Transcript Studi Kasus Kelola-Pantau-Pertamina-Amin

Oleh :
Amin Nugroho
Staf. Jurusan Teknik Kimia
Fakultas Teknik dan PPLH
Lemlit UNDIP Semarang
Aktivitas
Manusia
Pembangunan
Ekonomi
Manusia
Kesejahteraan
Manusia
Kegiataan
Proses Kilang
Limbah Padat,
Cair, Gas,
Bising
Pengelolaan
Limbah
Evaluasi Pengelolaan Melalui
Pemantauan
LINGKUNGAN HIDUP ADALAH KESATUAN RUANG
DENGAN SEMUA BENDA, DAYA, KEADAAN, DAN
MAKHLUK HIDUP, TERMASUK DI DALAMNYA
ADALAH MANUSIA DAN PERILAKUNYA, YANG
MEMPENGARUHI PERIKEHIDUPAN DAN
KESEJAHTERAAN SERTA MAKHLUK HIDUP
LAINNYA.
PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP ADALAH
UPAYA SECARA TERPADU DLM PEMANFAATAN,
PENATAAN, PEMELIHARAAN, PENGAWASAN,
PENGENDALIAN, PEMULIHAN, DAN
PENGEMBANGAN LINGKUNGAN HIDUP.
PENGELOLAAN JUGA MENGANDUNG ARTI
PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN
TERHADAP DAMPAK LINGKUNGAN.
LIMBAH ADALAH BUANGAN YANG PADA SAAT INI
BELUM DAPAT DIMANFAATKAN SECARA TEKNIS
DAN EKONOMIS. BILA PADA SUATU SAAT
BUANGAN TERSEBUT DAPAT DIMANFAATKAN
SECARA TEKNIS DAN EKONOMIS, MAKA
BUANGAN TERSEBUT SUDAH TIDAK DAPAT
DIKATAKAN LAGI SEBAGAI LIMBAH.
LIMBAH TERDIRI DARI LIMBAH PADAT, LIMBAH
CAIR, LIMBAH GAS, BISING, DAN BAU
BAKU MUTU LINGKUNGAN ADALAH BATAS KADAR
ADANYA MAKHLUK HIDUP, ENERGI, DAN
KOMPONEN LAIN YANG ADA ATAU UNSUR
PENCEMAR YANG DAPAT DITENGGANG DALAM
LINGKUNGAN PADA KONDISI TERTENTU SESUAI
DENGAN PERUNTUKANNYA.
PENCEMARAN LINGKUNGAN ADALAH PERISTIWA KEHADIRAN
ATAU PENAMBAHAN MAKHLUK HIDUP, ZAT, ENERGI, ATAU
KOMPONEN LAIN SECARA SENGAJA ATAU TIDAK DISENGAJA
KE DALAM LINGKUNGAN OLEH MANUSIA ATAU PROSES ALAM,
SEHINGGA KUALITAS LINGKUNGAN MENURUN SAMPAI
TINGKAT TERTENTU YANG MENYEBABKAN KONDISI
LINGKUNGAN TIDAK SESUAI LAGI DENGAN
PERUNTUKKANNYA. BILA TURUNNYA MASIH SESUAI DENGAN
PERUNTUKKANNYA, MAKA HANYA TERJADI PENURUNAN
KUALITAS LINGKUNGAN
CONTOH PENDEKATAN
TEKNOLOGI
•
•
•
•
•
•
IPAL
PERAWATAN ALAT
PENGGANTIAN ALAT
PERBAIKAN ALAT
STACK
SILENCER
CONTOH PENDEKATAN
SOSEK
• SOSIALISASI
• BANTUAN
• KOMPENSASI
41
Desalter
ACTIVATED SLUDGE UNIT SECTION
= Normally Open
Treated SWS
81
= Normally Closed
FeCl3
NaOH
Polymer
Sanitary
Nutrien
( ) = Max Rate
Spoent Caustic and
Other
8
CPI Small
63-OS-101 )2)
86
Flocculation/
Clarifier Pit (4)
Boilers Blow-down,
SpillWall
(600)
Proses Area Oily Rain
Water
Polisher Pit
(Neutralization)
UTL Area Rain
(Non – Oily)
overflow
4150 max
Sedimentation
Pit (6)
Satuan : Ton/jam
Excess Heavy Rain Water
Common Process
Buffer Pit
(2200)
183
UTL Clean
