MATERI 4 Port Paralel - jurusan teknik elektro

Download Report

Transcript MATERI 4 Port Paralel - jurusan teknik elektro

PORT PARALEL
“ Add your company slogan ”
Siswo Wardoyo, S.T., M.Eng.
0812 28 98593
FB: [email protected]
LOGO
Siswo Wardoyo Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik UNTIRTA 2011/2012- Genap
1
CONTENTS:
1
Sejarah PP
2
Diagram Pin PP
3
Standart PP
4
Sinyal PP
5
Bi-directional PP
6
Nible Mode
7
Contoh Penerapan PP
www.themegallery.com
Siswo Wardoyo Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik UNTIRTA 2011/2012Genap 2
Latar Belakang PP
 Tahun 1981, IBM memerkenalkan Komputer dengan
port paralel sebagai alternatif port serial yg lambat.
 Fungsi saat itu PP digunakan untuk komunikasi
dengan printer (dot Matrik).
 Tahun 1991, perusahaan printer (lexmark, IBM,
Texas instrumen dll) berkumpul membentuk NPA
(network Printing Alliance).
 NPA menetapkan hal-hal yang harus diikuti pembuat
perangkat keras agar tidak terjadi in-compatible antar
berbagai alat yang berbeda.
 Tahun 1994, IEEE membuat keputusan 1284 yang
menetapkan sebuah standar baru paralel port yang
masih kompatibel dengan paralel port sebelumnya
namun lebih handal karena mampu menangani
transfer data hingga 1 Mbps, panjang kabel 10 M,
dan komunikasi Bi-directional.
www.themegallery.com
Siswo Wardoyo Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik UNTIRTA 2011/2012Genap 3
Konsep Komunikasi Paralel
Lima standar mode operasi
1. Mode Kompatibilitas;
2. Mode Nibel
3. Mode Byte
4. Mode EPP (Enhanced Parallel Port)
5. Mode ECP (Extended Capabilities Port)
www.themegallery.com
Siswo Wardoyo Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik UNTIRTA 2011/2012Genap 4
Standarisasi
 Tujuan Standarisasi ini adalah untuk mendesain
driver
dan
peralatan
yang
baru
sehingga kompatibel dengan peralatan lainnya
dan standard parallel port sebelumnya (SPP)
yang diluncurkan pada tahun 1981.
www.themegallery.com
Siswo Wardoyo Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik UNTIRTA 2011/2012Genap 4
 Mode Kompatibilitas, Nible, dan Byte digunakan
sebagai standard perangkat keras yang tersedia
di port parallel original. Sedangkan untuk EPP
dan ECP membutuhkan tambahan hardware
sehingga mampu bekerja dengan kecepatan
tinggi.
 Mode Kompatibilitas atau
sering disebut
“Centronics” hanya dapat mengirimkan data
pada arah maju (dari Host ke device external)
dengan kecepatan 50 Kbyte sampai 150 Kbyte
perdetik. Untuk menerima data harus diubah
modenya menjadi mode Nibble atau Byte. Mode
Nibble dapat menerima data 4 bit (Nibble)
sedangkan mode Byte dapat menerima data 8
bit (1 byte).
Diagram Pin PP
 Ada 2 macam konector PP yaitu 36 pin dan 25 pin
 Konektor 36 dikenal dengan centronic dan konektor
25 dikenal dengan DB-25.
 DB-25 Jantan
1
13
 DB-25 Betina
www.themegallery.com
Siswo Wardoyo Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik UNTIRTA 2011/2012Genap 5
Diagram Pin PP
1
13
www.themegallery.com
Siswo Wardoyo Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik UNTIRTA 2011/2012Genap 6
ALAMAT PORT PARALEL
 Alamat (dalam format Hexa) 3BC-3BF =
Digunakan untuk Port Parallel yang terpadu
dengan kartu – kartu Video, tidak mendukung –
mendukung alamat alamat ECP
 Alamat (dalam format Hexa) 378-37F = Biasa
digunakan untuk LPT1
 Alamat (dalam format Hexa) 278-27F = Biasa
digunakan untuk LPT2
 Alamat dasar 3BCh pertama kali diperkenalkan
sebagai alamat port parallel pada card – card
video lama.LPT1 biasanya memiliki alamat
dasar 378, sedangkan alamat LPT2 adalah 278.
ini adalah alamat umum yang biasa dijumpai,
namun alamat dasar ini bisa berlainan antara
satu komputer dengan komputer lainnya.
