Slide Mekanisme Pengesahan

Download Report

Transcript Slide Mekanisme Pengesahan

AZAS
Pertanggungjawaban Pendapatan dan Belanja yang sumber dananya
dari PNBP yang digunakan langsung
1. Mengajukan SP3B BLU
KPPN
(mengesahkan)
SATKER BLU
2. Menerbitkan SP2B BLU
RUANG LINGKUP PENGATURAN (1)
Mengatur mekanisme pengesahan pendapatan dan belanja
satker BLU yang sumber dananya berasal dari PNBP yang
digunakan langsung.
a. Layanan yang diberikan kepada masyarakat;
Dapat
c. Hasil kerjasama BLU dengan pihak lain dan/atau
hasil usaha lainnya; dan/atau
Hasil usaha lainnya termasuk:
1. Pendapatan jasa lembaga keuangan;
2. Hasil penjualan aset tetap; dan
3. Pendapatan sewa.
d. Pendapatan lainnya yang sah.
digunakan
PNBP
b. Hibah tidak terikat dan/atau hibah terikat yang
diperoleh dari masyarakat atau badan lain;
langsung
untuk
membiayai
program
dan kegiatan
di RBA
Dapat
PNBP
digunakan
langsung
untuk
membiayai
Keputusan
Ment Keu
Tent
Penetapan
Satker PK
BLU
BLU
Penuh
BLU
Bertahap
100%
Digunakan
langsung
……%
Digunakan
langsung
program
dan kegiatan
di RBA
….. % setor
ke Kas Neg
(tidak
dapat
ditarik
kembali)
RUANG LINGKUP PENGATURAN (2)
PENERBITAN DAN PENYAMPAIAN SP3B BLU
1. SP3B BLU, diterbitkan dengan:
a. Format yang telah diatur di lampiran perdirjen;
b. Menggunakan aplikasi yang telah disediakan DJPBN.
2. Pejabat Penandatangan SP3B BLU adalah PPSPM.
3. Petugas pengantar SP3B BLU adalah Petugas
Pengantar SPM.
4. Penyampaian SP3B BLU:
a. Periode penyampaian adalah triwulanan.
b. Penyampaian dapat dilakukan satu kali/lebih dari
satu kali dalam satu triwulan.
PENERBITAN DAN PENYAMPAIAN SP3B BLU
Penyampaian SP3B BLU:
Penyampaian SP3B BLU satu kali
dalam satu triwulan
Penyampaian SP3B BLU lebih dari satu
kali dalam satu triwulan
a. Melakukan cut off realisasi pendapatan
dan/belanja BLU sejak 3 hari kerja
sebelum akhir triwulan ;
b. Disampaikan paling lambat pada hari
kerja terakhir triwulan berkenaan,
pukul 10.00 waktu setempat.
c. Realisasi pendapatan dan/atau belanja
sejak cut off s.d. Akhir triwulan
dipertanggungjawabkan
dalam
penyampaian SP3B BLU triwulan
berikut.
a. Satker BLU tetap menyampaikan SP3B
BLUpada akhir triwulan berkenaan
sepanjang
terdapat
realisasi
pendapatan dan/atau belanja sampai
dengan akhir triwulan berkenaan;
b. melakukan cut off realisasi pendapatan
dan/atau belanja BLU terhadap SP3B
BLU akhir triwulan;
c. menyampaikan SP3B BLU akhir
triwulan, paling lambat pada hari kerja
terakhir triwulan berkenaan pukul
10.00 waktu setempat;
d. Realisasi pendapatan dan/atau belanja
sejak cut off s.d.
akhir triwulan
berkenaan
dipertanggungjawabkan
dalam
penyampaian
SP3B
BLU
triwulan berikutnya.
Realisasi
Trw. I
Tgl 1/1 s.d.
27/3
Cut Off
Cut Off
Cut Off
28/3
24/6
27/9
31/3
30/6
Realisasi Trw. II
Tgl 28/3 s.d. 23/6
Realisasi Trw. III
Tgl 25/6 s.d. 26/9
Pengajuan SP3B
28/3 s.d. 31/3
Pengajuan SP3B
24/6 s.d. 30/6
Tidak ada
Cut Off
30/9
31/12
Realisasi Trw. IV
Tgl 27/9 s.d. 31/12
Pengajuan SP3B
27/6 s.d. 30/9
Pengajuan SP3B
Sesuai Langkahlangkah akhir TA.
