Human Rights Watch di Afrika

Download Report

Transcript Human Rights Watch di Afrika

Human Rights Watch
(by Group VII)
Kurnia Sari Nastiti 070810531
Renny Candradewi 070810532
Devania Annesya 070810535
Rosa Longi Folia 070810518
Yudho Satryo 07070177
Alfiandi Imam 070710559
Angga Yudha F 070810705
Roswita Mathilda*
Rolando V Pratama *
Human Rights Profile
•
•
•
•
A Non-Governmental Organization
Headquarter: New York City, US
Offices in 13 countries
Norma kerja HRW berdasarkan: Universal
Declaration of Human Rights
• Anggaran tahunan ±$42jt
Sejarah Hrw
Berdiri 1978 diawali pembentukan ‘Helsinki Watch’
Helsinki Watch:
Fungsi: srana perlindungan hak-hak individu serta
kelompok masyarakat di Eropa Timur dan negara2 di
Uni Soviet
Tujuan Pembentukan HRW: mendukung
penerapan kesepakatan Helsinki ‘Helsinki
Accord’
HRW juga diperuntukkan untuk perlindungan
hak-hak penulis, pelajar, dan kaum intelektual
• Metode dalam kinerja HRW: ‘naming and
shaming’
– Artinya: metode publikasi dalam HRW ialah
mengenalkan
‘nama
baik’
sekaligus
mempermalukan apabila terdapat pelanggaran
– Metode ini dinilai berhasila ‘Helsinki Watch’
banyak mendapat perhatian dan berkontribusi
transisi demokrasi di Eropa
• Helsinki Accord ditandatangi oleh 35 negara:
– Artc. VII: “respect for human rights and fundamental
freedoms, including freedom of thoughts, belief, and
religions”
Sejarah Perjalanan Helsinki Watch->
Human Rights Watch
Fokus awal: perlindungan hak asasi manusia di
wilayah Eropa Timur dan Uni Soviet -> (1981)
dibentuk ‘Americas Watch’-> sbg simbol hak
asasi manusia bersifat ‘universal’->
perlindungan HAM mesti diimplementasikan di
setiap negara dengan ideologi politik manapun> signifikasi penting untuk menerapkan ‘hukum
humaniter internasional’
Americas Watch: melaksanakan penyelidikan
terhadap kejahatan perang yg dilakukan
pemerintah dan menyelidiki peran pemerintah
1985: dibentuk ‘Asia Watch’ sbg wujud perluasan
ruang lingkup perlindungan ham universal
•
•
•
•
•
1988: Africa dan Middle East Watch
1988: The Watch Committees
1990: penegakan HAM ketika Perang Telik I
1991: investigasi HAM di Rwanda
1991-Sekarang: investigasi pelanggaran
HAM di Timur Tengah dan Korea Utara
• Recent:
– penegakan hak-hak kaum gay dan lesbian
– 9/11 pelanggaran HAM dari kelompok2
terorisme
– Hak2 pengungsi dan buruh
– HIV/AIDS
• Signifikasi Sejarah HRW
– Organisasi
perintis
yang
memberikan
perlindungan terhadap kelompok marjinal,
perlindungan hak perempuan dan anak-anak
– Kesadaran peran bisnis dalam pembelaan HAM
terkait komoditi emas, penambangan minyak, dll
– HRW menjadi metode penelitian/ parameter
ekonomi, dinamika sosial, dan budaya, sekaligus
politik suatu kawasan dan negara tertentu
Struktur Organisasi HRW
• Board of Directors
– Chairman
– Vice Chair (4 orang, 1 bendahara, 7 Sekretaris)
• Direktur2 Senior
• Direktur2 Program
– Sebagian besar berprofesi ‘professor dan mantan
diplomat’
• Senior Management
– susunan manajemen dengan level top manager
dalam organisasi Human Rights Watch yang
berkantor di New York, AS.
•
•
•
•
•
SENIOR MANAGEMENT:
Executive Director,
Deputy Executive Director (Development and Outreach),
Deputy Executive Director II ( External Relations),
Deputy Executive Director III ( Program),
•
•
•
•
•
Information Technology Director,
Senior Legal Advisor,
Communications Director,
Associate General Counsel,
Director of Operations (Acting),
•
•
•
•
•
Global Advocacy Director,
Global Human Resources Director,
General Counsel, Senior Legal Advisor,
Legal & Policy Director,
Deputy Program Director.
