klik di sini

Download Report

Transcript klik di sini

BAB 10
PENGADAAN
SOFTWARE DAN
HARDWARE
SOFTWARE, HARDWARE DAN SDLC
Acuran pengadaan hardware dan
software adalah Systems Development
Life Cycle (SDLC), yaitu:
• Analisis sistem
• Perancangan konsep sistem
• Perancangan fisik sistem
• Implementasi dan konversi
• Operasi dan pemeliharaan
PENGADAAN SOFTWARE
Alternatif dan urutan pengadaan software
1. Software dalam bentuk jadi (canned
software). Kemungkinan software dan
hardware dijual dalam satu paket, disebut
dengan turnkey system.
2. Modifikasi paket software(modified canned
software). Adalah modifikasi dari software
jadi (canned software), baik dilakukan oleh
pengembang software maupun oleh pembeli
software.
3. Pengembangan sendiri (custom software).
Pilihan ini tepat pada saat tidak tersedia paket
software jadi. Custom software dapat dibuat
sendiri atau dikembangkan oleh perusahaan
pengembang software.
OPSI PENGADAAN SOFTWARE
Investigate
Software
Packages
Will
Package
Meet
Needs?
No
Can
Package
be
modified?
No
Yes
Request
proposal of
Software &
Hardware
Bid
Evaluate
Proposals
Yes
Select Best
Combination of
Software,
Hardware &
Vendor
Develop
Software
Internally
PEDOMAN PENGEMBANGAN SOFTWARE
•
•
•
•
•
•
Pemilihan pengembang secara hati-hati
Pembuatan dan penandatanganan kontrak
pengembangan software
Perencanaan dan pengawasan setiap
langkah pengembangan.
Seluruh aspek pengembangan harus
dirancang secara rinci dan dimonitor dari
waktu ke waktu.
Menjaga komunikasi secara efektif dengan
pengembang software.
Mengendalikan dan mengawasi seluruh
biaya pengembangan.
EVALUASI KRITERIA PEMASOK
•
•
•
•
•
•
•
Pengaman dan reputasi pemasok.
Jangka waktu usaha pemasok, pemain baru atau
pemain lama.
Keuangan pemasok.
Dukungan pemeliharaan.
Dukungan implementasi dan instalasi.
Kecepatan respon dan pengalaman tenaga
pendukung.
Vasilitas pelatihan.
EVALUASI KRITERIA SOFTWARE
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
Apakah software memenuhi seluruh spefikikasi yang telah ditetapkan?
Seberapa bagus kemampuan software dalam memenuhi spesifikasi?
Untuk dapat memenuhi kebutuhan, apakah diperlukan modifikasi
program untuk?
Apakah sistem pengendaliannya memadahi?
Apakah kinerjanya memahadi (kecepatan, keakuratan, dan keandalan)?
Seberapa banyak perusahaan yang menggunakan software yang
sama?
Apakah pengguna lain merasa puas?
Apakah spesifikasi software didokumentasikan dengan baik?
Apakah software kompatibel dengan software yang telah ada?
Apakah software mudah dioperasikan (user-friendly)?
Dapatkan software didemonstrasikan dan diuji?
Apakah software bergaransi secara memadai?
Apakah software cukup fleksibel dan mudah dirawat?
Apakah vendor bersedia mengupdate software?
EVALUASI KRITERIA HARDWARE
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
Apakah harga hardware sesuai dengan kemampuan dan fiturnya?
Apakah hardware mampu menjalankan software yang akan digunakan?
Apakah kecepatan dan kemampuan CPU sesuasi dengan tujuan
penggunaannya?
Apakah kemampuan secondary storage memadai?
Apakah kecepatan input dan output memadai?
Apakah hardware dilengkapi dengan link komunikasi yang memadai?
Apakah hardware dapat di-upgrade?
Apakah hardware berdasarkan teknologi terkini, atau akan segera
menjadi usang?
Apakah hardware telah tersedia sekarang? Jika tidak kapan?
Apakah hardware kompatibel dengan hardware, software, dan
perangkat pendukung lain yang sudah ada?
Bagaimana keunggulan dan kelemahannya dibanding alternatif
software yang lain?
Apakah tersedia garansi secara memadai?
Apakah tersedia alternatif pendanaan memadai?
Proposal Pengadaan Hardware/Software
Permintaan proposal atau RFP (request for
proposal) kepada pemasok, dengan tujuan:
• Menghemat waktu, karena tidak memerlukan
interview secara berulang-ulang.
• Mempermudah proses pengambilan
keputusan, karena semua jawaban dalam
bentuk tertulis dan dengan format standar.
• Mencegah kesalahan pilihan dan
ketidakcocokan, karena semua faktor
penting tersedia dalam proposal.
• Menghindari potensi konflik dengan vendor.
