Pengenalan TRIGA - Badan Pengawas Tenaga Nuklir

Download Report

Transcript Pengenalan TRIGA - Badan Pengawas Tenaga Nuklir

REAKTOR NUKLIR NON-DAYA JENIS TRIGA
Oleh:
Heryudo Kusumo, DPIBN-BAPETEN
REAKTOR NUKLIR NONDAYA JENIS TRIGA
 PENDAHULUAN
 REAKTOR
KARTINI YOGYAKARTA
 REAKTOR TRIGA 2000 BANDUNG
PENDAHULUAN (1)

-
-
Setelah mengikuti kuliah ini, para siswa
diharapkan mampu:
mengenal reaktor nuklir non-daya jenis
TRIGA seperti Reaktor Kartini Yogyakarta
dan Reaktor Triga 2000 Bandung,
khususnya struktur dan teras reaktor
beserta komponen-komponen utamanya
mengenal sistem peringatan dini yang
dimiliki oleh Reaktor TRIGA 2000 Bandung
PENDAHULUAN (2)
Definisi Reaktor Nuklir (PP No.43/2006 ttg
Perizinan Reaktor Nuklir):
“Reaktor nuklir adalah alat atau instalasi yang
dijalankan dengan bahan bakar nuklir yang
dapat menghasilkan reaksi inti berantai yang
terkendali dan digunakan untuk pembangkitan
daya, atau penelitian, dan/atau produksi isotop”
 Secara umum, reaktor nuklir dapat didefinisikan
sebagai suatu tempat di mana terjadi reaksi
pembelahan berantai secara terkendali

PENDAHULUAN (3)

Reaksi pembelahan terjadi di dalam bahan bakar nuklir,
dhi inti atom Uranium (mis. U-235) membelah menjadi
unsur- unsur lain setelah ditrubuk neutron termal (yaitu
neutron dgn energi ~ 0,025 eV), dg reaksi sbb:
n + U-235  Ba-142 + Kr-92 + 2 n + E


Sebagai hasil dari reaksi pembelahan adalah energi
(panas), neutron baru, dan unsur-unsur lain yang
bersifat radioaktif
Apabila tidak dikendalikan (misalnya dalam senjata
nuklir), maka reaksi pembelahan tersebut dapat
berkembang menjadi reaksi pembelahan berantai, yang
dalam waktu < 1 detik dari satu reaksi pembelahan
dapat berkembang menjadi jutaan reaksi pembelahan
REAKSI PEMBELAHAN BERANTAI
n
ν
235
92
β
235
92
U
U
n 0.1eV
ν
n 2MeV
γ
β

γ
235
92
U
PENDAHULUAN (4)
Pengendalian reaksi pembelahan berantai
dilakukan melalui pemasukkan batang kendali
(terbuat dari bahan yg dapat menyerap neutron)
ke dalam reaktor nuklir
 Dalam reaktor daya, panas/energi yang
dihasilkan dari reaksi pembelahan berantai
digunakan untuk membangkitkan listrik
(misalnya PLTN) atau untuk keperluan lain
seperti panas proses, pemanas ruangan (untuk
negara yang mengalami musim dingin), dll

Apabila 1 gram U-235 mengalami reaksi pembelahan
berantai dalam suatu reaktor nuklir, maka panas yg
dihasilkan setara dgn panas pembakaran 1 ton (1000 kg)
batubara di dalam PLTU (Pembangkit Listrik Tenaga Uap)
PENDAHULUAN (5)