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
PROGORAM DIRECTORS:
Direktur Program berkantor di
Asia, Health and Human Rights,
New York, AS, dan mengawasi
International Film Festival,
isu – isu HAM tertentu sesuai
Emergencies,
dengan program mereka
Europe and Central Asia (Acting),
International Justice,
Lesbian, Gay, Bisexual dan Transgender (Acting),
Refugee Policy,
Business dan Human Rights,
Women's Rights,
Arms,
Terrorism dan Counterterrorism,
United States,
Afrika, Americas,
Dalam setiap program atau
Children's Rights,
region, misalnya Asia, Human
Rights Watch memiliki satu orang
Middle East
Chair dan satu orang Vice – Chair.
North Africa
• ADVOCACY DIRECTORS
• Terdiri dari beberapa direktur yang tersebar di
AS, Paris, Berlin, Uni Eropa, Washington DC,
London, dan Jenewa.
• Direktur advokasi bertugas melakukan
advokasi pada isu – isu HAM di wilayah
dimana ia ditempatkan.
– bertugas untuk melobi pemerintah di masing –
masing wilayah untuk mengeluarkan kebijakan
yang tidak melanggar HAM
• Senior Management, Program Directors, dan
Advocacy Directors diangkat oleh Board of
Directors
• BOARD DIRECTORS mengangkat:
– Senior Management
– Program Directors
– Advocacy Directors
Human Rights Watch tidak melakukan
mass – membership seperti Amnesty
Internasional. HRW lebih berfokus
pada lobi pemerintah.
Hampir seluruh pimpinan
Human Rights Watch berasal
dari Amerika Serikat dan
merupakan anggota kelas atas
seperti profesor, mantan
diplomat, diplomat, ketua
organisasi internasional
seperti Public Affairs dan juga
dari pimpinan organisasi
jurnalisme internasional.
Sumber Pendanaan HRW
HRW menuliskan dalam website nya bahwa organisasi ini bukan organisasi non –
pemerintah, maka tidak menerima donasi dari pemerintah maupun kelompok
tertentu. Namun, The Times pada Maret 2008 memberitakan bahwa HRW
adalah organisasi yang bergantung kepada donor pihak – pihak kaya seperti
Arcadia milik George Soros dan Ford Foundation.
(The Times. 2008)
KRITIK terhadap HRW
Kritik banyak menyertai perjalanan HRW karena keanggotaannya yang dinilai
diskriminatif. Dalam susunan organisasinya hampir semua diisi oleh ras Anglo –
Saxon dan merupakan upper – class. Chair HRW, Peter Osnos, merupakan
publisher dari Arcadia yang adalah organisasi milik George Soros sebagai
donatur terbesar HRW saat ini.
(Treanor, Paul. 2001)
• Sebagian besar pengeluaran
– Africa ± $5jt
– Europe dan Central Asia ± $4jt
– Program lain2 ± $9jt
• 2008
– Donasi Publik ± $44jt
• 2009
– 75% Amerika Utara, 25% Eropa, 1% lain2
• 2010
– ± $100jt dr George Soros
Mekanisme pendanaan
• Funding by :
– Ford, Carnegie,
– MacArthur Foundations, Open Society Institute
(Soros) and other donors,
– ±$1jt dr the Dutch government, via Oxfam Novib.
HRW Statement: "To maintain our independence,
we do not accept financial support from any
government or government-funded agency."
Tujuan HRW
• Perlindungan Hak Asasi Manusia sebagai Hak
Universal
• Mendorong
negara
dan
organisasi
internasional agar menghentikan pelanggaran
seperti:
diskriminasi
sosial
(rasisme,
Apartheid, White Policy, racialized politics),
penyiksaan, teror, genosida, penggunaan anak
sebagai militia, korupsi politik, dll)
Pencapaian Organisasi HRW
• Kasus I: ‘Krisis Kriminal di Sri-Langka’
1
HRW menulis laporan
tentang penahanan
sebelas ribu penduduk
di pusat rehabilitasi di
Sri Lanka.
2
Laporan ditulis
berdasarkan keterangan
para tahanan, pekerja
kemanusiaan, dan
aktivis Ham lainnya
4
4. Hukum yang dipakai sangat meragukan
5. 300,000 orang mengungsi akibat adanya ‘Welfare
Camp’
11,000 orang termasuk anak kecil dikirim ke ‘pusat
rehabilitasi
3
Temuan pelanggaran
HAM
1. Ketidakjelasan nasib
tahanan
2. Dugaan: yang
ditahan ialah mantan
pejuang/ pendukung
LTTE (Liberation
Tigers of Tamil Elam)
3. Tidak ada alasan
terhadap proses
penahanan 11,000
orang tersebut
• Pencapaian Human Rights Watch
1.
