Analisa Mengenai Dampak Lingkungan Pertemuan 11

Download Report

Transcript Analisa Mengenai Dampak Lingkungan Pertemuan 11

Analisa Data
•
Melakukan penghitungan dari data yang berhasil dikumpulkan. Untuk data Geofisik
dan Kimia, data yang berhasil dikumpulkan kemudian disusun dan diberi
pembanding dengan standar baku mutu tanah, udara dan air, kemudian dibuat
grafik atau model perubahan Geofisik dan kimia tanah, air, udara dan faktor iklim
pada saat proyek sebelum dibangun dan setelah dibangun.
•
Untuk data Biologi (Flora, Fauna, ekosistem, koridor dsb), data yang dikumpulkan
disusun dan diberi katagori terutama berkenaan dengan status spesies tersebut
terhadap IUCN red data book, katagori flora dan fauna yang masuk dalam katagori
sangat terancam punah, terancam punah, jarang dan umum, memperkirakan
perubahan ekosistem yang terjadi pada saat proyek sebelum dibangun dan setelah
dibangun dihubungkan dengan jaring-jaring makanan, DDL, tingkat kompetisi dan
suksesi.
•
Pada data sosekbud masyarakat, ada beberapa kajian yang dapat dimasukkan
secara formal yaitu; 1. Proyeksi Penduduk (teknik ekstrapolasi), 2. Analisa
kecendrungan (trend analysis) dan analisa deret waktu (time series analysis). Pada
tataran informal dapat dilakukan dengan penilaian pakar (professional judgement),
komparatif antar budaya (cross cultural), tehnik analogi dan metode delphi.
Estimasi Perubahan Geofisik dan Kimia
Kondisi Geofisik
dan Kimia Sebelum
Proyek
PROYEK
Kondisi Geofisik dan Kimia pada
Saat dan Setelah proyek
Parameter baku/
Standar baku
Iklim Mikro (curah hujan,
Suhu, kelembaban,
Angin dsb.)
Tata guna lahan
Kondisi kimia tanah
Kondisi kimia air
Kondisi kimia udara dan faktor
Kebisingan
Air larian dan tangkapan air
Persentase Erosi
Sedimentasi dan presipitasi
Turbiditas
Salinitas
Paparan toksik
pH dan etc.
Estimasi
Perubahan
Iklim Mikro (curah hujan,
Suhu, kelembaban,
Angin dsb.)
Tata guna lahan
Kondisi kimia tanah
Kondisi kimia air
Kondisi kimia udara dan faktor
Kebisingan
Air larian dan tangkapan air
Persentase Erosi
Sedimentasi dan presipitasi
Turbiditas
Salinitas
Paparan toksik
pH dan etc.
Diagram Alir Model Perkiraan Dampak
Geofisik dan Kimia
Skoping
Iklim Mikro (curah hujan,
Suhu, kelembaban,
Angin dsb.)
Tata guna lahan
Kondisi kimia tanah
Kondisi kimia air
Kondisi kimia udara dan faktor
Kebisingan
Air larian dan tangkapan air
Persentase Erosi
Sedimentasi dan presipitasi
Turbiditas
Salinitas
Paparan toksik
pH dan etc.
Pengambilan data di
lapangan
Deskripsi proyek
Analogi
Analisa data
Estimasi dampak
Pada saat dan setelah
proyek
Model perkiraan dampak;
Tabel, diagram alir, grafik etc.
Tabel dan Grafik Estimasi Dampak
Komponen
Geofisik Kimia
Nilai
komponen
(prakonstru
ksi)
Baku Mutu
Lingkunga
n/Standar
baku
Nilai
komponen
(konstruksi)
