Sport Nutrition - Leny Budhi Harti

Download Report

Transcript Sport Nutrition - Leny Budhi Harti

Leny Budhi Harti
Jurusan Gizi Fakultas Kedokteran
Universitas Brawijaya
Malang, 22 – 23 Mai 2012
1
Content
1
Energy Production
2
Nutritional Requirement
3
Ergogenic
4
Presentation
2
Energy Production
 The human body must be supplied continuously
with energy to perform its many complex
functions. As a person's energy demands
increase with exercis
 Two metabolic system  aerobic metabolism
& anaerobic metabolism
Krause’s Food and Nutrition Therapy, edisi 12
3
Energy Production
www.mhhe.com/williams7
4
Energy Production
www.mhhe.com/williams7
5
Energy Production
www.mhhe.com/williams7
6
Aerobic
Pathway
www.mhhe.com/williams7
7
Aerobic
Pathway
Krause’s Food and Nutrition Therapy, edisi 12
8
Energy Production & Exercise
 The use of one system over the other
depends on the duration, intensity and type
of physical activity
Krause’s Food and Nutrition Therapy, edisi 12
9
Energy Production & Exercise
Swimming, cycling,
jogging, gymnastic,
aerobic dance, hiking
Football, basketball,
soccer
Sprinting, 200-m
swim
Krause’s Food and Nutrition Therapy, edisi 12
10
Fuel for Contracting Muscle
Krause’s Food and Nutrition Therapy, edisi 12
11
Nutritional Requirements
Makronutrient
• Karbohidrat
• Protein
• Lemak
Mikronutrient
• Vitamin
• Mineral
ENERGY
12
Energy
1. Menentukan IMT
2. Menentukan BMR dan SDA (10% x BMR) 
3.
4.
5.
6.
BMR + SDA
Menentukan FA
(BMR + SDA) x FA
Menentukan jumlah energi berlatih 
konfersi energi berlatih selama 1 hari
Tambahkan kebutuhan energi untuk
pertumbuhan
Gizi Atlet Sepakbola, Departemen Kesehatan 2002
13
Energy
1.
Menentukan IMT :
Rumus IMT : Berat Badan (kg)
[Tinggi Badan (m)]²
Keadaan
Kurus
Kategori
Kekurangan Berat Badan tingkat berat
Kekurangan berat badan tingkat tingkat ringan
Normal
Gemuk
IMT
<17
17,0 – 18,4
18,5 – 25,0
Kelebihan berat badan tingkat ringan
Kelebihan berat badan tingkat berat
Gizi Atlet Sepakbola, Departemen Kesehatan 2002
25,1 – 27,0
>27
14
Energy
2. Menentukan BMR
Jenis
Kelamin
Laki-Laki
Energi BMR (kkal)
BB
(kg)
10 – 18 th
18 – 30 th
30 – 60 th
55
1625
1514
1499
60
1713
1589
1556
65
1801
1664
1613
70
1889
1739
1670
75
1977
1814
1727
80
2065
1889
1785
85
2154
1964
1842
90
2242
2039
1899
Gizi Atlet Sepakbola, Departemen Kesehatan 2002
15
Energy
2. Menentukan BMR
Jenis
Kelamin
Perempuan
Energi BMR (kkal)
BB
(kg)
10 – 18 th
18 – 30 th
30 – 60 th
40
1224
1075
1167
45
1291
1149
1207
50
1357
1223
1248
55
1424
1296
