
dengan sel darah merah atau serum,masalah
berkaitan dengan pemeriksaan,atau
kesalahan tehnik.
Perbedaan timbul misalnya bila diharapkan
hasil negatip ternyata keluar hasil positip,atau
sebaliknya bila diharapkan hasil positip
ternyata yang keluar hasil negatip.
ABO Grouping –Tube Test
Reagensia
Polyclonal atau monoclonal anti-A
Polyclonal atau monoclonal anti-B
Anti-AB(optional)
Suspensi sel darah merah 5% A,B,O
Procedure –Cell Grouping
1.Siapkan 5 % suspensi sel darah
merah dalam saline
2.teteskan 1 drop anti-A ,1 drop
anti-B, 1 drop anti-AB pada 3
tabung yg sudah diberi label
3.tambahkan pada masing2
tabung 1 drop suspensi 5 %
Anti-B
Anti-A
Anti-AB
sel darah merah yg akan
Sel darah
diperiksa
merah
4.Secara halus campur,dan
centrifuge 15-detik pada 3400
1 drop
1 drop
1 drop
rpm atau 1 menit pada 1000
Anti-A
Anti-B
Anti-AB
rpm
+
+
+
1 drop 3-5%
1 drop 3-5% 1 drop 3-5% 5.Secara halus diresuspensi .
Suspensi sel
Suspensi sel Suspensi sel 6.baca,interpretasi dan catat hasil
Darah merah Darah merah Darah merah
pemeriksaan,bandingkan
dengan hasil pemeriksaan
serum.
Procedure –Serum Grouping
2 drops
Serum
+
1 drop
5%
suspensi
Sel A
2 drops
Serum
+
1 drop
5%
suspensi
Sel B
2 drops
Serum
+
1 drop
5%
suspensi
sel O
1.siapkan 5% suspensi sel A,B,O
dalam saline
2.tambah 1 drop sel A ,1 drop sel B,1
drop sel O pada tabung yg sudah
diberi label
3.tambah 2 drop serum pdmasing2
tabung
4.Campur dengan perlahan2 dan
centrifuge kira2 15 detik pada 3400
rpm atau 1 menit pada 1000 rpm
5.Periksa serum diatas sel untuk
melihat adanya hemolysis.Secara
halus disuspensi sel dan periksa
ada/tidaknya agglutinasi
6 .Baca ,interprete ,catat,bandingkan
hasil pemeriksaan dengan yg
didapat pada pemeriksaan sel
SEL TYPING
SERUM TYPING
Anti-A
Anti-B
Anti-AB
Sel A
Sel B
Sel O
A
+
-
+
-
+
-
B
-
+
+
+
-
-
AB
+
+
+
-
-
-
O
-
-
-
+
+
-
O/A?
+/-
-
+/-
AB?
+
+
+
Sistem Rhesus
System Rhesus
Yg kedua setelah system ABO dalam masalah
“Immunogenecity”
Bukan“naturally occuring antibodies”antibodies
sebagai akibat stimulasi immunologis dg kontak
langsung dg antigen pada sel darah merah(kecuali
anti-E )
5 antigen utama D C c E e
Antigen2 lain (sekarang total 56 antigen)
Antigen D
Rh positive dan Rh negative
Istilah ini tergantung dari ada tidaknya
antigen D
Kemungkinan klinis
Kebalikan dari gol A dan B,seseorang yg
tidak mempunyai antigen D tidak
mempunyai anti-D
Anti-D ditemukan setelah immunisasi
mendapat transfusi darah atau kehamilan
dengan D pos.
