3. sistem eko. indonesia

Download Report

Transcript 3. sistem eko. indonesia

SISTEM EKONOMI INDONESIA
CIRI-CIRI SEP
Ciri-Ciri SEP disebut pula Demokrasi Ekonomi:
1. Peranan negara penting tetapi tidak dominan. Dalam
SEP usaha negara dan swasta tumbuh berdampingan
secara seimbang.
2. Sistem ekonomi tidak didominasi oleh modal dan
tidak didominasi oleh buruh. Sistem ekonomi
didasarkan atas azas kekeluargaan menurut menurut
keakraban hub. manusia.
3. Masyrakat memegang peranan penting. Maksudnya
produksi dikerjakan oleh semua & dibawah
pimpinan/pengawasan anggota-anggota masy.
4. Negara menguasai bumi, air, & kekayaan alam yg
terkandung didalamnya.
Ciri-ciri Positif Demokrasi Ekonomi
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan asas
kekeluargaan
Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan yang
menguasai hajat hiduporang banyak dikuasai oleh negara
Bumi , air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai
oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran
rakyat
Fakir miskin dan anak-anak terlantar dipelihara oleh negara
Setiap warga negara diberi kebebasan untuk memilih dalam
menentukan pekerjaan dan penghidupan yang layak.
Hak milik perseorangan diakui, tetapi dalam batas pemanfaatannya
tidak bertentangan dengan kepentingan umum.
Penggunaan sumber-sumber keuangan dan kekayaan negara atas
permufakatan lembaga-lembaga perwakilan rakyat, sedangan
pengawasan dan kebijakannya ada pada lembaga-lembaga perwakilan
rakyat, dan
Potensi inisiatif, serta daya kreasi setiap warga negara dikembangkan
sepenuhnya dalam batas-batas yang tidak merugikan kepentingan
umum.
Ciri-ciri negatif yang harus dihindari dalam
demokrasi ekonomi
a.
b.
c.
Sistem persaiangan bebas (free fight liberalism)
yang akan menyebabkan homo homini lupus
Sistem etatisme yang memberikan kesempatan
bagi pemerintah untuk mendominasi
perekonomian sehingga akan mematikan potensi
dan daya kreasi masyarakat
Sistem monopoli yang memusatkan kekuasaan
ekkonomi pada satu kelompok yang akan
merugikan masyarakat
TOKOH-TOKOH PENDUKUNG SEP
MOH. HATTA
WILOPO
WIDJOJO NITISASTRO
PROF. DR. MUBYARTO
PROF. DR. EMIL SALIM
PROF. DR. SUMITRO DJOJOHADIKUSUMO
Sistem Ekonomi Pancasila
(SEP)….?
ungkapan Bung Hatta
: "Kalau kita harapkan tabib dari luar, kita akan menunggu
orang yang tidak akan datang. Yang sanggup
mengobatinya banyak atau sedikit ialah rakyat kita
sendiri. Dan pokok segala usaha ialah kemauan yang
tetap. Kemauan itulah yang harus kita bangkitkan. Itulah
dasarnya "self help yang senantiasa menjadi buah bibir
kita. Rakyat kita sebagian besarnya adalah rakyat yang
kena sugesti (pukau) ketidakmampuan. Pukul dan bunuh
segesti itu dengan propaganda dan contoh (Hatta, 1933)."
Dari uanggkapan Bung Hatta, jelas menunjukkan bahwa sistem
perekonmian yang paling baik bagi perekonmian kita adalah sistem
yang dibangun dengan kekuatan (kemampuan dan kemauan) diri
sendiri….
Karena kitalah yang paling tau tentang diri kita, baik kelemahan dan
kekurangannya
1. Rumusan Mubyarto
1. Perekonomian digerakkan oleh rangsangan
ekonomi, sosial dan moral
2. Ada kehendak masyarkaat untuk mewujudkan
pemerataan sosial ekonomi
3. Nasionalisme selalu menjiawi kebijaksanaan
ekonomi
4. Koperasi merupakan sokoguru
perekonomian nasional
5. Ada keseimbangan antara
sentralisme dan desentralisme
dalam kebijaksanaan ekonomi.
• SEP tidak liberal-kapitalistik, juga bukan sistem
ekonomi yang etastik. Meskipun demikian
sistem pasar tetap mewarnai kehidupan
perekonomian
2. Rumusan Emil Salim
1. Sistem Ekonomi yang khas Indonesia sebaiknya
berpegang pada pokok- pokok pikiran yang
tercantum dalam Pancasila
2. Dari Pancasila, sila keadilan sosial yang paling
relevan untuk ekonomi.
