MODUL-2-DATA

Download Report

Transcript MODUL-2-DATA

1
FUNGSI DATA WAREHOUSE BAGI DSS
Definisi Decision Support System
Istilah dari decision support system telah digunakan dengan banyak
cara (Alter 1980) dan menerima banyak definisi yang berbeda menurut
pandangan dari sang penulis (Druzdzel dan Flynn 1999). Finlay (1994)
dan lainnya mendefiniskan DSS kurang lebih sebagai sebuah sistem
berbasis komputer yang membantu dalam proses pengambilan
keputusan.
Turban (1995) mendefinisikan secara lebih spesifik dengan, sesuatu
yang interaktif, flexible dan dapat menyesuaikan diri(adaptable) dari
sistem informasi berdasarkan komputer, khususnya pengembangan
untuk mendukung pemecahan masalah dari non-struktur management,
untuk meningkatkan pengambilan keputusan. Dengan menggunakan
data, mendukung antar muka yang mudah digunakan dan memberikan
wawasan untuk sang pengambil keputusan.
DATA WAREHOUSE DAN DATA MINING
EKO GANDHI SISWANTO
2
FUNGSI DATA WAREHOUSE BAGI DSS
Definisi DSS menurut pandangan ahli :
Keen dan Scott Morton (1978),
DSS adalah dukungan berdasarkan komputer untuk para pengambil
keputusan management yang berurusan dengan masalah semi-struktur.
Sprague dan Carlson (1982),
DSS adalah sistem berdasarkan komputer interaktif yang membantu para
pengambil keputusan
menggunakan data dan model-model untuk
memecahkan masalah yang tak terstruktur (unstructured problem).
DATA WAREHOUSE DAN DATA MINING
EKO GANDHI SISWANTO
3
FUNGSI DATA WAREHOUSE BAGI DSS
Sebuah DSS (tergantung dengan yang disupport-nya)
membutuhkan data warehouse agar dapat menjalankan kerjanya
dengan baik. Dan memang data warehouse sendiri dibangun untuk
memenuhi kebutuhan DSS.
Keberadaan data warehouse sangat penting sebagai tools dari
DSS, karena data warehouse memang digunakan untuk itu. Dengan
adanya data warehouse, diharapkan suatu perusahaan dapat lebih
unggul dari kompetitornya dan lebih jeli lagi dalam melihat peluang
pasar.
Kesimpulan DSS yaitu sistem komputer yang berguna bagi para
pengambil keputusan untuk memecahkan masalah mereka, yang
kurang lebih berhadapan dengan masalah unstructure atau semistructure.
DATA WAREHOUSE DAN DATA MINING
EKO GANDHI SISWANTO
4
KARAKTERISTIK DATA WAREHOUSE
1. Subject Oriented (Berorientasi subject)
Data warehouse berorientasi subject artinya data warehouse
didesain untuk menganalisa data berdasarkan subject-subject
tertentu dalam organisasi,bukan pada proses atau fungsi aplikasi
tertentu. Data warehouse diorganisasikan disekitar subjek-subjek
utama dari perusahaan (customers, products dan sales) dan tidak
diorganisasikan pada area-area aplikasi utama(customer invoicing,
stock control dan product sales). Hal ini dikarenakan kebutuhan dari
data warehouse untuk menyimpan data-data yang bersifat sebagai
penunjang suatu keputusan, dari pada aplikasi yang berorientasi
terhadap data.
DATA WAREHOUSE DAN DATA MINING
EKO GANDHI SISWANTO
5
KARAKTERISTIK DATA WAREHOUSE
Jadi, data yang disimpan adalah berorientasi kepada subjek bukan
terhadap proses. Kita harus bisa membedakan data warehouse dan
data operasional (database)
Secara garis besar perbedaan antara data operasional dan
data warehouse yaitu :
Data Operasional
a.
b.
c.
d.
Dirancang berorientasi hanya pada aplikasi dan fungsi tertentu.
Focusnya pada desain database dan proses.
Berisi rincian atau detail data.
Relasi antar table berdasar aturan terkini (selalu mengikuti rule(aturan)
terbaru).