Antigen D
Antigen D mempunyai effek immunogenitas
yg lebih besar dari antigen2 lainnya,> 80%
orang yangD negatip yang mendapat
transfusi D positip akan membentuk anti-D
Untuk menghindari hal ini darah resipien dan
darah donor harus diperiksa antigen Dnya
untuk meyakinkan bahwa resipien D negatip
mendapat darah D negatip
Antigen D
Antigen2 lain sistem Rhesus
1940 ditemukan antigen2 lain
C,c,E dan e
Rh system
2 linked genes yg berdekatan satu
menandai utk antigan D dan yg lain
menandai utk C/c dan E ata/e antigens
Secara historis ada 2 theori:
Fisher –race
Wiener
Rh system
Fisher –Race theory
3 sets allelic genes
C atau c,E atau e,D atau d dg d ialah amorph
Orang tua: Cc cc
Dd Dd
ee Ee
Anak:Cde/cde atau Cde/cDE atau cde/cDE atau
cde/cde
Perbandingan ketiga istilah
Wiener
Rho
rh’
rh”
hr’
hr”
hr
rhg
Fisher Race
D
C
E
c
e
f(ce)
G
Rosenfield
Rh:1
Rh:2
Rh:3
Rh:4
Rh:5
Rh:6
Rh:12
Istilah2 Rhesus
Penulisan haplotype
Penulisan phenotype menyatakan
haplotype dengan tulisan satu huruf R
dan r,untuk haplotype yg memproduksi
dan yang tidak memproduksi D.
Subscript atau superscript menunjukan
kombinasi adanya antigen lain.
Istilah2 Rhesus
Misalnya R1 mempunyai D,C dan e
bersama2
R2 mempunyai D,c dan E
Ro mempunyai D,c dan e
dll
Pemeriksaan serologis untuk
ekspresi Antigen Rh
Untuk memeriksa apakah seseorang
mempunyai gen C,c,E dan e, sel darah merah
harus diperiksa dengan anti-C,-c,-E,-e.
Bila sel darah menunjukan ada C atau c,E
atau e maka orang tersebut dapat
diperkirakan mempunyai gen2 tersebut.
Bila hanya mempunyai C atau c,E atau e
orang tersebut diperkirakan homozygos untuk
antigen tersebut.
Penentuan Rh phenotype
C
c
E
e
D
-
+
-
+
-
cde/cde
+
+
-
+
+
CDe/CDe atau
CDe/Cde
AntiD
Anti- Anti- Anti- Anti- Antigen
C
E
c
e
+
+
+
+
+
+
+
+
+
0
0
+
+
+
0
0
0
+
+
+
0
+
0
0
+
0
+
+
+
+
+
0
0
+
0
+
+
+
+
0
+
0
+
+
+
+
+
+
+
0
+
0
0
+
+
Kemungkn
Phenotype
D,C,c,e
R1 r
D,C,e
R1 R 1
D,C,E,c,e R1 R2
D,c,e
RoRo/Ror
D,c,E,e
R 2r
D,c,E,
R 2 R2
D,C,E,e
R 1Rz
D,C,c,E
R 2Rz
D,C,E
R z Rz
c,e
rr
C,c,e
r’r
D Yang LEMAH/weak D
Dahulu sel darah merah yg
membutuhkan pemeriksaan tambahan
untuk melihat ada/tidaknya D disebut
Du.
Istilah Du tidak dipakai lagi.
Sel darah merah yg mempunyai bentuk
D yg lemah disebut D positip atau D yg
lemah“weak D”
Partial D
Antigen D ialah mosaic mis:beberapa
bagian dari beberapa D yg lemah
mewarisi gene yg memproduksi
sebagian dari mosaic biasanya
ditemukan bila D positip membuat allo
anti-D
Partial D
orang D pos memproduksi alloantibodi –D
yang tidak reaktif dengan selnya sendiri.
Sel ini bereaksi kuat dengan anti-D
Sel darah merah yang tidak mempunyai
sebagian dari antigen D disebut “D mosaic
“atau “D varian”
Istilah yg terbaru ialah “partial D”
D Yang LEMAH/weak D
Pada donor ,pemeriksaan D lemah perlu
dilakukan dan diberi label D positip bila
hasil pemeriksaan positip.
Resipien tidak perlu dilakukan dengan
prosedur2 lain selain dengan
pemeriksaan aglutinasi langsung.
Antibodi Rh dalam Serum
pasien
Sebagian besar anti-Rh timbul sebagai
akibat expose dengan sel darah
manusia
setelah transfusi atau
kehamilan,kecuali anti-E,anti-Cw.
Yang paling kuat immunogen ialah D
disusul oleh c dan E.
Rh antibodies
IgG ,beberapa IgM jarang IgA (anti-e)
bereaksi pada 37oC,secara klinis significant
Invivo hemolysis-spleen
Delayed hemolytic transfusion reaction
Hemolytic disease of the born
Bereaksi baik dg enzyme,bereaksi dg Indirect
antihuman globulin
Secara umum tidak mengikat complement
Rh antibodies
Ada anti-Rh yang bersifat saline
aglutinin tetapi sebagian besar bereaksi
baik pada protein tinggi,antiglobulin
atau enzym test.