Menerbitkan sejumlah
laporan pelanggaran Hak
asasi Manusia di
berbagai kawasan
2
Dalam laporan yang ditulis berkaitan dengan perjuangan
Aung San Suu Kyi, muncul dukungan terhadap perjuangan
demokrasi di Myanmar. Muncul tuntutan terhadap
pemerintah Burma untuk membebaskan Aung San Suu Kyi.
Aung San Suu Kyi bebas dari tahanan Politik pada bulan
November 2010
3
Terkait dengan investigasi pelanggaran HAM di
Filipina (pembantaian oleh satu keluarga berkuasa di
Mindanao Selatan dan eksistensi tentara swasta),
HRW melakukan tekanan agar presiden baru terpilih,
Benigno Aquino III untuk memenuhi janji
kampanyenya yakni ‘tercapainya keadilan bagi
korban pembantaian Maguindanao, pembantaian di
Ampatuan dan milisi mereka’.
Ruang Lingkup kerja HRW
• Menerbitkan laporan-laporan pelanggaran HAM
di seluruh kawasan di dunia
• Mendesak pemerintah menerapkan kebijakan
yang mencerminkan perlindungan ham secara
universal
• Memunculkan dukungan internasional dalam
mengkritik perilaku pemerintah yang melanggar
HAM
• mengambil langkah hukum yang bisa dilakukan
dalam rangka memerangi pelanggaran HAM
Human Rights Scope of Work
Children
banyak terjadi pelangaran atas hak
anak di era perang di Timur
Tengah, kemudian kelaparan di
Afrika, mempekerjakan anak
dibawah umur dan sebagainya,
maka dirasa perlu sekali
mengangkat hak2 anak sebagai
salah satu indikator hak asasi
manusia.
Anak merupakan penerus generasi
yang memiliki hak-hak untuk
mendapatkan kehidupan yang
layak, maka hal tersebut
diperjuangkan oleh HRC
Women
Modernisasi dan Globalisasi menuntut era
persamaan dimana hak-hak wanita
diperjuangkan ‘equal’ dg hak kaum pria.
Banyak diskriminasi terhadap wanita dan juga
ketidakadilan atas persamaan hak
tersebut.
Begitu banyak pelanggaran atas hak wanita di
era dewasa ini sehingga dirasa menarik
untuk meninjau kasus dan realita sosial
hak-hak wanita saat ini.
Isu gender, diskriminasi, dan ketidak adilan
melekat pada kasus-kasus pelanggaran
hak wanita dewasa ini, hal ini yan
gkemudian dirasa cukup menarik untuk
mengangkat hak-hak wanita sebagai isu
utama dalam HRC.
Human Rights Scope of Work
Army
Refugees
konflik yang tejadi saat ini seperti di
Timur Tengah mengakibatkan
kerugian (harta benda nyawa)
adanya hukum perang tidak dapat
mengikat perang dengan baik,
masih begitu banyak pelanggaran
atas perang, senjata kimia dsb.
HRW mengangkat perlunya etika dan
penghormatan hak-hak manusia
dalam perang yang seharusnya
masih tetap ada.
Konflik multietnis atau ‘clash of
civilizations’ makin marak di antara
negara-bangsa di dunia. begitu juga
isu-isu negara miskin yang banyak
penduduknya
melakukan
pengungsian pada negara yng kebih
baik meski melalui cara yng ilegal.
Yang menjadi sorotan adalah nasib para
pengungsi tersebut yang kemudia
menjadi tanggung jawab siapa? Dan
menimbulkan
konflik
multidimensional.
Perjuangan HRW ialah untuk mengangkat
agar pengungsi ini tetap hak-hak
individunya diakui
Human Rights Watch di Afrika: beberapa
kasus
Afrika:
Benua negara-negara dunia ketiga
wilayah yang rentan akan pelanggaran hak
asasi manusia.
Isu-isu pelanggaran HAM terkini yang di usung
HRW
• Kekerasan terhadap Gay Pria dan Pria Dianggap Sebagai Gay di
Senegal
•
Penyempitan ruang demokrasi di burundi
•
Pelanggaran Hak Asasi di Kamerun berdasar pada Orientasi
Seksual dan Identitas Gender
• Pelanggaran hukum, Perkosaan, dan Impunity(kebebasan) di
Pantai Gading Barat
• Penderitaan pengungsi internal kongo
• Korupsi dan Pelanggaran HAM oleh Kepolisian Nigeria
CRITICISM
Inaccurate report and findings
Poor researches
Ideological bias:
(1) Anti-Srilanka, (2) Anti-israel
‘sentiment to support funding from
Saudi Arabia, (3) anti-Ethiopian