Transcript Bioma

Bioma
Bioma adalah sekelompok hewan dan tumbuhan
yang tinggal di suatu lokasi geografis tertentu ( di
darat ) yang dipengaruhi oleh curah hujan dan
intensitas matahari.
BIOCYCLE DARAT
1. BiomaTundra
- Terdapat di wilayah Artik
-Suhu dapat mencapai -570 celcius dan dimusim panas suhunya
maksimum 150 celcius
- Curah hujan kurang dari 250mm / tahun
-Tumbuhan yang dapat hidup : semak, lumut kerak, lumut daun
dan sphagnum.
- Pada musim panas ditumbuhi bunga dengan warna mencolok
- Masa pertumbuhan tanaman pendek yaitu 30 – 120 hari / tahun.
-Mempunyai musim dingin yang panjang dan gelap, serta musim
kemarau yang pendek dan terang
- Hewan yang dapat hidup : rusa, kelinci salju, rubah,dan hewan
pengerat.
- Burung yang dapat hidup : elang, itik, angsa, dan burung hantu.
2. Bioma Hutan Taiga
- Didominasi pepohonan berdaun jarum ( konifer ),
contoh : pinus, sprice, alder, dll
-Berada di daerah subtropis dan kutub utara : Skandinavia,
Russia, Siberia, dll
- Suhu daerahnya -120 sampai 100 celcius
- Curah hujan sekitar 400 mm – 750 mm / tahun
- Musim dingin yang panjang, sedangkan kemaraunya sangat
singkat
- Dihuni oleh hewan rubah, serigala, beruang, dll
3. Bioma Hutan Gugur
- Curah hujan rata-rata 750-1000 mm / tahun
- Jumlah tumbuhan relatif sedikit
- Mempunyai 4 musim = semi, panas, gugur, dingin.
- Daerahnya : Cile, Asia Timur, Eropa Barat, dll
- Contoh tanaman : Elk, Maple, Oak, dan Beech.
- Daerah beriklim sedang ( subtropis )
- Hijau saat musim panas, meranggas pada musim dingin
4. Bioma Padang Rumput
* Sabana
Ditumbuhi tumbuhan xerofit
Daerah :Afrika, Madagaskar, Indonesia, dll
Curah hujan tidak teratur
Tanahnya tak dapat menyimpan air, karena tingkat
penyerapannya rendah dan sisterm penyaluran air kurang baik.
Jenis hewan antara lain : rusa, kerbau, kangguru, ular, singa,
harimau, dll
*Stepa Beriklim sedang
Sering disebut prairie = padang rumput hijau
Daerah : Eropa Timur, Amerika Utara, Asia Barat, dll
STEPA
SABANA
5. Bioma Hutan Hujan Tropis
- Curah Hujan diatas 2000 mm / tahun
- Pepohonan berketinggian 20m – 40m
-Cabang – cabang pohon berdaun lebar dan lebat,
sehingga membentuk kanopi.
- Sinar matahari tidak menembus lantai hutan.
- Hewan : monyet, gorilla, simpanse
- Temperatur berkisar antara 25 derajat celcius
- Kelembaban udaranya 80%
- Lokasi : antara 23.5o LU – 23.5o LS
- Daerah : Amerika tengah dan selatan, Afrika, Malaysia,
Indonesia, dll
- Jenis tanaman bersifat heterogen
-Terdapat liana (tanaman merambat) dan epifit (tanaman
menempel) di dalam hutan.
- Evergreen forest
6. Hutan Musim.
Hutan musim merupakan ekosistem hutan campuran yang berada di
daerah beriklim muson (monsoon), yaitu daerah dengan perbedaan
antara musim kering dan basah yang jelas.
Terdapat di negara-negara yang beriklim musim (monsoon), misalnya di
India, Myanmar, Indonesia, Afrika Timur, dan Australia Utara. Di
Indonesia, tipe ekosistem hutan musim berada di Jawa (terutama di
Jawa Tengah dan Jawa Timur), di kepulauan Nusa Tenggara, Maluku,
dan Irian.
Sebagian besar jenis pepohonan terdiri dari tropofita, yaitu pohon yang
menggugurkan daunnya pada musim kemarau dan hijau kembali pada
musim hujan.
Terdiri pepohonan tinggi dengan jarak berjauhan.
Menurut ketinggian tempat dari permukaan laut, hutan musim
dibedakan menjadi dua zona atau wilayah sebagai berikut :
Zona 1 dinamakan hutan musim bawah karena terletak pada daerah
dengan ketinggian tempat 0-1.000 m dari permukaan laut.
Zona 2 dinamakan hutan musim tengah dan atas karena terletak pada
daerah dengan ketinggian tempat 1.000-4.100 m dari permukaan laut.
7. Bioma Gurun
- Tingkat penguapan ( evaporasi ) yang lebih tinggi daripada curah hujan
- Air tanah cenderung asin
- Tumbuhannya berdaun kecil, seperti duri dan mempunyai akar yang
panjang, contoh : kaktus
- Dihuni hewan : hamster, gerbil, dll
- Curah hujan tak lebih dari 250 mm / tahun
- Terdapat di daerah tropis
- Kelembaban udara sangat rendah
- Suhu pada siang hari dapat mencapai 450 celcius dan pada malam hari
bisa mencapai 00 celcius
HUTAN MANGROVE
HUTAN MANGROVE
BIOCYCLE AIR TAWAR
Lingkungan air tawar terdiri atas :
1. Lentik : lingkungan air tawar yang airnya tenang
( tidak mengalir ) yaitu danau, rawa tergenang, kolam.