Dalam reaktor penelitian/non-daya, neutron hasil reaksi
pembelahan berantai digunakan untuk keperluan
penelitian, produksi isotop radioaktif, uji material, dll;
sedangkan panas yang dihasilkan dibuang ke lingkungan
Unsur radioaktif hasil reaksi pembelahan berantai
biasanya tidak dimanfaatkan, dan harus diamankan agar
tidak membahayakan keselamatan pekerja, masyarakat,
dan lingkungan hidup
Unsur radioaktif tsb merupakan bahaya utama dari suatu
reaktor nuklir, disamping zat radioaktif lain yang
terbentuk melalui reaksi aktivasi neutron di dalam teras
reaktor nuklir
PENDAHULUAN (6)
Zat radioaktif hasil reaksi pembelahan:
- Umur pendek (diperlukan untuk memperkirakan
pengaruh jangka pendek dari suatu kecelakaan
nuklir terhadap masyarakat dan lingkungan
hidup)
- Umur panjang (diperlukan untuk memperkirakan
pengaruh jangka panjang dari kecelakaan nuklir
tersebut terhadap masyarakat dan lingkungan
hidup)

Tabel 1. Karakteristik Isotop Hasil Belahan Umur Pendek
Isotop
Umur
Paruh
T1/2
Aktivitas (Kci/MW)
ShD
Sifat
Penguapan
Sifat Fisika Kesehatan
Radiasi eksterna
seluruh tubuh, bahaya
terhadap kesehatan
sedang
1 hr stl ShD
Br-83
-84
-85
-87
2,3 j
32 m
3m
56 d
3
6
8
15
0
0
0
0
Mudah
Mudah
Mudah
Mudah
Kr-83m
-85m
-87
-88
-89
-90
114 m
4,4 j
78 m
2,8 j
3m
33 d
3
6
15
23
31
39
0
0,2
0
0,1
0
0
Gas
Gas
Gas
Gas
Gas
Gas
Radiasi eksterna,
bahaya terhadap
kesehatan kecil
I-131
-132
-133
-134
-135
8h
2,3 j
21 j
52 m
6,1 j
25
38
54
63
55
23
0
25
0
4,4
Mudah
Mudah
Mudah
Mudah
Mudah
Radiasi eksterna, radiasi
interna terhadap
kelenjar gondok,
radiotoksisitas tinggi
Xe-131
-131m
-133
-135
12 h
2,3 h
5,3 h
9,2 j
0,3
1
54
25
0,3
0,7
4,7
4
Gas
Gas
Gas
Gas
Radiasi eksterna,
bahaya terhadap
kesehatan kecil
Te-127m
-127
-129m
-139
105 j
9,4 j
34 h
72 m
0,5
2,9
2,3
9,5
0,5
0,5
2,3
0
Terlepas dari
uranium yang
teroksidasi
Radiasi eksterna,
bahaya terhadap
kesehatan sedang
Te-131m
-131
-132
30 j
25 m
77 j
3,9
26
38
2,2
0
31
Terlepas dari
uranium yg
teroksidasi
Radiasi eksterna,
bahaya terhadap
kesehatan sedang
Tabel 2. Karakteristik Isotop Hasil Belahan Umur Panjang
Isotop
Umur
Paruh
T1/2
Aktivitas (Kci/MW)
ShD
1 hr stl
ShD
Sifat
Penguapan
Sifat Fisika
Kesehatan
Kr-85
10,4 t
0,12
0.62
Gas
Bahaya terhadap
kesehatan kecil
Sr-89
-90
54 h
28 t
39
1,2
39
39
Sedang
Sedang
Bahaya interna
terhadap tulang
dan paru-paru
Ru-106
1,0 t
5
10
Dalam
bentuk
oksida
mudah
menguap
Bahaya interna
terhadap ginjal
dan saluran
kencing
Cs-137
33 t
1,1
5,3
Mudah
Bahaya interna
terhadap seluruh tubuh
Ce-144
282 h
30
50
Sedikit
Bahaya interna
terhadap tulang dan
paru-paru
Ba-140
12,8 h
53
53
Sedang
Bahaya interna
terhadap tulang dan
paru-paru
LITBANG DI BIDANG FISIKA
REAKTOR DAN
TERMOHIDROLIK
ANALISIS BAHAN
PRODUKSI
RADIOISOTOP
PRODUKSI AIR
DEMINERALIZE
D
PENINGKATAN
MUTU BAHAN
PROGRAM
PENGEMBANGA
N SDM UNTUK
PLTN
PENELITIAN DI
BIDANG
MATERIAL DAN
SAINS
REAKTOR KARTINI YOGYAKARTA (1)
REAKTOR KARTINI YOGYAKARTA (2)
Reaktor Kartini merupakan reaktor penelitian/non-daya
jenis kolam, mempunyai daya nominal 250 kW dan saat
ini beroperasi ’steady state’ pada daya 100 kilo Watt.
 Reaktor Kartini dirancang dan dibangun oleh tenaga ahli
dari Indonesia sendiri (~1976), dan mulai beroperasi
pada tahun 1979 pada daya 50 kW
 Reaktor Kartini dibangun berdasarkan beberapa
pertimbangan, jenis reaktor ini paling sederhana, murah
dalam biaya operasi dan pemeliharaannya.
 Selain itu reaktor kolam mempunyai fleksibilitas besar
dalam susunan teras dan sifat intrinsik yang aman.
 Dengan dilengkapi beberapa sarana eksperimen dan
penelitian, reaktor ini dapat digunakan untuk berbagai
keperluan.

