Transcript File PPT

AKTIVA – UTANG - MODAL
Pengertian Aktiva
Pengukuran Aktiva
Metode Pengukuran Aktiva
Pengakuan Aktiva
Klasifikasi Aktiva
Pengertian Aktiva
Menurut FASB
Aktiva adalah manfaat ekonomi masa yang akan datang yang
mungkin, yang diperoleh atau dikendalikan oleh kesatuan usaha
tertentu sebagai akibat transaksi atau peristiwa yang terjadi di masa
yang lalu
KARAKTERISTIK AKTIVA
– manfaat ekonomi di masa yang akan datang
– pegendalian oleh kesatuan usaha
– sebagai hasil transaksi masa yang lalu
–
CIRI AKTIVA :
digunakan baik sendiri maupun bersama aktiva lain dalam
produksi barang dan jasa yang dijual oleh perusahaan
–
dapat dipertukarkan dengan aktiva lain
–
digunakan untuk menyelesaikan kewajiban
–
dibagikan kepada para pemilik perusahaan
Pengertian Aktiva
Menurut Vernon Kam
Aktiva adalah sumber-sumber ekonomi yang mampu
menyediakan manfaat ekonomi di masa yang akan datang
yang diperoleh atau dikendalikan oleh kesatuan usaha
tertentu sebagai akibat transaksi atau peristiwa di masa
yang lalu.
•
Kriteria aktiva menurut Vernon Kam :
• andal secara hukum
pengakuan terhadap aktiva sangat ditentukan oleh
konsep legal dari aktiva yang bersangkutan.
Kriteria ini berhubungan dengan informasi
akuntansi yang relevan dan reliable
• penggunaan prinsip konservatif
prinsip ini mensyaratkan bahwa perlunya
mengantisipasi kerugian yang akan muncul
daripada keuntungan
• makna ekonomi suatu transaksi
apabila makna ekonomis suatu transaksi telah
terjadi suatu pos dapat dicatat dan dilaporkan
dalam laporan keuangan tidak perlu terlalu
memperhatikan bentuk legalitas formalnya
• kemampuan mengukur nilai aktiva
apabila ada kesulitan dalam pengukuran aktiva
yang bersangkutan maka aktiva tersebut tidak boleh
dicatat.
Pengukuran Aktiva
•
Pengukuran berarti memberi nilai-nilai numerical (kuantifikasi) dalam
satuan moneter atas aktiva, bukan pengukuran dalam satuan fisik,
walaupun pengukuran secara umum dapat dilakukan dalam satuan fisik
dan dapat pula dalam satuan moneter.
• Pengukuran atas aktiva dalam akuntansi adalah :
– nilai-nilai pertukaran (exchange value)
adalah nilai-nilai yang berlaku di pasar karena adanya transaksi jual beli.
– nilai perubahan (conversion values)
adalah nilai-nilai yang terbentuk karena factor-faktor produksi
Pada dasarnya suatu perusahaan berada dalam 2 pasar, yaitu :
– pasar dimana perusahaan membeli factor produksi atau pasar tempat
aktiva diperoleh pada pasar ini terjadi nilai-nilai masukan dan input
(entry) value
– pasar dimana perusahaan menjual produk atau tempat aktiva tersebut
dilepaskan pada pasar ini terjadi nilai-nilai keluaran atau output value.
Ada kesepakatan umum bahwa aktiva dicatat pada waktu
perolehan sebesar harga perolehan (entry value) dan dikeluarkan
dengan harga pelepasan (exit value)
penggolongan aktiva
•
Untuk memahami pengukuran aktiva, maka
perlu dipahami penggolongan aktiva, yaitu :
• aktiva moneter
adalah pos-pos aktiva yang besarnya
ditentukan oleh kontrak sehingga
besarnya tidak terpengaruh oleh
perubahan nilai uang
missal : kas, tabungan, deposito,
piutang dagang
• aktiva non moneter
adalah pos-pos aktiva yang besarnya
terpengaruh oleh perubahan nilai uang
missal : surat berhrga, persediaan,
aktiva tetap.