Rain Water Pit (1)
0
(400)
290
Impounding Basin
(7)
107
Cooling Tower
Blowdown
145
UTL Area
Oily Rain Water
UTL Oily Water
Buffer Pit (1)
Offf Site Area
Oily Rain Water
Clean Water Pit (8
units) (1)
Tank Dikes
Oily Water Pit
(13 units) (1)
(290)
210
65 (130)
30
240
D A F (3)
A
(210)
API Separator
63-OS-103
240
(210)
B
(130)
(210)
Floatation
Pit A
240
(420)
Press
Vessel-A
Press
Vessel-B
FLOATATION UNIT SECTION
Ballast Tank
127
CPI Big
63-OS-105 (2)
(600)
Process (7 Unit)
Oily Buffer Pits (1)
Aeration Pit
(5)
30
Floatation
Pit A
(420)
657
LAGOON
OPDS
Ke
LAUT
KEBIJAKAN PERUSAHAAN
(COMPANY POLICY)
PENDEKATAN MANAJEMEN
(MANAGEMENT APPROACH)
PENDEKATAN POLA PIKIR
(MIND-SET) PERUSAHAAN
PELAKSANAAN PENGELOLAAN LIMBAH
(INTI DARI PENGELOLAAN)
PRODUKSI BERSIH
(CLEAN PRODUCTION) – 5 R
/ INTERNAL PROSES
SEBESAR MUNGKIN
PENANGANAN LIMBAH
AKHIR (END OF PIPE) /
EKSTERNAL PROSES
SEKECIL MUNGKIN
1. Identifikasi terhadap sumber dan jenis limbah.
2. Identifikasi alternatif penerapan produksi
bersih.
3. Pemilahan dan pemisahan dari sumbernya.
4. Pengelolaan dan pemanfaatan berdasarkan
karakteristik limbah.
5. Pengolahan (treatment) dan pembuangan
akhir.
SUMBER BISING
PENGELOLAAN BISING
Suara mesin-mesin proses dan
1. Penanaman pohon di sekitar kilang
utilitas
2. Perawatan mesin-mesin proses dan
utilitas
3. Penggunaan alat pelindung diri (ear-plug
dan ear-muff)
4. Adanya silencer pada manifold mesin
5. Pembuatan ruang kedap suara
6. Kompensasi ke masyarakat sekitar
(Comdev dan CSR)
N
o
Unit
1. 12/13
ARHDM
2. 14 GO
HTU
21 LCO
3. 15 RCC
4. 19 PRU
Type
Katalis
ICR 122
ZSB
ICR 122
LSF
ICR 131
KAQ
ICR 130 H
ICR 122
ZSA
S-19
S-19
Basis Life
time
Katalis
1 tahun
1 tahun
1 tahun
1 tahun
1 tahun
Al Ni Oxide
Al Ni Oxide
Al Mo Oxide
Al Mo Oxide
Al Mo Oxide
Adanya kandungan
NiOX yang bersenyawa
dengan HC Nickel
Carbonyl, selain juga
NiOX itu sendiri dalam
konsentrasi tinggi akan
mudah larut.
4 tahun
4 tahun
Ni / Mo
Ni / Mo
Mengandung logam
berat
Cat. RCC
1 tahun
1. SHP14171
2. L-315
3 tahun
3 tahun
Komponen
Sifat fisik / kimia
berbahaya
Cara Pengolahan
Diekspor ke Korea (telah realisasi).
Rencana ekspor ke Prancis dan
China (in Progress). Untuk metal
recovery
Diekspor ke luar negeri. (Katalis
belum pernah diganti karena
fungsinya masih baik)
Al 203 /
Kandungan Ni, As serta Sebelumnya diolah di PPLI, kemudian
SiO4
logam berat lainnya yang dimanfaatkan sebagai filter aspal
zeolite
mudah larut
beton dan beton tekan. Penelitian dan
studi mengenai hal ini mendapat
persetujuan dari BAPEDAL.
