BRAVO - RarePlanet.org

Download Report

Transcript BRAVO - RarePlanet.org

BRAVO: Barrier Removal Assessment and Viability Overview
(Tinjauan Menyeluruh Viabilitas dan Penilaian Penyingkiran Hambatan)
Sebuah alat untuk menilai kelayakan dan dampak potensial
rencana-rencana proyek Rare
Suaka Margasatwa Sungai Lamandau/Kampanye Pride RARE
Ekonomi

Penilaian biaya-biaya,
pendanaan/sumber-sumber
pendapatan dan faktor-faktor
pengganti pemasukan potensial
sehubungan dengan Solusi
Penyingkiran Hambatan spesifik
Teknikal

Penilaian ketersediaan teknologi,
pelatihan yang diperlukan, dan
keefektifan mitra-mitra
organisasional yang terlibat
dengan Solusi Penyingkiran
Hambatan
Dampak &
Metrik-metrik
Budaya/Politik

Penilaian penggerak-penggerak
dan penghambat-penghambat
Solusi Penyingkiran Hambatan
yang timbul dari norma-norma
budaya dan situasi politik

Penilaian dari dampak menyeluruh
Solusi Penyingkiran Hambatan
dan viabilitas metrik-metrik yang
ada untuk mengukur dampak
tersebut
BRAVO: Rangkuman Eksekutif
Apa: Buat rangkuman menggunakan kurang dari 100 kata :
Hambatan utama yang dihadapi Suaka Margasatwa Sungai Lamandau (SMSL) adalah
kegiatan pembukaan lahan untuk perladangan berpindah dengan tebas bakar dan kebun
sawit yang berdampak pada kebakaran dan penyempitan luasan kawasan SMSL.
Strategi untuk penyingkiran hambatan melalui pendekatan praktek pengelolaan lahan
pertanian menetap dengan sistem kebun campuran. Keberhasilan strategi serupa telah
dicapai oleh Yayorin yang bekerja di 3 desa di Belantikan, Kabupaten Lamandau,
Kalimantan Tengah. Salah satu hasilnya yang dicapai di Belantikan adalah masyarakat
mengurangi aktifitas pembukaan hutan sebagai ladang dan aktifitas perladangan
berpindahpun juga berkurang. Hal ini dilakukan karena sistem kebun campuran cukup
menyita perhatian warga petani untuk merawat tanamannya.
Siapa: Buat rangkuman menggunakan kurang dari 100 kata:
Dalam kegiatan pengenalan bentuk dan praktek pertanian menetap dengan sistem kebun
campuran yang difokuskan untuk menjadi target adalah petani di desa Tempayung yang
berjumlah 45 Kepala Keluarga (KK) dan Babual Baboti yang berjumlah 130 KK.
Kemitraan Pelestarian Ekosistem Lamandau (KPEL) akan membantu dalam memfasilitasi
bentuk-bentuk pertemuan dengan kelompok tani, mendatangkan nara sumber atau ahli
untuk teknologi penyingkir halangan dan membantu kelancaran transportasi. Selain itu
ada Dinas Pertanian, Balai Informasi Penyuluh Pertanian, Dinas Kehutanan dan
Perkebunan di Kabupaten Kotawaringin Barat dan Sukamara yang siap membantu dalam
bantuan-bantuan teknis.
Nilai-nilai BRAVO
Nilai Kelayakan: 1-4
Nilai Dampak: 1-4
Lanjutan BRAVO: Rankuman Eksekutif
Kapan: Buat rangkuman menggunakan kurang dari 75 kata:
Dengan persetujuan dari lembaga-lembaga yang bermitra untuk melakukan penyingkiran hambatan ini terutama
sesuai dengan tujuan Kampanye Pride Rare. Proses pelaksanaan kegiatan penyingkiran hambatan (pertanian ladang
menetap dengan sistem kebun campuran) akan mulai dilaksanakan mulai awal Juli 2009 dan pemantauan dilakukan
selama program berjalan. Pada akhir kegiatan Pride, sebanyak 125 KK masyarakat desa target (Tempayung dan
Babual Baboti) mengadopsi model demplot pertanian menetap sistem kebun campuran yang dipraktekkan.
Bagaimana: Buat rangkuman menggunakan kurang dari 75 kata:
RARE telah memberikan komitmen pendanaan untuk memproyeksikan penyingkiran hambatan untuk biaya-biaya
pembuatan model demplot, tenaga, pengadaan bibit, pendampingan praktek dan diperkirakan sebesar $.......... Untuk
KPEL akan membiayai dana monitoring dan pendampingan serta mobilisasi (transport). Sedangkan Dinas Pertanian
maupun Dinas Kehutanan akan membantu mengeluarkan rekomendasi dan bantuan teknis, seperti tenaga penyuluh
dan buku-buku praktek pertanian atau kebun campuran. Produk-produk akan disampaikan melalui proses usulan dan
didatangkan dari Kalimantan Tengah atau dari pulau Jawa.
Confidential
Panduan Perancangan BRAVO
Ekonomi (1 dari 3)
Kriteria
Biaya-biaya
yang
diproyeksikan
di awal proyek
Penjelasan