1288
60
1491
1370
1329
65
1557
1444
1369
70
1624
1518
1410
75
1691
1592
1450
Gizi Atlet Sepakbola, Departemen Kesehatan 2002
16
Energy
3. Menentukan SDA  SDA = 10% x BMR
 BMR + SDA  BMR + (10% x BMR)
4. Aktivitas fisik  [BMR + (10% x BMR)] x FA
Tingkat Aktivitas
Jenis Kelamin
Laki – laki
Perempuan
Istirahat di tempat tidur
1,2
1,2
Kerja sangat ringan
1,4
1,4
Kerja ringan
1,5
1,5
Kerja ringan-sedang
1,7
1,6
Kerja sedang
1,8
1,7
Kerja berat
2,1
1,8
Kerja berat sekali
2,3
2,0
Gizi Atlet Sepakbola, Departemen Kesehatan 2002
17
Energy
5. Menentukan energi saat latihan (kkal/menit)
Olahraga
BB (kg)
50
60
70
80
90
Bulutangkis
5
6
7
7
9
Bola basket
7
8
10
11
12
Sepak bola
7
8
9
10
12
Bola voli
2
3
4
4
5
Gymnastic
3
4
5
5
6
5
6
7
8
Golf
Gizi Atlet Sepakbola, Departemen Kesehatan 2002
18
Energy
5. Menentukan energi saat latihan kkal/ menit
Olahraga
BB (kg)
50
60
70
80
90
5,5 menit/km
10
12
14
15
17
5,0 menit/km
10
12
15
17
19
4,5 menit/km
11
13
15
18
20
4.0 menit/km
13
15
18
21
23
Jalan Kaki : 10menit/km
5
6
7
8
9
8 menit/km
6
7
8
10
11
5 menit/km
10
12
15
17
19
Lari :
Gizi Atlet Sepakbola, Departemen Kesehatan 2002
19
Energy
6. Menentukan energi untuk pertumbuhan
Umur (tahun)
10 – 14
15
16 – 18
Gizi Atlet Sepakbola, Departemen Kesehatan 2002
Tambahan Energi
2 kkal/ kgBB
1 kkal/ kgBB
0,5 kkal/ kgBB
20
Contoh Kasus
Alex seorang mahasiswa berumur 20 tahun.
TB : 165 cm, BB : 60 kg. Dia seorang atlet
bulutangkis dalam tim nasional. Latihan lari 3
kali per minggu dengan kecepatan 4,5
menit/km selama 1 jam. Berlatih bulutangkis
3 kali seminggu selama 1 jam. Aktivitas
sehari-hari ringan sedang misal pergi ke
kampus, belajar
Sihadi, Sport Nutrition, Jurnal kedokteran YASRI 14 (1) : 078-084 (2006)
21
Perhitungan Energi
1. Menentukan IMT  60 : (1,65)² = 22,0 
normal
2. Menentukan BMR  1589 kkal
SDA  10% x BMR  10% x 1589 kkal = 159
kkal
jumlah : BMR + SDA = 1589 + 159 = 1748 kkal
3. Faktor Aktivitas : ringan sedang  1,7  1,7
x 1748 = 2972 kkal
Sihadi, Sport Nutrition, Jurnal kedokteran YASRI 14 (1) : 078-084 (2006)
22
Perhitungan Energi
4. Menentukan energi saat latihan :
lari : 3 x 60 x 13 = 2340 kkal/ minggu
bulutangkis : 3 x 60 x 6 = 1080 kkal/minggu
kebutuhan energi sehari untuk lari +
bulutangkis : (2340+1080)/7 = 489 kkal
5. Total kebutuhan energi sehari : 2972 kkal +
489 kkal = 3.061 kkal
Sihadi, Sport Nutrition, Jurnal kedokteran YASRI 14 (1) : 078-084 (2006)
23
Makronutrient
 Karbohidrat : 60 – 70 % TEE
min. Intake KH : 50% TEE
Type of
carbohydrate ?????
