Manajemen Unit Kerja 5 Pertemuan 2
Download
Report
Transcript Manajemen Unit Kerja 5 Pertemuan 2
AUDIT KLINIS DI RUMAH SAKIT
IMO 725
Manajemen Unit Kerja 5
2 SKS
Semester 7
Dr.Noor Yulia
AUDIT SECARA UMUM
Pertemuan 2
AUDIT MUTU
• Pemeriksaan yang sistimatis dan
independen untuk menentukan jika
aktifitas mutu dan hasilnya sesuai
dengan pengaturan yang telah
diimplementasikan secara efektif dan
cocok untuk mencapai tujuan .
TUJUAN KEGIATAN AUDIT
• Menilai kesesuaian dengan
persyaratan
• Menilai keefektifan sistim mutu
• Persyaratan standar dan sertifikasi
• Investigasi masalah
• Sarana perbaikan sistim mutu
PERTIMBANGAN DILAKSANAKANNYA AUDIT
BERDASARKAN
• Undang-undang No.23 Tahun 1992 tentang kesehatan(Lembaran Negara
Tahun 1992 Nomor 100, TambahanLembaran Negara Nomor 3495);
• Undang-undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran
(Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 116,Tambahan Lembaran Negara
Nomor 4431);
• Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1996 tentangTenaga Kesehatan
(Lembaran Negara Tahun 1996 Nomor49, Tambahan Lembaran Negara
3637);
• Peraturan Menteri Kesehatan Nomor920/Menkes/Per/XII/1986 tentang
Upaya PelayananKesehatan Swasta di Bidang Medik;
• Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 159.b/ Menkes/Per/ 11/1988
tentang Rumah Sakit;
• Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 1333/Menkes/SK/ X11/1999
tentang Standar Pelayanan Rumah Sakit;
• Keputusan Menteri Kesehatan Nomor1277/Menkes/SK/X/2001 tentang
Organisasi dan Tata KerjaDepartemen Kesehatan
Undang – undang no 29 tahun 2004
• Pasal 46 :
• Setiap tenaga medis wajib membuat rekam medik
rekam medik adalah berkas yang berisi catatan dan
dokumen tentang identitas pasien , pemeriksaan ,
pengobatan , tindakan dan pelayanan lain yang telah
diberikan kepada pasien
• Rekam medik dibuat segera sesudah melakukan tindakan
medik
• Diisi oleh petugas medik : dokter / dokter gigi atau
petugas kesehatan lain yang memberikan pelayanan
langsung kepada pasien
Undang – undang no 29 tahun 2004
• Pasal 49 :
• Wajib menyelenggarakan kendali mutu dan kendali
biaya efeisien , efektif dan berkualitas sesuai
dengan kebutuhan pasien
• Dapat diselenggarakan audit medik upaya evaluasi
secara profesional terhadap mutu pelayanan medik
yang diberikan kepada pasien dengan menggunakan
data rekam medik pasien yang dibuat oleh petugas
• Dilaksanakan pembinaan dan pengawasan oleh
organisasi profesi
STANDAR PROFESI
• Adalah batasan kemampuan minimal ( knowledge ,
skill dan profesional attitude ) yang harus dikuasai
oleh seseorang untuk dapat melakukan kegiatan
sesuai profesinya secara mandiri.