Cut Off
Cut Off
Cut Off
28/3
24/6
27/9
31/3
30/6
30/9
29/7
25/8
1. SP3B BLU Pertama di TRW. III diajukan tgl. 29/7 (untuk realisasi
penerimaan dan pengeluaran BLU tgl 24/6 s.d. 28/7
2. SP3B BLU Kedua di TRW. III diajukan tgl. 25/8 (untuk realisasi
penerimaan dan pengeluaran BLU tgl 29/6 s.d. 24/8
3. Dalam hal terdapat realisasi dari tgl. 25 s.d 26/9, harus
menyampaikan SP3B BLU Ketiga di TRW. III mulai tgl. 27 s.d. 30/9.
Tidak ada
Cut Off
31/12
PENERBITAN DAN PENYAMPAIAN SP3B BLU
5. SP3B BLU disampaikan ke KPPN, dilampiri:
a. SPTJ yg ditandatangani Kuasa PA/Pemimpin BLU
(format diatur).
b. ADK SP3B BLU, yg dihasilkan aplikasi.
6. Triwulan IV
a. BLU tidak melakukan cut off realisasi pendapatan
dan/atau belanja BLU terhadap SP3B BLU akhir triwulan
IV.;
b. Batas akhir penyampaian SP3B BLU mengikuti
ketentuan mengenai langkah-langkah akhir tahun
anggaran;
PENERBITAN DAN PENGAMBILAN SP2B BLU
1. KPPN:
Menerbitkan SP2B BLU berdasarkan SP3B BLU, setelah dilakukan
pengujian terhadap SP3B BLU:
1) memeriksa kelengkapan lampiran (SPTJ + ADK);
2) memeriksa kesesuaian kode kegiatan/output/jenis
belanja/sumber dana dengan DIPA BLU*;
3) memeriksa kebenaran dalam penulisan, termasuk tidak
boleh terdapat cacat dalam penulisan;
4) mencocokkan tanda tangan pada SP3B BLU dengan
specimen tanda tangan;
5) memeriksa jumlah belanja BLU tidak melebihi ambang
batas fleksibilitas belanja sesuai yang telah ditetapkan
dalam DIPA BLU; dan
6) mencocokkan tanda tangan Kuasa PA/Pemimpin BLU
pada SPTJ dengan specimen tanda tangan.
*) Untuk belanja melampaui pagu DIPA sampai dengan ambang batas SP2B tetap diterbitkan
sepanjang penambahan output baru terdapat dalam tabel referensi Aplikasi RKA K/L DIPA.
2. Petugas pengambil SP2B BLU = petugas pengambil
SP2D satker BLU.
RALAT SP3B BLU
SATKER BLU
1. Dilakukan dalam hal terjadi kesalahan
pada SP3B BLU, yaitu:
a. Kesalahan
administrasi
(termasuk
kesalahan pencantuman kegiatan, output,
jenis belanja, dan akun); dan/atau
b. Kesalahan pencantuman jumlah nominal
pendapatan dan/atau belanja BLU
2. Diajukan ke KPPN, dilampiri:
a. Fotocopy SP3B BLU yang akan diralat;
b. Surat Pernyataan Tanggung Jawab (SPTJ)
yang
ditandatangani
oleh
Kuasa
PA/Pemimpin BLU (format diatur dalam
Lampiran Perdirjen);
c. ADK Ralat SP3B BLU (dari aplikasi yang
telah disediakan DJPBN);
d. Penjelasan penyebab terjadinya kesalahan
yang ditandatangani Kuasa PA/Pemimpin
BLU (format diatur dalam lampiran
Perdirjen).
KPPN
1. Menerbitkan
ralat
SP2B
berdasarkan ralat SP3B BLU.
BLU
2. Terlebih dahulu melakukan:
a. Pemeriksaan pada lampiran yg
diajukan;
b. Pengujian terhadap ralat SP3B BLU
(sama dengan pengujian SP3B BLU);
c. Pencocokan tanda tangan Kuasa
PA/Pemimpin BLU pada lampiran yg
diajukan;
KETENTUAN LAIN (MUTATIS MUTANDIS)
PER-57/PB/2010
PER- 30/PB/2011
Tata Cara Penerbitan SPM dan SP2d
a.
a. penyampaian SK penunjukan pejabat
perbendaharaan
untuk
tahun
anggaran berikutnya ke KPPN;
c. penunjukan petugas pengantar SPM
dan pengambil SP2D;
d. penyampaian
surat
keputusan
penunjukan petugas pengantar SPM
dan pengambil SP2D;
Mutatis Mutandis
b. tata cara penyampaian SPM;
penyampaian
SK
penunjukan
pejabat
perbendaharaan
yang
bertanggungjawab terhadap realisasi
pendapatan dan/atau belanja yang
sumber dananya berasal dari PNBP
yang digunakan langsung oleh BLU
untuk tahun anggaran berikutnya ke
KPPN;
b. tata cara penyampaian SP3B BLU;
c. penunjukkan petugas pengantar
SP3B BLU dan Pengambil SP2B BLU;
d. penyampaian
surat
keputusan
penunjukan petugas pengantar SP3B
BLU dan pengambil SP2B BLU;
e. penerimaan SPM di KPPN; dan
e. penerimaan SP3B BLU di KPPN; dan
f.
f.
pengambilan SP2D di KPPN
pengambilan SP2B BLU.
