Teori Sistem Niklas Luhmann

Download Report

Transcript Teori Sistem Niklas Luhmann

Oleh:
Gunawan WANG
Marcia TADJUDDIN
Maria Regina SOEDARMARA
Topik Pembahasan






Sekilas tentang Niklas Luhmann
Sekilas Teori Sistem dari beberapa Ahli
Latar Belakang Permasalahan
Versi Luhmann: Titik kelemahan Parson
Pandangan Luhmann ttg Masyarakat
Konsep Autopoeisis






Autopoeisis
Sistem dan Lingkungan
Autopoiesis dan Kontigensi Ganda
Masyarakat sebagai Komunikasi
Makna dan Dunia
Masyarakat: Instabilitas yg Stabil
Sekilas tentang Niklas Luhmann
Niklas Luhmann lahir di keluarga kelas menengah
di Lüneburg, Germany, 8 Desember 1927
 Tahun 1946- 1949, Niklas belajar di Sekolah
Hukum di Freiburg, dan bekerja sebagai
pengacara administrasi di Hanover, dan
melanjutkan studinya di Harvard; Beliau sempat
bekerja 1 tahun dengan Talcott Parsons
 Tahun 1968, Niklas ditetapkan sebagai Professor
of Sociology di University of Bielefeld, dimana
beliau bekerja sampai pensiun.
 Luhmann di kenal sbg Kritikus terhadap teori
sosiologi (Eropa lama) yg gagal menghasilkan
teori sosial yg universal, yaitu teori yg mampu
menjelaskan keseluruhan kompleksitas fenomena
sosial masyarakat (Fitzgerald K. Sitorus)

Teori Sistem pada umumnya
KejadianGenesis
Differensiasi
Chaos
System


Suatu ‘sistem’ dapat diidentifikasikan sbg suatu
‘keseluruhan dalam arti kesatuan yg lebih
daripada sekedar jumlah bagian bagiannya,suatu
jumlah unsur unsur dan juga hubungan2 diantara
mereka satu sama lain.’Untuk membentuk sutau
keseluruhan yg teratur di dalamnya terjadilah
seleksi, relasi dan kontrol atas unsur2
pembentuknya.
Inggris-17th C-Thomas Hobbes: individu dilukiskan
sbg suatu sistem kepentingan sendiri, dan negara
itu sendiri dibayangkan sbg sebuah keseluruhan
yg teratur.



Jerman-19th C-Fichte dan Schelling:
mengembangkan filsafat mereka sbg suatu
sistem.
G.W.F.Hegel; mengidentikan kebenaran sbg suatu
sistem
Teori sistem dlm pengertian lebih specific berasal
bukan dari filsafat, malaikan dari sains.-biologi
mengambil langkah metodis berbeda dari fisika.
Mahluk hidup tidak diteliti sbg fenomenon tunggal,
melainkan sbg jejaring fenomenon fenomenon yg
berhubungan satu sama lain. Biologi mulai
memikirkan organisme sbg sistem.
Sekilas ttg Teori Sistem dari Beberapa
Pakar (1)

Ludwig von Bertalanffy (Zoofisiolog):
 Mengembangkan “Teori sistem umum”:yg
dikenal sbg konsep konsep dasar dlm teori
sitem : sistem terbuka, sistem tertutup,
organisasi diri dan kibernetika
 Sistem itu selalu berada dlm keterbukaan thd
lingkungan
 Max Weber and Emile Durkheim

Jürgen Habermas:
 Mengkritik teori sistem sosial Luhmann sbg
antihumanisme.
Sekilas ttg Teori Sistem dari Beberapa
Ahli (2)

Teori Sistem Talcott Parsons:
 Tatanan sosial bukanlah sebuah tatanan koersif dan
juga bukan produk transaksi para aktor strategis yg
egosentris, melainkan merupakan hasil konsensus
nilai nilai yang melibatkan 3 komponen sekaligus,
yakni masyarakat, kebudayaan dan kepribadian
 teori sistem struktural-fungsional, berpandangan
bahwa masyarakat terdiri atas bagian bagian (e.g.
polisi, rumah sakit, sekolah dll) dimana tiap tiap
bagian tersebut memiliki fungsi nya masing masing.
Masyarakat sbg sebuah keseluruhan (whole) yg
terdiri atas bagian-bagian (parts)
Latar Belakang Permasalahan (1)