Biaya-biaya
Kemampuan
untuk dapat
memperkirakan
beban biaya
Fase persiapan lokasi
– Transportasi ke/dari lokasi selama
persiapan
– Perlengkapan bangun (bahan dan alat)
– Tenaga penyiapan lahan (2 ha)
– Perbekalan
Fase implementasi dan monitoring
– Transportasi ke/dari lokasi selama fase
implementasi
– Perbekalan
– Perlengkapan implementasi
– Pondok perawatan dan semai
– Pengadaan bibit, pupuk dan obat-obatan
hama dan penyakit
– Tenaga Perawatan
– Tanaman sulam
Nilai

Pengawasan Proyek (pelaporan)
Komunikasi

Perkiraan biaya total Rp. 497. 093.000-

1 = Biaya-biaya tidak jelas dan tidak dapat diperkirakan;
4 = Biaya-biaya dapat diperkirakan dan dapat
dikelola
Perkiraan biaya dilakukan bedasarkan hasil penelusuran informasi kepada beberapa sumber yang telah
mempraktekkan kegiatan ini. .
Nilai Rata-rata
4
4
Biaya untuk pembuatan model demplot kebun campuran seluas 2 hektar untuk penyadaran 175 KK petani di dua desa sekitar SM Sungai Lamandau adalah
Rp.497.093.000,-; per KK sebesar Rp.2,840,000
CAS-COD-Prez-Date-CTL
4
Copyright © 2008 Monitor Company Group, L.P. — Confidential — XXX
Confidential
Detil BRAVO Serena
Ekonomi (2 dari 2)
Kriteria
Deskripsi arus
pendapatan
Penjelasan
Nilai
Total penggalangan dana: Rp. 497.093.000,- Sumber-sumber : European Commission
Pendapatan yang diperoleh total: $
Sumber-sumber:
Pendapatan-pendapatan
Persentase total 1: 0 – 25% 2: 25 – 50% 3: 50 – 75% 4: 75 – 100%
biaya yang ada Sebesar 83 % dana yang diperlukan untuk merealisasikan kebun campuran bersumber dari project Kemitraan
Pelestarian Ekosistem Lamandau (KPEL) yang didukung oleh European Commission yang bekerja untuk
penguatan masyarakat sekitar SM Sungai Lamandau.
4
Kemungkinan
keberhasilan
penggalangan
dana
1 = Kecil kemungkinan untuk menggalang dana yang diperlukan; 4 = Kemungkinan penggalangan dana hampir
merupakan kepastian
Sudah bisa dipastikan dana dukungan berhasil.
4
Pengaturan
waktu
penggalangan
dana
Pendanaan yang akan dikeluarkan untuk mendukung pembuatan model kebun campuran di salah satu desa target
adalah menyesuaikan keperluan waktunya dengan kegiatan demplot dan pendampingan pertanian KPEL.
Kesesuaian
Waktu
Pendanaan
1 = Jadwal pendanaan tidak sejalan dengan jadwal proyek; 4 = Jadwal pendanaan sejalan dengan jadwal proyek
Pendanaan sejalan dengan jadwal proyek; sumber daya-sumber daya akan didapatkan secepatnya, sementara
proyek akan bertahan selama beberapa tahun.
Pendanaan
yang
berkesinam –
bungan
1 = Sumber pendanaan yang tidak berkesinambungan; 4 = Sumber pendanaan yang sangat berkesinambungan
Pendanaan diperkirakan bisa berkesinambungan dengan dukungan hasil kegiatan di awal, bagaimana keberhasilan
yang diperoleh bisa layak mendapatkan dukungan dana berkelanjutan.
Nilai Rata-rata
Laba
(kerugian)
CAS-COD-Prez-Date-CTL
Perbedaan
antara
Pendapatan/
Biaya-biaya
4
4
4
