Transcript Document
Kebijakan Alokasi DAU Muhtarmahmud Staf Ahli Rektor UNS Solo Bidang Keuangan dan Manajemen Kebijakan Aloka DAU Dana yang bersumber dari pendapatan APBN yang dialokasikan dengan tujuan pemerataan kemampuan keuangan antardaerah untuk mendanai kebutuhan daerah dalam rangka pelaksanaan desentralisasi Grafik DAU 2005 s.d. 2010 200 8,93% 3,85% 3,26% 6,08 6,91 180 13,13% 160 64,09% 14,72 19,12 140 120 3-D Column 3 100 Kenaikan DAU DAU T-1 80 56,89 8,07% 6,63 60 40 20 0 TA. 2005 TA. 2006 88,77T 145,66T TA. 2007 164,78T TA. 2008 179,5T TA. 2009 186,41T TA. 2010 192,41T Tergantung dari pendapatan dlm APBN Tergantung dari Kebijakan penghitungan PDN Neto Mengedepankan prinsip pemerataan Mempertimbangkan kemampuan keuangan antardaerah Dalam rangka pelaksanaan desentralisasi Melaksanakan kebijakan Alokasi Dasar Memperhitungkan Penambahan Daerah Otonom Baru Melaksanakan kebijakan peentuan Kebutuhan dan Kapasitas Fiskal Daerah Grafik APBN, PDN, PDN Netto dan DAU 1200 1047.41 1037.06 1000 800 Dalam Trilyun Rupiah 989.49 984.78 779.21 690.41 779.21 716.97 690.41 AP B N P DN P D N Netto D AU 600 400 200 179.50 186.41 192.49 0 T A. 2008 T A. 2009 T A. 2010 Prinsip Pemerataan DAU dimaksudkan untuk mengurangi ketimpangan kemampuan antar daerah melalui penerapan formula yang mempertimbangkan : • kebutuhan daerah • kemampuan keuangan daerah Pembobotan komponen Kebutuhan Fiskal Penetapan porsi komponen Kapasitas Fiskal ALAT/ UKURAN Williamson Indeks (0,0000 s/d 1,0000) Indikatornya semakin kecil angkanya (dibawah satu) menunjukkan tingkat pemerataan yang lebih baik Memperhatikan Kemampuan Keuangan Daerah Melihat kemampuan APBD: • Dari Aspek Belanja : membiayai kebutuhan dalam rangka pelaksanaan kegiatan di daerah (tercermin melalui TBD/Total Belanja Daerah) • Dari Aspek Pendapatan : tecermin dalam PAD, DBH Pajak, DBH SDA Trilogi Dana Perimbangan DAK DBH DAU Dalam Rangka Pelaksanaan Desentralisasi Fiskal Sebagai salah satu komponen Dana Perimbangan yang bersifat block grant, untuk mendanai kewenangan yang dilimpahkan kepada daerah Sebagai upaya menciptakan keseimbangan fiskal antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah serta antar Daerah Penambahan Daerah Otonom Baru 14 26 14 26 484 510 510 524 2008 2009 2009 2010 1 1/4 1/4 1/4 1/4 1/4 1/4 Peningkatan dari 1/8 ke 1/5 atau 125 ke 200 1/4 1/8 1/8 1 2 1/5 SIMULASI PEMBAGIAN DAU DAERAH PEMEKARAN DARI PERHITUNGAN SECARA PROPORSIONAL MENJADI SECARA MANDIRI 1/5 1/5 1/5 2 1/5 Penurunan dari 1/4 ke 1/5 atau 250 ke 200 SIMULASI PEMBAGIAN DAU PROPORSI TURUN AGAR NOMINAL NAIK PAGU DAU NASIONAL HARUS NAIK 1/5 1/5 1/5 1/5 1/5 1/5 1/5 1/5 1/5 1/5 1/5 = Rp 200 1/5 = Rp 250 VARIABEL PERHITUNGAN DAU PROPORSIONAL DAN MANDIRI Daerah 2009 (Proporsional) 2010 (Mandiri) Kab Bulungan (Induk) DAU Rp Penduduk --- Wilayah --- PNSD DAU Rp PNSD Penduduk Wilayah IPM IKK PDRB PAD DBH Pajak DBH SDA Kab Tana Tidung (Baru) DAU Rp Penduduk ---- Wilayah ---- PNSD ----- DAU Rp PNSD Penduduk Wilayah IPM IKK PDRB PAD DBH Pajak DBH SDA Penambahan Daerah Otonom Baru Tahun 2010 Daerah Otonom Baru Daerah Induk Provinsi 1 Kota Tangerang Selatan Kab. Tangerang Banten 2 Kab Tambrauw Kab. Sorong Papua Barat 3 Kab Pulau Morotai Kab.Halmahera Utara Maluku Utara 4 Kab Intan Jaya Kab. Paniai Papua 5 Kab Deiyai Kab. Paniai Papua 6 Kab Sabu Raijua Kab. Kupang NTT 7 Kab Pringsewu Kab. Tanggamus Lampung 8 Kota