Perkembangan-Koperasi

Download Report

Transcript Perkembangan-Koperasi

Salasiah,S.sos
PERKEMBANGAN
KOPERASI
1. PERKEMBANGAN KOPERASI
Pada umumnya kita mengenal tiga jenis
bentuk usaha koperasi yaitu koperasi
konsumsi, koperasi produksi dan
koperasi kredit. Selanjutnya terjadi
perkembangan dalam usaha koperasi
demikian juga perkembangan dalam
strukturnya seperti koperasi di bidang
jasa dan koperasi pegawai negeri,
pegawai swasta, koperasi ABRI dan
seterusnya.
1. MENINGKATKAN
PENDAPATAN PARA
ANGGOTA
Kalau pada masa belum berkembangnya koperasi di
lingkungan industri-industri kecil (home industries)
produksi yang ditangani rakyat (kecil/lemah) banyak
dikuasai pangijon atau pengusaha-pengusaha besar
yang mengharapkan sistem maakton, maka dengan
berkembangnya koperasi di lingkungan mereka
usaha-usaha industri kecil dapata berkembang
dengan bebas karena adanya pembinaan dan
pengarahaan dari instansi-instansi yang terkait,
para petugas penyuluhan lapangan dan bantuan
permodalan berupa kredit baik dari Bank Rakyat
Indonesia maupun Bank Umum Koperasi Indonesia.
Daya kreasi, daya cipta, dan daya
usaha yang mulanya berlingkup
sederhana pada para anggota ternyata
dalam wadah lebih dikembangkan dan
ditingkatkan. Hal ini dapat terjadi
karena faktor internal dan eksternal.
1. Faktor Internal
Para anggota dalam wadah koperasi
dapat saling tukar pengalaman dalam
pengelolaan usaha, cara-cara yang
telah baik akan lebih ditingkatkan
secara cara-cara kurang baik akan
diperbaiki.
2. Faktor Eksternal
Dengan telah terdaftar itu sebagai
badan hukum pada Departemen
Koperasi dan pemberitahuan bidang
usahanya pada instansi-instansi
terkait (Departemen Perindustrian,
Pertanian, Perternakan, dan lain-lain)
akan aktif melakukan pembinaan
dan pengarahan, dengan demikian
apa yang telah terjadi/mampu
dilaksanakan akan lebih
ditingkatkan lagi keadaannya.
2. MENCIPTAKAN LAPANGAN
PEKERJAAN
Asas bebas dalam berproduksi dengan
memanfaatkan daya kreasi dan daya
cipta, adil dalam perolehan
pendapatan serta merata dalam
penghargaan produk sesuai dengan
kuantitas dan kualitasnya berarti
kopersi telah membina para anggota
beserta para pengurusnya mengarah
kelangsungan perkembangan
demokrasi ekonomi.
Para anggota dan pengurus (yang
juga anggota-anggota koperasi) baik
secara sendiri-sendiri maupun
secara bersama dalam satukesatuan bertanggung jawab atas
kelancaran usaha koperasi dengan
giat bekerja, giat berproduksi, yang
hasilnya dapat dirasakan bersama
secara adil dengan penilian yang
merata.
Jadi disini tersimpul sendi-sendi
demokrasi ekonomi yang
dilandasi oleh nilai-nilai
Pancasila:
1. Oleh para anggota untuk para anggota
2. Masalah yang dihadapi
dimusyawarahkan
untuk
pengambilan kemufakatan
3. sehingga hasilnya menjamin
persamaan hak dan kewajiban
4. dan penilaian atas jerih payah para
anggota
mencerminkan keadilan
dan kemerataan
3. MENINGKATKAN EFISIENSI KERJA
Agar supaya koperasi dapat terkelola
dengan baik, dapat bertahan dan
berkembang dalam melangsungkan
usaha-usahanya maka perlu
diperhatikan usaha mempertinggi
tingkat efisien koperasi itu sendiri,
koperasi harus mampu menangani
bidang-bidang usahanya dengan biaya
atau pengeluaran yang sehemathematnya, koperasi harus sanggup
menghindarkan pemborosanpemborosan.