Baku mutu
lingkungan
/standar
baku
Nilai
komponen
(pancakonstruksi)
Baku mutu
lingkungan
/standar
baku
Sedimentasi
Air larian
Kimia air
Kimia tanah
Kimia udara
Estimasi nilai komponen
lingkungan yang berubah
0,004 ml3/l
K
0,0015 ml3/l
Pra-konstruksi
Konstruksi
Pasca-konstruksi
Estimasi Perubahan Biologi
Kondisi Biologi
Sebelum Proyek
PROYEK
Kondisi Biologi pada
Saat dan Setelah proyek
Parameter baku/
Standar baku
Komposisi populasi flora dan
Fauna (kelimpahan, densitas
Dan indeks keanekaragaman)
Biologi dispersal dan distribusi
Flora dan fauna
Kondisi rantai makanan dan
Jaring2 makanan tiap spesies
Kompetisi dan relung (niche)
Besaran toleransi spesies
Berkenaan dengan DDL
Interaksi spesies
Stabilitas dan suksesi
Biodiversitas status
Reproduksi dan penyakit
Etc.
Estimasi
Perubahan
Komposisi populasi flora dan
Fauna (kelimpahan, densitas
Dan indeks keanekaragaman)
Biologi dispersal dan distribusi
Flora dan fauna
Kondisi rantai makanan dan
Jaring2 makanan tiap spesies
Kompetisi dan relung (niche)
Besaran toleransi spesies
Berkenaan dengan DDL
Interaksi spesies
Stabilitas dan suksesi
Biodiversitas status
Reproduksi dan penyakit
Etc.
Diagram Alir Model Perkiraan Dampak
Biologi
Skoping
Komposisi populasi flora dan
Fauna (kelimpahan, densitas
Dan indeks keanekaragaman)
Biologi dispersal dan distribusi
Flora dan fauna
Kondisi rantai makanan dan
Jaring2 makanan tiap spesies
Kompetisi dan relung (niche)
Besaran toleransi spesies
Berkenaan dengan DDL
Interaksi spesies
Stabilitas dan suksesi
Biodiversitas status
Reproduksi dan penyakit
Etc.
Pengambilan data di
lapangan
Deskripsi proyek
Analogi
Model perkiraan dampak;
Tabel, diagram alir, grafik etc.
Analisa data
Estimasi dampak
Pada saat dan setelah
proyek
CITES, IUCN
IBA, Ramsar
Convension etc.
IUCN dan CITES: Parameter Baku Biologi
IUCN Red List of Threatened Species
catagories
-
-
-
-
CITES Categories for Threatened species
Appendix I. Spesies yang dalam katagori
terancam punah sehingga tidak
diperbolehkan untuk diperdagangkan
dalam bentuk apapun. Pertukaran satwa
tersebut hanya untuk sarana ilmiah
dengan melalui ijin yang ketat
Ex (Extinct) : katagori punah, sudah tidak
dijumpai di lokasi manapun di dunia.
Critically Endangered) : Dipertimbangkan
untuk punah atau sangat terancam
punah. Populasi < 500 individu saja.
E (Endangered) : Spesies ini masih
dijumpai dalam jumlah yang sedikit dalam Appendix II. Spesies tersebut dalam katagori
ruang lingkup yang terbatas dan
tidak mengalami kepunahan walau saat
mengalami penurunan kondisi habitat
ini dalam kondisi yang rawan, tetapi
secara drastis (terancam punah)
apabila tidak diawasi secara ketat dalam
pengambilan di alam, kemungkinan besar
V (Vulnerable) : Spesies ini dapat pindah
akan langka. Jadi, perlu adanya sertifikasi
