Transcript disini

POKOK BAHASAN BERIKUT..
ETIKA KEHDUPAN
BERBANGSA
1
Prakata dlm Etika Kehidupan Berbangsa
• Etika kehidupan berbangsa dewasa ini mengalami
kemunduran yang turut menyebabkan terjadinya
krisis multidimensi, sehingga diperlukan adanya
rumusan tentang pokok-pokok etika kehidupan
berbangsa sebagai acuan bagi pemerintah dan seluruh
rakyat Indonesia dalam rangka menyelamatkan dan
meningkatkan mutu kehidupan berbangsa.
• Etika kehidupan berbangsa dirumuskan dengan
tujuan menjadi acuan dasar untuk meningkatkan
kualitas manusia Indonesia yang beriman, bertakwa,
dan berakhlak mulia serta berkepribadian Indonesia
dalam kehidupan berbangsa.
Prakata dlm Etika Kehidupan Berbangsa (2)
• Pokok-pokok etika kehidupan berbangsa
mengedepankan kejujuran, amanah,
keteladanan, sportivitas, disiplin, etos kerja,
kemandirian, sikap toleransi, rasa
malu, tanggung jawab, menjaga kehormatan, serta
martabat diri sebagai warga
bangsa.
• Pokok-pokok etika kehidupan berbangsa mengacu
pada cita-cita persatuan dan
kesatuan, ketahanan, kemandirian, keunggulan, dan
kejayaan, serta kelestarian
lingkungan yang dijiwai oleh nilai-nilai agama dan
nilai-nilai luhur budaya bangsa.
Ruang Lingkup Etika Kehidupan Berbangsa
• Etika kehidupan berbangsa memiliki ruang lingkup
yang mencakup:
1. Etika sosial budaya,
2. Etika politik dan pemerintahan,
3. Etika ekonomi dan bisnis,
4. Etika penegakan hukum yang berkeadilan,
5. Etika Keilmuan dan
6. Etika lingkungan.
• Uraian ruang lingkup etika kehidupan berbangsa yang
tertuang dalam TAP MPR No.VI/MPR/2001 adalah
sebagai berikut.
1.Etika sosial budaya,
• Etika sosial dan budaya bertolak dari rasa kemanusiaan
yang mendalam dengan menampilkan kembali sikap
jujur, saling peduli, saling memahami, saling
menghargai, saling mencintai, dan saling menolong di
antara sesama manusia dan warga bangsa.
• Tumbuh kembangkan Budaya Malu, Keteladanan
para pemimpinnya baik formal & non formal ??
• Untuk itu, diperlukan penghayatan dan pengamalan
agama yang benar, kemampuan adaptasi, ketahanan,
dan kreativitas budaya dari masyarakat.
ad.2.Etika politik dan pemerintahan
• Etika politik dan pemerintahan dimaksudkan untuk mewujudkan
pemerintahan yang bersih, efisien, dan efektif serta
menumbuhkan suasana politik yang demokratis yang bercirikan
keterbukaan, rasa tanggung jawab, tanggap akan aspirasi rakyat,
menghargai perbedaan, jujur dalam persaingan, kesediaan untuk
menerima pendapat yang lebih benar, serta menjunjung tinggi hak
asasi manusia dan keseimbangan hak dan kewajiban dalam
kehidupan berbangsa.
• Etika pemerintahan mengamanatkan agar penyelenggara negara
memiliki rasa kepedulian tinggi dalam memberikan pelayanan
kepada publik, siap mundur apabila merasa dirinya telah
melanggar kaidah dan sistem nilai ataupun dianggap tidak
mampu memenuhi amanah masyarakat, bangsa, dan negara.
ad.3.Etika ekonomi dan bisnis
• Etika ekonomi dan bisnis dimaksudkan agar prinsip dan perilaku
ekonomi dan bisnis, baik oleh perseorangan, instansi, maupun
pengambil keputusan dalam bidang ekonomi dapat melahirkan kondisi
dan realitas ekonomi yang bercirikan persaingan yang jujur,
berkeadilan, mendorong perkembangannya etos kerja
ekonomi, daya tahan ekonomi, dan kemampuan saing, dan
terciptanya suasana kondusif untuk pemberdayaan ekonomi yang
berpihak pada rakyat kecil melalui kebijakan secara
berkesinambungan.
• Etika ini mencegah terjadinya praktek-praktek monopoli, oligopoli,