Metode Pengukuran Aktiva
–
Exchange output value (exit value)
Metode ini mendasarkan pengukuran pada nilai keluaran artinya
atas jumlah kas (rupiah) atau penghargaan lainnya (non kas)
yang diterima suatu unit usaha apabila suatu aktiva atau
potensi jasa yang keluar dari perusahaan karena penjualan
atau suatu pertukaran
Beberapa nilai keluaran tersebut adalah :
1.
discounted future cash receipt or service potentials (penerimaan
kas atau potensi jasa masa depan yang didiskontokan)
–
–
metode ini dapat digunakan apabila harapan tentang kepastian
penerimaan kas atau setaranya cukup tinggi dan tenggang
waktu sampai penerimaan cukup panjang tetapi saat atau
tanggal penerimaannya pasti.
Pos yang dapat menggunakan metode ini adalah investasi
dalam obligasi, deposito berjangka, piutang wesel.
Metode Pengukuran Aktiva
( Lanjutan Exchange output value )
2. current output price (COP) Harga keluaran sekarang
• dapat digunakan apabila harga jual pada saat
pelaporan mencerminkan harga di masa yang akan
datang bila pos yang bersangkutan keluar dari
perusahaan.
• Metode ini dapat digunakan untuk surat berharga dan
beberapa jenis persediaan.
• Menurut metode ini persediaan harus diukur dengan
harga jualnya sebagai ukuran harga keluaran bukan
biaya perolehannya
Proses pengukuran dalam metode ini :
- dalam pasar yang teratur harga pasar saat ini merupakan taksiran
yang layak dari harga pasar masa yang akan datang
- current price merupakan pengganti discounted expected cash recept
price dari persediaan yang sudah siap dijual
- bagi perusahaan yang belum akan dijual dalam waktu dekat
menurut COP harga jual persediaan di masa depan didiskontokan
- biaya tambahan untuk produksi dan penjualan perlu dikurangkan
sehingga didapatkan net realizable value
Metode Pengukuran Aktiva
3. Current cash equivalent (CCE) setara kas masa berjalan
Konsep ini merupakan konsep pengukuran tunggal untuk semua
kativa yang
menunjukkan harga yang dapat direalisasikan sekarang (present
realization price).
onsep ini menunjukkan jumlah kas atau daya beli umum yang dapat
diperoleh dengan menjual aktiva menurut kondisi perusahaan yang
wajar (dalam arti harga pasar barang sejenis dalam kondisi normal)
-
-
4. Liquidation value (LV)
Adalah dasar pengukuran yang serupa dengan COP
atau CCE
yaitu penilaian dengan menggunakan harga keluaran, yang berbeda
adalah dalam hal kondisi pasarnya, yaitu menggunakan harga
penjualan dalam keadaan likuidasi.
–
–
Metode nilai likuidasi mengasumsikan bahwa suatu penjualan
yang dipaksakan sehingga harganya diturunkan atau harga
keluaran lebih rendah umumnya harga pasar dalam kondisi
normal.
Penerapan nilai likuidasi biasanya menyebabkan diturunkannya
penilaian aktiva serta diakuinya kerugian.
Metode Pengukuran Aktiva
Exchange Input Value
Metode pengukuran ini mengdasarkan pengukuran pada
ukuran masukan, yang menunjukkan jumlah kas atau nilai
imbalan lainnya yang dibayarkan ketika aktiva atau
manfaat yang diperoleh perusahaan dalam suatu
pertukaran.
•
Beberapa pengukuran dengan metode ini adalah :
• Historical cost
• Current Input Cost
• Discounted future input cost
• Standard Cost
Metode Pengukuran Aktiva
Exchange Input Value
Historical cost
Historical cost diukur dengan pembayaran yang dilakukan di masa lalu atau
yang harus dilakukan di masa yang akan datang untuk memperoleh barang
atau jasa atau pembayaran yang harus dilakukan untuk memperoleh atau
memproduksi suatu barang termasuk didalamnya semua jasa yang
diperlukan untuk mendapatkan aktiva sampai dalam kondisi siap
digunakan.