Tidak relevan
5
Copyright © 2008 Monitor Company Group, L.P. — Confidential — XXX
Confidential
Panduan Perancangan BRAVO
Ekonomi (3 dari 3)
Nilai
Penggantian Pendapatan (jika
relevan)
Kriteria
Penjelasan
Sumber
pendapatan
baru
sehubungan
dengan sumber
pendapatan
yang lama
1 = Sumber pendapatan dikurangi 20% atau lebih; 4 = Sumber pendapatan ditingkatkan sebanyak 20% atau lebih
Kebun campuran adalah solusi untuk penyingkiran hambatan yang dijadikan sebagai sumber pendapatan baru dan
akan diperkenalkan melalui sebuah model demplot di masyarakat. Kebun campuran merupakan bentuk kegiatan
pertanian menetap yang sifat pengelolaan lahan dan tanamannya dicampur (antara tanaman hortikultura, pangan,
buah dan kayu-kayuan ataupun karet) dalam satu lahan. Bentuk pertanian ini sebenarnya telah lama dilakukan di
masyarakat yang menjadi kelompok target hanya perlakuannya yang berbeda, yaitu masih mengelola lahan dengan
cara berpindah dan tebas bakar. Sedangkan kebun campuran yang diperkenalkan adalah contoh pengelolaan lahan
dan perawatan tanaman secara menetap, intensif dan berkelanjutan. Hasil produksi panennya pun lebih tinggi yang
diperoleh dari kebun campur dengan pengelolaan intensif dan tidak memakan biaya tinggi karena yang
diperkenalkan teknologi pertanian alternatif. Bisa mencapai 50% lebih.
Kelangsungan
keberadaan
sumber
pendapatan
yang baru
4
1 = Sumber pendapatan yang baru tidak berkesinambungan; 4 = Sumber pendapatan sangat berkesinambungan
Kebun campuran diawal adalah sebuah demplot yang didalamnya terdapat kegiatan pertanian intensif. Demplot ini
juga sebagai tempat pembelajaran bagi masyarakat kelompok target. Setelah mengetahui pentingnya pengolahan
lahan dan perawatan harapannya masyarakat kelompok target dapat membuat kegiatan serupa di lahannya sendiri
dengan pengelolaan berkelanjutan.
4
Nilai Rata-rata
CAS-COD-Prez-Date-CTL
6
4
Copyright © 2008 Monitor Company Group, L.P. — Confidential — XXX
Confidential
Panduan Perancangan BRAVO
Teknikal (1 dari 2)
Kriteria
Kemampuan
untuk
diperoleh &
Ketersediaan
Penjelasan
Score
1 = Teknologi dan/atau pendampingan yang diperlukan tidak tersedia; 4 = Teknologi dapat diperoleh dan jika
diperlukan, pendampingan oleh pihak ke-tiga tersedia
Untuk realisasinya teknologi yang akan diperkenalkan dapat diperoleh dan dijangkau. Teknologi di tingkat lokal (di
tingkat kabupaten) telah ada atau tersedia. Seperti teknologi budidaya karet, jelutung. Perladangan menetap dengan
kombinasi kebun campur sebagai BR sebagian besar ditingkat lokal telah ada jalur pemasaran dan akses
pengembangannya mudah karena sebagian masyarakat masyarakat telah diberikan pengetahuan dan sebagian
masyarakat bisa mengadopsi sistem dalam BR ini.
4
Pendampingan 1 = Pendampingan teknologi diperlukan, tetapi tidak tersedia; 4 = Pendampingan teknologi adalah penting dan