kebijakan ekonomi yang mengarah kepada perbuatan korupsi,
kolusi, dan nepotisme, diskriminasi yang berdampak negatif
terhadap persaingan sehat dan keadilan, serta menghindarkan
perilaku menghalalkan segala cara dalam memperoleh keuntungan.
ad.4.Etika penegakan hukum
• Etika penegakan hukum yang berkeadilan dimaksudkan
untuk menumbuhkan kesadaran bahwa tertib sosial,
ketenangan, dan keteraturan hidup bersama hanya dapat
diwujudkan dengan ketaatan terhadap hukum dan seluruh
peraturan yang berhak kepada keadilan.
• Supremasi dan kepastian hukum sejalan dengan upaya
pemenuhan rasa keadilan yang hidup dan berkembang
di dalam masyarakat.
• Etika ini meniscayakan penegakan hukum secara adil,
perilaku yang sama, dan tidak diskriminatif terhadap setiap
warga negara di hadapan hukum, dan menghindarkan
penggunaan hukum secara salah sebagai alat kekuasaan
dan bentuk-bentuk manipulasi hukum lainnya
ad.5.Etika Keilmuan
• Etika ini diwujudkan secara pribadi ataupun konektif dalam karsa,
cipta, dan karya yang tercermin dalam perilaku kreatif, inovatif,
inventif, dan komunikatif dalam kegiatan membaca, belajar,
meneliti, menulis, berkarya serta menciptakan iklim kondusif bagi
pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
• Etika Keilmuan menegaskan pentingnya budaya kerja keras dengan
menghargai dan memanfaatkan waktu, disiplin dalam berpikir dan
berbuat, serta menepati janji dan komitmen diri untuk mencapai hasil
yang terbaik. Di samping itu, etika ini mendorong tumbuhnya
kemampuan menghadapi hambatan, rintangan, dan
tantangan dalam kehidupan, mampu mengubah tantangan menjadi
peluang, mampu menumbuhkan kreativitas untuk penciptaan
kesempatan baru, dan tahan uji, serta pantang menyerah.
ad.6.Etika Lingkungan
• Etika lingkungan menegaskan pentingnya
kesadaran, menghargai, dan melestarikan
lingkungan hidup, serta penataan dan tata
ruang secara berkelanjutan dan bertanggung
jawab.
Etika Kehidupan Berbangsa : TAP MPR No.
VI/MPR/2001 dalam konteks organisasi
• Berdasarkan hal-hal tersebut di atas dapat dinyatakan
bahwa Etika kehidupan berbangsa yang tertuang dalam
TAP MPR No. VI/MPR/2001 dalam konteks organisasi
adalah sebagai berikut :
– Etika kehidupan berbangsa ditetapkan untuk
meningkatkan kualitas bangsa Indonesia termasuk
PNS untuk mewujudkan cita-cita luhur bangsa
Indonesia;
– Merupakan rumusan yang bersumber dari ajaran
agama, khususnya yang bersifat universal dan nilainilai luhur budaya bangsa yang tercermin dalam
Pancasila;
Etika Kehidupan Berbangsa : TAP MPR No.
VI/MPR/2001 dalam konteks organisasi (2)
3. Bertujuan untuk meningkatkan kualitas manusia Indonesia
termasuk PNS menjadi manusia yang beriman,
bertakwa, dan berakhlak mulia serta berkepribadian
Indonesia dalam kehidupan berbangsa;
4. Pokok-pokok etika kehidupan berbangsa mengedepankan
kejujuran, amanah, keteladanan, sportivitas, disiplin, etos
kerja, kemandirian, sikap toleransi, rasa malu, tanggung
jawab, dan menjaga kehormatan sebagai warga bangsa;
5. Etika kehidupan berbangsa sebagai acuan dasar berpikir,
bersikap, dan berperilaku seluruh bangsa Indonesia
termasuk PNS dalam rangka meningkatkan mutu
kehidupan berbangsa.
&
kepada Mahasiswa/i
Seberapa jauh : WAWASAN KEBANGSAAN anda ?
INGAT KAN : BUDAYA NUSANTARA ?
ETIKA ORGANISASI PEMERINTAH
14
1 Etika Organisasi Pemerintah
2 Arti Pentingnya Org.Pemerintah
3 Dimensi Organisasi Pemerintah
4 Perwujudan Etika dlm Org.Pem
5
1
Implemtansi Etika dlm.Org.Pem
6 Standar Etika Organisasi
Tugas Kuliah utk UTS


