Struktur Bawah - Universitas Muhammadiyah Palangkaraya

Download Report

Transcript Struktur Bawah - Universitas Muhammadiyah Palangkaraya

STRUKTUR BAWAH BANGUNAN GEDUNG
Struktur Bawah (Sub Structure) suatu bangunan gedung meliputi bagianbagian bangunan yang berada di bawah lantai dasar (ground floor), yang
dapat berupa:
- Fondasi
- Basement (Ruang Bawah Tanah) dan Fondasi di bawahnya.
Basement biasanya terdapat pada bangunan2 bertingkat dan sering digunakan sebagai tempat parkir, ruang mesin, gudang etc.
Bangunan bawah bertugas meneruskan semua beban bangunan di atasnya
ke tanah di bawahnya dengan stabil dan aman.
Mengingat letaknya yg di dalam tanah, maka fondasi harus dibuat kuat,
aman, stabil, awet dan mampu mendukung beban bangunan, karena kerusakan pada fondasi akan sangat sulit untuk memperbaikinya.
Program S1/Reg. Jurusan Teknik Sipil
Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada
STRUKTUR BANGUNAN GEDUNG
Sem. Genap 2004/2005
Dr.-Ing. Ir. Djoko Sulistyo
02 - 01
STRUKTUR BAWAH BANGUNAN GEDUNG
Kerusakan fondasi akan diikuti oleh kerusakan pada bagian bangunan di
atasnya. Misalnya jika fondasi pecah atau mengalami penurunan, maka
kerusakan bagian bangunan di atasnya dapat berupa:
- dinding retak-retak dan miring
- lantai bergelombang dan pecah-pecah
- rangka pintu & jendela bergeser, daun pintu & jendela sulit dibuka/tutup
- sudut kemiringan tangga berubah, tangga retak2
- penurunan bangunan, bangunan miring, bahkan keruntuhan sebagian
atau seluruh bangunan.
Jenis, bentuk dan ukuran fondasi yang akan dipilih dipengaruhi oleh:
- berat beban yang harus didukung
- jenis tanah dan daya dukungnya, kedalaman tanah
- bahan fondasi yang tersedia atau mudah didapat
- alat kerja, teknologi, tenaga kerja yang tersedia
- lokasi dan situasi proyek & pertimbangan biaya
Program S1/Reg. Jurusan Teknik Sipil
Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada
STRUKTUR BANGUNAN GEDUNG
Sem. Genap 2004/2005
Dr.-Ing. Ir. Djoko Sulistyo
02 - 01
STRUKTUR BAWAH BANGUNAN GEDUNG
Ditinjau dari segi fungsinya yg vital sebagai pendukung bangunan, perencanaan fondasi harus mengikuti rekomendasi dari hasil penyelidikan tanah
(soil investigation).
Tujuan penyelidikan tanah adalah untuk menentukan/mengetahui:
- tipe dan kedalaman fondasi
- kemampuan daya dukung tanah dasar
- memperkirakan kemungkinan terjadinya settlement
- kedalaman (level) air tanah
- data tanah guna penghitungan tekanan tanah pada dinding (basement)
Sebagai dasar melakukan penyelidikan tanah diperlukan data bangunan:
- Ukuran dan tinggi bangunan, kedalaman basement
- Perkiraan letak kolom2 dan dinding struktural
- Perkiraan beban kolom dan dinding tsb
- Jenis struktur: simple span, continuous, rigid frame, arch etc
Program S1/Reg. Jurusan Teknik Sipil
Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada
STRUKTUR BANGUNAN GEDUNG
Sem. Genap 2004/2005
Dr.-Ing. Ir. Djoko Sulistyo
02 - 01
STRUKTUR BAWAH BANGUNAN GEDUNG
Penelitian tanah dilakukan sesuai kepentingan dan urgensinya:
- Penyelidikan tanah sederhana
- Penyelidikan tanah dengan sondir
- Dengan pengeboran
- Dengan penelitian laboratorium
1. Penyelidikan tanah sederhana:
Dibuat sumur (galian) pemeriksaan (test
pit) dengan kedalaman 1 –1,5 m.