Pemikiran Luhmann bertolak dari apa yg disebutnya
“Krisis Teori” dalam Sosiologi: Ketidak mampuan
sosiologi membangun sebuah teori yg universal
mengenai masyarakat, yg mampu menjelaskan semua
fenomena dan dinamika sosial
Sebagai ilmu, Sosiologi memiliki klaim holistik, yakni
hendak menjelaskan masyarakat sebagai sebuah
totalitas. Namum klaim itu tidak pernah terpenuhi
Ilmu Sosiologi memahami masyarakat secara reduktif:
meneliti elemen elemen tertentu dr masyarakat,
misalnya peran peran sosial, interaksi interaksi sosial,
tindakan tindakan sosial dsb.
Latar Permasalahan (2)
Teori sosial sebelumnya beranggapan bahwa
eksistensi masyarakat dimungkinkan berdasarkan
tatanan (order), kontinuitas dan stabilitas berdasarkan
nilai yg dimiliki bersama (shared value),serta adanya
struktur yg mengatur peran peran sosial setiap individu
 Kekeliruan utama teori teori “tradisi Eropa lama” : Teori
teori sosial yg memahami masyarakat secara
ontologis, sebagai obyek selalu “ada disana” dan
terpisah dari subyek pengamat; seakan akan
menunggu untuk diteliti
 Sosiologi kemudian dipahami sbg ilmu bertugas utk
memahami elemen-elemen tsb dan hukum hukumnya
dgn mengikuti model ilmu-ilmu alam -> teori mengenai
entitas entitas sosial dan gagal menghasilkan teori
universal mengenai masyarakat



“Krisis Teori” dalam sosiology diatasi Luhmann
melalui teori sistem autopoiesis (“menghasilkan
dirinya sendiri”).
Luhmann mengatakan bahwa masyarakat
bukanlah hasil interaksi sosial antar individu, juga
bukan teks, juga tidak ditopang oleh sebuah
konsensus tertentu, melainkan sistem sistem
sosial yang secara terus menerus menciptakan
dirinya (self-creation) melalui komunikasi dengan
lingkungan.
Versi Luhmann (1):
Perbedaan dengan Parsons
meresponse kompleksitas kehidupan dalam masyarakat dgn menjauhkan teori
sistem dari ide konsensus atas nilai nilai bersama.

Luhmann

Parsons
 Sistem sistem sosial
 Masyarakat merupakan
terbentuk berdasarkan
adanya interaksi sosial
 Fokus pada batas dan
perbedaan
 Masyarakat modern
(kompleks) terdiri atas
sistem-sistem sosial yang
tidak terbilang jumlahnya.
konsensus nilai (ide)
bersama
 Mengabaikan persoalan
batas antara luar dan
dalam sistem
 Masyarakat modern terdiri
atas suatu sistem sosial
saja
Versi Luhmann (2):
Perbedaan dengan Parsons
Konsep tentang keterbelangsungan sistem sosial.

Luhmann
 Sistem sosial memiliki
kemungkinan utk
mengganti fungsi-fungsi
rusak itu dengan fungsi
fungsi alternatif
sehingga sistem tetap
berlangsung terus

Parsons
 Sistem sosial ambruk
atau bahkan lenyap jika
fungsi-fungsi sistem
tertentu terganggu
(mesin mesin
mekanistis).
Versi Luhmann (3):
Perbedaan dengan Parsons
Pemeliharaan sistem sosial sbg tujuan analitis tertinggi dalam teori sistem.

Luhmann

Parsons
 Kesatuan sosial
 Kesatuan sosial
tertinggi bukanlah
sistem, melainkan dunia
(Welt)
 Dunia adl kesatuan
sistem dan lingkungan.
 Dunia bukanlah sistem
karena dunia adalah
totalitas dari semuanya
 Teori sistem Luhmann
mampu menjelaskan
dinamika, konflik, dan
perubahan yg
berlangsung didalam
sistem sistem sosial.
tertinggi adalah sistem
sosial, maka diluarnya
tidak ada apa-apa lagi
 Teori Sistem Parson tdk
dapat menjelaskan
dinamika, konflik, dan
perubahan yg terjadi
dalam sistem sosial
Pandangan Luhmann tentang
masyarakat