ke status E dalam waktu dekat apabila
dalam melakukan perdagangan satwa
faktor penyebab penurunan spesies
tersebut. Sertifikasi diperlukan pada saat
tersebut masih terus berlangsung.
status satwa tersebut memungkinkan
Near Threathened : Jarang. Katagorinya
untuk diperdagangkan.
populasi di seluruh dunia sedikit tetapi
masih tersebar dan kantung-kantung
habitat yang masih memadai.
Appendix III. Spesies yang masuk dalam
katagori apendix III dapat diperdagangkan
DD (Data deficient) : Spesies tsb potensial
asalkan diketahui status pengambilan dari
dapat dikatagorikan E, V atau R tetapi
satwa tersebut, adanya sertifikasi spesies
belum cukup informasi yang mendukung
dan pengawasan yang ketat pula.
mengenai statusnya.
Estimasi Perubahan Sosekbud
Kondisi Sosekbud
Sebelum Proyek
PROYEK
Kondisi Sosekbud pada
Saat dan Setelah proyek
Parameter baku/
Standar baku
Demografi
Ekonomi (tingkat pendapatan
Dan mata pencaharian
Masyarakat)
Sosial dan Budaya
Kesehatan
Pendidikan
Kepedulian masyarakat
Estimasi
Perubahan
Demografi
Ekonomi (tingkat pendapatan
Dan mata pencaharian
Masyarakat)
Sosial dan Budaya
Kesehatan
Pendidikan
Kepedulian masyarakat
Diagram Alir Model Perkiraan Dampak
Sosekbud
Skoping
Demografi
Ekonomi (tingkat pendapatan
Dan mata pencaharian
Masyarakat)
Sosial dan Budaya
Kesehatan
Pendidikan
Kepedulian masyarakat
Pengambilan data di
lapangan
Analisa data
Deskripsi proyek
Analogi
Delphi
Model perkiraan dampak;
Tabel, diagram alir, grafik etc.
software
Estimasi dampak
Pada saat dan setelah
proyek
Contoh Tabel Estimasi Dampak
Sosekbud
Komponen
Sosekbud
Demografi
Ekonomi
masyarakat
Pandangan
masyarakat
Sikap dan
perilaku
Kesehatan
masyarakat
Nilai
komponen
(prakonstru
ksi)
Baku Mutu
Sosekbud/St
andar baku
(jika ada)
Nilai
komponen
(konstruksi)
Baku mutu
sosekbud/s
tandar baku
(jika ada)
Nilai
komponen
(pancakonstruksi)
Baku mutu
sosekbud/s
tandar baku
(jika ada)
Metode Perkiraan Dampak
Metode Formal;
 Metode perkiraan
cepat
 Metode Matematika
 Metode fisik
 Metode eksperimental
Metode Informal
 Penilaian para ahli
 Analog
Untuk Perkiraan dampak
sosial
1. Delphi
2. Proses Kelompok
Nominal
3. Diskusi kelompok
terfokus
Metode Perkiraan Cepat
(Rapid Assessment)
Merupakan metode analisa berdasarkan pada penelitian atau survey yang cepat.
Pada metode perkiraan cepat untuk usulan kegiatan yang menimbulkan
dampak pencemaran, beberapa analisa yang bisa diambil adalah;
 Penentuan klasifikasi kegiatan proyek
 Penentuan sumber-sumber pencemar dan limbah industri
 Faktor emisi
 Faktor untuk limbah cair industri
 Faktor limbah
 Beban pencemar
 Beban limbah
Analisa dengan penentuan nilai berbagai faktor secara langsung di
lapangan atau di laboratorium dan dicocokkan dengan baku mutu
lingkungan.
 Untuk RAM biologi, data yang dimasukkan adalah;