REAKTOR KARTINI YOGYAKARTA (3)





Reaktor Kartini merupakan reaktor TRIGA 250 yang
sebagian komponennya berasal dari Bandung.
Daya maksimum reaktor (sesuai desain) adalah 250 kW,
namun saat ini hanya diijinkan beroperasi pada daya 100
kW karena pertimbangan teknis tertentu
Bangunan reaktor, sistem perpindahan panas primer dan
fasilitas eksperimen lainnya didesain tahan gempa
sehingga SSE (Safety Shutdown Eartquake).
Luas bangunan kurang lebih 900 m2, sebagian
bangunan berlantai tiga.
Serambi reaktor (reactor hall) berukuran 20 x 20 m2,
tinggi 12 m dengan atapnya sebagian datar, sedang
bagian tengah berbentuk lengkung-cembung.
REAKTOR KARTINI YOGYAKARTA (4)

Uraian dari masing-masing level bangunan reaktor
adalah sbb:
- Ground level (level dasar ) sekitar 0 meter, meliputi:
pintu masuk, lokasi eksperimen dengan beam port,
lokasi pompa primer/demineralizer, panel listrik daya,
lokasi perangkat subkritik, lokasi barang/peralatan
eksperimen.
- Intermediate level (lantai II) sekitar 3,5 meter, meliputi:
lokasi eksperimen dengan bulk shielding, pintu darurat.
- Operation level (lantai III) sekitar 8 meter, meliputi: dek
reaktor, lokasi ruang kontrol reaktor, lokasi percobaan
pada dek reaktor.
REAKTOR KARTINI YOGYAKARTA (5)




Ruang gedung reaktor selalu tertutup rapat dan udara
dalam ruangan disedot ke luar gedung dengan
menggunakan mesin penyedot khusus (blower).
Udara yang disedot dilepaskan ke udara bebas, melewati
saringan melalui cerobong ventilasi yang tingginya 32,5
meter.
Di bagian bawah cerobong dipasang saringan/filter
khusus untuk menyaring gas-gas radioaktif yang
mungkin terlepas di dalam gedung reaktor.
Udara masuk ke dalam gedung reaktor melalui lubang
ventilasi yang terdapat pada dinding gedung.
REAKTOR KARTINI YOGYAKARTA (6)
1. STRUKTUR REAKTOR
a. Perisai reaktor
b. Tangki reaktor
REAKTOR KARTINI YOGYAKARTA (7)
a. Perisai Reaktor