Tanah dasar diperiksa, dinding sumur
diamati lapisan2nya. Dapat juga dilengkapi dg pengujian penetrasi langsung.
Hasilnya dibandingkan dengan sifat2
umum dari tanah.
Hanya untuk jenis fondasi langsung/dangkal.
Program S1/Reg. Jurusan Teknik Sipil
Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada
STRUKTUR BANGUNAN GEDUNG
Sem. Genap 2004/2005
Dr.-Ing. Ir. Djoko Sulistyo
02 - 01
STRUKTUR BAWAH BANGUNAN GEDUNG
2. Penyelidikan tanah dengan sondir:
Hal ini dimaksudkan untuk meneliti sifat2 mekanis tanah. Dari penyelidikan ini dapat diketahui lapisan2 tanah yang ada dan kekuatannya,
tanpa harus membuat galian (testpit). Alat sondir dapat digerakkan
secara manual atau mekanis/elektris. Tergantung dari perkiraan beban
yang akan didukung, penyelidikan dapat dilakukan dengan alat sondir
ringan atau berat.
Program S1/Reg. Jurusan Teknik Sipil
Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada
STRUKTUR BANGUNAN GEDUNG
Sem. Genap 2004/2005
Dr.-Ing. Ir. Djoko Sulistyo
02 - 01
STRUKTUR BAWAH BANGUNAN GEDUNG
3. Penyelidikan tanah pengeboran (boring):
Untuk mengetahui struktur tanah (jenis2 lapisan dan ketebalan
masing2), perlu diambil contoh2 tanah tersebut dengan pengeboran
pada beberapa titik di lokasi proyek. Selanjutnya sample tanah ini
diselidiki / diteliti di laboratorium. Jenis penyeledikan dengan boring
ini biasanya dilakukan untuk fondasi bangunan dengan beban berat
guna mendapatkan data kekuatan tanah yang lebih baik.
Program S1/Reg. Jurusan Teknik Sipil
Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada
STRUKTUR BANGUNAN GEDUNG
Sem. Genap 2004/2005
Dr.-Ing. Ir. Djoko Sulistyo
02 - 01
STRUKTUR BAWAH BANGUNAN GEDUNG
4. Penyelidikan tanah di laboratorium:
Dari hasil pengeboran akan diperoleh contoh tanah yang terusik
(disturb) maupun yg tak terusik (undisturb). Terhadap sample tanah
ini dilakukan berbagai pengujian di laboratorium, a.l.:
- analisa butir
- berat isi & berat jenis
- kadar air
- kuat desak bebas
- kohesivitas
- sudut geser
- indeks kompresi
- koefisien konsolidasi
Program S1/Reg. Jurusan Teknik Sipil
Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada
STRUKTUR BANGUNAN GEDUNG
Sem. Genap 2004/2005
Dr.-Ing. Ir. Djoko Sulistyo
02 - 01
STRUKTUR BAWAH BANGUNAN GEDUNG
TTk.Bor 1
Program S1/Reg. Jurusan Teknik Sipil
Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada
TTk.Bor 2
TTk.Bor 3
STRUKTUR BANGUNAN GEDUNG
Sem. Genap 2004/2005
TTk.Bor 1
Dr.-Ing. Ir. Djoko Sulistyo
02 - 01
STRUKTUR BAWAH BANGUNAN GEDUNG
Dari hasil penyeledikan tanah tersebut selanjutnya dengan memperhatikan
faktor2 lain yang menentukan pemilihan fondasi, ditetapkan jenis fondasi
yang akan digunakan.
Tidak ada satu jenis fondasi yang cocok dan dapat digunakan untuk segala
jenis dan bentuk bangunan. Setiap perencanaan struktur bangunan akan
selalu diikuti dengan penentuan jenis fondasinya. Hubungan antara struktur
atas dan fondasinya dapat berupa jepit atau sendi dan biasanya antara
keduanya, yaitu jepit elastis. Untuk memudahkan perencanaan dan hitungan
struktur, boleh dianggap bahwa struktur atas dan fondasinya terpisah, sehingga masing-masing dapat dilakukan analisis hitungan secara terpisah.