KETENTUAN LAIN
PER-67/PB/2007
tentang Pengintegrasian Laporan Keuangan
BLU ke Dalam Laporan Keuangan K/L
 nama dan format SPM Pengesahan
dan SP2D Pengesahan BLU
PER-50/PB/2007
tentang Petunjuk Pelaksanaan Pengelolaan
PNBP oleh Satker Instansi Pemerintah yang
Menerapkan PK BLU
 batas
akhir
penyampaian
SPM
Pengesahan dan format SPTJ
Ketentuan lain yang bertentangan*
*) Surat S-9022/PB/2010 tanggal 4-11-2010 hal
Penyampaian SPM Pengesahan dan Penetapan
Cut Off
Dinyatakan tidak
berlaku sejak
ditetapkan
Perdirjen No.
30/PB/2011
Ilustrasi Penyampaian SP3B BLU Ke KPPN
Triwulanan
1. Triwulan I adalah untuk realisasi pendapatan dan belanja mulai tgl. 1 Januari
s/d 27 Maret 2011.
2. Cut off triwulan I adalah tgl 28 Maret 2011 (3 hari kerja sebelum akhir
triwulan I)
3. Triwulan II adalah untuk realisasi pendapatan dan belanja sejak cut off
triwulan I , yaitu tgl 28 Maret 2011 s/d 23 Juni 2011. Cut off triwulan II adalah
tgl 24 Juni 2011 (3 hari kerja sebelum akhir triwulan II).
4. Triwulan III adalah untuk realisasi pendapatan dan belanja sejak cut off
triwulan II, yaitu tgl 24 Juni 2011 s/d 26 September 2011.
5. Cut off triwulan III adalah tgl 27 September 2011 (3 hari kerja sebelum akhir
triwulan III).
6. Triwulan IV adalah untuk realisasi pendapatan dan belanja sejak cut off
triwulan III, yaitu tgl 27 September 2011 s/d 31 Desember 2011.
Contoh satker BLU yang menyampaikan SP3B BLU satu kali
dalam satu triwulan:
1. Pengajuan SP3B BLU Triwulan I adalah mulai tanggal 28, 29, 30, dan paling
lambat tanggal 31 Maret 2011 pada pukul 10.00 waktu setempat.
2. Pengajuan SP3B BLU Triwulan II adalah mulai tanggal 24, 27, 28, dan paling
lambat tanggal 30 Juni 2011 pada pukul 10.00 waktu setempat.
3. Pengajuan SP3B BLU Triwulan III adalah mulai tanggal 27, 28, 29, dan paling
lambat tanggal 30 September 2011 pada pukul 10.00 waktu setempat.
4. Pengajuan SP3B BLU Triwulan IV mengikuti ketentuan mengenai langkahlangkah menghadapi akhir tahun anggaran.
Contoh satker BLU yang menyampaikan SP3B BLU lebih
dari satu kali dalam satu triwulan:
1.
Pada triwulan III, SP3B BLU pertama diajukan pada tanggal 29 Juli 2011 untuk realisasi sejak cut off
pada triwulan II yaitu tanggal 24 Juni 2011 sampai dengan realisasi pendapatan dan/atau belanja
yang dipertanggungjawabkan dalam SP3B dimaksud (misalkan tanggal 28 Juli 2011).
2.
Satker BLU menyampaikan SP3B BLU kedua pada tanggal 25 Agustus 2011 untuk realisasi sejak
tanggal 29 Juli 2011 sampai dengan realisasi pendapatan dan/atau belanja yang
dipertanggungjawabkan dalam SP3B dimaksud (misalnya tanggal 24 Agustus 2011).
3.
Dalam hal sampai dengan cut off triwulan III (27 September 2011) masih terdapat realisasi
pendapatan dan/atau belanja, maka satker BLU menyampaikan SP3B BLU ketiga dengan
ketentuan sebagai berikut:
a.
SP3B BLU yang ketiga merupakan pertanggungjawaban realisasi pendapatan dan/atau
belanja sejak tanggal 25 Agustus 2011 s.d. tanggal 26 September 2011.
b.
Pengajuan SP3B BLU yang ketiga adalah mulai tanggal 27, 28, 29, dan paling lambat tanggal
30 September 2011.
c.
Realisasi pendapatan dan/atau belanja tanggal 27, 28, 29, dan 30 September 2011
dipertanggungjawabkan dalam SP3B BLU Triwulan berikutnya.
d.