DATA WAREHOUSE DAN DATA MINING
EKO GANDHI SISWANTO
6
KARAKTERISTIK DATA WAREHOUSE
Data Warehouse
a.
b.
c.
d.
Dirancang berdasar pada subjek-subjek tertentu(utama).
Focusnya pada pemodelan data dan desain data.
Berisi data-data history yang akan dipakai dalam proses analisis.
Banyak aturan bisnis dapat tersaji antara tabel-tabel.
DATA WAREHOUSE DAN DATA MINING
EKO GANDHI SISWANTO
7
KARAKTERISTIK DATA WAREHOUSE
2. Integrated (Terintegrasi)
Data Warehouse dapat menyimpan data-data yang berasal dari sumber-sumber yang
terpisah kedalam suatu format yang konsisten dan saling terintegrasi satu dengan lainnya.
Dengan demikian data tidak bisa dipecah-pecah karena data yang ada merupakan suatu
kesatuan yang menunjang keseluruhan konsep data warehouse itu sendiri.
Syarat integrasi sumber data dapat dipenuhi dengan berbagai cara sepeti konsisten dalam
penamaan variable,konsisten dalam ukuran variable,konsisten dalam struktur pengkodean
dan konsisten dalam atribut fisik dari data.
Contoh pada lingkungan operasional terdapat berbagai macam aplikasi yang mungkin pula
dibuat oleh developer yang berbeda. Oleh karena itu, mungkin dalam aplikasi-aplikasi
tersebut ada variable yang memiliki maksud yang sama tetapi nama dan format nya
berbeda. Variable tersebut harus dikonversi menjadi nama yang sama dan format yang
disepakati bersama. Dengan demikian tidak ada lagi kerancuan karena perbedaan nama,
format dan lain sebagainya. Barulah data tersebut bisa dikategorikan sebagai data yang
terintegrasi karena kekonsistenannya.
DATA WAREHOUSE DAN DATA MINING
EKO GANDHI SISWANTO
8
KARAKTERISTIK DATA WAREHOUSE
3. Time-variant (Rentang Waktu)
Seluruh data pada data warehouse dapat dikatakan akurat atau valid pada
rentang waktu tertentu. Untuk melihat interval waktu yang digunakan dalam
mengukur keakuratan suatu data warehouse, kita dapat menggunakan cara
antara lain :
a. Cara yang paling sederhana adalah menyajikan data warehouse pada
rentang waktu tertentu, misalnya antara 5 sampai 10 tahun ke depan.
b. Cara yang kedua, dengan menggunakan variasi/perbedaan waktu yang
disajikan dalam data warehouse baik implicit maupun explicit secara explicit
dengan unsur waktu dalam hari, minggu, bulan dsb. Secara implicit misalnya
pada saat data tersebut diduplikasi pada setiap akhir bulan, atau per tiga
bulan. Unsur waktu akan tetap ada secara implisit didalam data tersebut.
c. Cara yang ketiga,variasi waktu yang disajikan data warehouse melalui
serangkaian snapshot yang panjang. Snapshot merupakan tampilan dari
sebagian data tertentu sesuai keinginan pemakai dari keseluruhan data yang
ada bersifat read-only.
DATA WAREHOUSE DAN DATA MINING
EKO GANDHI SISWANTO
9
KARAKTERISTIK DATA WAREHOUSE
4. Non-Volatile ( tidak di update real time )
Karakteristik keempat dari data warehouse adalah non-volatile maksudnya
data pada data warehouse tidak di-update secara real time tetapi di refresh
dari sistem operasional secara reguler. Data yang baru selalu ditambahkan
sebagai suplemen bagi database itu sendiri dari pada sebagai sebuah
perubahan. Database tersebut secara kontinyu menyerap data baru ini,
kemudian secara incremental disatukan dengan data sebelumnya.
Berbeda dengan database operasional yang dapat melakukan update, insert
dan delete terhadap data yang mengubah isi dari database sedangkan pada
data warehouse hanya ada dua kegiatan memanipulasi data yaitu loading data
(mengambil data) dan akses data (mengakses data warehouse seperti
melakukan query atau menampilan laporan yang dibutuhkan, tidak ada
kegiatan updating data).