Anti-D yg reaktif pada saline juga akan
bereaksi baik pada tehnik
antiglobulin,tehnik enzyme
Antibodi Rh dalam Serum
pasien
Antibodi yg terdeteksi dapat
bertahan sampai ber-tahun2.
Bila kadar antibody menurun maka
dengan expose transfusi/kehamilan
berikutnya dapat dengan singkat
meningkatkan antibodi sebagai
secondary imune response.
Anti-Rh tidak mengikat complement.
Pemeriksaan Typing Rhesus
Pemeriksaan rutin Rhesus pada donor
dan pasien hanya antigen D.
Pemeriksaan untuk antigen Rh yang lain
hanya untuk hal2 tertentu seperti
mengidentifikasi antibodi mendapatkan
darah compatibel pada pasien dengan
anti-Rh,pada paternity testing,membuat
panel sel darah merah,dll
Immunisasi Rhesus
Responder
Non Responder
Slide and modified tube anti-D
Slide and modified tube anti-D

IgG anti-D in a protein concentration 22
- 30 %

high concentration of albumin decreases
zeta potential - direct agglutination

Rh ctrl - everything that is present in
the anti-D except the anti-D itself.

Can be used for weak D testing
Saline anti-D
IgM anti-D
Suspended in 608% albumin
Is “saline reactive”
Often just used when ctrl positive
Use actrl 6% albumin
Rh Grouping- Tube Test
Reagensia
1.Anti-D
2.Rh control reagents:bovine albumin
22%
Rh Grouping –Tube Test
1 drop
Anti-D
+
1 drop 5 %
suspensionCells
To be tested
1 drop
Bovine
albumin 22%
+
1 drop 5 %
Suspension cells
To be tested
1.Teteskan 1 drop anti-D pada tabung
yg sudah diberi tanda
2.Teteskan 1 drop Bovine albumin
22% pada tabung yg sudah diberi
tanda
3.Tambahkan pada masing2 tabung1
drop 5 % suspensi sel darah merah yg
akan diperiksa
4.Campurkan secara halus dan
centrifuge kira2 15detik pada 3400
rpm atau 1 minute pada 1000 rpm
5.secara halus diresuspensi sell dan
periksa ada tidaknya agglutinasi
6 Derajat reaksi dan catat hasil
pemeriksaan dan controlnya .
7.Bila negatip,Pemeriksaan dapat
diteruskan ke pemeriksaan weak D
Pembacaan
1.Pemeriksaan Positip,kontrol negatip =Rh
positip
2.Pemeriksaan negatip ,kontrol negatip=Rh
negatip
3.Pemeriksaan Positip ,kontrol positip =invalid
hasil pemeriksaan
Pemeriksaan weak D diperlukan untuk
Rh negative donor
Anti-D
Bovine Albumin
22%
D+
+
-
D-
-
-
?
+
+
Test untuk Weak D atau D yg
lemah
Reagensia
anti-D
Antihuman globulin reagent,polyspecific
IgG coated red cell
Test untuk Weak D
1 drop
Anti-D
+
1 drop
5% suspensi
Sel darah
merah
1 drop
Bovine albumin 22%
+
1 drop
5% suspensi sel
darah merah
1.Teteskan 1 drop anti –D pada
tabung yg sudah diberi tanda
2.Teteskan 1 drop reagen
control(Bovine albumin 22%) pada
tabung kedua yg sudah diberi tanda
3.Pada masing2 tabung tambahkan
1 drop suspensi 5% sel darah
merah yg akan diperiksa
4.Campur dan incubasi kedua
tabung kira2 15-30 minutes pada
37oC
5.Centrifuge 15 detik pada 3400
rpm atau1 minute pada 1000 rpm
6.secara halus diresuspensi sel dan
periksa ada tidaknya agglutinasi
Bila sel darah merah diagglutinasi kuat dengan anti-D
tetapi tidak pada control,catat hasil pemeriksaan D
positip jangan meneruskan ke antiglobulin test.