Dalam hal sampai dengan cut off triwulan III (tanggal 27 September 2011) tidak terdapat
realisasi pendapatan dan/atau belanja, maka satker BLU tidak menyampaikan SP3B BLU
ketiga.
e.
Pengajuan SP3B BLU pertama pada triwulan IV adalah realisasi pendapatan dan belanja sejak
cut off triwulan III (tanggal 27 September 2011) s/d realisasi yang akan
dipertanggungjawabkan pada SP3B BLU berikutnya.
Contoh
SP3B
Contoh
SP2B
Contoh
Form
Ralat
SP3B
Contoh
SPTJ
Penyampaian Keputusan Penunjukan Pejabat
Perbendaharaan
 Pada setiap awal tahun anggaran, Kuasa PA menyampaikan surat
keputusan penunjukan Kuasa PA dan surat keputusan penunjukan
pejabat perbendaharaan kepada Kepala KPPN selaku Kuasa BUN.
 Dalam rangka penerbitan SPM pada awal tahun anggaran,
penandatangan SPM dapat dilakukan oleh Kuasa PA/PP-SPM yang
telah ditunjuk pada tahun anggaran sebelumnya apabila belum ada
penunjukan Kuasa PA dan pejabat perbendaharaan. Sehubungan
dengan hal itu, Kuasa PA terlebih dahulu menyampaikan surat
pemberitahuan kepada KPPN selaku Kuasa BUN.
Tata cara penyampaian SPM
1. Penyampaian SPM secara langsung:
 Dilakukan oleh petugas yang telah ditunjuk dan mempunyai KIPS.
2. Penyampaian SPM melalui jasa pengiriman surat (per 41/PB/2011 revisi Per
57/PB/2011) :
• KPA harus menyampaikan surat permohonan kepada Kepala KPPN (berlaku
satu tahun).
• Permohonan disetujui Kepala KPPN dengan mempertimbangkan letak
geografis dan sarana transportasi .
• KPPN menerbitkan KIPS atas nama Kepala Seksi Pencairan Dana.
• Petugas seksi pencairan dana wajib melakukan konfirmasi melalui telepon
kepada PP-SPM atas SPM yang diterima melalui jasa pengiriman.
• Hal-hal yang dikonfirmasi dituangkan dalam lembar konfirmasi.
Penunjukan Petugas Pengantar SPM dan
Pengambil SP2D
 Petugas pengantar SPM dan pengambil SP2D adalah
pejabat perbendaharaan atau pegawai negeri yang
memahami prosedur pencairan dana, yang dipilih secara
selektif dan sesuai kebutuhan, paling banyak tiga orang.
Penyampaian surat keputusan penunjukan
petugas pengantar SPM dan pengambil SP2D
 Surat penunjukan disampaikan kepada Kepala KPPN selaku Kuasa
BUN dengan dilampiri:
a. Fotocopi KTP/SIM/identitas lainnya;
b. Foto berwarna terbaru berukuran 4 x 6 .
 Berdasarkan surat penunjukan tersebut, KPPN melakukan perekaman
identitas petugas pengantar SPM dan pengambil SP2D pada aplikasi di
KPPN.
 KPPN mencetak KIPS dan menyampaikannya kepada Kuasa PA
dengan menggunakan berita acara penyampaian KIPS.
Penerimaan SPM di KPPN
 Penyampaian SPM ke KPPN dilakukan oleh petugas yang ditunjuk
dengan menunjukkan KIPS yang bersangkutan.
 KPPN wajib mencocokan identitas petugas yang ditunjuk dengan data
pada aplikasi di KPPN.
 KPPN memproses SPM apabila petugas pengantar SPM dan pengambil
SP2D sesuai dengan KIPS dan data pada aplikasi di KPPN.
 KPPN menolak SPM apabila petugas yang ditunjuk tidak dapat
menunjukkan KIPS atau terdapat ketidakcocokan antara KIPS dan
data identitas di KPPN.
Pengambilan SP2D di KPPN
 Pengambilan SP2D ke KPPN dilakukan oleh petugas yang ditunjuk




dengan menunjukkan KIPS petugas yang bersangkutan dan tanda
terima SPM.
KPPN wajib mencocokan identitas petugas yang ditunjuk dengan data
pada aplikasi di KPPN.
KPPN menyampaikan SP2D kepada petugas yang ditunjuk apabila
petugas tersebut telah sesuai dengan KIPS dan data pada aplikasi di
KPPN.
KPPN dilarang menyampaikan SP2D apabila terdapat ketidakcocokan
antara KIPS dan data identitas di KPPN.
Apabila dalam waktu yang telah ditentukan satker tidak mengambil
SP2D, KPPN mengirimkan SP2D melalui jasa pengiriman surat.