 Setelah diketahui alamat dari port parallel, maka
dapat ditentukan alamat Data Register, Control
Register dan Status Register. Alamat Data
Register adalah base address dari port parallel
tersebut, alamat Status Register adalah (base
address + 1), sedangkan alamat Control
Register adalah (base address +2).
Register - register Port Parallel
Register Data Port Register Status
Parallel ( 378h )
Port Parallel (
379h )
Register Kontrol
Port Parallel (
37Ah )
Bit 7
(Data7)
Bit 7
(Busy’)
Bit 7
(Not Used)
Bit 6
(Data
6)
Bit 6
(Ack)
Bit 6
(Not Used)
Bit 5
(Data
5)
Bit 5
(Paper
Out)
Bit 5
(Aktivasi
Port Dwi
Arah)
Bit 4
(Data
4)
Bit 4
(Select)
Bit 4
(Aktivasi
IRQ melalui
jalur Ack)
Bit 3
(Data
3)
Bit 3
(Error)
Bit 3
(Select In’)
Bit 2
(Data
2)
Bit 2
(IRQ’)
Bit 2
(Reset /
Inisialisasi)
Bit 1
(Data
1)
Bit 1
(Not Used)
Bit 1
(Autofeed’)
Standar Paralel Port
www.themegallery.com
Siswo Wardoyo Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik UNTIRTA 2011/2012Genap 7
Sinyal Port Paralel
www.themegallery.com
Siswo Wardoyo Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik UNTIRTA 2011/2012Genap 8
Sinyal Port Paralel
www.themegallery.com
Siswo Wardoyo Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik UNTIRTA 2011/2012Genap 9
Bi-Directional PP
www.themegallery.com
Siswo Wardoyo Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik UNTIRTA 2011/2012Genap 10
PP SEBAGAI INPUT
www.themegallery.com
Siswo Wardoyo Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik UNTIRTA 2011/2012Genap 11
NIBEL MODE
 Mode nibel merupakan cara untuk membaca 8-bit
data tanpa menempatkan port pada mode terbalik
(reverse mode) dan tanpa menggunakan jalur data.
 Mode nibel menggunakan sebuah IC Quad 2 to 1
multiplexer (74LS157) untuk membaca sebuah nibel
data, ke- mudian pindah ke nibel satunya dan
membacanya.
 Melalui perangkat lunak kedua nibel tersebut
disatukan menjadi sebuah byte.
 Kelemahan mode ini hanya masalah lambatnya
proses. Dan dibutuhkan beberapa perintah I/O untuk
membaca sebuah byte dan membutuhkan IC
eksternal
www.themegallery.com
Siswo Wardoyo Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik UNTIRTA 2011/2012Genap 12
PENGGUNAAN INTERUPSI
PADA PORT PARALEL
 Interupsi yang digunakan pada Port Paralel adalah
IRQ5 atau IRQ7, atau yang lainnya jika kedua
interup si ini telah dipakai.
 Serta dimungkinkan juga interupsi tersebut
dimatikan pada kartunya, jika kartu tersebut hanya
digunakan untuk tujuan pencetakan. Namun dengan
menggunakan bit-4 pada register kontrol, Anda
dapat mcng-aktifkan dan mematikan interupsi,
mengaktifkan IRQ -nya, melalui jalur Ack.