2. Lotik : lingkungan air tawar yang airnya mengalir yaitu
sungai,
Berdasarkan cara memperoleh makanannya, organisme di
habitat air tawar terdiri atas :
1. Organisme Autotrof : organisme yang bisa mensintesis
makanannya sendiri.
Yaitu tumbuhan hijau yang berfungsi sebagai
produsen.
2. Organisme Fagotrof : organisme pemakan organisme
lain. Berfungsi sebagai konsumen.
3. Organisme Saprotrof : organisme pemakan sampah /
sisa organisme lain.
Berdasarkan kebiasaan kehidupan dalam air tawar,
organisme air tawar dibedakan atas :
1. Plankton : organisme yang gerakannya pasif,
dipengaruhi oleh arus air.
Terdiri phytoplankton dan zooplankton.
2. Nekton : organisme yang bergerak aktif berenang.
3. Neston : organisme yang beristirahat dan mengapung
di permukaan air.
4. Bentos : organisme yang hidup di dasar perairan.
5. Perifiton : organisme yang melekat pada suatu substrat
(batang, akar, batu-batuan).
Habitat Danau
Berdasarkan kedalaman dan jaraknya dari tepi, danau
dibagi menjadi 4 zone :
1.
2.
3.
4.
Zone Litoral
Zone Limnetik
Zone Profundal
Zone Bentik
Bentik Zone
Habitat Sungai
Zone Utama sungai :
1. Zone air deras : daerah yang dangkal di mana
kecepatan arusnya cukup tinggi, menyebabkan dasar
sungai bersih dari endapan atau material lepas.
Dihuni oleh bentos atau organisme feritik lain yang
dapat berpegang erat atau melekat pada dasar sungai
yang keras. Zone ini terdapat di bagian hulu.
2. Zone air tenang : bagian sungai yang dalam sehingga
kecepatan arusnya sudah berkurang sehingga
lumpur dan materi lepas cenderung mengendap.
Dasarnya lunak, tidak sesuai untuk bentos.
BIOCYCLE AIR LAUT
Menurut wilayah permukaannya secara horisontal, berturut-turut
dari tepi laut ke tengah, dibedakan :
1. Epipelagik : daerah antara permukaan dengan kedalaman air
sekitar 200 m.
2. Mesopelagik : daerah kedalaman 200 m – 1000 m.
Ikan hiu ada di zone ini.
3. Batiopelagik : daerah lereng benua dengan kedalaman 1.000 m
– 4.000 m.
Gurita ada pada kedalaman ini
4. Abisal pelagik : daerah dengan kedalaman mencapai 4.000 m.
Sinar matahari tidak mampu menembus zone ini. Tidak ada
tumbuhan hijau.
5. Hadal pelagik : kedalaman lebih dari 6.000 m- dasar laut.
Biasanya terdapat lele laut dan ikan laut yang dapat
mengeluarkan cahaya.
PERSEBARAN FAUNA DI DUNIA
Wilayah persebaran fauna pertama kali diperkenalkan oleh
Sclater (1858) dan kemudian dikembangkan oleh Huxley
(1868) dan Wallace (1876). Ada beberapa faktor alam yang
mempengaruhi persebaran fauna di dunia yang bersifat
menghambat, yaitu faktor-faktor fisik yang berhubungan
dengan keadaan di bumi, misalnya : perairan (sungai, danau,
laut), daratan (gunung, lembah, jurang, padang pasir dll)
iklim (suhu, tekanan udara, kelembaban dll)
Buku Paket Hal 3 s/d 4
PERSEBARAN FLORA DAN FAUNA
DI INDONESIA
Flora dan fauna di Indonesia digolongkan menjadi tiga zona
yaitu:
1) Flora-fauna Asiatis, berada di Paparan Sunda yang
meliputi Pulau Sumatera, Kalimantan, Jawa dan Pulau
Bali.Paparan Sunda ini sekitar 140 juta tahun yang lalu
merupakan bagian dari benua Asia. Oleh karena itu, florafauna di paparan Sunda memiliki kesamaan dengan florafauna yang hidup di benua Asia. Flora-fauna tipe Asiatis
ini dipisahkan oleh garis Wallacea
2) Flora-fauna Australis, berada di paparan Sahul meliputi
Pulau Papua dan pulau-pulau di dangkalan Sahul.
Pada jaman geologi (Oligosin) paparan Sahul ini
bergabung dengan benua Australia, sehingga flora-fauna
didaerah inimemiliki kesamaan dengan flora-fauna yang
hidup di benua Australia. Flora-fauna tipe Australia ini
dipisahkan oleh garis Weber.
3) Flora fauna peralihan, terletak di antara garis
Wallacea sebelah barat dan garis Weber
disebelah timur. Flora-fauna di daerah ini
kebanyakan merupakan flora fauna endemik.