Ban2 - zifamurath

Download Report

Transcript Ban2 - zifamurath

Materi penyusun ban dibagi menjadi 6
yaitu:
• Tread adalah bagian telapak ban yang
berfungsi untuk melindungi ban dari
benturan, tusukan obyek dari luar yang dapat
berusak ban. Tread dibuat banyak pola yang
disebut Pattern.
• Sidewall adalah lapisan karet yang
menutup bagian samping ban dan
melindungi cassing terhadap kerusakan
dari luar
•Breaker dan Belt adalah bagian lapisan
benang ( pada ban biasa terbuat dari
tekstil , sedang ban radial terbuat dari
kawat) yang diletakkan diantara tread
dan Casing. Berfungsi untuk melindungi
serta meredam benturan yang terjadi
pada Tread agar tidak langsung diserap
oleh Casing.
 Casing adalah lapisan benang
pembentuk ban dan merupakan
rangka dari ban yang menampung
udara bertekanan tinggi agar dapat
menyangga ban.
 Bead adalah bundelan kawat yang
disatukan oleh karet yang keras dan
berfungsi seperti angkur yang melekat
pada Pelek.
1. Batu, pecahan kaca atau
benda keras
Pada permukaan ban terdapat sela
kembangan, batu, pecahan kaca
atau benda keras dapat terselip di
dalamnya. Itu cukup berbahaya.
Ketika mobil melaju, ban seperti
dipalu dan ditekan secara
berulang.
Sebut saja lingkar ban 1 meter dan
mobil melaju sejauh 1 kilometer,
itu berarti bahwa ban mendapat
"pukulan" sebanyak 1.000 kali.
Solusi: Segera bebaskan sela
kembangan ban dari objek keras.
2. Tekanan angin
Ban harus memiliki tekanan angin sesuai spesifikasi
dan rekomendasi produsen. Informasi tekanan ban
terletak di bagian bawah kanan dan pada buku
manual. Tidak diperbolehkan untuk melebihi atau
kurang dari rekomendasi yang tertera.
Jika tekanan terlalu tinggi atau keras, daya cengkeram
ban pun tidak maksimal yang juga mengorbankan
kenyamanan berkendara. Tekanan terlalu rendah pun
akan menjadi masalah, dinding ban bekerja lebih
keras dan dapat mengakibatkan defleksi berlebih.
Kurangnya tekanan dapat pula menyebabkan ban
meletus. Benang pada dinding ban pun akan putus
setelah beberapa waktu. Mengakibatkan ban benjol
dan kekuatan pun terpangkas. Semakin rendah
tekanan ban dari rekomendasi, semakin pendek pula
usianya.
Solusi: Minimal periksa kondisi fisik dan tekanan
ban seminggu sekali. Pastikan ukuran tekanan sesuai
rekomendasi pabrik.
3. Pengereman dan akselerasi
kasar
Pengereman secara kasar,
terutama pada mobil yang
belum dilengkapi ABS dan juga
akselerasi yang kasar akan
membuat ban lebih cepat
gundul. Hal ini tidak membuat
gundul secara merata, tetapi
hanya bagian tertentu saja.
Akan cepat rusak dan juga
mengurangi kenyamanan.
Solusi: Hindari rem mendadak
jika tidak dalam keadaan
darurat dan berakselerasi secara
lembut.
4. Mengemudi agresif
Tata cara mengemudi pun
berpengaruh kepada ban.
Agresivitas berpotensi besar
merusak ban. Kerusakan yang
kerap terjadi dapat dipantau
pada tapak ban yang terkelupas,
dinding sobek atau retak pada
tapak ban yang tidak merata.
Solusi: Hindari mengemudi
agresif.
5. Beban berlebih (overload)
Setiap ban memiliki batas
toleransi dalam menopang
bobot. Contoh, indeks beban 70,
berarti ban tersebut memiliki
batas toleransi beban seberat 335
kg. Ban pada mobil ada empat,
berarti 335kg dikali empat roda
menjadi 1.340 kg. Misal berat
kendaraan kosong 1.075 kg, sisa
beban yang dapat ditopang
berarti 255 kg.
Solusi: Penumpang atau barang
bawaan tidak boleh melebihi
kapasitas beban.
6. Paku
Pada ban tubeless, paku yang menancap dapat mengurangi tekanan
angin secara perlahan. Paku harus segera dibuang, selain dapat
membuat ban rusak; akan menyababkan karat pada pelat baja.
Solusi: Segera cabut paku dan ban segera ditambal.
7. Toe In/Out
Arah roda tidak selaras secara horizontal, ke dalam (in) atau keluar
(out). Ini dapat menyebabkan ban tergerus lebih cepat. Jika ini
dibiarkan berlarut-larut, akan menyebabkan tapak ban gundul bagian
dalam (toe in) atau gundul pada bagian luar (toe out). Dilakukan juga
proses balancing agar roda berputar mulus.
8. Parkir dalam jangka waktu lama
Beban pada satu sisi ban secara terus menerus dapat membuat ban berubah
bentuk. Mobil dalam keadaan parkir selama beberapa hari dapat menyebabkan
perubahan bentuk dan itu akan menjadi tidak nyaman, serta menyebabkan ban
bersuara gluduk-gluduk pada saat mobil melaju. Hal tersebut dapat kembali
normal jika mobil diparkir tidak terlalu lama, yang sulit untuk ban normal
kembali adalah jika mobil parkir terlalu lama.
Solusi: Gunakan jackstand pada keempat roda pada saat parkir dengan jangka
waktu yang lama.
9 . Melindas lubang
Lubang menjadi salah satu hal yang dapat merusak ban. Lubang tersebar
dimana-mana terutama setelah musim hujan. Jika ban menghantam lubang
dengan daya benturan kuat dapat membuat ban sobek.
Solusi: Perlahan laju mobil saat akan menghantam lubang. Lepas pedal rem
sebelum menghantam lubang agar beban tersalur ke ban belakang.
10. Pemasangan ban tidak sempurna
Pemasangan ban yang tidak benar dapat membuat ban rusak.
Khususnya pada bagian dalam ban.
Solusi: Pastikan ban terpasang dengan benar.
11. Pelek tidak sesuai ukuran ban
Pelek dan ban tidak boleh terlalu ketat atau longgar jika disatukan.
Pelek yang terlalu ramping atau lebar, bentuk ban seperti donat. Dapat
membuat dinding ban kerja lebih berat. Sudut ban yang menyempit
disebabkan hal tersebut. Dinding ban mudah retak, pecah atau benjol.
Sebaliknya pelek terlalu lebar, dinding ban tersiksa saat menikung dan
dinding adalah titik terlemah pada ban.
Solusi: ukuran pelek dan ban harus sesuai.
12. Suspensi tidak berfungsi optimal
Suspensi yang bermasalah dapat mempengaruhi ban. Sokbreker yang
rusak menyebabkan per bekerja sendiri dan tidak mampu menahan
ayunan dari gelombang permukaan jalan. Alhasil dapat menyebabkan
tapak ban bergelombang.
Solusi: Memperbaiki suspensi kendaraan.