teknologi
tersedia
Teknologi
Pelatihan adalah salah satu cara yang dilakukan pada setiap pendampingan, walaupun dalam skala kecil. Seperti
teknologi membuat obat pembasmi hama atau penyakit tanaman dari bahan-bahan alami atau membuat produk dari
hasil-hasil pertanian, seperti keripik talas. Ya sudah dianggarkan.
Tepat untuk
keadaankeadaan
1 = Teknologi yang tersedia tidak tepat untuk keadaan; 4 = Teknologi yang bisa didapatkan tepat untuk keadaankeadaan.
Pertanian melalui perladangan dengan bentuk sistem kebun campuran terbilang tepat dilakukan disekitar daerah
sasaran kampanye untuk mengurangi ancaman dari aktivitas pembukaan lahan untuk ladang berpindah dan kebun
sawit serta meluasnya lahan akibat tidak tahu tapal batas. Berladang menetap dengan sistem kebun campuran ini
memang sudah merupakan budaya dan yang diperlukan hanya dukungan pengenalan pengetahuan teknologi
pengelolaan lahan, perawatan tanaman dan membudidayakan (+ prakteknya).
Nilai Rata-rata
CAS-COD-Prez-Date-CTL
7
3
4
3,66
Copyright © 2008 Monitor Company Group, L.P. — Confidential — XXX
Confidential
Panduan Perancangan BRAVO
Teknikal (2 dari 2)
Kriteria
Kapasitas / Kemampuan
Organisasional
Penjelasan
Score
Dukungan
Mitra
Penyingkiran
Hambatan
1 = Tidak ada mitra PH atau tidak bersedia mendukung proyek; 4 = Ada mitra Penyingkiran Hambatan yang bersedia
mendukung
Ada 3 mitra Penyingkir Hambatan (PH) yang akan mendukung kegiatan ini yaitu Dinas Kehutanan Kotawaringin Barat,
Badan Informasi Penyuluh Pertanian Kabupaten Kotawaringin Barat dan Pak Tarwan, petani karet yang telah berhasil
dalam budidaya karet unggul di kabupaten Kotawaringin Barat. Ketiga mitra ini belum dikontrak tetapi dalam beberapa
kegiatan Yayorin mereka terlibat. Mitra PH direncanakan merupakan bagian dari proses BRAVO.
4
Kemampuan
mitra
Penyingkiran
Hambatan
untuk
menggerakkan
perubahan
1 = Mitra PH tidak mempunyai catatan pengalaman untuk menggerakkan perilaku; 4 = Mitra BR memiliki catatan
pengalaman yang terbukti untuk menggerakkan perilaku
Kami sudah beberapa kali melibatkan Pak Tarwan sebagai nara sumber dan pelatih dalam pengembangan teknologi
budidaya karet. Keberhasilannya hingga sekarang telah menjadi mitra pemantau dalam pelatihan pengembangan
agroforestry di bidang pengembangan kebun karet dan budidayanya. Mitra PH ini kini telah memiliki sertifikat bibit
karet unggul dari dinas perkebunan.
4
Perencanaan
anggaran dan
pelaksanaan
yang efisien
biaya
1 = Mitra PH belum memperlihatkan keahlian perencanaan anggaran yang memadai dan pelaksanaan yang efisien
biaya dari rencana-rencana; 4 = Mitra PH telah membuktikan kehandalan dalam perencanaan anggaran dan
pelaksanaan yang efisien biaya atas rencana-rencana sebelumnya
Secara detail mitra PH di bidang kebun karet mempunyai perencanaan anggaran yang baik dalam merealisasikan