•
Kelebihan metode ini adalah :
–
paling banyak digunakan dalam akuntansi konvensional karena mudah
dan praktis berdasarkan transakis yang telah terjadi.
–
Umumnya merupakan harga pertukaran barang dan jasa pada saat
perolehan, sehingga merupakan realitas
–
Keuntungan utama adalah sifat verifiable atau dapat diuji
kebenarannya.
•
Sedangkan kelemahan dari metode ini adalah :
- akan kehilangan makna jika nilai aktiva berubah-ubah dari waktu
ke waktu. Setelah waktu yang panjang maka angka historical cost
tidak mempunyai makna sebagai manfaat di masa yang akan
datang
–
tidak memungkinkan pengakuan gains (laba) atau losses ( rugi) dalam
proses terjadinya, karena umumnya pengakuan laba atau rugi
dilakukan pada saat adanta penjualan
–
ditinjau dari relevansi informasi untuk pengambilan keputusan
historical cost menjadi kurang keandalannya.
Metode Pengukuran Aktiva
Exchange Input Value
Current Input Cost (Biaya masa berjalan)
Merupakan harga pertukaran yang harus dikeluarkan saat ini
untuk memperoleh aktiva yang sama dan pertukarannya.
Harga ini merupakan harga yang diperoleh dari pasar tempat
perusahaan membeli barang atau jasa (pasar input) bukan
tempat menjual (pasar output).
• Keuntungan penggunaan metode ini adalah :
– ukuran terbaik mengenai nilai input yang dimatchkan
terhadap pendapatan
– dalam matching memungkinkan pemisahan holding gains
dan/atau holding losses dan pengakuan laba atau rugi
operasional
– biaya masa berjalan telah menjadi dasar penilaian paling
penting dalam akuntansi khususnya untuk menyajikan
informasi mengenai dampak inflasi pada aktiva
perusahaan.
Metode Pengukuran Aktiva
Exchange Input Value
3. Discounted future input cost (biaya masukan masa
depan yang didiskontokan)
Merupakan nilai sekarang pengorbanan ekonomik di masa
yang akan datang seandainya potensi aktiva tersebut tidak
diperoleh di masa sekarang.
–
Misal : fasilitas fisik dari sewa beli
–
Kelemahan dari metode ini adalah seperti dalam historical
cost
4. Standard Cost (biaya standar)
Yaitu dengan dasar berapa biaya yang seharusnya menurut
asumsi tertentu, berdasarkan biaya standar yang diterapkan
dalam keadaan produksi pada tingkat efisiensi dan kapasitas
tertentu.
C. Lower of Cost or Market Valuation (LOCOM – Nilai
terendah antara biaya dan pasar)
•
Istilah pasar disini mengacu pada harga keluaran dan harga
masukan, dan merupakan replacement cost (ukuran
masukan)
•
Misal : persediaan barang.
Pengakuan Aktiva
• Aktiva diakui dalam neraca apabila manfaat ekonomi di masa yang akan
datang diperoleh perusahaan dan aktiva tersebut mempunyai nilai atau
biaya yang dapat diukur keandalannya.
– Manfaat ekonomi tersebut uncertainty (mengandung ketidakpastian),
tetapi dapat diekspektasikan dan dipercaya secara logis atas dasar
bukti yang telah tersedia.
– Aktiva tidak diukur dalam neraca apabila pengeluarannya telah terjadi
dan manfaat ekonominya dipandang tidak mungkin mengalir ke dalam
perusahaan setelah periode akuntansi berjalan. Sebagai alternatifnya
perlakuan pengeluaran semacam ini dimasukkan ke dalam pengakuan
beban dan akan disajikan ke laporan laba rugi.