Data nama spesies
Jumlah individu dalam satu spesies
Lokasi pencatatan spesies (ditemukan) (letak koordinat)
Status dalam IUCN atau CITES
(4 katagori data ini sama untuk semua spesies tidak terkecuali
mikrobiologi)
 Untuk RAM Sosekbud, data yang dapat dimasukkan;





Biodata responden
Faktor sosial ekonomi dan budaya responden
Tanggapan responden terhadap proyek
Sikap dan perilaku responden terhadap tatanan sosial dan lingkungan
Penerimaan responden terhadap informasi
(Analisa dapat hanya mempergunakan persentase nilai dari masingmasing pertanyaan)
Metode Matematika
 Metode matematika banyak melibatkan berbagai persamaan
matematika baik di dalam pengukuran geofisik-kimia, biologi dan
sosekbud. Metode matematika dipergunakan dalam mengukur COD
dan BOD air, mengukur tingkat konsentrasi limbah, model Gaussian
Plame Dispersion, Statek (Statistical ecology), Model Lotka volteirra,
model kepadatan penduduk dan model empiris yang
menghubungan hubungan sebab akibat secara statistik atas obyek
yang diteliti.
 Software: Spatial planning 3, Statistical ecology, Distance 3.2, SPSS
10.1, dsb.
Metode Fisik
Model Illustrasi
Model illustrasi dapat memberikan secara visual
sederhana tentang kondisi sebelum dan atau
sesudah adanya rencana kegiatan. Model illustrasi ini
ditampilkan melalui sketsa, foto atau film, analisa
Peta
Model miniatur
Dalam model miniatur, rencana kegiatan yang akan
berlangsung disimulasikan secara atau dalam skala
miniatur. Simulasi ini bisa melalui perangkat
komputer.
Metode Eksperimental
 Metode eksperimental ini dapat membuat suatu model yang
dilakukan melalui percobaan dilapangan ataupun di laboratorium.
Banyak percobaan-percobaan kimia dari limbah dapat diujicobakan
di laboratorium termasuk memantau dampak yang ditimbulkan
apabila terpapar/termajan. Contoh eksperimen yang dilakukan di
lapangan atau di laboratorium adalah dampak penyemprotan
insektisida terhadap populasi organisme non-sasaran seperti lebah
madu, predator hama dan cacing tanah.
 Pada metode eksperimental untuk dampak sosial dapat dilakukan
menggunakan responden dengan menggunakan;
 Indikator
 Indeks nilai
 Memberi nilai langsung
Uji Statistik
Evaluasi Dampak

Metode evaluasi dampak terutama dalam menentukan penting atau
tidak pentingnya dampak dibagi menjadi dua katagori yaitu;

Metode Formal
 Metode pembobotan berdasarkan standar kualitas
lingkungan.
 Metode Ekonomi

Metode Informal
 Matriks Interaksi Leopold
 Metode Fisher & Davies
 Metode Mc Harg (Overlay)
 Metode Moore
 Metode Ad hoc
 Metode Cecklist
 Metode skema alir atau flow chart Sorenson
 Metode matrik dampak Kivanick & Boriboon
Matriks Interaksi Leopold

Metode ini diperkenalkan tahun 1971

Matrik Leopold terdiri atas 100 macam aktivitas yang akan dilakukan dari
suatu rencana proyek dengan 88 komponen lingkungan.

Saat ini penggunaan metode Matrik Leopold sudah mengalami modifikasi
yaitu jumlah aktivitas proyek ataupun komponen lingkungan dapat diubah
menjadi lebih banyak atau sedikit.

Tujuan dari matrik Leopold ini adalah untuk melihat gambaran dari
dampak lingkungan dan besarnya dampak positif atau negatif dari proyek
tersebut terhadap lingkungan.

Metode ini sudah banyak dipergunakan untuk berbagai macam proyek
yaitu proyek pembangunan jalan besar, proyek pertambangan, proyek
pembangunan sumberdaya air, proyek jalan kereta api, proyek pusat
perkantoran dan belanja dll.
Langkah-langkah dalam Leopold

Penentuan dampak dari tiap aktivitas proyek terhadap komponen
lingkungan. Jika diduga terjadi dampak (baik positif atau negatif), maka
kolom pertemuan antara aktivitas proyek dengan komponen lingkungan
yang terkena dampak diberi garis diagonal.

Tetapkan nilai bagian atas sebagai (magnitude) atau besaran dampak
dan (importance) atau besaran tingkat kepentingan dampak. Besaran
dampak yaitu besarnya kondisi dampak terhadap baku mutu lingkungan
atau terhadap material indikator lainnya. Besaran kepentingan dampak
yaitu ukuran besaran dampak terhadap lingkungan sekitarnya atau
dampak terhadap masyarakat lokal sekitar/ di tempat proyek..

