analisis-butir-soal 1

Download Report

Transcript analisis-butir-soal 1

Analisis Soal dilakukan untuk mengetahui berfungsi
tidaknya sebuah soal
Kegiatan ini bertujuan untuk membantu
meningkatkan tes melalui revisi atau membuang
soal yang tidak efektif, serta untuk mengatahui
secara diagnostik apakah peserta didik
sudah/belum memahami materi yang telah
diajarkan
Jadi, tujuan utama analisis butir soal dalam sebuah
tes adalah untuk mengidentifikasi kekurangankekurangan dalam tes atau dalam pembelajaran
Sehingga dapat disimpulkan bahwa
kegunaan analisis butir soal adalah :
1. Untuk menentukan soal-soal yang cacat
atau tidak berfungsi penggunaannya
2. Untuk meningkatkan butir soal melalui tiga
komponen analisis yaitu tingkat kesukaran,
daya pembeda, dan pengecoh soal,
Analisis butir soal dapat dilaksanakan
dengan 2 (dua) cara yaitu :
1. Analisis butir soal secara kualitatif
2. Analisis butir soal secara kuantitatif
Pada prinsipnya analisis soal secara kualitatif
dilaksanakan berdasarkan kaidah
penulisan soalnya (tes tertulis, perbuatan,
dan sikap). Penelaahan ini biasanya
dilakukan sebelum soal diujikan/digunakan
Aspek yang diperhatikan didalam
penelaahan secara kualitatif adalah setiap
soal ditelaah dari segi, materi, konstruksi,
bahasa/budaya, dan kunci
jawaban/pedoman penskorannya
Teknik yang dapat dipergunakan ada 2, yaitu :
1.
Teknik moderator
merupakan teknik berdiskusi yang di dalamnya
terdapat satu orang sebagai
penengah/wasitnya.
2.
Teknik Panel
Merupakan suatu teknik memvalidasi butir soal
yang setiap butir soalnya ditelaah berdasarkan
kaidah penilisan butir soalnya, yaitu ditelaah dari
segi materi, konstruksi, bahasa/budaya,
kebenaran kunci jawaban/pedoman
penskorannya yang dilakukan oleh beberapa
penelaah.
Adalah penelaahan butir soal didsarkan pad
data empirik dri butir soal yang bersangkutan.
Data empirik ini diperoleh dari siswa yang
mengerjakan soal-soal itu.
Analisis/penelaahan soal secara kuantitatif ini
dilakukan setelah soal diujikan.
Ada 2 (dua) pendekatan dalam analisis kuatitatif,
yaitu :
1. Pendektan secara klasikal/tradisional
2. Model respon butir soal (Item Response
Modelling)
Adalah proses penelaahan butir soal
melalui informasi dari jawaban siswa
guna meningkatkan mutu butir soal
yang bersangkutan.
Kelebihan analisis bbutir soal secara jklasik
adalah murah, dapat dilaksanakan
sehari-hari, dengan kecepatan tinggi
dengan komputer, banyak program
komputer yang murah untuk
menganalisisnya.
Aspek yang diperhatikan dalam analisis
butir soal secara klasik adalah setiap
butir ditelaah dari segi :
1. Tingkat kesukaran butir
2. Daya pembeda butir
3. Penyebaran pilihan jawabannya (untuk
soal bentuk obyektif) atau frekuensi
jawaban pada setiap pilihan jawaban
Adalah peluang untuk menjawab benar
suatu soal pada tingkat kemampuan
tertentu yang biasanya dinyatakan dalam
bentuk indeks.
Indeks tingkat kesukaran ini pada umumnya
dunyatakan dalam bentuk proporsi yang
besarnya berkisar 0,00 – 1,00
Semakin besar indeks tingkat kesukaran yang
diperoleh, berarti semakin mudah soal itu.
Rumus mencari TK pada soal obyektif
T ingkatkesukaran(T K)
Jumlah siswa yangmenjawabbenar butir soal
jumlah siswa yangmengikutites
Rumus mencari TK pada soal uraian
Jumlah skor siswa pada suatu soal
Mean 
Jumlah siswa yangmengikutites
T ingkatKesukaran(T K)
Mean
Skor maksimumyang telahditetapkanpada pedomanpenskoran
Sebagai pedoman umum, klasifikasi
tingkat kesukaran soal dapat
dicontohkan sebagai berikut :
0,00 – 0,30
soal tergolong sukar
0,31 – 0,70
soal tergolong sedang
0,71 – 1,00
soal tergolong mudah
Tingkat Kesukaran butir soal memiliki 2
(dua) kegunaan, yaitu kegunaan bagi
guru dan kegunaan bagi pengujian dan
pengajaran
Adalah kemampuan suatu butir dapat
membedakan antara siswa yang telah
menguasai materi yang ditanyakan dan
siswa yang tidak/kurang/belum menguasai
materi yang ditanyakan
Manfaat Daya Pembeda (DP) adalah :
1. Untuk meningkatkan mutu setiap butir soal
melalui data empiriknya
2. Untuk mengetahui seberapa jauh setiap butir
dapat mendeteksi/membedakan
kemampaun siswa
Indeks DP biasanya dinyatakan dalam
bentuk proporsi.
Semakin tinggi indeks DP berarti semakin
mampu soal yang bersangkutan
membedakan siswa yang telah
memahami materi dengan siswa yang
belum memahami materi
Indeks daya pembeda berkisar antara 1,00 sampai dengan 1,00
Semakin tinggi DP suatu soal, maka
semakin baik/kual saol itu.
Jika DP negatif (<0) berarti lebih banyak
kelompok bawah (siswa yang tidak
memahami materi) menjawab benar
soal dibanding dengan kelompok atas
(siswa yang memahami materi yang
diajarkan guru)
Rumus mencari daya pembeda soal bentuk pilihan ganda
BA - BB
DP 
1
N
2
Atau
2 (BA - BB)
DP 
N
rbis 
Disamping rumus tersebut, untuk mengetahui
daya pembeda soal bentuk
pilihan ganda dapat dipergunakan rumus korelasi point biseral ( r pbis) dan
korelasi biseral (r bis), sebagai berikut :
rpbs 
Xb  Xs
pq
SDt
Atau
nb ns
Yb  Ys
rbis 

SDt
un n 2  n
DP 
Mean kelompok atas - Mean kelompok bawah
Skor maksimum
DP dapat menggambar tingkat kemampuan soal dalam membedakan
antar siswa yang dudah memahami materi yang diujikan dengan siswa
yang belum/tidak memahami materi yang diujikan. Adapun
kalasifikasinya adalah sebagai berikut :
0,40 – 1,00
soal diterima/baik
0,30 – 0,39
soal diterima tetapi perlu diperbaiki
0,20 – 0,29
soal diperbaiki
0,00 – 0,19
soal tidak dipakai/dibuangg
Penyebaran pilihan jawaban dijadikan
dasar dalam penelaahan soal. Hal ini
dimaksudkan untuk mengetahui
berfungsi tidaknya jawaban yang
tersedia. Suatu pilihan jawaban
(pengecoh) dapatv dikatakan berfungsi
apabila pengecoh :
a. Paling tidak dipilih 5 % peserta tes/siswa
b. Lebih banyak dipilih oleh kelompok
siswa yang belum paham materi