Kriteria dasar pengakuan aktiva :
– Definisi
Maksudnya adalah bahwa suatu hasil transaksi akan masuk dalam
struktur yang selanjutnya dilaporkan dalam laporan
keuangan kalau
memenuhi difinisi elemen laporan keuangan
–
measurability
maksudnya adalah bahwa kejadian atau pos tertentu harus
mempunyai makna tertentu yang dapat diukur jumlah
rupiahnya dengan reabilitas yang cukup tinggi
–
relevance
maksudnya adalah bahwa informasi yang terkandung dalam
kejadian atau pos mempunyai daya untuk membuat suatu
perbedaan dalam keputusan pemakai informasi
–
reliability
maksudnya adalah bahwa informasi tersebut menggambarkan
keadaan yang dipresentasikan secara tepat, teruji (verifiable) dan netral.
Klasifikasi Aktiva
•
•
Dalam neraca aktiva telah disajikan dengan klasifikasi sesuai
dengan standar akuntansi keuangan yang berlaku.
Klasifikasi tersebut adalah :
–
Aktiva Lancar (current asset)
–
Aktiva tidak lancar (non current asset)
Klasifikasi Aktiva
Aktiva Lancar (current asset)
•
Yaitu aktiva yang diharapkan dapat direalisasikan dalam waktu satu
tahun atau dalam siklus operasi normal perusahaan.
•
Aktiva lancar terdiri dari :
– kas dan bank
– surat berharga (marketable securities)
– deposito jangka pendek
– wesel tagih (note receivable) yang jatuh tempo dalam waktu satu
tahun
– piutang jangka pendek (short term receivable) yang terdiri dari
piutang usaha dan piutang lain-lain yang tergolong lancer.
– Persediaan
– Pembayaran uang muka untuk pembelian aktiva lancer
– Pembayaran pajak di muka
– Biaya dibayar di muka
•
Menurut PSAK NO 13 investasi yang diklasifikasikan ke dalam aktiva
lancer harus dicatat dalam neraca pada nilai terendah antara biaya
perolehan dan nilai pasar.
Klasifikasi Aktiva
Aktiva tidak lancar (non current asset)
•
Dapat dikelompokkan dalam :
1. investasi atau penyertaan (investment)
Yang dimaksudkan di sini adalah investasi jangka
panjang
Investasi meliputi :
•
investasi dagang
adalah investasi yang ditujukan untuk
mempermudah atau mempertahankan bisnis atau
hubungan perdagangan, guna memperoleh sumber
dana kas tambahan dalam bentuk capital gain atau
deviden
•
investasi property
adalah investasi pada tanah atau bangunan yang
tidak digunakan untuk dioperasikan perusahaan,
tetapi dimaksudkan untik dimiliki selama beberapa
tahun untuk mendapatkan penghasilan.
Klasifikasi Aktiva
Aktiva tidak lancar (non current asset)
2. aktiva tetap (fixed asset) atau plant and equipment
adalah aktiva berujud yang diperoleh dalam
bentuk siap pakai atau dengan dibangun terlebih
dahulu yang digunakan untuk operasi perusahaa,
tidak dimaksudkan untuk dijual dalam rangka
kegiatan perusahaan dan mempunyai masa
manfaat lebih dari satu tahun.
Yang temasuk dalam aktiva ini adalah :
- tanah
- gedung
- bangunan
- mesin dan peralatan
- kendaraan
- inventaris kantor
Klasifikasi Aktiva
Aktiva tidak lancar (non current asset)
4. aktiva tidak berujud (intangible asset)
adalah aktiva tidak lancar dan tidak berbentuk yang
memberikan memberikan hak ekonomi dan hokum kepada
pemiliknya dan dalam laporan keuangan tidak dicakup secara
terpisah dalam klasifikasi aktiva yang lain.
Karakteristik jenis aktiva ini adalah tingkat ketidakpastian
mengenai nilai dan manfaat di kemudian hari
Aktiva jenis ini meliputi :
–
hak paten
–
hak cipta
–
franchise
–
merek dagang
–
goodwill
Klasifikasi Aktiva
Aktiva tidak lancar (non current asset)
5. aktiva lain-lain (other investment)
adalah pos-pos yang tidak dapat secara layak digolongkan
dalam aktiva yang telah disebut sebelumnya.
