OPERASI PEMANFAATAN HUTAN

Download Report

Transcript OPERASI PEMANFAATAN HUTAN

PERENCANAAN
PEMANENAN KAYU
UJANG SUWARNA
1
MAKSUD PEMANENAN HUTAN
Memanfaatkan hutan produksi secara
lestari
 Ekonomi
 nilai
hutan yang tinggi
 Ekologi
 kerusakan lingkungan minimal
 Sosial
 Kesempatan kerja dan pemberdayaan
2
TUJUAN PEMANENAN HUTAN
1.
2.
3.
4.
5.
Memaksimalkan nilai hutan
Menghasilkan produk hasil hutan
Mengoptimalkan suplai industri
Meningkatkan kesempatam kerja
Mengembangkan ekonomi regional
3
MEMAKSIMALKAN NILAI HUTAN
1.
2.
3.
Jumlah produksi tinggi
Mutu hasil kayu tinggi
Tegakan sisa yang ditinggalkan tinggi
4
TUGAS PARA PEMANEN HUTAN
 Hutan
yang masak tebang akan dipanen
sebanyak kemampuan tempat itu
berproduksi
 Sesudahnya
kawasan akan ditumbuhi
(alami atau buatan) oleh tegakan baru
 Memperhatikan
kondisi ekosistem
setempat untuk tidak menurunkan
kualitas lingkungan hidup
 Memperhatikan
kualitas hidup
masyarakat sekitar hutan
5
LIMA KEPASTIAN EKOLABEL
1.
2.
3.
4.
5.
Kepastian ditaatinya jatah tebang
hutan lestari (AAC atau JPT)
Kepastian pulihnya tegakan secara
alami atau buatan
Kepastian terpeliharanya
keanekaragaman hayati
Kepastian terpeliharanya kualitas air
tanah dan udara
Kepastian terpeliharanya kehidupan
6
budaya setempat
MAKSUD PEMANENAN HUTAN
Memanfaatkan hutan produksi secara lestari
TUJUAN PEMANENAN HUTAN
Meningkatkan nilai hutan dan kesempatan
kerja
PERENCANAAN PEMANENAN HUTAN
Kegiatan teratur & terukur agar sumberdaya
teralokasi
PERENCANAAN PEMANENAN (CONWAY 1982)
Tindakan di masa datang yang diatur menurut
urutan tahapan yang efisien dengan teknologi yang
tepat untuk mengeluarkan kayu dari hutan
TUJUAN PERENCANAAN PEMANENAN
(CONWAY 1982)
Merekatkan dan mengintegrasikan semua tahap
kegiatan pemanenan serta mengidentifikasi
kendala dan hambatan sejak dini
MENGAPA PERLU RENCANA PEMANENAN ?
1.
2.
3.
4.
Kegiatan teratur dan terukur
Menyiapkan sumberdaya dan
membagikan dengan tepat
Merekatkan semua tahap
pemanenan kayu
Menghasilkan tatanan pekerjaan
dalam urutan paling efektif
9
RENCANA OPERASIONAL PEMANENAN HUTAN
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Identifikasi macam kegiatan
Mengembangkan sistem dan mekanisme
kerja
Mengatur alokasi semua sumberdaya
Menelaah semua isi kegiatan
Membagikan sumberdaya pada tiap tahap
kegiatan
Menaksir lamanya tiap tahap pekerjaan
Memonitor hasil yang dicapai
Melakukan perubahan yang diperlukan
Menata hubungan harmonis antar anggota
10
organisasi
LANGKAH PENYUSUNAN RENCANA PEMANENAN
1. Menentukan
lokasi dan areal yang akan
dipanen
2. Melaksanakan survei potensi kawasan dan
potensi sosial politik masyarakat
3. Melaksanakan penataan hutan
4. Melaksanakan pembuatan blok/petak
tebang
5. Menetapkan urutan dan jadwal kegiatan
11
PERENCANAAN PEMANENAN KAYU
 Penentuan
areal efektif pemanenan
 Penentuan blok RKT dan petak tebang
 Rencana produksi tebangan (JPT)
 Rencana jalan sarad dan TPn
 Rencana penggunaan alat dan tenaga
kerja
12
RKU IUPHHK-HA
IHMB & zonasi kelola produksi, ekologi dan
sosial
RKT IUPHHK-HA (RENCANA PEMANENAN)
PAK, ITSP, PWH, JPT & rencana alokasi
sumberdaya
RENCANA OPERASIONAL PETAK TEBANG
Peta pohon & topografi, arah rebah, jalan sarad
& TPn
KONSERVASI DI HUTAN PRODUKSI
1.
2.
3.
4.
Mengidentifikasi kawasan lindung
Memilih areal kantung pelestarian
plasma nutfah
Menandai pohon yang dilindungi yang
dilarang ditebang
Membuat petak ukur permanen untuk
memonitor perkembangan
pertumbuhan tegakan (riap)
14
PERLINDUNGAN KAWASAN KONSERVASI
Areal yang memenuhi kriteria hutan
lindung
 Areal yang penting dari segi budaya dan
adat istiadat setempat.
 Areal yang memenuhi persyaratan
kawasan berfungsi lindung.
 Lain-lain yang ditetapkan oleh pemda
setempat untuk kepentingan masyarakat
setempat.