TEKNIK EVALUASI PROPOSAL
• Benchmarking, yaitu dengan mencoba dan
membandingkan kemampuan kerja antar
sistem.
• Point scoring, yaitu dengan memberikan
skor/nilai pada setiap bagian sistem. Total
skor digunakan sebagai dasar perbandingan
kemampuan sistem.
• Requirement costing, yaitu prakiraan biaya
pengembangan atau modifikasi sistem,
untuk penyesuaian dengan karakteristik
kebutuhan perusahaan.
• Pemasok terpilih diundang untuk
mendemonstrasikan kemampuan software
dan hardware-nya.
OUTSOURCING SIA
• Outsourcing adalah penggunaan
perusahaan lain untuk menangani seluruh
atau sebagian fungsi SIA perusahaan,
mulai dari software, hardware, dan SDMnya.
OUTSOURCING SIA
Ilustrasi I:
• Produsen natural gas, Enron,
menandatangani kesepakatan dengan EDS
senilai $750 juta untuk menangani seluruh
sistem informasinya selama 10 tahun.
• EDS kemudian membeli seluruh komputer,
software, dan jaringan transmisi milik Enron.
• EDS juga merekrut 550 staff sistem informasi
milik Enron dengan gaji dan benefit yang
sepadan.
• Selama masa kontrak Enron berharap akan
mampu menghemat Rp200 juta, yaitu sekitar
25% dari biaya pengolahan data yang
seharusnya dikeluarkannya.
OUTSOURCING SIA
Ilustrasi II
• Dalam client/server atau desktop
outsourcing, perusahaan hanya
mengontrak jasa tertentu, fungsi
tertentu, atau dukungan PC tertentu.
• Royal Dutch Shell, sebuah perusahaan
minyak internasional, mengoperasikan
80.000 PC di seluruh dunia, dan untuk
masalah pemasangan, pemeliharaan,
pelatihan, dan dukungan teknik, tidak
ditangani sendiri tetapi dikontrakkan
ke suatu perusahaan tertentu.
MANFAAT OUTSOURCING SIA
• Sebagai solusi bisnis (a business solution).
Kodak dan Enron meyakini bahwa outsourcing
adalah sebuah pendekatan strategis, karena
perusahaan bisa lebih berkonsentrasi kepada
kompetensi utama bidang bisnisnya.
• Memanfaatkan aset (asset utilization). Untuk
meningkatkan likuiditas perusahaan, aset yang
terikat dalam sistem informasi berteknologi
tinggi dapat dijual kepada outsourcer,
selanjutnya aktivitas pengolahan data
diserahkan sepenuhnya kepada outsourcer,
dengan biaya yang lebih rendah. Dengan
cepatnya perubahan teknologi, fungsi SIA
dapat menguras kas perusahaan, karena harus
mengikuti perkembangan teknologi yang
sangat cepat.
MANFAAT OUTSOURCING SIA
• Memanfaatkan peluang akses ke pakar sistem
informasi dan teknologi (access to greater
expertise and more advanced technology).
• Menghemat biaya (lower cost).
• Menghemat waktu pengembangan (improved
development time).
• Meniadakan persoalan aktivitas puncak dan
rendah (elimination of use peaks and valleys).
• Menjembatani persoalan downsizing
(facilitation of downsizing). Contoh, pada saat
General Dynamics melakukan downsizing,
seluruh pusat datanya dijual kepada
Computer Sciences Corporation (CSC)
dengan harga $200 juta, dan mentransfer 2600
karyawannya kepada CSC.
RISIKO OUTSOURCING SIA
• Tidak luwes (inflexibility), terutama pada saat
terjadai ketidakpuasan dengan outsourcer.
• Kehilangan kontrol (loss of control) terhadap
sistem dan data.
• Mengurangi keunggulan bersaing (reduced
competitive advantage), karena perusahaan
kehilangan pemahaman terhadap kebutuhan
sistemnya.
• Terjebak kebutuhan sistem (locked-in system).
Sekali perusahaan melakukan outsourcing, dan
menjual pusat pemrosesan datanya, maka akan
sangat mahal dan sulit untuk mengembalikan
keadaan dan membangun sendiri kebutuhan SIAnya.
• Sasaran tak terpenuhi (unfulfilled goal).
Outsourcing tidak bisa memberikan garansi dalam
mencapai sasaran dan harapan perusahaan.
PROTOTYPING
• Prototyping adalah pembuatan contoh
(prototype) suatu model sistem informasi,
sebelum sistem dirancang secara lengkap. Jadi
prototype adalah semacam miniatur atau maket
SIA.
• Pendekatan Prototyping tepat digunakan pada
saat:
– Ketidakpastian SIA cukup tinggi
– Kebutuhan SIA sulit didefinisikan
– SIA tidak bisa divisualisasikan karena
proses pengambilan keputusan belum jelas
– Kemungkinan kegagalan SIA cukup tinggi.