3. Sila keadilan sosial mengandung dua makna :
Prinsip pembagian pendapatan yang adil dan
Prinsip demokrasi ekonomi
4. Pembagian pendapatann masa penjajahan
tidak adil, karena ekonomi berlangsung
berdasarkan free fight liberalisme
5. Prinsip demokrasi ekonomi ditegaskan
(diatur) dalam UUD 1945 pada pasal-pasal
23, 27, 33, 34.
3. Rumusan Sumitro Djoyohadikusumo
1.
Ikhtiar untuk senantiasa hidup dekat dengan
Tuhan YME
2. Ikhtiar untuk mengurangi kemiskinan dan
pengangguran dalam penataan perekonomian
masyarakat
3. Pola kebijakan ekonomi & cara
penyelenggaraannya tidak menimbulkan kekuatan
yang mengganggu persatuan dan kesatuan bangsa
4. Rakyat berperan dan berparsitipasi aktif
dalam usaha pembangunan
5. Pola pembagian hasil produksi lebih merata
antar golongan, daerah, kota-desa
SISTEM EKONOMI SYARI’AH
• Sistem ekonomi syariah adalah sistem ekonomi yang
banyak diterapkan pada negara-negara Islam.
CIRI-CIRI :
•Sistem ini berpedoman pada Al-qur’an dan Hadist.
• Sistem ini melaksanakan kegiatan ekonomi
berdasarkan hukum syara’ yaitu ada kegiatan
ekonomi yg boleh dilakukan dan ada yang tidak
dengan kata lain harus ada etika.
• Adanya keseimbangan antara peran pemerintah,
swasta, kepentingan dunia dan kepentingan akhirat
dalam aktivitas ekonomi yang dilakukan.
1. Daya tahan dan Daya Adaptasi (adjustment and
adaptation capabilities)
sistem ekonomi yang baik adalah sistem ekonomi yang
mampu menghadapi ketidakpastian jangka pendek
maupun jangka panjang.
2. Unjuk Prestasi (Performance)
Sistem ekonomi dikatakan baik jika menghasilkan :
- Kemakmuran
- Pertumbuhan
- Produktivitas
- Pemberdayaan
- Terpeliharanya lingkup hidup
KEMAKMURAN
• Suatu negara dikatakan makmur jika output
perkapitanya sangat besar.
• Menurut standar PBB : negara dikatakan
makmur jika pendapatan perkapitanya sudah
melebihi US$ 8.000.
PERTUMBUHAN
• Tingkat Pertumbuhan ekonomi suatu negara tidak
boleh mempertinggi tingkat inflasi. Sebab jika
tingkat pertumbuhan tinggi dan tingkat inflasi juga
naik maka pertumbuhan ekonomi tidak efektif
dalam meningkatkan kesejahteraan rakyat.
PRODUKTIVITAS
• Ukuran tingkat produktifitas yang umumnya
dipakai adalah Output/input.
• Jika angka output meningkat maka
perekonomian makin produktif.
PEMBERDAYAAN
• Apa yang dimaksud dengan Pemberdayaan ?
“ Pemberdayaan adalah Suatu proses atau upaya
yang menciptakan kondisi dimana
masyarakat/para pelaku ekonomi dapat
mengalokasikan sumber dayanya sesuai dengan
bakat, kemampuan dan keinginan mereka.”
TERPELIHARANYA LINGKUNGAN
HIDUP
• Sistem ekonomi harus memperhatikan dimensi
kelestarian alam dan lingkungan hidup.
• Menurut David Ricardo berpendapat manusia
cenderung menggunakan sumber daya alam
sebanyak-banyaknya untuk mencapai tujuan
kemajuan ekonomi.
FAKTANYA
Sejarah Sistem Ekonomi Indonesia
1.
2.
3.
4.
Ekonomi Masa Penjajahan
Ekonomi Masa Orde Lama
Ekonomi Masa Orde Baru
Ekonomi Masa Orde Reformasi
1
Masa Orde Lama
• Di awal masa orde LAMA Perekonomian masih belum kelihatan
arahnya dan belum menjadi sesuatu yang penting, evoria
kemerdekaan masih menjadi topik utama
• Pelaku ekonomi (pengusaha) yang tampil bukan merupakan
kelompok yang betul-belut signifikan peranannya sebagai bagian inti
dari pertumbuhan
• Kegiatan ekonomi hanya berorientasi ke dalam untuk memenuhi
kebutuhan-kebutuhan dasar dari rakyat.