DATA WAREHOUSE DAN DATA MINING
EKO GANDHI SISWANTO
10
OLTP DAN OLAP DALAM DATA WAREHOUSE
Sistem informasi adalah sekumpulan fungsi yang bekerja secara bersamasama dalam mengelola, mengumpulkan, menyimpan, memproses serta
mendistribusikan informasi untuk tujuan tertentu.
Sistem OLTP ( Online Transactional Processing ) adalah merupakan
metode pengolahan data terpadu yang menunjang kegiatan operasional
sebuah organisasi. Untuk itu system OLTP yang baik harus ditunjang
dengan fungsi sistem basis data ( Database Management System ) yang
baik pula.
OLAP (OnLine Analytical Processing) adalah jenis perangkat lunak yang
digunakan untuk melakukan permintaan terhadap data dalam bentuk yang
kompleks dan bersifat sementara serta sewaktu-waktu. OLAP memanipulasi
dan menganalisis data bervolume besar dari berbagai perspektif
(multidimensi). Oleh karena itu OLAP seringkali disebut analisis data
multidimensi.
DATA WAREHOUSE DAN DATA MINING
EKO GANDHI SISWANTO
11
OLTP DAN OLAP DALAM DATA WAREHOUSE
Ciri-ciri sistem OLTP yang baik adalah :
a. Mendukung jumlah pengguna yang banyak yang sering
menambah dan merubah data transaksi.
b. Mengandung data dalam jumlah besar, termasuk di dalamnya
validasi data transaksi.
c. Memiliki struktur yang kompleks dan rumit.
d. Diarahkan secara maksimal untuk melayani aktivitas transaksi
harian.
e. Menyediakan
teknologi
infrastruktur
yang
mendukung
operasional transaksi data dalam perusahaan
DATA WAREHOUSE DAN DATA MINING
EKO GANDHI SISWANTO
12
OLTP DAN OLAP DALAM DATA WAREHOUSE
Beberapa fungsi OLAP a.l :
Tujuan OLAP adalah menggunakan informasi dalam sebuah basis
data (data warehouse) untuk memandu keputusan-keputusan yang
strategic. Beberapa contoh permintaan yang ditangani oleh OLAP:
• Menentukan Penjualan Maximum masing-2 kota
• Menentukan 5 Penjualan sales tertinggi dalam 1 tahun
• Menentukan total penjualan tertinggi pada setiap item produk.
DATA WAREHOUSE DAN DATA MINING
EKO GANDHI SISWANTO
13
OLTP DAN OLAP DALAM DATA WAREHOUSE
SYSTEM KERJA OLAP
OLAP dapat digunakan untuk melakukan konsolidasi, drill-down, dan
slicing and dicing.
1. Konsolidasi
Konsolidasi adalah fungsi Pengelompokan data. Sebagai contoh :
a. kantor-kantor cabang dapat dikelompokkan menurut kota atau
bahkan propinsi.
b. Transaksi penjualan dapat ditinjau menurut tahun, triwulan,
bulan, dan sebagainya. Kadangkala istilah rollup digunakan
untuk menyatakan konsolidasi .
DATA WAREHOUSE DAN DATA MINING
EKO GANDHI SISWANTO
14
OLTP DAN OLAP DALAM DATA WAREHOUSE
2. Drill-down
Drill-down adalah suatu bentuk yang merupakan kebalikan dari
konsolidasi, yang memungkinkan data yang ringkas dijabarkan
menjadi data yang lebih detail. Sebagai contoh :
Mula-mula data yang tersaji didasarkan pada Semester pertama.
Jika dikehendaki, data masing-masing bulan pada Semester
pertama tersebut bisa diperoleh, sehingga akan tersaji data bulan
Januari, Februari, Maret, April, Mei, Juni.
DATA WAREHOUSE DAN DATA MINING
EKO GANDHI SISWANTO
15
OLTP DAN OLAP DALAM DATA WAREHOUSE
3. Slicing and dicing (pivoting)
Untuk menjabarkan pada kemampuan untuk melihat data dari
berbagai sudut pandang. Data dapat diiris-iris atau dipotong-potong
berdasarkan kebutuhan. Sebagai contoh :
Mencari data penjualan berdasarkan semua lokasi atau hanya pada
lokasi-lokasi tertentu.