kegiatannya. Karena mitra PH juga pernah belajar dari pengalaman sebelumnya.
4
Nilai Rata-rata
Mitra
Lainnya
Mitra kritikal
lainnya
1 = Tidak ada mitra lainnya atau tidak akan memberikan dampak 4 = Terdapat mitra lainnya dan dapat mendampingi
Mitra lainnya yang dapat mendampingi untuk dana adalah European Commission melalui Kemitraan Pelestarian
Ekosistem Lamandau. Sedangkan untuk pengetahuan dan pendampingan lainnya dari BPP (Balai Penyuluh
Pertanian) tingkat kecamatan dan Dinas Pertanian.
Nilai Rata-rata
CAS-COD-Prez-Date-CTL
8
4
4
4
Copyright © 2008 Monitor Company Group, L.P. — Confidential — XXX
Confidential
Panduan Perancangan BRAVO
Budaya/Politik (1 dari 2)
Kriteria
Penjelasan
Nilai
Kepemimpinan Masyarakat
Para pemimpin
1 = Kelangkaan pemimpin yang kuat dan orang yang berpengaruh dalam masyarakat; 4 = Pemimpin yang menonjol
dan orang
dengan pengaruh untuk menggerakkan perilaku
berberpengaruh Desa Tempayung:
dalam
1. Bapak Eson (Kepala Desa)
masyarakat
2. Bapak Yandi (Ketua Kelompok Tani Rimbun Betuah)
3. Bapak Mahrus (Ketua Kelompok Tani Karya Bersama)
4. Bapak Unat (Staf desa)
5. Bapak Isar (Petani kebun campuran)
6. Bapak Gati (Petani kebun campuran)
3
Desa Babual-Baboti
1. Kepala Desa (Bapak Injan)
2. Bapak Imoy (Anggota Kelompok Tani Babual)
3. Bapak Dinar (Badan Perwakilan Desa)
4. Bapak Hiru (Badan Perwakilan Desa)
5. Bapak Hepi (Petani kebun campuran)
Kemauan
kepemimpinan
untuk
menyokong
1 = Tidak bersedia mendukung proyek; 4 = Komitmen kukuh dari pimpinan untuk membantu mendorong usahausaha perubahan
Kepala desa Tempayung dan Kepala desa Babual-Baboti sangat mendukung kami dalam menjalan PH. Hal ini
terbukti dengan disediakannya bangunan dan lahan untuk demonstrasi plot pertanian hortikultura.
Nilai Rata-rata
CAS-COD-Prez-Date-CTL
9
4
3,5
Copyright © 2008 Monitor Company Group, L.P. — Confidential — XXX
Confidential
Panduan Perancangan BRAVO
Budaya/Politik (2 dari 2)
Kriteria
Penjelasan
Nilai
Lingkungan Politik
Situasi undangundang dan
legislatif saat ini
1 = Pembatasan-pembatasan legislatif dan undang-undang akan menghambat usaha-usaha; 4 = Kerangka kerja
legislatif dan undang-undang akan membantu program
(Gunakan skala 1-4) Jika perubahan-perubahan dalam kerangka kerja undang-undang atau peraturan-peraturan
diperlukan untuk mengijinkan atau memfasilitasi adopsi Penyingkiran Hambatan, berikan daftarnya. Berikan namanama Kementrian atau pembuat undang-undang yang memiliki kontrol atas instrumen-instrumen legislatif ini. Jika
tidak ada, tulis tidak tidak ada.
0
Kemampuan
mendorong
perubahan
legislatif
1 = Ketiadaan pengetahuan mengenai lingkungan politik dan kerangka waktu advokasi yang tidak jelas; 4=
Kedalaman pengetahuan politik dan kemampuan untuk mendorong perubahan-perubahan yang sesuai dalam
kerangka waktu tertentu