Besaran dampak atau tingkat kepentingan dampak ditentukan dalam nilai
numerik atau skala 1 sampai 10 disertai kriteria yang jelas pada setiap
nilai. Nilai 1 merupakan nilai dampak terkecil sedangkan 10 merupakan
nilai dampak terbesar.


Dampak positif diberi tanda +, sedangkan dampak negatif diberi tanda –
Metode ini dinilai subyektif tetapi harus dilihat dari penilaian secara
proporsional.
Contoh tabel
1. Land
Clearing
1. Land
Use
2. Flora
(habitat)
3. Mata
pencahari
an
2. Buat
bangunan
-5
-4
3. Bangun
jalan
-4
-2
-5
-6
-8
-5
-2
-5
-2
-3
+2
+3
+3
+4
88. ………
………….
1= ………
2 = ……….
10 = ……………………
100. ……
.............
Nilai Bobot Berdasarkan Pembanding Data Inventory
dengan Baku Mutu Lingkungan (Matrik Interaksi Leopold)
Aktivitas Pembukaan lahan
(Komponen Lingkungan)
Pra-Konstruksi
Konstruksi
Nilai
Komp.
Baku
mutu
Bobot
nilai (E)
Est.
Nilai K.
Baku
mutu
Bobot
nilai (E)
Unsur Hg (merkuri)
0,0001
0,001
0/0
0,0001
0,001
0/0
Unsur Pb (timbal)
0,03
0,01
- 2/-1
0,4
0,01
-8/-5
Unsur Arsen
0,002
0,005
0/0
0,008
0,005
-1/-8
Koliform Tinja (jumlah E. coli)
50000
2000
-3/-5
60000
2000
-4/-6
Laju erosi
0,3 %
5%
0/2
25 %
5%
-5/-5
Air larian
30 cc/t
20 cc/t
- 1/0
160 cc/t
20 cc/t
-4/-3
Kondisi Populasi tumbuhan
200/ha
150/ha
0/0
0/ha
150/ha
-6/-3
Kondisi populasi satwa
300/ha
200/ha
0/1
2/ha
200/ha
-6/-1
Demografi penduduk
1200
1400
0/0
2100
1400
-3/0
Tingkat pendidikan penduduk
50 (smu)
600
-7/-5
350
600
-3/-1
Tingkat matapencaharian
400
760
-3/-5
1000
760
3/3
Penyusunan Tabel aktivitas proyek ke dalam matrik
Pra-Konstruksi
Aktivitas Pembukaan lahan
(Komponen Lingkungan)
Pembuk
aan
Lahan
Shrimp
pond
Irigasi
Konstruksi
Pembuk
aan
Lahan
Unsur Hg (merkuri)
Unsur Pb (timbal)
-1
-2
Unsur Arsen
Koliform Tinja (jumlah E. coli)
-5
Laju erosi
2
Air larian
-3
-1
Kondisi Populasi tumbuhan
Kondisi populasi satwa
1
-5
-8
-8
-1
-6
-4
-5
-5
-3
-4
-3
-6
-1
-6
Demografi penduduk
-3
Tingkat pendidikan penduduk
-5
-7
-1
-3
Tingkat matapencaharian
-5
-3
3
3
Shrimp
pond
Irigasi
Metode Checklist

Dibagi menjadi;
Checklist sederhana (simple checklist)
Checklist dengan Uraian (descriptive checklist)
Checklist berskala (Scaling checklists)
Checklist berskala dengan pembobotan (scale weighted checklist)

Checklist sederhana pada dasarnya berbentuk sebagai daftar dari komponen
lingkungan yang diduga dampaknya, menguntungkan atau merugikan terhadap fase
perencanaan dan desain proyek, konstruksi proyek dan pada saat proyek berjalan
atau pasca konstruksi.
Cheklist dengan uraian dapat dilakukan dengan program EICS (Environmental
Impact Computer System) atau dikenal metode Matriks interaksi dengan komputer.
Checklist berskala yang dikembangkan oleh Adkins dan Burke dimana skala dimulai
dari minus 5 sampai positif 5.