• Standar profesi dibuat oleh organisasi profesi
• Standar prosedur dibuat oleh institusi berdasarkan
standar profesi
• Standar prosedur adalah suatu langkah – langkah
kerja yang dibakukan untuk menyelesaikan suatu
pekerjaan rutin
ISTILAH - ISTILAH
• STAF MEDIK : Adalah dokter umum/ spesialis / subspesialis dan
dokter gigi / gigi spesialis yang melaksanakan pelayanan medik
langsung kepada pasien di unit pelayanan
• SMF = Staf medik fungsional : adalah kelompok staf medis yang
mempunyai spesialisasi yang sama atau gabungan dari sejumlah
staf medik yang membentuk kelompok bersama
• KOMITE MEDIK : Adalah wadah profesional medis ditingkat
institusi / rumah sakit yang keanggotaannya berasal dari para
ketua Staf medis fungsional (SMF)
• Sub komite : kelompok kerja yang dibentuk dibawah komite
medik yang berfungsi untuk mengatasi masalah tertentu
ISTILAH - ISTILAH
• Medical Audit : pemeriksaan menyeluruh atas suatu kasus ,
meliputi kinerja klinik dan pelayanan medik , prosedur
medikolegal , perizinan dan kompetensi staf medik , prosedur
administrasi , tehnik medik untuk peningkatan mutu pelayanan ,
keselamatan pasien dan penyempurnaan manajemen resiko
klinik
• Death case : Death conference : pembahasan menyeluruh
mengenai suatu kasus dimana pasien meninggal dalam proses
pelayanan medik untuk menemukan penyebab langsung atau
hal – hal yang mungkin menjadi penyebab tidak langsung dan
mempengaruhi hingga terjadinya kematian
• Case peer review ; adalah suatu proses pendalaman atas suatu
kasus bermasalah ,untuk mencari hal – hal yang masih perlu
dilakukan untuk mencapai hasil pelayanan medis yang lebih
baik
Sub komite
• Contoh Sub komite adalah :
– Sub komite Kredensial
– Sub komite Etik medis
– Sub komite Rekam medik
– Sub komite Farmasi
– Sub komite Infeksi nosokomial
– Sub komite Patient safety
Tugas dan tanggung jawab sub
komite rekam medik
• Mengawasi , membina , mengevaluasi dan meningkatkan
mutu pelaksanaan pembuatan berkas rekam medik pasien
sesuai dengan peraturan yang berlaku
• Menyusun dan mengusulkan kepada CEO melalui Komite
medik standar rekam medik untuk pelayanan dan tindakan
medik tertentu
• bersama CEO Membina dan mengawasi pelaksanaan
pencatatan dan mutu dari rekam medik yang dibuat oleh staf
medik dan semua unsur terkait
• Membuat laporan hasil pembinaan dan pengawasan kepada
ketua komite medik
JENIS – JENIS AUDIT
1. AUDIT EKSTERNAL
• = Pemeriksaan oleh auditor eksternal yang
berkualifikasi
• tentang kebenaran dan kejujuran serta kepatuhan
perusahaan itu pada peraturan-peraturan yang
ditentukan.
• Audit dilakukan oleh pihak lain yang mempunyai
kepentingan
• Misal : LAPORAN KEUANGAN suatu perusahaan
(Neraca, Laporan Laba-Rugi, dan sistem akuntansi
nya),
JENIS – JENIS AUDIT
2. AUDIT INTERNAL
• = pemeriksaan internal
• tentang efisiensi dan efektifitas kegiatan organisasi
sendiri
• Audit dilakukan oleh organisasi sendiri
• Misal : kegiatan manajemen,prosedur Akuntansi ,
kegiatan pemasaran, prosedur- prosedur produksi
(pelaksanaan standar pelayanan ), sistem kendali mutu
dan biaya, pelaksanaan program Patient safety,
keselamatan kerja, lingkungan, dsb
JENIS – JENIS AUDIT
3. AUDIT PIHAK KETIGA
• Pemeriksaan dengan tujuan untuk
registrasi / sertifikasi
• Audit yang dilakukan organisasi
independent
• Misal ; Akreditasi , ISO
JENIS – JENIS AUDIT
4. AUDIT SISTEM / DOKUMENTASI
• Pemeriksaan dokumentasi sistim mutu
secara tertulis
• Untuk memenuhi persyaratan
penyimpanan data / sistem secara
tertulis
JENIS – JENIS AUDIT
5. Audit Implementasi / Compliance
• Pemeriksaan untuk mengetahui apakah
petugas telah menjalankan prosedur
sesuai yang telah diimplementasikan
didalam dokumentasi mutu
• Misal ; apakah karyawan sudah
menjalankan prosedur sesuai dengan
protap tertulis ?
TUJUAN DARI AUDIT
• Secara umum adalah tercapainya pelayanan
medis prima di rumah sakit.
• Secara khusus bertujuan untuk :
– melakukan evaluasi mutu layanan medis,
– mengetahui penerapan standar pelayanan medis
dan
– melakukan perbaikan-perbaikan pelayanan medis
sesuai kebutuhan pasien dan standar pelayanan
medis.
AUDITOR
• Adalah seseorang yang memiliki qulifikasi
khusus untuk melakukan audit mutu
• Tugas utama seorang auditor adalah
melakukan audit atau pemeriksaan
terhadap kondisi tertentu perusahaan
atau institusi.( misal :keuangan)
Tugas Seorang auditor
• MemFerivikasi data keuangan guna mencari
kekurangan atau kesalahan yang ada di
dalamnya.