(Gunakan skala 1-4) Jika perubahan-perubahan dalam kerangka kerja undang-undang atau peraturan-peraturan
diperlukan, berikan detil kemungkinan perubahan-perubahan tersebut dapat dibuat dalam kerangka waktu yang
sesuai dengan penggelaran PH, demikian pula halnya dengan metode-metode untuk mempromosikan perubahan,
biaya-biaya yang terlibat dan resiko-resiko jika perubahan-perubahan terjadi.
0
Nilai Rata-rata
Nilai-nilai dan
Norma-norma
Penilaian
norma-norma
1 = Rencana tidak memperdulikan norma-norma politik dan budaya 4 = Rencana menilai dan mempertimbangkan
nilai-nilai dan norma-norma yang mengatur lingkungan budaya dan politik
Sebagian besar wilayah belum mempunyai aturan desa tertulis walau ada dan dipatuhi warganya, seperti aturan di
warga dayak. Dan hanya baru satu desa yang baru membuat rancangan peraturan yang mengatur norma dan
budaya serta perilaku masyarakat desa untuk peduli desanya. Kendalanya adalah masih perlu pendekatan persuasif
agar warga dapat menerima ide ini.
1 = Rintangan normatif terlalu berat untuk dikuasai; 4 = Rintangan-rintangan dapat dikelola dan pendekatan yang
jelas untuk menanganinya diterapkan.
Kemampuan
Dalam budaya pertanian secara tradisional masyarakat dayak pada umumnya melakukan pertanian dengan cara
mengangkat
berpindah dan tebas bakar, dengan alasan lahan masih luas, murah biayanya (tidak perlu beli pupuk) dan dapat
rintanganmenyuburkan tanamannya. Maka membujuk masyarakat dayak untuk mengelola pertanian tanpa berpindah dan
rintangan yang
bersifat normatif tebas bakar mungkin akan sulit.
Nilai Rata-rata
CAS-COD-Prez-Date-CTL
10
0
3
4
3,5
Copyright © 2008 Monitor Company Group, L.P. — Confidential — XXX
Confidential
Panduan Perancangan BRAVO
Dampak dan Metrik-metrik (1 dari 2)
Kriteria
Dampak konservasi
Penjelasan
Nilai
Kemungkinan
dampak
konservasi
1 = Tidak ada kemungkinan mencapai dampak konservasi; 4 = Sangat mungkin merealisasi dampak konservasi
Dampak proyek ini masyarakat tidak lagi banyak membuka lahan dan akan melakukan pertanian secara menetap.
Kegiatan pertanian dengan sistem ini juga mengarahkan tanpa tebas bakar dan secara langsung mengurangi kegiatan
pembakaran dan juga mencegah/mengurangi terjadinya kebakaran hutan. Kegiatan ini akan diukur dari jumlah petani
ladang yang melakukan tebas bakar semakin berkurang.
3
Kesinambungan
dampak
1 = Tujuan dampak konservasi kemungkinan tidak akan bertahan dalam jangka panjang; 4 = Tujuan dampak
seharusnya dapat bertahan dalam jangka panjang
Sebagai bukti bahwa PH ini akan dipelihara dan ditingkatkan dari waktu ke waktu adalah karena PH ini adalah
harapan dari sebagian besar warga sekitar SM Sungai Lamandau. Dampak proyek ini warga tak lagi banyak
membuka lahan dan melakukan pertanian secara menetap.
4
Nilai Rata-rata
3,5
CAS-COD-Prez-Date-CTL
11
Copyright © 2008 Monitor Company Group, L.P. — Confidential — XXX
Confidential