Checklist berskala dengan pembobotan dikembangkan oleh Biro reklamasi,
Laboratorium Battelde-Columbus 1972 yang disebut Metode Battelde – Columbus.
Cecklist Sederhana
PK (+)
1.
PK (-)
K (+)
Kebisingan
K (-)




3. Pencemaran
air



4. Perubahan
bentang alam
6. dst. ……
Total Jumlah

POK
(_)

2. Pencemaran
udara
5. Mata
pencaharian
POK
(+)


Cecklist Berskala (Scaling Checklist)
A. Proyek jalan (diberi penilaian 0 – 5)
PK (+)
PK (-)
K (+)
K (-)
POK
(+)
POK
(_)
0
0
0
4
0
2
2. Pencemaran
udara
0
1
0
4
0
1
3. Pencemaran
air
0
1
0
4
0
0
4. Perubahan
bentang alam
0
0
0
2
0
2
5. Mata
pencaharian
0
0
3
0
4
0
1.
Kebisingan
6. dst. ……
Total Jumlah
Tata Aturan Metode Pembobotan
Battelde-Columbus






Jumlah semua bobot adalah 1000
Terdapat 17 komponen lingkungan dari 4 katagori komponen lingkungan dengan 78
parameter atau indikator.
Satuan atau ukuran dari berbagai parameter disamakan atau ditransformasikan ke
dalam satuan yang sama. Untuk satuan dampak digunakan indeks kualitas
lingkungan (Environmental quality indeks atau EQI). Satuan untuk nilai penting
adalah Unit Nilai Penting Parameter (Parameter Importance Unit = PIU). Unit nilai
dampak lingkungan (Environmental Impact Unit (EIU)) adalah bentuk perkalian
antara EQI dengan PIU.
Nilai PIU dapat ditentukan berdasarkan banyaknya parameter yang dibuat. Untuk
standarisasi air atau sumber daya air perbandingan katagori fisik/kimia: ekologi:
Kepentingan manusia : Estetika adalah 1:0.6:0.5:0.4. Penentuan PIU adalah 402 :
240 : 205 : 153. Masing-masing PIU dibagi lagi berdasarkan komponen lingkungan.
Contohnya Geofisik/kimia: Komponen air PIU 318, Udara PIU 52, Tanah/lahan PIU
28 dan Kebisingan PIU 4. PIU dibagi lagi berdasarkan masing-masing parameter
lingkungan.
Nilai EQI dibuat kisaran 0 – 1 dimana O adalah kualitas paling buruk dan 1 adalah
kualitas paling baik.
Nilai EQI dikalikan PIU adalah EIU
Pembagian Komponen Lingkungan dalam
Battelde-Columbus
Dampak Lingkungan
Ekologi
Spesies dan
Populasi (140)
Kualitas
lingkungan
Estetika
Kepentingan
manusia
Lahan (32)
Pendidikan/
Paket ilmiah (55)
Air (318)
Udara (5)
Paket Sejarah (55)
Udara (52)
Habitat,
Komunitas
& ekosistem
(108)
Air (52)
Lahan (28)
Kebisingan (4)
Kebudayaan (28)
Biota (24)
Obyek buatan
(10)
Kenyamanan (37)
Pola Hidup (37)
Komposisi (15)
Nilai EQI
1
Y
0
100 mg/l
RUMUS
Y = X – Q min / Q max – Q min
Dimana: Y = Nilai EQI (antara 0 – 1)
X = Nilai komponen lingkungan saat diambil di lapangan
Q min = nilai minimal komponen lingkungan
Q max = nilai maksimal komponen lingkungan
Tabel Battelde-Columbus
Komponen Lingkungan
Nilai saat
Inventory
Kisaran
Min-Max
EQI
PIU
EIU
EIU
relatif
Unsur Hg (merkuri)
0,0001
0 – 1000
0,00000