Beberapa pedoman dalam hal ini dapat
dikemukan sebagai berikut :
a. Penghematan Pengeluaran
Modal dan investasi-investasi yang diperoleh
koperasi untuk mengembangkan usahausahanya harus benar-benar dipelihara
dan
dipertanggungjawabkan secara terbuka,
mengingat segala sesuatunya merupakan
milik bersama dan tanggung jawab bersama
demi untuk kepentingan meningkatkan
kesejahteraan bersama para anggota
koperasi tersebut.
Dalam jangkauan pemeliharaan
dan pertanggungjawaban modal
secara terbuka telah berarti
bahwa penggunaan modal harus
digunakan untuk usaha-usaha
yang tepat dengan pengeluaranpengeluaran-pengeluaran (inputs)
yang sehemat-hematnya, sehingga
dengan demikian keberhasilan
usaha akan tercapai.
Sebagai contoh dalam hal ini
misalnya :
1. Pembelian mesin pengolah
harus efektif dan efisien
bagi usaha pengolahan
produk yang dijalankan
koperasi, dan benar- benar
dapat bertahan untuk
jangka waktu lama.
2. Pengadaan sarana-sarana
produksi yang akan
disalurkan kepada para
anggota (peralatan,
pupuk
dan lain-lain) hendaknya
diusahakan dari pasar yang
terdekat, dengan demikian
ongkos angkutannya dapat
lebih murah, pengeluaran
ekstra dapat
dihindarkan/ditiadakan.
b. Perencanaan Usaha
Perencanaan usaha harus
benar-benar
dipertimbangkan dan
diperhitungkan.
Sebagai contoh kita
perhatikan rencana kerja
Koperasi Nelayan yang
meliputi :
1. Jadwal usaha
penangkapan ikan
yang disesuaikan
dengan kondisi cuaca
dan pengaruhpengaruh luar yang
menguntungkan.
2. Jenis ikan yang akan
ditangkap yang laku
dipasaran atau yang
diminati oleh para
konsumen (induvidu
dan industri
pengolahan ikan).
3. Bila penangkapan berhasil baik
dan hasilnya melimpah, sedang
permintaan
pasar dan
konsumen sepi maka
pengolahan produk sebagai ikan
kering dapat diserahkan kepada
para anggota/nelayan dan
pemasyaran dengan
harga
yang wajar dapat dilakukan
koperasi yang mempunyai
hubungan dengan pedagang2
besar tertentu di kota
c. Peningkatan Hasil Kerja
yang dimaksud dengan
produktivitas disini ialah hasil
yang dicapai perkapita oleh
para anggotanya yang
menunjukkan koperasi harus
dapat mendorong para
anggotannya agar bergairah
kerja sehingga peningkatapeningkatan.
d. Peningkatan Pemasaran
Pada umumnya setiap orang
(petani, usahawan kecil, karyawan)
bergabungnya dalalm koperasi
selain karena perasaan simpati
sehingga timbul kesukarelaan,
terutama sekali karen
mengharapkan fasilitas atau
kemudahan-kemudahan tertentu
dalam memenuhi/memuaskan
kepentingan atau keperluankeperluannya.
Untuk mempertahankan
kegairahan berproduksi para
anggotanya, koperasi harus
mempertahankan pula gairah
para konsumen (terutama para
eksportir) untuk membeli
produk-produk jadi dengan
memenuhi kouta yang
ditemukan, dengan demikian
maka koperasi dengan bidang
usahanya itu harus mampu
bertindak ke dalam dan ke luar.
1. Ke dalam
Kepada para anggota agar
dalam berproduksi selain
mengutamakan produkproduk yang memenuhi
persyaratan perdagangan
(standar), juga peningkatan
jumlahnya, dengan demikian
peningkatan pendatan para
anggota dapat terjamin.
2. Ke luar;
Dalam hal ini kepada
konsumen (teruma
eksportir) menyalurkan
produk yang memenuhi
standar sesuai dengan
perjanjian, maupun
harganya, dan
pembayarannya secara
tunai.
Rangsangan lain untuk lebih
meningkatkan produksivitas
kerja para anggotanya koperasi
perlu memperhatikan :
1. Penyediaan bahan baku dan
sara
kerja yang diperlukan
para anggota dengan harga
yang murah/ menarik;
2. Dan pada akhir tahun
melakukan
pembagian hasil usaha
secara adil dan
merata sesuai denan
perimbangan jasanya.