• Pemerintah hanya melirik pengusaha dan dunia bisnis dari sisi
akomodasi politik dimana kelompok ini dijadikan subordinasi, yang
mendapatkan peluang, kesempatan, dan lisensi dari negara.
• Pada masa itu pemerintah tidak memandang pengusaha sebagai
sumber dinamika perekonomian nasional, tetapi lebih merupakan
bagian dari rezim yang ikut memperkuat struktur negara.
Masih Orde Lama …..
• Program Benteng tersebut menciptakan segelintir
gugus pengusaha besar seperti: Markam, Pardede,
Hasyim Ning, Sudarpo, Bakri, dll.
• Dalam dua dekade rezim orde lama, perekonomian
perekonomian mengalami perkembangan yang
sagnan karena cenderung sakit dan tidak
diperhatikan oleh pemerintah
• Maka akhirnya kekuasaan orde lama bangkrut
(collape), dan mempercepat terjadinya kerusuhan
sosial yang bernuansa politik dan ideologi.
• Tahun 1966 produksi nasional menurun drastis,
infrastruktur tidak terawat dan hancur, sehingga
tidak ada penyangga ekonomi yang dapat
memperbaiki keadaan rakyat banyak.
2
Masa Orde Baru
• Awal orde baru ekonomi sebagai panglima (perubahan 180 derajad
dari orde lama)
• Fokus pembangunan dibidang ekonomi dengan cara: memacu
pertumbuhan, memperbaiki sistem ekonomi, dan transformasi
menuju industrialisasi.
• Jargo ekonominya “pertumbuhan akan menetes ke bawah” dan tidak
ada pemerataan tanpa pertumbuhan”, tapi yang terjadi pada
akhirnya “pemerrataan kemiskinan”.
• Widjoyo Nitisastro cs. Menggiring perekonomian menjadi berwajah
baru dengan pertumbuhan yang cukup tinggi (7-8%).
• Amerika Serikat menjadi teman baik orde baru, meskipun sebelumya
bermusuhan pada masa orde lama.
• Pembangunan ekonomi dibangun dengan basis sumber daya minyak
dan utang luar negeri.
Dari Pertumbuhan menuju Kebangkrutan
• Kondisi pertumbuhan yang diikuti oleh korporatisme
dan kronisme yang kuat menyebabkan pengusaha
terbelah menjadi dua bagian, yakni pengusaha istana
dan pengusaha luar istana.
• Perekonomian menjadi boros karena tanpa
pengawasan dan sistem nepotisme.
• Mulai ditinggalkan penanam modal asing dan utang
semakin banyak
• Perekonomian terkena krisis moneter yang menuju
krisis ekonomi yang multi dimensi
3
Masa Gus Dus
• Kabinet “Supermi” atau super kompromi, pertimbangan
kompromi partai lebih menonjol daripada
profesionalisme dan track record.
• Gus Gur sering juga disebut Presiden sebelas persen
(karena partainya (PKB) hanya mendapat kursi minoritas,
tetapi sukses menjadi presiden
• Menciptakan keraguan publik, pers dan masyarakat.
• Kebijakan ekonomi tidak saling nyambung satu sama lain.
Bahkan setelah 50 hari berlangsung gelombang
pergantian posisi-posisi strategis dilakukan oleh Gus Dur.
• “Begitu saja kok repot”, begitulah jawaban Gus Dur jika
dikejar wartawan untuk menyelesaikan kontroversi yang
dihadapkan pada dirinya.
4
Masa Mbak Mega
• Mbak Mega lebih populis senyumnya yang
manis dibanding kebijakan ekonomi. Karena
tidak ditunjang dengan kemampuan
kepemimpinan dan profesionalisme.
• Lebih sibuk mengurus partainya dibanding
negara, karena partanya sering mengalami
konflik internal.
• Katanya partai “wong cilik”, tapi kebijakan
ekonominya banyak tidak berpihak pada
“wong cilik”, seperti sering menggusur dan
menjual harta negara.
• Interfensi orang-orang terdekat terlalu kuat,
karena merasa tidak Percaya Diri dalam
menjalankan kepemimpinan.