1
25
0,00001
4
%
Unsur Pb (timbal)
0,03
0 - 1000
25
Unsur Arsen
0,002
0 – 1000
5
BOD
50000
0–
1000000
25
Laju erosi
0,3 %
1% - 100%
14
Air larian
30 cc/t
0 – 10000/t
28
Kondisi pop. Vegetasi
alamiah
200/ha
0 – 1000/ha
14
Kondisi populasi satwa
300/ha
0 - 400/ha
14
Demografi penduduk
1200
0 – 2000/ha
Tingkat pendidikan
penduduk
50 (smu)
0 – 800
Kesempatan kerja
400
0 - 760
Total
13
Metode MacHard/Tampalan
 Metode ini dikembangkan tahun 1968 oleh MacHard juga dikenal
sebagai metode oveylay atau tampalan. Metode ini secara
sederhana menggunakan berbagai peta yang digambarkan dalam
lembar-lembar transparansi.
 Transparansi yang digambarkan ditumpuk atau ditampal dalam
satuan geografis yang sama dan setiap komponen lingkungan
digambarkan dalam transparansi sendiri.
 Metode ini banyak digunakan dalam menganalisa dampak
lingkungan proyek pembangunan jalan mobil, jaringan pipa-pipa,
jalan kereta api dan lainnya.
 Software komputer yang digunakan ArcView dan MapInfo
Metode Ad Hoc
 Metode yang sangat sedikit memberikan pedoman-pedoman yang
jelas cara dalam memberikan kesimpulan atau memberikan suatu
evaluasi dampak atau estimasi dampak.
 Metode ad hoc, kriteria keputusan atau kriteria dampak lingkungan
berasal dari keahlian tim amdal dan pemberian kriteria tersebut
bebas tetapi disepakati oleh semua pihak yang berkepentingan.
 Parameter yang disusun bisa melalui pembobotan nilai atau hanya
memberikan keterangan dampak saja apakah penting atau tidak
penting, menguntungkan atau merugikan, dampak jangka pendek
atau jangka panjang dan apakah dampak tersebut bersifat
reversible atau irreversible.
 Metode ini mudah, relatif singkat, dipakai studi evaluasi dampak
secara singkat tetapi bisa kurang keterpaduan dari disiplin ilmu yang
terlibat.
Tabel Ad Hoc
Dampak
Lingkungan/
Lingkungan
Satwa Liar
Spesies
yang akan
punah
Vegetasi
alam
Sifat tanah
Drainase
alam
Air Bumi
Kualitas air
Kesehatan
Nilai
ekonomi
Pelayanan
masyarakat
Tak ada
dampak
Dampak
+
Dampak
-
Kegunaa
n
Berlawan
an
Masalah
Jangka
pendek
Jangka
panjang
Dapat
kembali
Tidak
dapat
kembali
Tehnik lain dalam Ad Hoc
Perihal
A
B
C (pra-konstruksi)
Jumlah Penampungan pada sistem
sungai
4
1
0
Wilayah permukaan keseluruhan (ha)
8500
1300
0
Total panjang garis penampung
190
65
0
Wilayah irigasi baru (ha)
40000
12000
0
Pengurangan ruang terbuka karena
proyek dan berhubungan dengan
pertambahan penduduk (ha)
10000
2000
0
Jumlah situs arkeologi yang tergenang
11
3
0
Pengurangan erosi tanah
4
1
0
Peningkatan perikanan
4
1
0
Persiapan untuk pengendalian banjir
terukur
ya
Ya
0
Potensi wilayah malaria baru
4
1
0
Potensi tambahan pekerjaan
1000
200
0
Peningkatan ekonomi penunjang
2300
600
0