4. Menciptakan Manajemen Tangguh
Banyak orang yang berpadangan
salah bahwa usaha koperasi, baik
produksi, konsumsi maupun kredit
adalah demikian terbatas tidak
seperti usaha-usaha pada badanbahan usaha lainnya yang dalam
perkembangannya dapat menangain
usaha-usaha yang besar.
Koperasi mampu mengimbangi
badan usaha lain karena memang
mempunyai kemampuan untuk itu
dan alasan-alasan sebagai berikut :
a. Koperasi pada dasarnya juga
merupakan organisasi atau
lembaga ekonomi, jadi sebagai
organisasi atau lembaga
ekonomi dapat bergerak dan
bertindak menurut prinsip-prinsip
ekonomi.
b. Koperasi mempunyai landasan
mental yang kuat yaitu rasa setia
kawan dan kesadaran individu
antara para anggotanya dan ini
memperkuat hidupnya koperasi
sebab dengan landasan
demikian maka para anggotanya
akan memberikan dukungan yang
kuat terhadap jalannya koperasi;
c. Koperasi pada dasarnya
dapat memperoleh kredit dan
Bank Pemerintah dan
BUKOPIN dengan bantuan jasa
berupa jaminan dari Lembaga
Jaminan Kredit Koperasi
(LJKK)
d. Koperasi dibina, dilindungi
dan diatur oleh Undang-Undang
peraturan- peraturan
pelaksanaannya.
e. Adanya bantuan-bantuan
Pemerintah untuk pengembangan
koperasi, berupa
1. keringanan pajak
2. bantuan kredit untuk permodalan
dengan bunga yang rendah,
3. bantuan pendidikan, pembinaan
dan penyuluhan, dan lain-lain,
yang kesemuanya membantu
terlaksananya program
koperasi.
5. PEMBENTUKAN KOPERASI UNIT DESA
Pembentukan Koperasi Unit Desa atau
disingkat KUD tidak lepas dari program
pembangunan Koprasi dengan melalui
amalgamasi (penyatuan) beberapa
koperasi pertanian yang kecil-kecil dan
sangat bayak jumlahnya di perdesaanpedesaan.
Dalam usaha di sektor pangan KUD
melakukan usaha-usaha sebagai berikut
:
a. penyediaan dan pelayanan kepada
para anggotanya para petani untuk
memudahkan mereka dalam
memperoleh saran atau alat-alat
usaha tani, seperti pupuk, obatanobatan
pembasmi hama dan
penyakit tanaman, alat sparayer,
cangkul sekop, garpu dan
sabit
bergerigi, bahkan sampai alat
pematok, pengering dan pembersih
produk tanaman;
b. Membantu pemerintah dengan
menyelenggarakan usaha peningkatan
produk (kuantitas dan kualitas), proses
pengolahan, penyimpanana dan
pemasaran beras dan produk tanaman
lainnya;
c. usaha untuk meningkatkan kegairahan
dan kegiatan usaha penyediaan sarana
produksi dan pemasaran hasil palawija.
d. Usaha untuk memenuhi kebutuhan
para anggotannya di bidang sandang
dan kebutuhan sehari-harinya;
e. usaha untuk melakukan penanaman
tanaman keras/ekspor, seperti
kelapa hibrida, cengkeh, kopi dan lain
sebagainya yang tentunya
disesuaikan dengan keadaan
daerahnya.
Kini KUD merupakan koperasi
serba usaha yang usahanya
meliputi semua bidang kegiatan
ekonomi masyarakat pedesaan,
seperti pertanian, perkebunan,
perternakan, perikanan,
kerajinan/industri, kelistrikan di
pedesaan, jasa dan
melaksanakan fungsi-fungsi :
a. perkreditan,
b. penyediaan dan penyaluran
sarana/alat-alat produksi,
barang-barang keperluan hidup
sehari-hari dan jasa-jasa lainnya.
c. pengolahan dan pemasaran
hasil tanaman dan produksi
lainnya yang dihasilkan industriindustri rumah(home industries)
di pedesaan,
d. Kegiatan perekonomian
lainnya seperti
perdagangan, angkutan
pedesaan dan lainnya.