Toksikologi Industri Pertemuan 5

Download Report

Transcript Toksikologi Industri Pertemuan 5

Manufaktur sektoral
industri lem alam
temu 9
Lem adalah senyawa kimia yang dapat melekatkan dua atau lebih benda
sejenis atau lain jenis
•Dalam industri modern , bahan baku senyawa resin sintetik lebih banyak
digunakan dibandingkan dengan lem alam yang berasal dari asal bahan
binatang
•Lem alam dibuat dari hidrolisa kollagen binatang ( tulang sirip dsb )
•Lem casein bersifat lebih tahan air daripada lem kollagen,dibuat dari kasein
yang direaksikan dengan alkali.,dan bersifat mudah terbakar
•Lem kecap. ,dibuat dari kecap yang direaksikan dengan alkali.Tidak ada
resiko pemaparan lingkungan kerja.
•Lem dextrin dibuat dari hidrolisa tepung kanji
•Arabic gum lem berasal dari getah tumbuh2an
•Lem Lateks berasal dari getah pohon karet dicapur dengan amonia untuk
mencegah dekomposisi getah sebelum prosessing.untuk lem karet.
•Musilage dekstrin lem yang dbuat dari tepung mucilase ,tidak berbahaya
dan sering digunakan untuk umum
Lem sintetik
temu 7
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
Produk lem sintetik biasanya dilarutkan dalam bahan pelarut organik ( tidak seperti lem alam yang larut dalam air
)
Lem sintetik berasal dari derivat resin yang dilengkapi dengan bahan pengeras ( hardener ) sebagai katalisnya.
Kelompok bahan ini misalnya :Resin urea,resin melamin dan resinresorsinol –formaldehida
Termasuk lem modern yang berdasrkan reaksi kondensasinya tersedia dalam beberapa bentuk untuk kepentingan
merekatkan kayu ( lem kayu ) pada industri kayu lapis dan kertas lapis (karton)
Sangat tahan air dan tahan panas dan kelembaban tinggi.
Tenaga kerja yang terpapar dengan resin ini berisiko untuk menderita dermatitis baik oleh pengaruh senyawa
formaldehid bebas yang ada atau oleh senyawa resinnya.
Perlu menggunakan APG/sarung tangan tahan bahan kimia.
Epoksi resin ,dibuat dari epiklorohidrin yang direaksikan dengan 4,4-isopropilidendifenol atau dengan
polihidrikalkohol alifatik ( misalnya gliserol )
Epoksi resin sering digunakan untuk melekatkan/laminasi pada metal,gelas atau keramik,tangki,pipa atau
peesawat terbang
Bentuk amin dari resin ini dapat menimbulkan dermatitis sensitasi
Poliuretan resin dibuat melalui reaksi kondensasi dan polimerisasi toluen diisosianat dan difenilmetan 4,4
diisosianat melalui reaksi kondensasi dengan poliester yang mempunyai gugus hidroksil
Minyak kastor sering digunakan sebagai bahan tambahan pada pembuatan lem derivat ini,dan merupakan lem
yang sangat baik.
Pemaparan diisosianat dan menimbulkan udema paru
Isosianat monomer lebih kurang menguap ( voltile ) daraipada poliesternya,sehingga kruang berisiko
Polivinil asetat sifat merekat lem ini tergantung dari emulsi lateks dan polimer dari l emulsi lateks merupakan
lem yang aman
Bahan pelarut lem
temu 9
•
lem atau bahan industri lainnya ( cat,zat warna dan bahan pelapis ) sellulosa
nitrat,polifinilasetat,polistiren atau karet sintetik yang dapat larut dalam bahan pelarut
organik senyawa ester ( metil asetat,etil asetatiso propil asetat ),alkohol( etil
alkohol,isopropil alkohol, buti alkohol ) ,keton (aseton metil etil keton,) pelarut
minyak bumi ( benzena ,toluena,hidrokarbon terklorinasi dan karbon disulfida.
•
Penggunaan benzena sebagai pelarut kemudian dilarang karen bersifat toksik
terhadap sumsum tulang yang dapat menimbulkan kerusakan pada sistema
hemopoitik.
•
Pelarut-pelarut ini umumnya bersifat mudah terbakar dan mudah meledak dan harus
disimpan dalam kontainer yang tidak mudah bocor.
•
Ditempat kerja yang menggunakan bahan bakar ini tenaga kerja dilarang merokok
•
Bahan pelarut yang paling berbahaya seperti benzena, karbon disulfida dan
hidrokarbon terklorinasi ,penggunaannya sebaiknya di ganti (substitusi ) dengan
bahan pelarut lain yang tidak berbahaya
•
Tetraklor etilen dapat menimbulkan hemolisa darah
Konsentrasi tinggi monomer pelarut dan
plasticiser di ruang proses industri
temu 9
•
Harus menggunakan proses sistim tertutup( closed system )
•
Sistim local exhauster yang sempurna agar tidak memapari ruang kerja
dengan konsentrasi tinggi
•
Umumnya proses produksi yang menggunakan bahan lem/perekat diikuti
dengan proses pemanasan sehingga bahan pelarut yang mudah menguap
akan memapari tempat kerja dengan konsentrasi tinggi
•
Bahan pelarut yang larut dalam lemak ( minyak alam ) umumnya dapat
menimbulkan dermatitis oleh efek kontak langsung atau efek sensitasi
,sehingga tenaga kerja harus menggunakan APD yang cocok dengan jenis
pemaparannya ( sarung tangan,apron,barrier cream )
•
Resiko gangguan kesehatan dapat terjadi oleh ,bahan pokok lem atau/dan
pelarutnya