Bila sel darah merah tidak diagglutinasi atau
meragukan,cuci sel 3 kali dengan saline yg banyak,
Setelah pencucian terakhir ,keluarkan saline secara
total, tambahkan 2 drops reagensia antiglobulin
serum.
Campur secara halus dan centrifuge 15detik pada
3400 rpm atau pada 1000 rpm 1 menit
Secara halus dirisuspensi sel darah merah,periksa
ada tidaknya agglutinasi dan tulis derajat agglutinasi
dan catat hasil pemeriksaan
Bila hasil pemeriksaan negatip ,tambahkan IgG
coated sel darah merah dan ulangi sentrifugasi dan
periksa ada tidaknya agglutinasi
Agglutinasi pada keadaan ini meyakinkan adanya
reagen antiglobulin yg aktip pada campuran
pemeriksaan .
Bila hasil pemeriksaan negatip pemeriksaan harus
diulang,
Sistem Lewis
N-acetylglucosamine
D-galactose
H gen
L-fu
-cose
N-acetyl
galactosamine
Le gen
Lea substance
Hsubstance
A gen
A susbtabce
B gen
Le & Se
gen
B substance
Leb substance
Phenotype Lewis pada sel
darah merah
Anti-Lea Anti-Leb Phenotype
Caucasian
Black
+
-
Le(a+b-)
22%
23%
UTD
DKI
15.3%
-
+
Le(a-b+)
72%
55%
62.2%
-
-
Le(a-b-)
1-5%
20.2%
22.4%
+
+
Le(a+b+)
jarang
jarang
Antibodi Lewis
Terdapat sering pada individu
Le(a-b-) tanpa ada stimulus sel darah
merah.
Le(a-b+) tidak membentuk anti-Lea.
Le(a+b-) tidak membentuk anti-Leb
Anti-Lea dan anti-Leb dapat bertahan
lama pada serum Le(a-b-)
Antibodi Lewis
Anti-Le dapat terdapat pada wanita hamil
Anti-Lewis –IgM ,tidak melewati placenta
Dapat mengikat complemen,serum segar yg
ada anti-Lewis dapat melisiskan sel dan lebih
sering dengan yang ditreated dengan enzym
Dapat mengaglutinasi sel darah merah pada
media saline.kadang dapat terlihat reaksi
pada 37oC atau pada antiglobulin test.
Antigen Lewis pada Transfusi
Anti-Lewis pada resipien siap
dinetralisasi oleh substance Lewis dari
plasma donor
Oleh karenanya jarang terjadi ,antiLewis menyebabkan lysis pada darah Le
(a+) atau Le(b+) yg ditransfusikan.
Tidak perlu melakukan typing Lewis
pada darah donor sebelum transfusi
atau crossmatching untuk pasien yg ada
anti-Lewis.tetapi tetap mencari darah
yg compatible.
Sistem P
Phenotipe Dan Frekwensi
Anti- Anti- Anti- Anti- Pheno
P1
P
Pk
PP1Pk tipe
+
+
+
P1
-
+
-
+
P2
-
-
-
-
+
-
+
+
P(Tj(a)
P1k
-
-
+
+
P2k
Whit
e
Black
79%
94%
21%
6%
Sangat
jarang
Sangat
jarang
Sangat
Sangat
Sistem P
Terdapat pada 80% orang kulit putih
20% orang kulit putih yg tidak
mempunyai P1 disebut P2.
P1 dan P2 mempunyai antigen P
pada sel darah merahnya.
Gol p tidak mempunyai antigen P
pada sel darah merahnya (Dulu
disebut gol Tj(a-))
Orang yg tidak mempunyai P pada
sel darah merahnya mempunyai
Anti- P1
Kekuatan antigen P1 pada setiap P1
positip berbeda2.Antigen akan rusak
dengan cepat pada penyimpanan dan
pemeriksaan P1 memerlukan contoh
darah yg segar.
Anti-P1 termasuk antibodi alamiah.
Dapat ditemukan pada P2.
Anti- P1
Reaksi optimal pada 4oC.Jarang
menyebabkan reaksi hemolitik.