Panduan Perancangan BRAVO
Dampak dan Metrik-metrik (2 dari 2)
Kriteria
Alternatif
pendapatan
Titik-titik Ungkit
Analisa hasil
secara ekonomi
Pengenalan
penggunaan
teknologi
Penjelasan
Nilai
1. Saat ini dirasakan oleh masyarakat yang masih gemar mendapatkan kayu merasa kesulitan mendapatkan kayu.
Hasil yang diperoleh dari kayu tidak seberapa yang diterima oleh pekerja kayu dari bos kayu. Untuk mendapatkan alternatif
pendapatan dan hasil dan aksesnya baik, yaitu melakukan demplot pertanian kebun campuran.
2. Sebagai contoh untuk analisa salah satu tanaman yang akan ditanam, seperti cabe. Dalam hitungan satu musim panen, jika
satu jenis tanaman cabe ini menjadi produk hasil kebun campuran dalam area 1 hektar. Analisa kelola hasil ekonomi, sebagai
berikut menunjukkan: Jika diasumsikan dalam 1 hektar (1000 meter2) biaya produksi tanam cabai dengan perawatan baik
sebesar Rp. 5.207.400,- dapat menghasilkan 1 kg s/d 1,5 kg (diambil minimal 1 Kg/batang). Jika dari 1.700 batang tanaman
akan menghasilkan 1.700 Kg. Ini sudah diasumsikan 10% tanaman mengalami kerusakan yang diakibatkan oleh hama dan
penyakit. Maka akan didapat hasil panen sebanyak 1.530 Kg.Harga jual cabe di Pangkalan Bun Kalimantan Tengah antara
Rp.15.000 s/d Rp.30.000. Jika diambil rata-rata harga jual cabe Rp.15.000,- maka hasil panen yang didapat adalah 1530 x
Rp.15.000 = Rp.22.950.000,-. Jika dibandingkan dengan biaya dan hasil sistem ladang berpindah dan tebas bakar jauh sekali
keberhasilannya yang rata-rata hasilnya tidak bisa mencapai 80-90%.
3
3
4
3. Sistem kebun campuran sebenarnya telah banyak dilakukan oleh masyarakat sekitar SM Sungai Lamandau. Hanya saja
masyarakat menanamnya pada lahan yang selalu berpindah sehingga dikhawatirkan akan meluas ke arah batas kawasan
SMSL yang didukung dengan tapal batas desa dengan kawasan belum jelas. Untuk antisipasi ini dengan adanya teknologi
pertanian perladangan menetap dengan pengelolaan lahan kebun campuran pada teknik perawatan tanaman dan kelola
lahannya maka masyarakat akan disibukkan dengan hal perawatan kebun dan tanamannya. Dalam hal ini laju pembukaan
lahan untuk ladang berpindah menjadi berkurang dan ancaman ke batas kawasan dapat dicegah.
Nilai Rata-rata
Metrikmetrik
Keluarankeluaran yg
dapat diukur
1 = Program tidak memiliki metrik atau sulit diukur; 4 = Program telah membuat metrik-metrik yang jelas dan dapat
diukur
Semua hasil konservasi yang nanti akan disusun akan diukur dan cara pengukurannya dengan menyusun rencana
pemantauan yang didalamnya terlihat proxy indikator dan ini telah dibuat.
Nilai Rata-rata
CAS-COD-Prez-Date-CTL
12
3,33
4
4
Copyright © 2008 Monitor Company Group, L.P. — Confidential — XXX
Confidential
Barrier Removal Assessment and Viability Overview (BRAVO)
Nilai Gabungan
Kategori
Ekonomi
Kelayakan
Teknik
Budaya / Politik
Sub-kategori
Nilai