Kekuatan fondasi ditentukan oleh:
- kekuatan bahan fondasi itu sendiri
- kekuatan tanah di bawahnya
Program S1/Reg. Jurusan Teknik Sipil
Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada
STRUKTUR BANGUNAN GEDUNG
Sem. Genap 2004/2005
Dr.-Ing. Ir. Djoko Sulistyo
02 - 01
STRUKTUR BAWAH BANGUNAN GEDUNG
Hal-hal yang sering dapat mengakibatkan kerusakan fondasi adalah:
- adanya perubahan fungsi bangunan, shg terjadi pembebanan yang
melebihi kapasitas fondasi
- ketidakpastian sifat/lapisan tanah, kesalahan penafsiran kekuatan tanah
- akar pohon besar dapat merusak fondasi
- kerusakan tanah akibat pendirian bangunan di dekatnya
- bencana alam: banjir, tanah longsor, gempa
Program S1/Reg. Jurusan Teknik Sipil
Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada
STRUKTUR BANGUNAN GEDUNG
Sem. Genap 2004/2005
Dr.-Ing. Ir. Djoko Sulistyo
02 - 01
STRUKTUR BAWAH BANGUNAN GEDUNG
Program S1/Reg. Jurusan Teknik Sipil
Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada
STRUKTUR BANGUNAN GEDUNG
Sem. Genap 2004/2005
Dr.-Ing. Ir. Djoko Sulistyo
02 - 01
STRUKTUR BAWAH BANGUNAN GEDUNG
Program S1/Reg. Jurusan Teknik Sipil
Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada
STRUKTUR BANGUNAN GEDUNG
Sem. Genap 2004/2005
Dr.-Ing. Ir. Djoko Sulistyo
02 - 01
STRUKTUR BAWAH BANGUNAN GEDUNG
Faktor-faktor yang menentukan dalam pemilihan tipe fondasi a.l.:
- fungsi bangunan
- beban yang harus didukung
- keadaan tanah dasar (daya dukung, jenis2 lapisan, etc.)
- biaya pembuatan fondasi
Ditinjau dari kedalaman letaknya, fondasi dapat dibedakan menjadi:
1. Fondasi dangkal (shallow foundation) atau fondasi langsung
2. Fondasi dalam (deep foundation) atau fondasi tidak langsung
Program S1/Reg. Jurusan Teknik Sipil
Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada
STRUKTUR BANGUNAN GEDUNG
Sem. Genap 2004/2005
Dr.-Ing. Ir. Djoko Sulistyo
02 - 01
STRUKTUR BAWAH BANGUNAN GEDUNG
1. FONDASI DANGKAL
Jenis fondasi ini:
dasarnya (sisi bawahnya) terletak tidak terlalu dalam dari permukaan
tanah asli,
dapat dikerjakan dengan alat sederhana oleh tenaga manusia.
Berdasarkan bentuknya terdapat 4 macam fondasi dangkal:
- Fondasi menerus (continuous footing)
- Fondasi setempat (individual footing)
- Fondasi gabungan (combined footing)
- Fondasi plat (mat footing, raft footing)
Bentuk fondasi dangkal lainnya:
- fondasi cakar ayam (Prof. Sedijatmo)
- fondasi sarang laba2 (Ir. Soetjipto)
Program S1/Reg. Jurusan Teknik Sipil
Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada
STRUKTUR BANGUNAN GEDUNG
Sem. Genap 2004/2005
Dr.-Ing. Ir. Djoko Sulistyo
02 - 01
STRUKTUR BAWAH BANGUNAN GEDUNG
1.1
FONDASI MENERUS
Fondasi menerus dipasang di bawah seluruh panjang dinding bangunan dengan lebar dasar yang sama. Fondasi ini dapat dipakai jika
kedalaman tanah dasar yg baik antara 0,75 – 1,25 m dari permukaan tanah asli.