Anti-P –IgM-tidak melwati placenta –
tidak menyebabkan HDN
Anti-PP1Pk
Orang dengan gol p mempunyai anti
–PP1Pk(anti-Tj(a-)) dalam
serumnya,antibodi ini bersifat
hemolisin dapat sebabkan reaksi
transfusi hemolitik dan HDN
Antibodi yg kuat bereaksi pada
4oc,22oC,37oC dan dengan
Antiglobulin test,saline,albumin dan
metode enzym.
Anti-P
Gol Pk mempunyai anti-P dalam
serumnya bereaksi dengan sel P1
dan P2 tapi tidak dengan sel p.
Bereaksi kuat pada 4oC,22oC,37Oc
dan antiglobulin test,saline,albumin
dan metode enzym.
Autoantobodi dari Paroxysmal cold
hemoglobinuria sering mempunyai
anti-P.
P1 Substance
P1 substance atau cairan kista hydatid
yang diperoleh dari pigeon eggs dapat
menghambat aktivitas anti-P1
Inhibisi dapat membantu identifikasi
antibodi
Sistem MNSs
Sistem gol MN
Fenotip gol MN
Gol N genotip NN
Gol M genotip MM
Gol MN genotip MN
Sistem MN
Dosis effek
Terdapat reaksi lebih kuat & titer yang
lebih tinggi terhadap sel yg homozigot
daripada yg heterozigot
Anti-M
Anti-N
Sel M
+++
-
Sel N
+++
Sel MN
+
+
Anti-M
Sering ditemukan pada serum manusia pada
saline agglutinin
Timbul tanpa adanya stimulasi/natural
antibodi
Bisa bereaksi disuhu dingin dan hangat,reaksi
diperkuat dengan albumin dan Liss,tidak
bereaksi dengan enzym treated cell,karena
antigen M terpotong dari permukaan sel oleh
enzym proteolytik.
Terutama IgM,dapat juga IgG
Secara klinis tidak berbahaya waspada bila
reaktif pada Indirect coombs test,bahaya
HDN & Reaksi transfusi
Anti-N
Serupa dengan anti-M
Jarang ditemukan
Anti-S,anti-s
Anti-S,-s,U timbul setelah ada stimulasi
Anti-S bisa IgM atau IgG,bereaksi baik pada
37oC,pemeriksaan pada saline atau
antiglobulin test.
Anti-s kebanyakan IgG.Pemeriksaan dengan
antiglobulin test atau dengan tehnik enzym.
Anti-S dan anti-s dapat menyebabkan HDN
dan reaksi transfusi hemolitik.
SISTIM GOLONGAN
DARAH Ii
Sistem golongan darah Ii
Orang dewasa mempunyai antigen I ,
sedikit /tidak ada sama sekali i
Kadang2 ada anti-I dalam serum bila
phenotype i.
Bayi mempunyai i
Setelah umur 2 tahun sel bayi akan
bereaksi kuat dengan anti-I dan reaksi
lemah dengan anti-i
Antibodi
Anti-I –IgM
natural antibody
Bereaksi kuat pada 4oC
Tidak bereaksi dengan sel darah merah
umbilicus.
Anti-I dan anti-i dapat ditemukan pada
AIHA type cold.
Sifat serologis anti-I dengan sel
darah merah yang disuspensi
dengan saline
4oC
22oC
I dewasa
Anti-I
Anti-i
4+
0-1+
i cord/umbilicus 0-2+
3+
i dewasa
0-1+
4+
I dewasa
2+
-
-
2-3+
-
3+
icord
idewasa
Banyaknya I /I antigen pada sel2
darah merah manusia yg berbeda2
Phenotype
Antigen
I
i
I dewasa
Banyak
Samar2/sedikit
I umbilicus
sedikit
Banyak
iumbilicus
Samar2/sedikit Banyak
Sistem gol. Kell
Sistem gol Kell
Pemeriksaan dengan anti-K dan anti-k
Terdapat 3 fenotip :
K genotipnya KK-(0,12%)
Kk, genotipnya Kk-( 9%)
k genotipnya kk-(91,8%)
Antigen lain : Kpa,Kpb,Jsa,Jsb
Sistem gol Kell
Antigen Kell merupakan antigen yang kuat
setelah golongan ABO
Antigen K suatu antigen yang baik,yang tidak
mempunyai antigen K fenotip K null
Homozigot Ko/Ko
Anti-K
Anti-K
Immun antibody
IgG
Pemeriksaan dengan Indirek
antiglobulin test.Tidak memperlihatkan
dosis effek
Reaksi tidak dihambat bila red cell
ditreated dengan enzym
Anti-k,-Kpa,Kpb,-Jsa,-Jsb jarang
ditemukan
Aspek klinis
Transfusi
Dapat sebabkan reaksi transfusi,bila
donor K+ ditransfusikan pada pasien
yang mempunyai anti-K
Kehamilan
Dapat sebabkan HDN,bila bayi K+ dan
ibu mempunyai anti-K
Donor digunakan red cellnya
Sistem Kidd
Antigen Kidd
Terdapat antigen Jka dan Jkb
Pemeriksaan dengan anti-Jka dan anti-Jkb
4 fenotip : Jk (a+b-)
Jk(a+b+)
Jk(a-b+)
Jk(a-b-)
Jk(a-b-) jarang ditemukan,karena silent allel
pada lokus Kidd
Aspek klinis
Transfusi
Anti-Jka dan anti-Jkb dapat mengikat
complement,dapat sebabkan reaksi transfusi
hemolitik.