Krause’s Food and Nutrition Therapy, edisi 12
24
Makronutrient
 Protein : 10 – 15 % TEE
 Inadequate intake protain  muscle wasting
 High protein intake  deuresis, dehydration,
increae fat intake
Krause’s Food and Nutrition Therapy, edisi 12
25
Makronutrient
 Fat : 20 – 30 % TEE
 Inadequate intake protain  limit
performance
 High protein intake  cardiavascular
disease, obesity, diabetes, cancer
Krause’s Food and Nutrition Therapy, edisi 12
26
Micronutrient
27
Micronutrient
 Vitamin  sesuai dengan DRI
 Mineral :  sesuai dengan DRI
- iron  myoglobin form
- calcium  prevent osteoporosis
Krause’s Food and Nutrition Therapy, edisi 12
28
Fluid & Electrolyte
 2 L/day
Krause’s Food and Nutrition Therapy, edisi 12
29
Electrolyte Replacement
Krause’s Food and Nutrition Therapy, edisi 12
30
Pengaturan Makan
Tujuan :
1. Memperbaiki dan mempertahankan status
gizi agar tidak kekurangan atau kelebihan
2. Membentuk otot dan mencapai TB optimal
3. Memelihara kondisi tubuh dan menjaga
kesegaran jasmani
4. Memebiasakan atlet mengatur diri sendiri
untuk makan makanan yang seimbang
Gizi Atlet Sepakbola, Departemen Kesehatan 2002
31
Pengaturan Makan – Periode
Pelatihan
 Prinsip : tersedia energi yang cukup untuk
berlatih
 Mempertahankan BB
 Mengandung zat gizi makro dan mikro yang
cukup
Gizi Atlet Sepakbola, Departemen Kesehatan 2002
32
Pengaturan Makan – Periode
Pelatihan
Krause’s Food and Nutrition Therapy, edisi 12
33
Pengaturan Makan – Periode
Pelatihan
 Pre exercise :
3,5 – 4 jam  < 25% fat, 200 – 350 g KH
low fiber and lactosa
 During exercise :
26 – 30 g KH every 30 menit
6% - 8% KH every 15 – 20 menit
Krause’s Food and Nutrition Therapy, edisi 12
34
Pengaturan Makan – Periode
Pelatihan
 Post Exercise :
KH : 1 – 1,85 g/kgBB/jam  tiap 15 – 60 menit
selama 5 jam
+ 5 – 9 g protein every 100 g KH 
resynthesis of glycogen and muscle repair
Krause’s Food and Nutrition Therapy, edisi 12
35
Pengaturan Makan – Periode
Pertandingan
Pra Pertandingan
 3 – 4 jam  makanan lengkap, mudah cerna,
rendah lemak, rendah serat, rendah laktosa
 Provide 200 – 350 g KH
 1 – 2 jam  makanan kecil/ minuman
(biskuit, teh manis, jus buah, dll)
Gizi Atlet Sepakbola, Departemen Kesehatan 2002
36
Pengaturan Makan – Periode
Pertandingan
Pertandingan
 Konsumsi air 1 – 1,5 gelas 1 jam sebelum
dan saat istirahat
 Jangan tunggu haus
 Tambahkan 1 sdt gula dan ¼ sdt garam
Gizi Atlet Sepakbola, Departemen Kesehatan 2002
37
Pengaturan Makan – Periode
Pertandingan
Pasca Pertandingan
 Minum air dingin (10 – 15C) sebanyak 1
gelas
 Sari buah (air+gula+garam)
 Biscuit/ bubur halus porsi kecil
Gizi Atlet Sepakbola, Departemen Kesehatan 2002
38
Pengaturan Makan – Periode
Pertandingan
Setelah Rasa Letih Berkurang
 3 – 4 jam pasca bertanding  makanan
baiasa + lengkap sesuai dengan kebutuhan
Gizi Atlet Sepakbola, Departemen Kesehatan 2002
39
Ergogenic Aids
 Substance or practice that increase energy
 50% - 98.6% athletes use ergogenic aids
 Resons : healty (45%), immune system
enhancement (40%), performance
improvement (25%)
Krause’s Food and Nutrition Therapy, edisi 12
40
Ergogenic Aids
Krause’s Food and Nutrition Therapy, edisi 12
41
Selamat Belajar
42