Menganggap bhw fenomena masyarakat kontemporer
(memusatkan diri pada gejala sosial tertentu misal:
globalisasi, krisis kepercayaan, ketidakpastian, dsb.)
harus menjadi undangan bagi sosiologi utk
merumuskan sebuah teori yg bersifat universal, teori dpt
menjelaskan seluruh kompleksitas yg ada dimasyarakat
Teori tersebut dibangun dgn memanfaatkan
perkembangan terbaru dari disiplin ilmu lain, terutama
model sibernetik dan biologi sbg teori organisme
Masyarakat hendaknya dijelaskan melalui bantuan ilmu
ilmu lain itu tidak lagi dilihat secara ontologis atau
esensialis (pengamat berada diluar masyarakat yg
diobservasi)
Perkembangan Teori Sistem Umum yang
mempengaruhi Pandangan Luhmann
Tahap I: Berfokus pada penjelasan tentang hubungan
antara keseluruhan dan bagian-bagian
 Tahap II: Mengambil cara pandang baru: Sistem tidak
lagi dilihat sebagai susunan tertutup, melainkan terbuka,
karena terjadi proses pertukaran antara sistem dan
lingkungannya
 Tahap III: Munculnya konsep Otopoiesis. Digagas oleh
ilmuwan seperti Humberto R. Maturana dan Fransisco
J. Varela (ahli biologi dan neurofisiologi) bahwa sel-sel
membentuk dirinya dengan secara terus-menerus
(recursive) membedakan dirinya dari lingkungannya


Luhmann mengintegrasikan perubahan paradigma di
dalam teori sistem umum ke dalam teorinya tentang
sistem-sistem sosial. Konsep-konsep dasar teori sistem
umum ini diperbaharui dengan paradigma otopoiesis.
Konsep Otopoiesis (Autopoiesis)
Berasal dari kata Yunani: autos (=sendiri) dan
poiein (=membuat), maka artinya adalah
“menciptakan diri”, “menghasilkan diri” atau
“organisasi diri”
 Makhluk hidup adl suatu sistem otopoiestis,
yakni bhw sistem ini hidup dan menghasilkan
dan mempertahankan dirinya dengan
menciptakan komponen-komponennya sendiri.
 Tujuan sistem ini adalah dirinya sendiri (berciri
self-refential)
 “Hidup” adalah sebuah metafor bagi apa yang
disebut otopoiesis.

Otopoiesis
Proses penciptaan diri (self-creation)
dengan merujuk kepada diri sendiri
(self referential) namun melalui
pemanfaatan materi yang terdapat
dalam lingkungan (environment).
Sistem dan Lingkungan (1)
Jika sistem-sistem sosial itu otopoiesis, bukan berarti
sistem-sistem itu tidak membutuhkan apa-apa dari
lingkungannya dan mencukupi diri mereka sendiri.
 Ciri otopoiesis-nya adalah sistem-sistem itu
menghasilkan keutuhan mereka sendiri dan komponenkomponen yang menghasilkan keutuhan mereka itu.
 Sistem sosial adalah reduksi atas kompleksitas
lingkungannya (negentropi) maka selalu terjadi interaksi
antara sistem dengan lingkungannya.
 Kompleksitas adalah lingkungan (Umwelt) sistem. Batas
segala kompleksitas adalah dunia (Welt).
 Luhmann menjelaskan: Dunia adalah sebuah konsep
untuk kesatuan perbedaan antara sistem dan
lingkungan. Sebuah konsep akhir, konsep yang bebas
dari perbedaan-perbedaan lebih lanjut.

Dunia/Welt
Lingkungan/Umwelt
Sistem
Sistem dan Lingkungan (2)

Kutipan dari Luhmann tentang interaksi
antara sistem dengan lingkungan:
“Setiap perubahan suatu sistem
adalah perubahan lingkungan
sistem sistem lainnya;
Setiap pertumbuhan kompleksitas
disuatu tempat akan memperbesar
kompleksitas lingkungan untuk
sistem sistem lainnya “
Kompleksitas Sistem menurut Luhmann
Sistem-sistem sosial membentuk dirinya sendiri dengan
membedakan diri (self-differentiation) dari
lingkungannya (environment).
 Ciri utama lingkungan adalah kompleksitas atau chaos
atau noise.
 Pembentukan sistem tidak berlangsung dalam
kekosongan. Ia membentuk dirinya dengan
memanfaatkan “material” yang terdapat di lingkungan.
 Tanpa ada lingkungan yg chaos dan kompleks, maka
tidak ada sistem karena sistem tidak dapat
“menciptakan materialnya dari dirinya sendiri”.
 Lingkungan selalu lebih kompleks dari sistem itu sendiri.
 Sistem bisa kompleks tetapi pasti tidak lebih kompleks
daripada lingkungannya.