Biaya-biaya
4

Pendapatan
4

Penggantian Pendapatan
4

Teknologi

Kapasitas / Kemampuan Organisasional
4

Mitra Lainnya
4

Kepemimpinan Masyarakat

Lingkungan Politik

Norma-norma Budaya
4
3,66
3,89
3,5
0
2,33
3,5
Nilai Kelayakan
Dampak
Dampak dan Metrikmetrik
Rata-rata
Nilai Kategori

Dampak Konservasi
3,5

Titik-titik Ungkit
3,33

Metrik-metrik
3,4
3,6
4
Nilai Dampak
3,6
Masukkan nilai rata-rata di kolom sebelah kanan Anda. Ambil Nilai Kelayakan dan masukkan ke dalam Miradi, kemudian ambil Nilai
Dampak dan masukkan ke dalam Miradi. Jika salah satu nilai yang dimasukkan ke Miradi tersebut (kelayakan atau dampak) berada di
bawah X, anggap strategi tidak tepat dan lihat kebutuhan untuk melakukan BRAVO untuk ke dua kalinya, untuk mengkaji strategi yang
berbeda.
CAS-COD-Prez-Date-CTL
13
Copyright © 2008 Monitor Company Group, L.P. — Confidential — XXX
Confidential
Panduan Perancangan BRAVO
Faktor-faktor Resiko
Faktor-faktor Resiko
BKSDA Kalteng tidak memfasilitasi pertemuan
untuk membahas tapal batas desa dengan
kawasan SMSL.
 Badan atau Dinas yang terkait dalam status
lahan, kurang tanggap dengan masalah ketidak
jelasan tata batas desa sekitar dengan kawasan
SM Sungai Lamandau.
Masyarakat bertani menetap tetapi tetap tebas
bakar.
Konsekuensi

Akan tetap ada tekanan perluasan lahan
dan tindakan pengakuan lahan.

Konflik pembukaan lahan selalu muncul di
sekitar atau dalam kawasan SM Sungai
Lamandau.

Kemungkinan kebakaran lahan atau hutan
masih bisa terjadi.
Strategi-strategi Mitigasi

Membuat Kesepakatan dalam pertemuan
bersama tokoh dan kelompok masyarakat
di beberapa desa yang bermasalah dalam
batas desanya dengan kawasan SM
Sungai Lamandau.

Ada pertemuan stakeholder membahas
tata batas dan melakukan cek batas desa
dengan kawasan SM Sungai Lamandau
bersama tokoh atau sumber terpercaya
dari wakil desa yang tahu sejarah desa dan
batasnya.

Pengenalan intensif teknik pertanian tanpa
membakar dan mengenalkan teknik sekat
bakar serta memadamkan api.
Buat daftar faktor-faktor resiko, konsekuensi-konsekuensi dan strategi-strategi mitigasi yang ada yang mungkin perlu diadopsi.
CAS-COD-Prez-Date-CTL
14
Copyright © 2008 Monitor Company Group, L.P. — Confidential — XXX
Confidential
Panduan Rancangan BRAVO
Para Penulis dan persetujuan-persetujuan
Daftar penulis BRAVO dan affiliasi mereka
Togu Simorangkir
Direktur Yayorin
Eddy Santoso
Manajer MELU-Yayorin (Campaign Manager)
Iman Sapari
Sunarto
Manajer BCP-Yayorin
CO Tim BCP Yayorin
Suwardi
Edi Sumanto
Fasilitator Pertanian Kampung Konservasi Yayorin
Fasilitator Pertanian Tim Edukasi KPEL-Staf Tim MELU Yayorin
Eko Joko P.
CO Tim Edukasi KPEL-Staf Tim MELU Yayorin
Yandi
Ketua Kelompok Tani Rimbun Betuah Desa Tempayung
Arsad
Anggota Kelompok Tani Serumpun Desa Tanjung Putri
Eko Suparwoto
Fasilitator Pertanian Tim BCP Yayorin
CAS-COD-Prez-Date-CTL
15
Copyright © 2008 Monitor Company Group, L.P. — Confidential — XXX