Etika organisasi pemerintah diperlukan dalam
kehidupan organisasi, untuk mewujudkan visi
dan misi organisasi dalam rangka
mewujudkan tujuan organisasi. Etika
organisasi merupakan faktor yang penting,
karena untuk mewujudkan tujuan organisasi,
faktor manusia yaitu PNS yang bertugas dalam
organisasi pemerintah sangat berperan untuk
mendorong tercapainya visi dan misi organisasi
di mana PNS bersangkutan ditugaskan.
 Organisasi dapat diartikan sebagai sekelompok orang yang bekerja sama
untuk mencapai tujuan (Sutopo:1998).
 Etika organisasi diartikan sebagai pola sikap dan perilaku yang diharapkan
dari setiap individu dan sekelompok anggota organisasi yang secara
keseluruhan akan membentuk budaya organisasi yang sejalan dengan
tujuan maupun filosofi organisasi yang bersangkutan (Desi Fernanda,
2006:11).
 Jadi, etika organisasi dapat diartikan sebagai nilai-nilai dan norma-norma
moral yang menjadi pedoman sekelompok orang yang bekerja sama dalam
hal ini anggota organisasi untuk mencapai tujuan dari organisasi
bersangkutan.
Nilai-nilai dan norma-norma moral yang menjadi pedoman para
anggota organisasi tersebut dibuat dengan memperhatikan prinsip-pinsip
etika, prinsip-prinsip organisasi, kejujuran, ketulusan, kesabaran, dan lainlain, yang disetujui bersama, sehingga pelaksanaannya akan menjadi efektif
dan akhirnya tercipta budaya yang positif dalam berorganisasi.
16
ARTI DAN PENTINGNYA ETIKA DALAM
ORGANISASI
 Adapun 3 (tiga) alasan tentang pentingnya etika dalam
kehidupan organisasi adalah sbb:
1. Etika memungkinkan organisasi memiliki dan menyepakati nilainilai moral sebagai acuan dasar bersikap dan berperilaku dari
para anggota organisasi tersebut, di mana nilai-nilai moral yang
disepakati bersama harus dijunjung tinggi dan dilaksanakan
karena nilai-nilai moral tersebut bertujuan untuk mewujudkan
tujuan organisasi;
2. Etika organisasi berisi nilai-nilai yang bersifat universal yang
telah disepakati bersama tersebut, dapat menjembatani konflik
moral antara para anggota organisasi yang memiliki latar
belakang berbeda, di bidang agama, suku, sosial, dan budaya
dalam kehidupan organisasi bersangkutan;
3. Etika yang dilaksanakan secara efektif akan meningkatkan citra
dan reputasi serta melanggengkan eksistensi organisasi
17
Dimensi Etika Organisasi
Pemerintah

Dimensi etika organisasi pemerintah
antara lain mencakup :
1.
2.
3.
4.
Etika dalam organisasi
Etika dalam pemerintahan
Etika dalam jabatan, dan
Nilai-nilai kepemerintahan yang baik (good
governance) sebagai trend global etika
pemerintahan

Sumber Modul oleh Drs. Desi Fernanda M.Soc.Sc (2006).
18
Karakteristik organisasi

Beberapa karakteristik organisasi yang ideal
menurut Max Weber (Indrawidjaya,1986:17)
yang penting di antaranya adalah sebagai
berikut:
1.
2.
3.
4.
5.
Spesialisasi atau pembagian pekerjaan;
Tingkatan berjenjang (hirarki);
Berdasarkan aturan dan prosedur kerja;
Hubungan yang bersifat impersonal;
Pengangkatan dan promosi anggota/pegawai
berdasarkan kompetensi (sistem merit).
19
Hub perilaku manusian dgn
Organisasi ?

