downloads disini

Download Report

Transcript downloads disini

BADAN KEAMANAN RAKYAT
PENDAHULUAN
• Ada dua pendapat tentang siapa yang
mencetuskan ide pembentukan tentara
kebangsaan :
– Peranan Daan Jahja : sangat gigih dalam
pembentukan suatu kekuatan militer,
menggantikan PETA yang sudah dibubarkan.
BKR kemudian dibentuk keesokan harinya.
- Sedangkan G. Moedjanto
mengemukakannbahwa yang pertama
melontarkan ide adalah Urip Sumoharjo.
Beliau pernah menyatakan kepada
pemerintah tentang ide pembentukan
tentara nasional dengan berpendapat “aneh
negara zonder tentara”
• BKR dibentuk pada tanggal 22 Agustus 1945
melalui hasil rapat PPKI.
• Hanya berfungsi sebagai badan yang
memelihara keselamatan masyarakat dan
keamanan.
• Menurut Aboe Bakar Loebis, tugas dan status
BKR adalah menjaga keamanan rakyat
bersama-sama dengan jawatan-jawatan
negeri yang bersangkutan.
• BKR dipimpin dan diawasi oleh KNI(Komite
Nasional Indonesia).
• BKR bukan lembaga pemerintahan
• Pada tanggal 5 Oktober 1945, pemerintah
mengeluarkan maklumat untuk membenuk
Tentara Keamanan Rakyat(TKR) yang berbunyi:
“Untuk memperkuat perasaan keamanan
umum, maka diadakanlah suatu tentara
Keamanan Rakyat”
Dipilih :
5 Oktober
1945
Maklumat
Pembentukan
TKR
Pada tanggal 18 Des
1945, Sudirman
menjadi Panglima
Besar TKR
Supriyadi(pemimpin)
M. Sulyadi
Kusuma(Menteri
Keamanan Rakyat)
Karena Supriyadi
tidak pernah ke Posnya, pada November
1945 , rechooise
Perubahan Nama BKR
• Setelah pada tanggal 5 Oktober 1945, BKR
berubah menjadi TKR.
• Tanggal 1 Januari 1946 dikeluarkan Penetapan
Presiden tentang perubahan nama Tentara
Keamanan Rakyat menjadi Tentara
Keselamatan Rakyat.
• Hal di atas tidak berlangsung lama, tanggal 24
Januari 1946 diganti menjadi Tentara Republik
Indonesia.
• Perubahan tersebut disebabkan beberapa
faktor:
– Beberapa badan perjuangan belum
bersedia meleburkan diri ke dalam TKR.
– TKR tidak cukup menarik, karena hal itulah
sehingga tindakan laskar yang mengambil
inisiatif sendiri di luar kontrol pusat. Oleh
sebab itu, sistem desentralisasi diadakan.
• Untuk mengantisipasi hal tersebut, Presiden
Soekarno mengeluarkan dekrit tanggal 5 Mei 1947
yang berbunyi :
“Karena situasi dan kondisi, maka dengan ini
diinstruksikan untuk mempersatukan TRI dan laskarlaskar menjadi TNI, yang pelaksannannya diserahkan
kepada sebuah panitia yang diketuai oleh Panglima
Tertinggi dengan memasukkan ke dalamnya berbagai
badan, baikresmi maupun tidak resmi yang sangkut
pautnya dengan pembelaan negara.”