Bahan: pasangan batu kali, beton atau kombinasi beton dan pasangan batu kali.
Di atas fondasi menerus harus dipasang balok sloof sebagai perangkai kaki kolom. Beban dinding diratakan lebih dahulu sepanjang balok sloof, kemudian dilimpahkan kepada fondasi menerus.
Program S1/Reg. Jurusan Teknik Sipil
Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada
STRUKTUR BANGUNAN GEDUNG
Sem. Genap 2004/2005
Dr.-Ing. Ir. Djoko Sulistyo
02 - 01
STRUKTUR BAWAH BANGUNAN GEDUNG
1.1
FONDASI MENERUS
Dinding
Psg. bata
Dinding
Psg. bata
Balok Sloof
Balok Sloof
Fondasi psg. batu kali
Fondasi psg. batu kali
Program S1/Reg. Jurusan Teknik Sipil
Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada
STRUKTUR BANGUNAN GEDUNG
Sem. Genap 2004/2005
Dr.-Ing. Ir. Djoko Sulistyo
02 - 01
STRUKTUR BAWAH BANGUNAN GEDUNG
1.1
FONDASI MENERUS
Beban luar
(mis.: beban atap)
Dinding
Pasangan bata merah
Berat sendiri dinding
Balok Sloof
Fondasi
Pasangan batu kali
Reaksi tanah
di bawah Fondasi
Program S1/Reg. Jurusan Teknik Sipil
Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada
STRUKTUR BANGUNAN GEDUNG
Sem. Genap 2004/2005
Dr.-Ing. Ir. Djoko Sulistyo
02 - 01
STRUKTUR BAWAH BANGUNAN GEDUNG
1.1
FONDASI MENERUS
Psg.Trasraam
(Kedap Air)
Balok Sloof
Psg. Batu
Kali
Pasir Urug
Program S1/Reg. Jurusan Teknik Sipil
Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada
STRUKTUR BANGUNAN GEDUNG
Sem. Genap 2004/2005
Dr.-Ing. Ir. Djoko Sulistyo
02 - 01
STRUKTUR BAWAH BANGUNAN GEDUNG
1.1
Program S1/Reg. Jurusan Teknik Sipil
Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada
FONDASI MENERUS
STRUKTUR BANGUNAN GEDUNG
Sem. Genap 2004/2005
Dr.-Ing. Ir. Djoko Sulistyo
02 - 01
STRUKTUR BAWAH BANGUNAN GEDUNG
1.2
FONDASI SETEMPAT
Jika kedalaman tanah dasar yang baik lebih dari 1,25 m dari muka
tanah asli, akan sangat mahal jika digunakan fondasi menerus, karena tanah yang harus digali volumenya besar dan kebutuhan bahan
untuk fondasi makin besar pula.
Untuk menghemat biaya dapat digunakan fondasi setempat yang
dipasang di bawah kolom-kolom utama rangka bangunan. Beban
bangunan dilimpahkan ke kolom2 tersebut yang kemudian meneruskannya ke fondasi di bawahnya.
Dasar fondasi setempat biasanya mempunyai kedalaman antara 1,5 –
4,0 m.
Bahan: beton bertulang, pasangan batu kali, kombinasi.