• Seorang auditor yang baik harus mampu
menemukan kesalahan dalam laporan/sistem
keuangan perusahaan, jika memang ada,
• dan memberikan solusi untuk mengatasinya.
STRUKTUR ORGANISASI
• Unit Internal Audit berada di bawah dan
bertanggung jawab langsung kepada Direktur
Utama (CEO)
• berkoordinasi dengan Komite Audit melalui
kegiatan berkala.
MEMAHAMI PROSES AUDIT
• Dalam melakukan audit seorang
auditor dapat melakukan
pemeriksaan silang untuk dapat
menilai kebenaran dari informasi
yang diberikan
METODE PEMERIKSAAN
OLEH AUDITOR ( 3D ) :
• Describe : menjelaskan cara bekerja
• Document : melihat dokumen
prosedur tertulis apakah tersedia
• Demonstrasi : staf memperagakan
cara bekerja
JENIS PERTANYAAN AUDITOR
• Pertanyaan terbuka
– Memberikan jawaban dengan penjelasan secara
singkat tepat
– Menggunakan patokan prosedur yang ada
• Pertanyaan tertutup
– Jawaban hanya iya atau tidak
– Tidak diperkenankan menjawab dengan berbagai
alasan
HASIL KERJA AUDITOR
• Internal Auditor sangat bermanfaat bagi
Pimpinan dan Unit Kerja untuk meningkatkan
kinerja perusahaan secara keseluruhan.
• Internal Auditor dapat memberikan pendapat
penting yang tidak tendensius, tidak memihak
kepada/ dipengaruhi oleh pihak manapun.
• Internal Auditor tidak dibenarkan melakukan
pemeriksaan atau evaluasi atas kegiatankegiatan dimana Internal Auditor ikut
berperan sebagai pelaksana kegiatan tersebut.
EVALUASI PENILAIAN PENGUKURAN
Keberhasilan RS
Kinerja RS
Kepuasan pasien , kualitas pelayanan , Efisiensi ,
Kepuasan staf dan karyawan , Kualitas limbah
Struktur Proses Outcome
PENILAIAN AUDIT / AKREDITASI
INSTRUMEN UNTUK
MENGUKUR MUTU PELAYANAN R.S.
Struktur
(Input)
Unsur2 ‘Tetap’
di RS:
Standardisasi
• Akreditasi
SDM profesi:
• Sertifikasi
• Registrasi
• Lisensi (Izin).
13-Apr-15
Proses
Outcome
(Performance)
(Hasil dari proses)
Kepatuhan pd:
• Pedoman klinis
• SPO
• Standar pelayanan
• Indikator-2 proses
• Sertifikasi ISO
• AUDIT KLINIS
SAMSI J: AUDIT MEDIS/KLINIS
Indikator-2 outcome:
•Indikator klinis
•Indikator efisiensi
•Indikator keamanan
•Indikator kepuasan
•AUDIT KLINIS
27
INDIKATOR
• Monitoring dan evaluasi Audit medik di tingkat
rumah sakit dilakukan oleh Komite Medik
• Untukmelakukan monitoring dan evaluasi Komite
Medik mengembangkan indikator mutu pelayanan
yang harus dicapai
• Indikator mutu yang dikembangkan dapat berupa :
– indikator yang sederhana yaitu hanya mengukur
input
– indikator yang lengkap yaitu mengukur input,
proses dan ouput
INDIKATOR
Indikator mutu yang terkait dengan pelaksanaan audit medis,
yang dapat dikembangkan oleh Komite Medik antara lain
sebagai berikut :
1. Jumlah pembahasan kasus per tahun
2. Jumlah pelaksanaan audit medis per tahun
3. Prosentase rekomendasi dari pembahasan kasus yang sudah
dilaksanakan
4. Prosentase rekomendasi dari hasil audit medis yang sudah
dilaksanakan
5. Prosentase penurunan medical error
EVALUASI
• Evaluasi pelaksanaan audit medis dilakukan
paling lama setiap tahun
• Tujuan evaluasi dari pelaksanaan adalah agar
proses audit dapat berjalan lebih baik
• evaluasi pelaksanaan audit medis selain di
lakukan ditingkat rumah sakit, juga dilakukan
melalui pelaksanaan akreditasi rumah sakit.