Anti-Jka dan anti-Jkb cenderung untuk
mengurang kekuatannya pada pasien2 yg
mempunyai antibody tersebut,oleh karena itu
sering kadar dalam serum rendah,se-akan2
memberikan hasil pemeriksaan yang
negatip,dan oleh karena itu sering sebabkan
reaksi transfusi hemolitik yg lambat.
Sistem Duffy
Sistem Duffy
Terdapat 2 allel Fya dan Fyb
Pemeriksaan dengan anti-Fya dan
Anti –Fyb
Fy(a+b+) genotip FyaFyb
Fy(a+b-)
FyaFya atau FyaFy
Fy(a-b+)
FybFyb atau FybFy
Fy(a-b-)
FyFy
Antigen Duffy
Fy(a-b-) jarang ditemukan pada orang
Eropa,kebanyakan ditemukan di Afrika
tengah & Barat.
Fenotyp (a-b-) mempunyai kekebalan
terhadap infeksi malaria.
Sel darah merah dari fenotip ini
resistant/kebal terhadap invasi
plasmodium vivax.
Antibodi
Anti-Fya dan anti-Fyb
Biasanya IgG
Bereaksi pada indirek antiglobulin test.
Anti-Fya dapat mengikat complement
Anti-Fy timbul sebagai akibat rangsangan transfusi
darah
1/3 orang dapat membentuk anti-Fya apabila kena
rangsangan antigen,tetapi anti-Fya hanya terdapat
pada beberapa orang saja yang mendapat
transfusi,Fya merupakan antigen yang lemah.
Aspek klinis
Transfusi darah
Pernah sebabkan reaksi transfusi
hemolitik
Kehamilan
Sebabkan HDN
Donor
plasma dibuang yang ditransfusikan
hanya red cellnya saja.
CONVENTIONAL NAME
ISBT SYMBOL
ISBT NUMBER
ANTIGENS
BLOOD GROUP SYSTEMS
ABO
ABO
001
4
MNSs
MNS
002
37
P
P1
003
1
Rh
RH
004
47
Lutheran
LU
005
18
Kell
KEL
006
21
Lewis
LE
007
3
Duffy
FY
008
6
Kidd
JK
009
3
Diego
DI
010
2
Cartwright
YT
011
2
Xg
XG
012
1
Scianna
SC
013
3
Cartwright
YT
011
2
Xg
XG
012
1
Scianna
SC
013
3
Dombrock
DO
014
5
Colton
CO
015
3
Landsteiner-Wiener
LW
016
3
Chido/Rogers
CH/RG
017
9
Hh
H
018
1
Kx
XK
019
1
Gerbich
GE
020
7
Cromer
CROMER
021
10
Knops
KN
022
5
Indian
IN
023
2
Ok
OK
024
--
Raph
RAPH
025
--
JMH
JMH
026
--
ANTIGEN COLLECTIONS
Cost
COST
205
2
Ii
I
207
2
Er
ER
208
2
P, P1, LKE
GLOBO
209
3
210
2
211
2
--
700
36
--
911
11
Lewis-like: Le-c, Le-d
Wright
--
WR
Low Prevalence
Low Prevalence
High Prevalence
High Prevalence
TERIMAKASIH