Program S1/Reg. Jurusan Teknik Sipil
Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada
STRUKTUR BANGUNAN GEDUNG
Sem. Genap 2004/2005
Dr.-Ing. Ir. Djoko Sulistyo
02 - 01
STRUKTUR BAWAH BANGUNAN GEDUNG
1.2
FONDASI SETEMPAT
Program S1/Reg. Jurusan Teknik Sipil
Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada
STRUKTUR BANGUNAN GEDUNG
Sem. Genap 2004/2005
Dr.-Ing. Ir. Djoko Sulistyo
02 - 01
STRUKTUR BAWAH BANGUNAN GEDUNG
1.2
FONDASI SETEMPAT
Program S1/Reg. Jurusan Teknik Sipil
Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada
STRUKTUR BANGUNAN GEDUNG
Sem. Genap 2004/2005
Dr.-Ing. Ir. Djoko Sulistyo
02 - 01
STRUKTUR BAWAH BANGUNAN GEDUNG
1.2
FONDASI SETEMPAT
Program S1/Reg. Jurusan Teknik Sipil
Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada
STRUKTUR BANGUNAN GEDUNG
Sem. Genap 2004/2005
Dr.-Ing. Ir. Djoko Sulistyo
02 - 01
STRUKTUR BAWAH BANGUNAN GEDUNG
1.2
FONDASI SETEMPAT
Bahan:
kombinasi pasg.batu kali dan beton
Program S1/Reg. Jurusan Teknik Sipil
Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada
Fondasi setempat bentuk pilar
dari pasangan batu kali
STRUKTUR BANGUNAN GEDUNG
Sem. Genap 2004/2005
Dr.-Ing. Ir. Djoko Sulistyo
02 - 01
STRUKTUR BAWAH BANGUNAN GEDUNG
1.3
FONDASI GABUNGAN
Jika fondasi setempat dari kolom2 yang berdekatan terlalu besar
sehingga saling bertabrakan, maka fondasi2 setempat tersebut dapat
digabung menjadi satu fondasi untuk kolom2 ybs.
Program S1/Reg. Jurusan Teknik Sipil
Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada
STRUKTUR BANGUNAN GEDUNG
Sem. Genap 2004/2005
Dr.-Ing. Ir. Djoko Sulistyo
02 - 01
STRUKTUR BAWAH BANGUNAN GEDUNG
1.3
FONDASI GABUNGAN
Program S1/Reg. Jurusan Teknik Sipil
Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada
STRUKTUR BANGUNAN GEDUNG
Sem. Genap 2004/2005
Dr.-Ing. Ir. Djoko Sulistyo
02 - 01
STRUKTUR BAWAH BANGUNAN GEDUNG
1.4
FONDASI PLAT
Fondasi plat berupa plat beton tebal kedap air yang kadang2 diperkuat
dengan balok2 beton, berada di bawah seluruh luas bangunan. Plat ini
dapat dimanfaatkan sebagai lantai basement. Fondasi plat biasanya
dirangkai menjadi satu dengan dinding basement dengan sambungan
kedap air.
Program S1/Reg. Jurusan Teknik Sipil
Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada
STRUKTUR BANGUNAN GEDUNG
Sem. Genap 2004/2005
Dr.-Ing. Ir. Djoko Sulistyo
02 - 01
STRUKTUR BAWAH BANGUNAN GEDUNG
1.4
FONDASI PLAT
Program S1/Reg. Jurusan Teknik Sipil
Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada
STRUKTUR BANGUNAN GEDUNG
Sem. Genap 2004/2005
Dr.-Ing. Ir. Djoko Sulistyo
02 - 01
STRUKTUR BAWAH BANGUNAN GEDUNG
2. FONDASI DALAM
Fondasi dalam biasanya digunakan jika tanah keras berada pada kedalaman lebih dari 6 m dari muka tanah asli.
Terdapat dua macam fondasi dalam:
1. Fondasi Tiang Pancang (Drived Pile)
2. Fondasi Tiang Bor (Bored Pile, In Situ Pile)
Friction Pile
Point Bearing Pile
Program S1/Reg. Jurusan Teknik Sipil
Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada
STRUKTUR BANGUNAN GEDUNG
Sem. Genap 2004/2005
Dr.-Ing. Ir. Djoko Sulistyo
02 - 01
STRUKTUR BAWAH BANGUNAN GEDUNG
Program S1/Reg. Jurusan Teknik Sipil
Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada
STRUKTUR BANGUNAN GEDUNG
Sem. Genap 2004/2005
Dr.-Ing. Ir. Djoko Sulistyo
02 - 01
STRUKTUR BAWAH BANGUNAN GEDUNG
2.1
FONDASI TIANG PANCANG
Bahan: Kayu, Baja, Beton (Bertulang, Prategang)
Tiang dibuat dahulu di atas tanah, kemudian dimasukkan ke dalam
tanah dengan mesin pancang. Proses pemancangan dapat menimbulkan getaran yang keras dan dapat menimbulkan kerusakan pada bangunan tetangga. Jika lokasi proyek tidak memungkinkan, maka harus dipilih jenis fondasi lain, misal bored pile.