Kebijakan Ekonomi Kapitalistik
di Indonesia
Penghapusan berbagai subsidi pemerintah pada komoditas
strategis (bbm, listrik dsb) secara bertahap dan diserahkannya
ke mekanisme pasar membuat harga-harga meningkat
Nilai kurs diambangkan secara bebas (floating rate) sesuai
dengan LOI dengan IMF (dikembalikan pada mekanisme pasar)
Privatisasi BUMN yang membuat sektor
kepemilikan umum (migas, tambang, kehutanan)
dikuasai oleh swasta
Bobroknya lembaga keuangan dan masuknya
Indonesia ke dalam jerat utang (Liberalisasi pasar
berbasis bunga dan privatisasi bank- bank
pemerintah)
Sistem Ekonomi Sosialis yg termodifikasi ke Sistem Ekonomi
Indonesia
Lihat Penjelasan Pasal 33 :
1. Produksi dikerjakan oleh semua, untuk semua, dibawah
pimpinan atau pemilikan anggota2 masy.
2. Kemakmuran masyarakatlah yang diutamakan, bukan
kemakmuran orang seorang.
3. Sebab itu perekonomian disusun sbg usaha bersama
berdasar atas asas kekluargaan, bangun usaha yg sesuai utk
itu adl koperasi.
4. Sebab itu cabang-cabang produksi yg penting bagi
negara & yg menguasai hajat hidup org banyak
harus dikuasai oleh negara. Kalo tidak, tampuk
produksi jatuh ke tangan org seorang yg berkuasa
& rakyat banyak ditindasinya.
5. Hanya perusahaan yg tidak menguasai hajat hidup
org banyak boleh ada di tangan orang seorang.
6. Bumi & air & kekayaan alam yg terkandung dlm
bumi adl pokok2 kemakmuran rakyat. Sebab itu
hrs dikuasai oleh negara & dipergunakan utk
sebesar-besar kemakmuran rakyat.
2
Pemikiran Kapitalis Dan Sosialis Dalam Konteks Ekonomi
Indonesia
KAPITALISME
SOSIALISME
Cenderung
Berpihak
pada pemilik
modal/private
Cenderung
Berpihak
pada buruh
melalui kebij.
pemerintah
Meskipun cenderung ada banyak kelemahan dari dua sistem diatas, namun
yang paling berbahaya jika kapitalis “bersekongkol” dengan pemerintah
untuk mencapai kepentingannya masing-masing
Persengkongkolan tersebut mungkin pernah terjadi dalam konteks
perkonomian Indonesia…
…. dimana terjadi Patron Cleant antara Pengusaha dan Penguasa yang
sangat merugikan masyarakat dan pelaku ekonmi yanglain…
Sistem Ekonomi Campuran:
Patron Cleant Pengusaha dan Penguasa
Dalam konteks ekonomi Indonesia
Penguasa
Pengusaha
(Politic Area)
(Economic Area)
Kebijakan
Kapital
Penguasa dengan
kebijakannya mampu
mengamankan pasar
pengusaha….
…..sementara
pengusaha bisa
mengamankan
kekuasaan penguasa
melalui modal yang
dimilikinya…
Kekuasaan
Pasar
Kebijakan Dalam TAta Niaga
Politic Area
Economy Area
Tata Niaga Beras
Perum Bulog
Tata Niaga Cengkeh
PT. Humpus
Proyek Mobil Timor
PT Timor Indonesia
Kebijakan Dalam Pengeluaran
Anggaran
KAsus PT. Lapindo:
KAsus BLBI:
Pemerintah Menanggung Kerugian:
Pemerintah telah
mengucurkan dana
sedikitnya Rp. 320 trilyun
yang disebut Bantuan
Likuiditas Bank Indonesia
(BLBI), terdiri:
PT. KAI
= 100 juta/hari
Pertamina
= 183 M
PT. Jasa Marga = 250 juta/Hari
PT. BTN
= gantirugi perum
• Rp. 144,4 trilyun yang
diterima 48 bank umum
swasta nasional
• Rp. 175 trilyun yang
diterima bank BUMN