Gunung Sitoli Kab. Nias Sumut 9 Kab Nias Utara Kab. Nias Sumut 10 Kab Tulang Bawang Barat Kab. Tulang Bawang Lampung 11 Kab Nias Barat Kab. Nias Sumut 12 Kab Mesuji Kab. Tulang Bawang Lampung 13 Kab Maybrat Kab. Sorong Papua Barat 14 Kab Meranti Kab. Bengkalis Riau DAU untuk DOB Mandiri dibandingkan dengan kenaikan DAU Nasional 2008 s/d 2010 Dalam Trilyun Rp 20 19.1 Untuk semua daerah 18 16 Untuk 26 daerah baru 14 12 Kenaikan DAU 10 DOB 6,9 8 6 6 4 3,5 4 2 0 0 2008 2009 2010 Perhitungan DAU Daerah Pemekaran Alokasi DAU daerah pemekaran dialokasikan sesuai dengan formula Celah Fiskal setelah undang-undang pembentukannya disahkan dan data tersedia. (Pasal 46 ayat (1) dan (2) PP No. 55 Tahun 2005) Apabila kondisi di atas belum terpenuhi, perhitungan alokasi DAU daerah pemekaran dilakukan dengan men-split dari daerah induknya. (Pasal 46 ayat (3) dan (4) PP No. 55 Tahun 2005) Perhitungan alokasi DAU daerah pemekaran dilakukan dengan perhitungan proporsional dengan daerah induk berdasar variabel: Jumlah Penduduk; Luas Wilayah; dan Jumlah/Belanja Gaji PNSD 19 KETENTUAN DAU DAERAH PEMEKARAN DALAM RUU APBN 2010 • Perhitungan dan pembagian Dana Perimbangan untuk 14 daeorah otonom baru tahun 2008 -2009 dialokasikan dengan ketentuan sbb: DAU secara administratif perhitungannya masih digabung dengan daerah induk; Dst ....... Ttg DAK Dst ....... Ttg DBH • Ketentuan lebih lanjut mengenai dana perimbangan bagi DOB diatur lebih lanjut dengan PMK Pembagian DAU untuk masing-masing daerah dengan Formula tertentu ditetapkan dengan undangundang Data Dasar sebagai komponen Formula DAU disediakan oleh Lembaga Pemerintah yang berwenang di bidang statistik Kebijakan atas Formula DAU adalah hasil kesepakatan antara Pemerintah Pusat bersama DPR yang dimuat dalam UU APBN Perhitungan alokasi per daerah diaudit oleh BPK Penetapan alokasi DAU per daerah dengan Perpres dan dipublikasikan PROPORSI ALOKASI DASAR TERHADAP DAU (dalam triliun Rupiah) 200 179.507 180 186.4 164.787 160 145.664 140 126.12 120 115.29 73% 100 80 76.978 82.13 20 93.01 88.765 84.25 72.779 73.484 83% 69% DAU AD AD Pegging 87.63 77.21 45.25% 60 40 192.4 49.96% 33.485 32.031 43,5% 39,0% 50,0% 45% 45% 34.618 39,0% 0 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 22 DAU Tahun Proporsi DAU Nasional yang disepakati untuk Alokasi Dasar Rata-rata proporsi gaji PNSD per daerah yang dihitung sebagai Alokasi dasar 2007 2008 2009 44,6% 45,0% 47%/45% 100,0% 88,65% 76,34% 2010 48%/45,25% 79,89% untuk mengoptimalkan fungsi equalisasi DAU 10% BAGIAN PROVINSI 90% BAGIAN KAB / KOTA ALOKASI DASAR KEBUTUHAN FISKAL CELAH FISKAL INDEKS PENDUDUK BELANJA PEGAWAI PNSD AD Secara Nasional ditetapkan 48% (Prov) dan 45,25% (Kab/Kota) atau setara 79,89% rata-rata Bel Pegawai PNSD INDEKS LUAS WILAYAH INDEKS KK INDEKS PM KAPASITAS FISKAL PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) PROV DANA BAGI HASIL PAJAK PROV DANA BAGI HASIL SUMBER DAYA ALAM INDEKS PDRB PER KAPITA PROV KbF = TBR (α1 IP + α2 LW + α3 IKK + α4 IPM + α5 PDRB per kapita) wilayah darat 100%, laut prov 30%, laut kab/kota 35% 25 Daerah Penerima DAU 2010 DAU Naik Turun Nol Jumlah Prov Kab/Kota Jumlah % 28 3 375 94 403 97 79 19 2 8 10 2 33 477 510 100 Selesai Terima Kasih Atas Perhatiannya HP/Email:081226265675, 081548590636, [email protected], [email protected], [email protected] Alamat : Jl Ir. Sutami No 36 A Kentingan Surakarta