DATA WAREHOUSE DAN DATA MINING
EKO GANDHI SISWANTO
16
TEKNIK CLUSTERING
Tujuan Pembelajaran Teknik Clustering adalah :
1. Mengetahui tehnik cluster dan ide dasar clustering
2. Mengetahui ukuran kemiripan dan ketidak miripan
3. Mengenal tehnik cluster partisi dan hirarki
4. Mengetahui implementasinya kedalam kasus nyata.
Tujuan utama tehnik cluster adalah untuk mengelompokkan
sejunlah data/objek kedalam cluster atau group sehingga dalam
setiap cluster terdapat sejumlah data yang mirip satu sama lain.
Teknik cluster sudah banyak dikenal pada penggunaan data
mining, tetapi hingga sekarang para ahli masih mencari tehnik dan
metode pengklusteran yang baik dan efektif. Sehingga sebenarnya
sampai sekarang sistem cluster belum merupakan hasil yang
optimal. Tetapi hasil dengan metode yang akan kita pelajari ini
adalah metode yang sudah cukup bagus dan praktis.
DATA WAREHOUSE DAN DATA MINING
EKO GANDHI SISWANTO
17
TEKNIK CLUSTERING
Diharapkan nantinya mahasiswa dapat mengembangkan metode clustering
yang baik atau ada teknik yang lebih optimal. Metode Analisis data Mining
dikelompokkan dalam 2 tehnik :
a. Unsupervised learning
Proses pengelompokkan yang dikerjakan tidak perlu dilakukan
pembelajaran/training/pengujian data terlebih dahulu. jadi metode ini
tidak membutuhkan label dari hasil keluaran yang dihasilkan.
Misalnya : segala tehnik clustering data.
b. Supervised learning
Adalah metode yang memerlukan pelatihan/training dan testing. Karena
hasil keluaran yang diharapkan harus merupakan keluaran terbaik.
Misalnya : ANN ( Artificial Neural Network ), Analisis Diskriminan ( LDA ),
Support Vector Machine ( SVM )
DATA WAREHOUSE DAN DATA MINING
EKO GANDHI SISWANTO
18
CLUSTERING HIRARKI ( Hierarchical Clustering )
Tehnik clustering hirarki, kita hitung jarak masing-2 titik / objek
dengan objek lainnya, selanjutnya akan ditemukan jarak titik-titk
terdekat, sehingga akan dkelompokkan objek dengan jarak
masing-masing terdekat.
Langkah clustering hirarki :
1. Kelompokkan objek ke dalam clusternya sendiri.
2. Menemukan data dengan pasangan paling mirip untuk
dikelompokkan dalam cluster sama dengan melihat data dalam
matrik kemiripan.
3. Gabungkan kedua objek dalam satu kelompok dan lakukan
selanjutnya dengan data yang lain sampai tinggal satu cluster.
DATA WAREHOUSE DAN DATA MINING
EKO GANDHI SISWANTO
19
CLUSTERING HIRARKI ( Hierarchical Clustering )
Contoh tehnik Clustering Hirarki :
1. SIMILARITY DAN DISIMILARITY ( Kemiripan dan Ketidakmiripan )
Untuk menggabung dua objek dalam cluster dibutuhkan konsep mirip ()
dan tidak mirip ( disimilarity ), jadi semakin mirip objek, maka dapat
dikelompokkan dalam satu cluster. Sebaliknya bila tidak mirip maka
masuk cluster lain. Pengukuran kemiripan dapat dilakukan dengan :
Cosinus, Kovarian dan Korelasi.
Semakin besar nilainya maka semakin mirip, tetapi bila nilainya kecil
berarti tidak mirip.
2. DENDOGRAM ( Pohon Kluster )
Tehnik ini adalah menunjukkan bagaimana urutan sebagaimana objek
dikelompokkan dalam cluster. Sedangkan distribusi pengelompokkan
dapat pula dikerjakan dengan pola cut off ( potong) pada jarak atau nilai
tertentu, sehingga dapat membentuk kelompok cluster lainnya.
DATA WAREHOUSE DAN DATA MINING
EKO GANDHI SISWANTO
20