Dimensi perilaku manusia dengan organisasi dengan nilainilai etikanya, mencakup beberapa dimensi, yaitu:
1) Dimensi hubungan antara anggota dengan organisasi
yang tertuang dalam perjanjian atau aturan-aturan
legal;
2) Hubungan antara anggota organisasi dengan sesama
anggota organisasi lainnya, antara anggota dengan
pejabat dalam struktur hirarki;
3) Hubungan antara anggota organisasi yang
bersangkutan dengan anggota dan organisasi lainnya;
4) Hubungan antara anggota dengan masyarakat yang
dilayaninya
20
Etika dalam Pemerintahan


Dalam sistem pemerintahan di Indonesia, asas-asas pemerintahan
yang menjadi nilai-nilai etika dalam pemerintahan terkandung dalam
alinea keempat UUD 1945 yang menyatakan:
“…Untuk membentuk pemerintahan negara yang melindungi segenap
bangsa dan tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan
umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut serta dalam
memelihara ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan,
perdamaian abadi, dan keadilan sosial.”
“…Sedangkan nilai-nilai filosofis yang melandasinya adalah ideologi
negara Pancasila yaitu (1) Ketuhanan Yang Maha Esa, (2)
Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab, (3) Persatuan Indonesia, (4)
Kerakyatan Yang Dipimpin oleh Hikmah Kebijaksanaan Dalam
Permusyawaratan Perwakilan, (5) Keadilan Sosial Bagi
Seluruh Rakyat Indonesia.
21
Etika dalam Jabatan


Dalam psl 5 UU No.28 Th 1999 tentang penyelenggara negara yang bersih dan
bebas KKN, ditetapkan mengenai kewajiban setiap penyelenggara sbb:
 Mengucapkan sumpah atau janji sesuai dengan agamanya sebelum
memangku jabatannya;
 Bersedia diperiksa kekayaannya sebelum, selama, dan setelah menjabat;
 Melaporkan dan mengumumkan kekayaannya sebelum dan setelah
menjabat;
 Tidak melakukan KKN;
 Melaksanakan tugas tanpa membeda-bedakan suku, agama, ras, dan
golongan.
 Melaksanakan tugas dengan penuh tanggung jawab dan tidak melakukan
perbuatan yang tercela, tanpa pamrih, baik untuk kepentingan pribadi,
keluarga, kroni, maupun kelompok, dan tidak mengharapkan imbalan dalam
bentuk apapun yang bertentangan dengan ketentuan peraturan
perundangundangan yang berlaku;
 Bersedia menjadi saksi dalam perkara KKN dan perkara lainnya sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
22
Perwujudan Etika Organisasi
Pemerintah

Ada 4 (empat) unsur utama
keberhasilan perwujudan etika
organisasi tersebut (Franz Magnis
Suseno SJ) :
1)
2)
3)
4)

Etos kerja yang kuat;
Moralitas pribadi pegawai bersangkutan;
Kepemimpinan yang bermutu;
Kondisi-kondisi sistemik.
Diskusikan
23
Implementasi Etika dalam Organisasi Pemerintah

Menurut Sonny Keraf, ada beberapa hal yang diperlukan agar implementasi
praktek etika yang baik dalam organisasi pemerintah bisa terwujud, yaitu sbb:
1) Adanya komitmen moral dan politik dari pimpinan kementerian, dalam hal ini
menteri, untuk membangun birokrasi kementerian dengan sebuah
etos, kebiasaan, serta etika yang baik demi melayani kepentingan publik;
2) Komitmen moral dan politik itu lalu diterjemahkan ke dalam aturan formal
internal kementerian sebagai pegangan konkret bagi setiap pejabat dan
pegawai mulai dari menteri, dirjen, sampai kepada pegawai paling
rendah. Semuanya harus terperinci, termasuk sanksi yang jelas;
3) Etos/etika birokrasi dan aturan yang jelas tadi lalu disosialisasikan dan
diajarkan kepada PNS pada saat pertama kali masuk, dalam pelatihan dan
dalam seluruh proses pembenahan;
4) Sanksi yang diterapkan secara konsekuen merupakan alat “pendidikan” yang
baik bagi siapa saja. Sebaliknya penghargaan baik dalam bentuk kenaikan
pangkat atau pengakuan tertulis lainnya secara jujur dan obyektif akan
merupakan alat motivasi yang baik bagi peningkatan etos pada Kementerian
Keuangan;
5) Adanya teladan yang nyata dari pimpinan kementerian, khususnya
menteri dan eselon I, dalam menghayati dan mempraktekkan secara nyata
prinsip-prinsip moral di atas.
24
Standar Etika Organisasi

Standar etika organisasi pemerintah adalah kualitas
pemenuhan atau perwujudan nilai-nilai atau norma-norma sikap dan
perilaku pemerintah dalam setiap kebijakan dan tindakannya yang
dapat diterima oleh masyarakat luas (Desi Fernanda,2006).