Pada kawasan konservasi di hutan produksi
ini tidak boleh dilakukan:
1.
Penebangan
15
2.
Dimasuki alat angkut dan alat berat
RKU
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Verifikasi areal yang boleh dan tidak
boleh ditebang
Verifikasi areal kegiatan masyarakat
tradisional
Luas dan batas areal produksi
Sistem silvikultur
Sistem pemanenan
Rencana produksi tahunan JPT
Rencana jaringan jalan
Rencana tata waktu pemanenan
Standar monitoring kegiatan
16
RKT
1.
2.
3.
4.
5.
Lokasi dan batas areal panen
Areal yang tak boleh dipanen
Metodik penandaan pohon
Target volume produksi
Lokasi, design, konstruksi, dan
pemeliharaan:
 Jalan angkutan
 Landing
 Logpond
 Jalan sarad
17
LONG TERM PLAN
 Peta
 Skala
1:250 000 sampai 1:100 000
 Yang
tertera pada peta :
 Batas areal
 Titik-titik utama (logpond, TPn, TPK,
dsb)
 Rencana indikatif jalan utama
 Blok-blok yang akan dipanen.
18
OPERASIONAL PLAN
 Skala
peta 5.000 - 10.000
 Yang
diterakan pada peta
1. Batas-batas blok tebang
2. Batas-batas blok tak boleh ditebang
3. Batas sempadan sungai dan danau,
mata air
4. Titik penting (logpond, landing)
5. Jaringan jalan utama, jalan cabang,
dan strip road
6. Arah penyaradan
19
TUGAS PERENCANA PEMANENAN HUTAN
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Inventarisasi dan tata hutan
Pengenalan dan identifikasi pohon
Surveying (untuk jalan angkut dan
sarad)
Konstruksi bangunan jalan dan
jembatan, termasuk pada daerah
Lindung
Penandaan pohon dan
administrasinya
Komunikasi dengan stakeholder
20
PENYUSUNAN RENCANA PRODUKSI TEBANGAN
 Penetapan
Luas, Lokasi, dan Potensi Hutan
Ada Peta lokasi yang memuat luas, batas,
potensi tegakan, dan keterangan lain
tentang kondisi setempat
 Penetapan
Areal Kerja
Ada batas yang boleh dan tidak boleh
dipanen; ada batas RKT; ada batas setting
tebang
 Potensi
Kawasan
potensi dan kondisi kawasan; serta
kondisi sosek
21
PENYUSUNAN RENCANA PRODUKSI TEBANGAN
 Penetapan
Jatah tebang
AAC Annual Allowable Cut (Jatah Tebang
Tahunan)
Etat (luas, volume, jumlah batang)
 Rencana
produksi Tebangan
Target Produksi Pemanenan = AAC x fe
Target Produksi Tebangan
= AAC x it
 Teknik
menyusun rencana produksi
Mengolah data LHP; Menghitung
Rencana Produk Tebangan
22
POTENSI (STANDING STOCK) X 0.8 X 0.7

AAC =
SIKLUS TEBANG
Volume Produksi aktual (di TPK)
f.e. =
Volume potensial (potensi pohon berdiri)
23
EFEKTIFITAS PEMANENAN
vol. batang siap sarad
indeks tebang (it) =
vol.pohon berdiri asalnya
vol. batang siap angkut
indeks sarad (is) =
vol. batang siap sarad
vol. batang sampai TPK
indeks angkut (ia) =
24
vol. batang siap angkut
INDEKS PEMANENAN KAYU
HPH
i.t.
i.s.
i.a.
f.e.
KHJ
INH
BA
KLI
TBK
KAB
0,88
0,78
0,97
0,82
0,97
0,84
1.00
1.00
1.00
0,92
1.00
1.00
1.00
1.00
1.00
1.00
1.00
1.00
0,88
0,78
0,97
0,75
0,97
0,84
0.88
25
PERENCANAAN
PETAK TEBANG
 luas,
letak dan batas
 topografi
 tanah
 kondisi fisik lainnya
 potensi kayu dan jenis non kayu
 potensi manfaat sosial
 dimensi dan mutu pohon
 kedudukan pohon
 taksiran arah rebah
26
PERENCANAAN TPN
 pada
lapangan yang datar untuk
menghidarkan pekerjaan perataan tanah
yang besar atau perubahan bentang alam.
 TPN harus cukup miring sehingga air tidak
tergenang di dalam TPN.
 perencanaan drainase (selokan, saluran
air) sangat penting agar TPN selalu
dalam keadaan kering.
27
PERENCANAAN JALAN SARAD
 peta
10.000 atau lebih besar
 batas-batas blok tebang
 batas-batas blok tak boleh ditebang
 batas sempadan sungai dan danau, mata air
 titik penting (TPN, TPK)
 jaringan jalan utama, jalan cabang, dan strip
road
 arah penyaradan
 jembatan, gorong-gorong, dan sistem drainase
28
TERIMA KASIH
29