 Interupsi umumnya akan muncul pada saat terjadi
transisi dari rendah ke tinggi (rising edge) pada jalur
Ack. Dan ada pula yang terjadi pada saat transisi
dari tinggi ke rendah.
www.themegallery.com
Siswo Wardoyo Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik UNTIRTA 2011/2012Genap 13
MODE-MODE PORT PARALEL
DALAM BIOS







Mode Printer (kadangkala disebut Default atau
Normal Mode)
Mode Standard and Bi-directional (SPP)
Mode EPP1.7 and SPP
Mode EPP1.9 and SPP
Mode ECP
Mode ECP and EPP1.7
Mode ECP and EPP1.9
www.themegallery.com
Siswo Wardoyo Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik UNTIRTA 2011/2012Genap 14
Mode - Mode PP Dan
Register Kontrol ECP
1.
2.
3.
4.
Mode Standar Mode ini menyebabkan port ECP berting-kahlaku seperti SPP (Standard Parallel Port) tanpa fungsi dwiarah;
Mode Byte (Mode PS/2) Seperti pada SPP dalam mode dwiarah, bit-5 akan membuat port dalam mode terbalik (data komputer);
Mode Paralel (FIFO) Pada mode ini, sembarang data yang
dituliskan ke FIFO data akan terkirim ke piranti menggunakan
SPP handshake. Pe-rangkat keras akan membangkitkan sinyal- sinyal handshaking yang dibutuhkan. Berguna untuk alatalat non- ECP seperti Pencetak (Print er). Anda dapat
memperoleh beberapa fitur ECP seperti penyangga FIFO dan
perangkat keras pembangkit sinyal handshaking namun
dengan SPP handshake (bukan ECP handshake);
Mode FIFO ECP Mode standar untuk ECP. Mode ini
menggunakan ECP handshake. Pada saat menggunakan
Mode ECP dan register ECR diset ke mode FIFO ECP, maka
register SPP akan hilang!
www.themegallery.com
Siswo Wardoyo Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik UNTIRTA 2011/2012Genap 15
Mode - Mode PP Dan
Register Kontrol ECP
5.
6.
7.
Mode EPP (tercadang) Untuk mengaktifkan mode EPP,
jika tersedia. Jika pada BIOS diset ke Mode ECP and
EPPl.x, maka EPPl.x akan tersedia. Di bawah
standarisasi Microsoft's Extended Capabilities Port
Protocol and ISA Interface Standard mode; ini
digunakan untuk Para Pemasok (Vendor)-. Tercadang Di
bawah standarisasi Microsoft's Extended Capabilities
Port Protocol and ISA Interface Standard mode ini
digunakan untuk Para Pemasok (Vendor)',
Mode FIFO Test Pada mode ini, sembarang data yang
dituliskan ke Register test FIFO akan ditempatkan pada
FIFO dan sembarang data yang terbaca dari register Test
FIFO akan dibaca melalui penyangga FIFO. Bit status
FIFO penuh/kosong sesvai dengan kondisi scbenarnya.
Mode Konfigurasi Pada mode ini, dua register
konfigurasi, cnfgA dan cnfgB akan tersedia pada
alamatnya masing- masing
www.themegallery.com
Siswo Wardoyo Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik UNTIRTA 2011/2012Genap 16
PENGAKSESAN PORT PARALEL
 Untuk komunikasi atau antarmuka antara PC
dengan peralatan IO salah satu cara adalah
dengan memanfaatkan File .DLL (dynamic Link
Library)
File DLL untuk akses Port
 Ada dua jenis yang bisa kita pilih yaitu misalnya:
 Win95IO.DLL (hanya bisa dipakai pada OS win98 ke
bawah,)
 inpout32.dll (bisa dipakai baik di win98 maupun win XP,)
 Untuk versi yang lainya, atau untuk keperluan lainya bisa
dilihat di sini.. Khusus untuk inpout32.dll bisa berjalan di
win 98, win xp, vb.6 dan VB.NET.
 File dll yang akan digunakan dicopykan ke directory
windows/system
TEKNIK ANTARMUKA
“ Add your company slogan ”
Wassalam..!!!!
LOGO