•
•
Misal :
–
aktiva yang tidak digunakan untuk operasi
–
piutang kepada pemegang saham
–
beban yang ditangguhkan
–
aktiva jangka pendek yang tidak termasuk dalam aktiva
lancer
Menurut PSAK no 13 aktiva tidak lancar harus dicatat dalam
neraca berdasarkan biaya perolehan, kecuali jika harga pasar
investasi jangka panjang menunjukkan nilai di bawah biaya
perolehan secara signifikan dan permanent sehingga perlu
dilakukan penyesuaian atas nilai investasi tersebut
Klasifikasi aktiva yang lain
•
Klasifikasi aktiva yang lain adalah :
1.
aktiva moneter (monetary asset)
adalah klaim untuk sejumlah rupiah di masa yang akan datang
memperhatikan perubahan daya beli uang.
tanpa
Atau pos-pos aktiva yang besarnya tidak terpengaruh oleh perubahan
nilai uang (rupiah) akan tetapi daya beli klaim tersebut untuk
dipertukarkan dengan potensi jasa lain akan berubah.
Misal :
• tabungan
• deposito
• piutang dagang
• piutang wesel
• uang muka jaminan kontrak
2.
aktiva non moneter (monetary asset)
adalah pos-pos yang besarnya terpengaruh oleh perubahan nilai uang .
Atau aktiva yang mempunyai klaim untuk menerima potensi jasa
yang daya beinya konstan.
Misal :
• surat berharga
• persediaan barang dagangan
• aktiva tetap
• goodwill
BAB XII
MODAL DAN EKUITAS
Modal Pinjaman
•
Modal pinjaman adalah pinjaman yang didukung dengan
menggunakan instrument yang disebut capital notes, loan
stock atau warkat lain yang dipersamakan dengan itu, dan
mempubyai sifat seperti ekuitas
•
Modal pinjaman memiliki cirri-ciri :
–
tidak dijamin oleh bank penerbit (issuer) dan sifatnya
dipersamakan dengan ekuitas (subordinated) serta telah
dibayar penuh
–
tidak dapat dilunasi atau ditarik atas inisiatif pemilik
(pemegang capital notes)
–
mempunyai kedudukan yang sama dengan ekuitas dalam
hal jumlah kerugian bank melebihi saldo laba dan
cadangan – cadangan yang termasuk ekuitas inti,
meskipun bank belum dilikuidasi
–
pembayaran bunga dapat ditangguhkan apabila bank
dalam keadaan rugi atau labanya tidak mencukupi untuk
membayar bunga tersebut.
Pencatatan Modal Pinjaman
• Penerbitan warkat modal
pinjaman dicatat sebesar nilai
nominal. Biaya penerbitan
warkat modal pinjaman dapat
ditangguhkan dan diamortisasi
secara sistematis selama taksiran
jangka waktunya
• Modal pinjaman ini disajikan
dalam neraca antara pinjaman
subordinasi dan modal disetor
Ekuitas
Terdiri dari :
Modal saham, terdiri atas saham biasa dan saham preferen
dan perkiraan tambahan modal
–
Saldo Laba
Terdiri dari :
– cadangan tujuan
adalah cadangan yang dibentuk dari lababersih
setelah pajak yang tujuan penggunaanya telah
ditetapkan
– cadangan umum
adalah cadangan yang dibentuk dari laba bersih
setelah pajak yang dimaksudkan untuk
memperkuat ekuitas
– saldo laba yang belum dicadangkan
saldo laba yang belum dicadangkan
-
terdiri dari
laba rugi tahun lalu yang belum ditetapkan
penggunaannya
laba rugi tahun berjalan
ekuitas
terdiri dari
- modal disetor
(1) saham biasa
(2) saham preferen
- perkiraan tambahan modal disetor
(1) agio (disagio)
(2) modal sumbangan
(3) penyesuaian akibat penjabaran laporan keuangan
(4) lainnya
- selisih penilaian kembali aktiva tetap
- saldo laba
- cadangan tujuan
- cadangan umum
– saldo laba yang belum dicadangkan