Bagian atas tiang2 dirangkai menjadi satu dengan plat beton yang disebut kepala tiang (pur, poer, pile cap). Poer ini akan menjadi tumpuan kolom dan berfungsi untuk meneruskan beban kolom ke tiang2 di
bawahnya.
Program S1/Reg. Jurusan Teknik Sipil
Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada
STRUKTUR BANGUNAN GEDUNG
Sem. Genap 2004/2005
Dr.-Ing. Ir. Djoko Sulistyo
02 - 01
STRUKTUR BAWAH BANGUNAN GEDUNG
2.1
FONDASI TIANG PANCANG
Pile Cap
Kolom
Tiang Pancang
Program S1/Reg. Jurusan Teknik Sipil
Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada
STRUKTUR BANGUNAN GEDUNG
Sem. Genap 2004/2005
Dr.-Ing. Ir. Djoko Sulistyo
02 - 01
STRUKTUR BAWAH BANGUNAN GEDUNG
2.1
FONDASI TIANG PANCANG
Program S1/Reg. Jurusan Teknik Sipil
Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada
STRUKTUR BANGUNAN GEDUNG
Sem. Genap 2004/2005
Dr.-Ing. Ir. Djoko Sulistyo
02 - 01
STRUKTUR BAWAH BANGUNAN GEDUNG
2.1
FONDASI TIANG PANCANG
Bahan: Kayu
Program S1/Reg. Jurusan Teknik Sipil
Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada
Bahan: Baja profil H, linkr, psg.
STRUKTUR BANGUNAN GEDUNG
Sem. Genap 2004/2005
Dr.-Ing. Ir. Djoko Sulistyo
02 - 01
STRUKTUR BAWAH BANGUNAN GEDUNG
2.1
FONDASI TIANG PANCANG
Bahan: Beton bertulang atau prategang
Program S1/Reg. Jurusan Teknik Sipil
Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada
STRUKTUR BANGUNAN GEDUNG
Sem. Genap 2004/2005
Dr.-Ing. Ir. Djoko Sulistyo
02 - 01
STRUKTUR BAWAH BANGUNAN GEDUNG
2.1
FONDASI TIANG PANCANG
Program S1/Reg. Jurusan Teknik Sipil
Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada
STRUKTUR BANGUNAN GEDUNG
Sem. Genap 2004/2005
Dr.-Ing. Ir. Djoko Sulistyo
02 - 01
STRUKTUR BAWAH BANGUNAN GEDUNG
2.1
FONDASI TIANG BOR
Mula2 dibuat lubang dalam tanah dengan mesin bor, kemudian
kedalamnya di tuang beton (jika perlu sebelumnya dipasang baja
tulangan)
Program S1/Reg. Jurusan Teknik Sipil
Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada
STRUKTUR BANGUNAN GEDUNG
Sem. Genap 2004/2005
Dr.-Ing. Ir. Djoko Sulistyo
02 - 01
STRUKTUR BAWAH BANGUNAN GEDUNG
2.1
FONDASI TIANG BOR  Franki Pile
Program S1/Reg. Jurusan Teknik Sipil
Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada
STRUKTUR BANGUNAN GEDUNG
Sem. Genap 2004/2005
Dr.-Ing. Ir. Djoko Sulistyo
02 - 01
STRUKTUR BAWAH BANGUNAN GEDUNG
2.1
FONDASI TIANG BOR  Alpha Pile
Program S1/Reg. Jurusan Teknik Sipil
Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada
STRUKTUR BANGUNAN GEDUNG
Sem. Genap 2004/2005
Dr.-Ing. Ir. Djoko Sulistyo
02 - 01