Kompleksitas Sistem menurut Luhmann





Kompleksitas lingkungan itulah yang direduksi
oleh sistem, sehingga sistem = reduksi atas
kompleksitas.
Agar sebuah sistem bisa mereduksi kompleksitas
lingkungannya, ia juga harus memiliki
kompleksitas internal, namun ia tidak boleh lebih
kompleks daripada lingkungannya agar ia dapat
membedakan dirinya dari lingkungannya.
Reduksi kompleksitas berhasil = Otopoiesis.
Reduksi kompleksitas gagal = Madness
Psikopatologi (kegilaan/madness) adalah
kegagalan melakukan reduksi atas kompleksitas
sistem-sistem psikis sehingga sistem itu tidak
mampu membedakan dirinya dari lingkungannya.
Paradoks Relasi Sistem & Lingkungan

Sistem sosial berada dalam keterbukaan
sekaligus ketertutupan dari lingkungan.
 Tertutup, karena ia membedakan dirinya dari
lingkungannya.
 Terbuka karena memperoleh material
pembentuknya dari lingkungannya. Ia
menukarkan materi dan energi dengan
lingkungannya melalui jalur yang ditentukannya
sendiri.

Dengan kata lain sistem itu:
 Otonom (mengatur dirinya sendiri)
 Tetapi tidak autarki (cukup diri)
Manusia: Individu & Person

Luhmann membedakan 2 sudut pandang tentang
manusia:
 Individu: (individualitas sistem psikis atau
kesadaran): kesadaran sebagai sistem
otopoietis membedakan diri dari kesadaran lain.
 Person: bukanlah sistem psikis atau kesadaran,
juga bukan sistem organis atau tubuh;
○ Person adalah struktur-struktur otopoiesis
sistem sistem sosial atau merupakan acuan
dalam relasi-relasi sosial eg. sebagai
mahasiswa MPd, guru sejarah, ketua RT,
pengurus partai, dsb.
3 Macam Sistem menurut teori sistem
umum:
1.
2.
3.
Sistem mekanistis (mesin buatan manusia dan
alam material) : masih bisa dijelaskan dalam
kerangka pandangan dunia mekanistis a la
Newton
Sistem organistis (makhluk hidup) : sistem yang
sangat kompleks yang tidak dapat dikalkulasi
secara matematis dan deterministis
Sistem semiotis (masyarakat sebagai sistem
makna) : sistem yang lebih kompleks daripada
sistem organistis
Macam-macam Sistem bila dihubungkan
dengan konsep “makna”
1.
2.
Sistem psikis : sistem yang dikonstitusi
oleh kesatuan hubungan keadaankeadaan kesadaran. Contoh : manusia
individu
Sistem sosial : sistem yang dikonstitusi
oleh kesatuan hubungan-hubungan
komunikasi. Contoh : masyarakat
Autopoiesis dan Kontigensi Ganda
(1)
Bagaimana Autopoiesis itu mungkin?
 Konsep Kontigensi Ganda:

 Condition of possibility bagi autopoiesis -> teori
sistem-sistem sosial
Kebebasan masing-masing individu atau
ego utk menentukan pilihan dari sekian
banyak pilihan yg tersedia = kontingensi
 Kepuasannya tergantung dari permenuhan
atas pilihan-pilihan yg dilakukan

Otopoiesis dan Kontigensi Ganda
(2)
Komunikasi terjadi adalah suatu kontigensi, dan bukan
suatu fusi sistem-sistem psikis.
 kontingensi berarti ketidakniscayaan (kompleksitas)
 terjadi atau tidaknya komunikasi tidaklah niscaya,
yakni kontingen
 Ego tidak bisa memuaskan pilihannya sendirian;
pemuasan pilihannya itu hanya bisa tercapai melalui
alter-ego, yg pada dirinya sendiri juga bersifat kontingen
(=bebas memilih dari sekian banyak pilihan tersedia).
 Kontigensi ganda inilah yg mendorong ego dan alter
ego utk melakukan konsensus nilai, inilah yg
memungkinkan adanya tindakan dan komunikasi
antarego atau masyarakat

Otopoiesis dan Kontigensi Ganda
(3)
Kontigensi ganda menciptakan sensitivitas
bagi kemungkinan dan dgn demikian
memulai pergerakan evolusi. Tanpa
kontingensi ganda, tidak akan ada evolusi
sosio-kultural
 Manusia sebagai “kontigensi ganda
(doppelte Kontigenz):