PERTIMBANGAN PROTOTYPING
• Pengguna sistem tidak memahami dengan baik
kebutuhannya, atau kebutuhannya bisa
berubah dengan cepat.
• Persyaratan sistem sulit didefinisikan.
• Input dan output sistem tidak diketahui.
• Tugas yang akan dilaksanakan tidak terstruktur
atau semiterstruktur,
• Perancang tidak memiliki kejelasan tentang
teknologi yang akan digunakan.
• Risiko kesalahan pengembangan sistem cukup
tinggi.
• Reaksi pengguna terhadap sistem baru menjadi
pertimbangan penting.
• Terdapat banyak rancangan strategis yang
harus diuji.
KEUNGGULAN PROTOTYPING
• Kebutuhan pemakai dapat diidentifikasi dengan
lebih baik.
• Mempetinggi tinkat kesesuaian SIA dengan
tuntutan pengguna SIA.
• Memperkecil risiko kesalahan, karena pengguna
sistem bisa mengenal lebih baik setiap versi dari
prototype. Risiko kesalahan dapat segera
dideteksi sejak dini.
• Meningkatkan peluang perubahan, karena dengan
prototype pengguna dapat terus menerus
menyarankan perubahan sampai dengan sistem
benar-benar seperti yang mereka harapkan.
Mengubah prototype lebih mudah dibandingkan
dengan mengubah SIA yang sudah diterapkan.
KELEMAHAN PROTOTYPING
•
•
•
•
•
Memakan waktu dan biaya (tidak efisien).
Pengembangan sistem tidak sempurna. Di dalam sistem yang besar,
rumit, dan terdapat banyak pengguna, penggunaan prototype
kemungkinan tidak akan menghasilkan pemahaman lengkap serta
analisis mendalam tentang kebutuhan sistem.
Ketidakcukupan pengujian dan dokumentasi sistem. Karena
prototype telah digunakan secara intensif sebelum sistem diterima,
pengembang biasanya berupaya untuk mengurangi proses pengujian
dan dokumentasi.
Reaksi negatif. Jika prototype ternyata gagal dan tidak dimodifikasi
untuk membuatnya berfungsi secara penuh, pengguna sistem
kemungkinan akan bereaksi negatif di dalam memahami sistem yang
baru dan kemudian tidak mampu menggunakannya.
Memperlambat proses perancangan SIA. Jika proses prototype tidak
dikelola dengan tepat, kemungkinan besar proses prototype tidak
akan pernah berakhir. Percobaan dan revisi akan selalu diusulkan,
karena perubahan prototype sangat mudah untuk dilakukan.
EUC dan EUD
•
•
EUC (end-user computing) adalah pengembangan program
aplikasi yang dilakukan sendiri oleh pengguna komputer,
dengan bahasa lain EUC adalah pengguna teknologi
informasi secara langsung oleh pengguna sistem dengan
tanpa melibatkan tenaga ahli di bidang pemrograman.
EUD (end-user development) adalah pengembangan program
aplikasi untuk memenuhi kebutuhan parsial pengguna
teknologi informasi dengan melibatkan tenaga ahli di bidang
pemrograman, misalnya pengembanga program aplikasi
untuk:
–
–
–
–
Pengambilan data dari data base perusahaan untuk membuat laporan
sederhana atau untuk memenuhi kebutuhan sesaat tertentu.
Melakukan operasi “what-if”, analisis sensitifitas, atau analisis statistika.
Mengembangkan program aplikasi dengan memanfaatkan prewritten
software seperti spreadsheet atau sistem data base.
Pembuatan tabel atau daftar, seperti tabel depresiasi, tabel umur piutang,
atau tabel amortisasi biaya.
KEUNGGULAN DAN KELAMAHAN EUC
Keunggulan
•
Pembuatan, pengendalian, dan implementasi sistem langsung dilakukan oleh
pengguna sistem.
•
Sistem sesuai dengan kebutuhan spesifik pengguna sistem.
•
Sistem dibuat dengan cepat.
•
Meringankan tuntutan penggunaan sumberdaya pengembangan sistem.
•
Mudah difahami dan dioperasikan
Kelemahan
•
Sistem mengandung banyak kelemahan dan kesalahan.
•
Sistem diimplementasikan tanpa pengujian yang memadai.
•
Sistem bisa jadi justru tidak efisien dan memerlukan sumberdaya yang lebih
banyak.
•
Sistem tidak dikendalian dan didokumentasikan secara memadai.
•
Sistem tidak kompatibel dengan sistem yang lain dalam organisasi.
•
Terjadi duplikasi sistem dan memboroskan sumberdaya organisasi.
•
Secara keseluruhan biaya sistem menjadi lebih mahal