(Referensi studi oleh UNPAD dan
Dinas Praskimwil). Persetujuan tgl 30
Oktober 2001, B-2985/11.PPLP &
B3/10/2001 tentang pemanfaatan
katalis bekas RCC
Ni Oxide, Al. Kandungan Ni, As serta Katalis sudah tidak digunakan lagi
Arsine,
logam berat lainnya yang karena konsentrasi diene sudah
mudah larut
Phospine,
rendah atau konsentrasi produk
Antimony
sudah on-spech.
No
Unit
Type
Katalis
5.
20 Cat.
Cond
SPA-1
6.
25 Sulphur
Plant
Claus
Catalyst
7.
22 H2 Plant
8.
Hg
Removal
Basis Life
time
Katalis
6 bulan
Komponen
Sifat fisik / kimia
berbahaya
Phosphat
acid ( 3
reaktor @
59,7 m3)
Senyawa asam yang
pH < 2
2 tahun
Al2CO3
Mengandung logam
berat
C49-1
C7-2
C11-10
C11-9
C12-4
3 tahun
3 tahun
3 tahun
3 tahun
3 tahun
Co/Mo
Zink Oxide
Ni on Ref.al
Ni on Ref.al
Iron
chrome
Mengandung logam
berat
Carbon
active
5 tahun
Carbon
active
Kandungan Hg dalam
senyawa carbon
bersifat cargironal.
Cara Pengolahan
Dinetralkan dengan basa lalu
dipendam dalam tanah disekitar
kilang di area lay down. Kategori
non B3 (referensi studi
Pusarpedal).
Disimpan sementara di lay down
area seluas 350 x 400 m2. fasilitas
concrete dan ada yang telah diberi
atap.
Rencana ekspor ke luar negeri
(metal recovery) untuk C11-10.
Diekspor ke Afsel untuk C11-9 (in
progress)
Ditimbun dalam bunker beton
sebelum di ekspor atau dikirim ke
sarana pengolah limbah yang
direkomendasikan MENLH.
No
1.
Unit Prosess
Unit 11
2.
Unit 12/13
Jenis
Desalter clean out
sludge
Buffer pit sludges
Buffer pit sludges
3.
Unit 14/21
Buffer pit sludges
4.
Unit 15
Buffer pit sludges
5.
Unit 23
Buffer pit sludges
6.
ITP : Unit 63
Gravity separator
sludge
I.A.F. and D.A.F.
sludge
Bioteater sludge
Stom pond silt.
Sump sludge.
Tank bottom-decant oil
Tank bottom-slop oil
Tangki
7.
Utilities
Cooling tower sludge
Buffer pit sludge
Lime sluge
Sifat
Mengandung
minyak
Mengandung
minyak
Mengandung
minyak
Mengandung
minyak
Mengandung
minyak
Cara Pengelolaan
Dikelola berdasarkan skala prioritas :
Alternatif jual
Alternatif hibah
Alternatif treatment
Karena nilai aset sludge negative maka
alternatif jual sulit direalisasikan.
Alternatif hibah kepada pabrik genteng
jatiwangi, diuji coba sebanyak 500 ton (in
progress). Sludge dimanfaatkan sebagai
bahan bakar. Izin uji coba terlampir.
Alternatif treatment menunggu hasil
program hibah.
Treatment : sludge dikirim ke perusahaan
pengolah limbah yang direkomendasikan
KLH
Biotreater sludge dari ASU dibakar di
incinerator. Izin terlampir
No Unit / Bagian
1
Laboratorium
2
3
Pengadaan
Listrik
4
CDU
5
Utilities
Jenis
Asam
Basa
Botol Kimia Bekas
Metil Iso butil Keton (MIBK)
Xylene dan Solvent
Bahan kimia kadaluarsa
Lampu bekas mengandung
Hg
Caustic solution phenolic
Clay (spent)
Amine filters
Off specification sulphur
H2SO4 acid (spent)
Activated carbon (spent)
Anthracite filters
Spent zeolite resins
Sand from filters
Ion exch. Regenerant acid
Ion exch. Regenarant caustic
Sifat
Cara Pengelolaan
Korosif
Iritasi
B3
Iritasi
Iritasi
Dinetralkan dengan basa
Dinetralkan dengan asam
‫־‬
Dicuci dengan Kero lalu disimpan di laydown
area
Disimpan sementara di laydown area
‫־‬
Disimpan sementara di laydown area
‫־‬
Setelah mencapai kondisi yang ekonomis
‫־‬
dikelola di sarana pengolah limbah yang
direkomendasikan BAPEDAL (PPLI)
B3
Disimpan sementara di laydown area
Korosif
Korosif
Iritasi
Tergantung proses Kero, bila diolah di unit 21,
clay jarang dipakai
Disimpan sementara di laydown area
‫־‬
Sulfur dipakai kembali waktu start up
‫־‬
‫־‬
Dipakai kembali
Dikembalikan ke supplier
‫־‬
Dikembalikan ke supplier
‫־‬
Dikembalikan ke supplier
‫־‬
Diolah di IPAL
‫־‬
Diolah di IPAL
‫־‬
‫־‬
‫־‬
No.