 Kompleksitas internal sistem psikisnya, dan
 kompleksitas eksternal sistem sosialnya
membuat komunikasi menjadi serba tidak pasti.
Masyarakat sebagai Komunikasi
(1)




Munculnya pengertian-pengertian baru yg inovatif
mengenai konsep-konsep sentral sosiologi:
komunikasi, makna, identitas, konflik dan
kontradiksi, evolusi, waktu dan sejarah, tatanan
dan kekacauan (order dan disorder), konsensus
dan disensus sosial.
Self-organization -> self-production -> selfreferential dimungkinkan melalui komunikasi
Sistem-sistem sosial eksis sebagai sistem-sistem
komunikasi
Komunikasi itu tidak dimaksudkan utk
menyampaikan informasi, melainkan utk
menciptakan perbedaan dari lingkungan.
Masyarakat sebagai Komunikasi
(2)


Dalam komunikasi, sistem melakukan seleksi
informasi berdasarkan pengertian tertentu yg
dimiliki
Pesan komunikasi tidak akan diterima seutuh,
karena komunikasi memuat 3 macam seleksi:
 Informasi (Information)
 Penyampaian (Mitteilung)
 Pemahaman (Versethen)

Cara penyampaian dan cara pemahaman atas
informasi itu dapat membuat informasi itu
berubah.
 Istilah Luhmann: Kejujuran tidaklah dapat
dikomunikasikan, karena kejujuran menjadi tidak jujur
melalui komunikasi
Masyarat sebagai Komunikasi (3)
Komunikasi harus dianggap “tanpa subjek
(subjektlos): yg berkomunikasi bukanlah
manusia
 Komunikasi tidak mengacu pada manusia dan
juga tidak pada keadaan psikisnya, melainkan
pada komunikasi itu sendiri
 Kata kata atau makna makna adl hasil seleksi
dari siklus komunikasi otopoietis yg terpisah dari
manusia
 Person tidak termasuk dalam sistem sosial,
melainkan berada di dalam lingkungannya.
Masyarakat sebagai totalitas tidak memiliki
karakter sbg subyek

Makna dan Dunia (1)
Autopoiesis ditentukan oleh makna
Makna merupakan bentuk dunia dan
karena itu mencakup diferensiasi antara
sistem dan lingkungan
 Setiap sistem mendiferensiasi dirinya dari
lingkungan berdasarkan “batas-batas yg
dikonstitusikan makna (meaningconstituted boundaries)
 Makna itu tidak pernah stabil, bersifat
temporal, selalu berubah sejalan dgn
proses komunikasi atau autopoiesis
bersifat rekursif


Makna dan Dunia (2)
Setiap makna selalu merujuk ke makna lain, dan
horison terakhir dari keseluruhan makan itu
disebut Dunia (world)
 Dunia bukanlah jumlah, melainkan kesatuan dari
kemungkinan kemungkinan
 Makna adl bentuk dunia dan mencakup
diferensiasi antara sistem dan lingkungan
 Tidak ada sesuatu yg dpt dianggap sbg pusat
dunia dan makna
 Teori ini memberikan pengertian baru mengenai
konsep penting dalam sosiologi: komunikasi,
identitas, makna, dunia, konflik dan kontradiksi dll.

Masyarakat: Instabilitas yg Stabil (1)
Masyarakat bukanlah kesatuan moral atau
kesatuan konsensus rasional atau
komunikatif
 Masyarakat terbentuk berdasarkan proses
komunikasi yg berlangsung terus-menerus
antara sistem-sistem (recursive selfreferential systems)
 Masing masing sistem itu otonom
mengorganisir dirinya berdasarkan
struktur-struktur internalnya sendiri

Masyarakat: Instabilitas yg Stabil (2)



Luhmann mengkritik pandangan tradisional yg
sering melihat sistem sosial sbg bentuk
pendisiplinan atau eliminasi naluri-naluri
negatif yg terkandung dlm diri individu
Kontigensi adl faktor autokatalisis bagi sistem
sosial.
Konflik berawal dari kontradiksi dlm sistem
Masyarakat: Instabilitas yg Stabil
Luhmann melihat tatanan sosial senantiasa
berada dalam instabilitas yg stabil, dinamis
dan cair.
 Penekanan utama pada kebebasan,
otonomi, ketiadaan pusat dunia, dan
realitas sosial, serta penolakannya atas
prioritas struktur dan paradigma subyekobyek dalam epistemology
 Teori dan masyarakat adl hasil diferensiasi
sistem. Tidak perlu adanya pembedaan
antara Pengamat (observer) dan
participant