Daftar Bank Penerima BLBI
(dalam miliar Rp)
NO
NAMA BANK
JUMLAH
BLBI
%
PENANGGUNG JAWAB
1
Bank Dagang Nasional Indonesia 1)
37.039,76
25,63
Sjamsul Nursalim
2
Bank Central Asia (BCA) 2)
26.596,28
18,40
Sadono Salim
3
Bank Danamon 2)
23.188,38
15,99
Usman Atmadjaja
4
Bank Umum Nasional 1)
12.067,95
8,35
Mohammad Hasan, Kaharudin Ongko
5
Bank Indonesia Raya 3)
4.018,24
2,78
Atang Latief
6
Bank Harapan Sentosa 4)
3.866,18
2,67
Hendra Rahardja
7
Bank Nusa Nasional 2)
3.020,32
2,09
-
8
Bank Tiara Asia 2)
2.909,24
2,01
-
9
Bank Modern 1)
2.557,69
1,77
Samadikun Hartono
10
Bank Pesona (d/h Bank Utama) 3)
2.334,89
1,62
Sigit Harjojudanto
11
Bank Pacific 4)
2.133,37
1,48
Hendrik Willem Teori
12
Bank Asia Pacific 3)
2.054,97
1,42
Thomas Suyatno
13
Bank PDFCI 2)
1.995,00
1,38
-
14
Bank Pelita 1)
1.989,83
1,38
Hashim S. Djojohadikusumo
15
Bank PSP 3)
1.938,95
1,34
Slamet S. Gondokusumo
Lanjutan
16
Sejahtera Bank Umum 4)
1.687,35
1,17
Hasudungan Tampubolon
17
Bank Surya 1)
1.653,75
1,14
H. Sudwikatmono
18
Bank Central Dagang 3)
1.403,49
0,97
Sam Handojo
19
Bank Papan 3)
928,91
0,64
Hashim S. Djojohadikusumo
20
Bank Ficorinvest 3)
917,85
0,64
Deddy Nurjaman
21
South East Asia Bank
899,40
0,62
Tidjan Ananto
22
Bank Subentra 1)
860,85
0,60
Benny Suherman
23
Bank Panaesaan
681,08
0,47
HR Rembert
24
Bank Sewu 3)
642,25
0,44
Dasuki Angkosubroto
25
Bank Centris 1)
629,63
0,44
Hubertus Setyawan
26
Bank Dewa Rutji 3)
609,41
0,42
Rudolf Kasendra
27
Bank Astria Raya 4)
578,92
0,40
Henry Liem
28
Bank Istimarat 1)
520,23
0,36
Hashim S. Djojohadikusumo
29
Bank Industri 4)
511,47
0,35
Hashim S. Djojohadikusumo
30
Bank Dagang Industri 3)
481,55
0,33
Prof. DR. Sukamdani SG
31
Bank Intan 3)
401,55
0,28
Fadel Muhammad
32
Bank Umum Servitia 3)
361,98
0,25
Rijanto Sastroatmodjo
33
Bank Mataram Dhanaarta 4)
336,76
0,23
Sri Sultan HB X
34
Bank Aken 3)
301,32
0,21
Indra Haryono SE
35
Bank Guna Internasional
251,06
0,17
Letjend TNI (Purn) Sutopo Yuwono
Lanjutan
36
Bank UPPINDO 3)
242,95
0,17
Miranda S Gultom
37
Bank Lautan Berlian 3)
240,82
0,17
Ulung Bursa
38
Bank Tata Internasional 3)
221,23
0,15
Ny. Susilawati Wijaya NG
39
Bank Hokindo 1)
214,23
0,15
Hokianto
40
Bank Jakarta 4)
210,99
0,15
H. Probosutedjo
41
Bank Anrico 4)
210,08
0,15
Prof. Harun Alrasyid Zain
42
Bank Kosagraha Semesta 4)
201,81
0,14
Setiawan Chandra
43
Bank Citrahasta Manunggal 4)
201,80
0,14
Suyono Sukarno
44
Bank Danahutama 3)
184,82
0,13
Sofjan Wanandri
45
Bank Deka 1)
152,91
0,11
Dewanto Kurniawan
46
Bank Dwipa Semesta 4)
110,11
0,08
Dr. Yoga Sugomo
47
Bank Baja Internasional 3)
35,77
0,02
Riyanto
48
Bank Umum Majapahit Jaya 4)
8,55
0,01
Roy E. Tirtadji
144.535,98
100,00
TOTAL
Keterrangan :
1 : Bank Beku Operasi
2 : Bank Take Over (BTO)
3 : Bank Beku Kegiatan Usaha (BBKU)
4 : Bank Dalam Likuidasi (BDL)
Dampak Kebijakan
Jumlah pengangguran meningkat
Bayi busung lapar banyak ditemui
Dampak Kebijakan
Jumlah orang miskin meningkat
Anak-anak harus putus sekolah….
Beban hidup semakin berat…..