Uraian tentang standar etika organisasi pemerintah
meliputi arti dan pentingnya standar etika organisasi pemerintah,
penyusunan, pengawasan, dan evaluasi penerapan, serta metode
untuk meningkatkan standar etika organisasi pemerintah. Hal yang
mendasar tentang standar etika organisasi pemerintah adalah upayaupaya untuk meningkatkan kualitas etika pemerintahan
berdasarkan standar-standar etika yang berlaku di Indonesia.
25
STANDAR ETIKA ORGANISASI
A. Standar etika organisasi pemerintah adalah
kualitas pemenuhan atau perwujudan nilai-nilai
atau norma-norma, sikap dan perilaku pemerintah
dalam setiap kebijakan dan tindakannya,
yang dapat diterima oleh masyarakat luas.
B. Meningkatkan standar etika organisasi
pemerintah adalah meningkatkan kualitas
perwujudan atau pemenuhan batasan-batasan
nilai atau norma
sikap dan perilaku dalam kebijakan dan tindakan
aparatur pemerintah yang dapat memuaskan dan
membangun kepercayaan masyarakat
26
PENGAWASAN DAN EVALUASI PENERAPAN
ETIKA ORGANISASI PEMERINTAH
1. Peranan lembaga negara DPR
2. Peranan kelembagaan pemerintah (APIP)
3. Peranan masyarakat
 Dalam era reformasi, lembaga-lembaga swadaya
masyarakat semakin berkembang yang bertujuan
mengawasi jalannya pemerintahan termasuk
penilaian etika aparatur pemerintahan, misalnya Yayasan
Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI), Indonesian Corruption
Watch (ICW), Wahana Lingkungan Hidup (Walhi), dan lain-lain.
Lembaga-lembaga partai politik dewasa ini jugamenyuarakan
sikap dan memantau pelaksanaan penyelenggaraan
pemerintahan. Untuk mewadahi kolaborasi antara pemerintah
dan masyarakat dalam menangani berbagai permasalahan
telah dibentuk Lembaga Semi Pemerintahan atau “Quasi
Government Organization” (Quangos) seperti Lembaga
Ombudsman Nasional, Komnas HAM, dan lain-lain
27
Metode meningkatkan standar etika organisasi
28

“The Five Cs Strategy” sebagaimana direkomendasikan David Osborne dan
Peter Plastrik (1996) dalam buku mereka “Banishing Bureucracy” (Desi Fernanda,
2006:61). Adapun kelima strategi tersebut adalah sebagai berikut.
1. Strategi Inti (Core Strategy) diarahkan untuk mewujudkan kejelasan, tujuan, peran, dan
arah keberadaan organisasi pemerintah serta aparaturnya.
2. Strategi Konsekuensi (Consequency Strategy) diarahkan pada kemampuan
pengelolaan kompetisi kualitas antarinstitusi, manajemen operasional, dan manajemen
kerja.
3. Customer Strategy atau strategi pengguna adalah strategi untuk
meningkatkan akuntabilitas publik yang diarahkan kepada upaya-upaya
peningkatan kemampuan aparatur pemerintah untuk memenuhi tuntutan pilihanpilihan publik (Publik Choices), manajemen persaingan kelembagaan, dan manajemen
kualitas pelayanan publik.
4. Strategi kontrol (Control Strategy) untuk meningkatkan kekuatan organisasi pemerintah,
melalui penataan kelembagaan, pemberdayaan aparatur pemerintah,
pemberdayaan masyarakat sebagai mitra pemerintah.
5. Strategi Budaya(Culture Strategy) perlu dikembangkan untuk merubahkebiasaankebiasaan buruk (unethical) dari aparatur pemerintah, menyadarkan hati nurani
aparatur pemerintah, serta mempengaruhi pola pikir untuk mampu mengubah citra dan
etika pemerintah
Keluarkan selembar kertas...
1.
2.
3.
Ungkapkan perilaku yang pernah anda lakukan
terkait dengan 6 ruang lingkup etika berbangsa
tersebut... minimal 2 ruang lingkup yang berbeda.
Menurut pendapat Anda, mengapa etika dalam
kehidupan organisasi itu penting?
Apa yang anda ketahui tentang good governance?,
apakah hal ini juga merupakan perwujudan etika
organisasi pemerintah?