Unit / Bagian
Jenis
1.
Desalter
Oily
2.
Sour Water Striper
(SWS)
Spent caustic
Oily
3.
4.
5.
Oily
Spiil wall & B/D of boiler Oily
Oily rain (process area)
Non Oily
Polisher E.F.F.L (Unit22)
Jumlah
Cara Pengelolaan
(m3/jam)
41
Pengurangan kadar minyak dengan CPI, DAF, dan
pengurangan COD/BOD dengan kolam biokonversi
81
Pengurangan kadar minyak dengan CPI, Netralisasi, dan
pengurangan COD/BOD dengan kolam biokonversi
5
Pengurangan kadar minyak dengan CPI, Netralisasi dan
pengurangan COD/BOD dengan kolam biokonversi
0
Pengurangan kadar minyak dengan CPI, API
183
6.
Non Oily rain (utility
area)
Non Oily
0
7.
B/D of cooling tower &
other
Non Oily
107
8.
Oily rain water (utility
area)
Oily rain water (offsite
area)
Oily
30
Dialirkan ke Impounding Basin. Dari Impounding Basin
dialirkan ke lagoon (pond eks. Desa Sukareja) sebelum
dibuang ke laut.
Dikumpulkan di Clean Water Pit lalu dialirkan ke
Impounding Basin dialirkan ke lagoon (pond eks. Desa
Sukareja) sebelum dibuang ke laut.
Dialirkan ke Impounding Basin. Dari Impounding Basin
dialirkan ke lagoon (pond eks. Desa Sukareja) sebelum
dibuang ke laut.
Pengurangan kadar minyak dengan API dan DAF
Oily
210
Pengurangan kadar minyak dengan API dan DAF
9.
Unit /
Bagian
1. CDU
Gas H2S
-
2. CDU
Gas NH3
-
3. RCC
Debu
katalis
dalam gas
buang
2,8 ton/hari
Dipisahkan di Orifice Setting Chamber dan
Cyclone. Ditampung pada Catalyst Hopper
dengan kapasitas 70 ton. Selanjutnya Spent
Catalyst akan diekspor atau dimanfaatkan
sebagai filler aspal beton pra-tekan atau
pemanfaatan lainnya.
4. Boiler, CDU Emisi gas
3,2 ton/hari
5. Flare
Flare gas
352 kg/jam
6. Cerobong
NOx
-
Dibuang lewat Stack yg Tinggi dilengkapi
dengan filter
Menggunakan excess air 20%, type
Smokeless Flare
Memasang low NOx burner
No.
Jumlah
(m3/jam)
Jenis
Cara Pengelolaan
Pemisahan di Sour Water Stripping Unit.
Mengurangi emisi H2S dengan Sulphur
Recovery Plant. Fuel gas dibuang melalui
stack.
Pemisahan di amine treater.
Dibakar di incinerator pada suhu 10000C.
No.
Bagian
1. Kantor
administrasi
2.
Maintenance
Wastes
3.
Marine
Jenis
General refuse e.g. :
Waste paper ‫־‬
Domestic waste ‫־‬
Used office supplies ‫־‬
Asbestos
Refraktory brick ‫־‬
Oil contaminated soil ‫־‬
Used drums ‫־‬
Demolition scrap ‫־‬
Heat exchanger ‫־‬
cleaning, solid ,and
liquids.
Aki bekas
Sifat
-
Cara Pengelolaan
Dibuang ke TPA
Disimpan di lay down
area
Korosif
Disimpan di lay down
area