TIM AUDIT
• Dalam melaksanakan tugasnya tim audit dapat mengundang
dokter ahli lain yang berasal dari dalam dan luar rumah sakit
yang relevan dengan kasus-kasus yang diteliti dan
dibahas
• Dokter ahli lain tersebut bukan anggota tim audit
• Untuk melaksanakan audit, tim tersebut harus
mempunyai, pedoman audit dan melaksanakan audit secara
teratur (yaitu dalam waktu satu tahun tim audit harusmeneliti
dan membahas paling sedikit 3 (tiga) kasus penting )
• Karena audit medis erat kaitannya dengan rekam medis
maka bagian rekam medis juga harus dilibatkan dalam
tim.
KASUS YANG DIAUDIT
• pembahasan kasus dapat dilakukan untuk :
– kasus kematian,
– kasus kesakitan,
– kasus langka,
– kasus sulit,
– kasus pengadilan
– dan lain sebagainya
ASAL KASUS
• Kasus-kasus tersebut dapat berasal dari :
– jajaran direksi,
– komite medis/subkomite peningkatan mutu
– profesi medis,
– ketua kelompok staf medis,
– tuntutan/komplain dari pasien,
– pihak ketiga/asuransi
– dan lain sebagainya.
MEKANISME PEMBAHASAN KASUS
• dapat diuraikan sebagai berikut :
1. Ketua Komite Medik dan Ketua Sub Komite
Peningkatan Mutu Profesi Medis / SubKomite Audit
Medis memilih dan menetapkan kasus berdasarkan
data / kasus.
– Dalam melakukan pemilihan kasus yang akan di
audit diharapkan tidak lebih dari2 (dua) hari.
2. Ketua Komite Medik menetapkan tanggal
pelaksanaan diskusi tingkat Komite
– surat undangan dilaksanakan kurang dari 2 (dua)
hari.
MEKANISME PEMBAHASAN KASUS
3. Ketua Komite Medik menginformasikan secara
tertulis kepada Ketua Kelompok Staf Medis kasus
terkait.
– Jadual waktu kurang 2 (dua) hari) untuk membahas
kasus tersebut pada tingkat kelompok staf medis
– proses sesuai dengan sistem kelompok staf medis
– Staf medis mempersiapkannya untuk pembahasan
ditingkat Komite Medik
4. Ketua Kelompok Staf Medis menyerahkan
berkas/formulir kepada Ketua KomiteMedik 4
(empat) hari sebelum diskusi tingkat Komite Medik.
Kesimpulan:
• Pada hakekatnya, audit medis adalah salah
satu ‘alat’ penting dalam Manajemen Mutu
dan ‘Good Clinical Governance’.
• Audit klinis adalah salah satu ‘alat’
(instrumen) untuk mengukur mutu, di
samping instrumen- instrumen mengukur
mutu yang lain.
Kesimpulan:
• Merupakan Evaluasi dan kontrol dalam
pengukuran kinerja asuhan Rumah sakit yang
dijalankan
• Audit = Bukan suatu penelitian (riset).
– Riset misalnya mengajukan pertanyaan,
“Tindakan medik mana yg terbaik untuk
penyakit tertentu ?”.
– Namun, hasil audit dapat memicu untuk
dilakukannya riset lebih mendalam tentang
suatu masalah klinis.
Kesimpulan:
• Audit dapat mengajukan pertanyaan, “Apakah
(institusi/profesional) kita sudah melaksanakan
tindakan terbaik (best practice) pada penyakit atau
kasus tertentu ?”.
• Beberapa hal penting yang harus diperhatikan dalam
pelaksanaan audit :
– kegiatan ini untuk mencari solusi bersama ,tidak
ada yang harus dipersalahkan,
– budayakan tepat waktu dalam setiap jadwal
pembahasan kasus
• Dalam upaya memberikan pelayanan prima kepada
pasien maka pihak rumah sakit harus terus menjaga
kualitas kerjanya.
• Untuk menjaga kualitas dengan melaksanakan audit
medis secara berkala.
• Sehingga :
– kualitas layanan dapat dipantau dengan akurat.
– Hambatan dan kesulitan selama proses pelayanan
dapat diidentifikasi dengan cepat dan menyeluruh.