Perisai reaktor terbuat dari beton bertulang, terbuat dari
batu, pasir dan barit, mempunyai densitas 3,3 g/cm3
Perisai dipasang di sekeliling teras reaktor, dengan tinggi
6,5 meter mempunyai pondasi 6 meter, dan didesain
tahan gempa.
Tebal perisai bagian bawah sampai ketinggian 3,84
meter adalah 2,5 meter, sedang tebal di atasnya 70 cm.
Pada bagian atas perisai dibuat piringan beton
bertulang, dengan garis tengah 7 meter, sehingga orang
dapat masuk ke dalam tangki reaktor dari atas.
REAKTOR KARTINI YOGYAKARTA (8)
b. Tangki Reaktor
 Tangki reaktor Kartini terdiri dari ‘liner’ alumunium yang
dipasang pada struktur perisai reaktor
 Diameter tangki reaktor ~2 m dan tinggi ~ 5 m
 Tangki reaktor dibuat kedap-air melalui sambungan laslasan
 Integritas sambungan las-lasan diverifikasi melalui
radiografi sinar-x, uji tekanan, pemeriksaan ‘dye
penetrant’, dan uji kebocoran
 Tangki reaktor merupakan wadah dari berbagai
komponen reaktor seperti: teras reaktor, elemen bakar,
batang kendali, reflektor, sumber neutron, fasilitas
iradiasi, ‘beam tube’, ‘beam port’, dll
REAKTOR KARTINI YOGYAKARTA (9)
2. KOMPONEN REAKTOR
a. Teras Reaktor
b. Pelat/Lempeng Kisi-kisi
c. Elemen Bakar
d. Batang Kendali
e. Reflektor
f. Sumber Neutron
REAKTOR KARTINI YOGYAKARTA (10)
a. Teras Reaktor
Berbentuk silinder, terdiri dari kisi-kisi tempat
dudukan elemen bakar, elemen dummy, dan
batang kendali
 Teras dikelilingi oleh reflektor yg ditempatkan
pada suatu dudukan/bangku reflektor
 Susunan teras dan reflektor ini mempunyai
diameter 1,09 m dan tinggi 0,58 m
 Teras dan reflektor terendam dalam air setinggi
4,9 m, sedangkan bagian bawah reflektor
berada pada ketinggian 0,61 m dari dasar tangki

Spesifikasi Teras Reaktor
:
Jumlah elemen bakar (e.b.)
:
68 batang
Volume aktif e. b.
:
413,96 cm3
Volume total e.b. dalam teras
:
28149 cm3
Tekanan operasi
:
5,39. 104 Pa
Jarak antar pusat e.b.
:
4 cm
Koef pp konveksi
:
779,72 W/m2 oC
Massa alir pendingin
:
0,0325 kg/s
Daya rerata teras
:
0,00171 kW/cm3
Daya max teras
:
0,00332 kW/cm3
Heat flux rerata
:
9700 W/m2
F29
F30
F1
9542
9875
F2
9541
F28
G1
9891
F3
E1
E24
F27
G4
9878
E23
9353
E2
Reg.
Rod
F4
9876
E3
9637
F26
E21
9349
9997
C12
9597
9879
D15
9889
C11
9350
9538
9887
C1
D16
9978
E20
G5
D2
9877
F25
F24
E4
9981
9979
D17
9635
F5
D1
D18
E22
G3
G6
9636
E5
9982
9354
F6
G 1247
9592
B6
9598
C2
9977
D3
9988
D4
C3
B1
9883
9985
9593
E6
F7
9596
G7
IFE
F23
E19
9639
9540
F22
G 2799
D14
C10
9880
9998
E18
D13
9539
9881
9535
9994
CT
B4
B3
9995
9996
C8
D12
B2
C4
D5
E7
F8
9987
9976
9984
9869
PN
C5
Safety
Rod
G 2810
9886
9641
D10
D9
9595
9873
9870
E14
IFE
F17
AmBe
9885
9537
E11
F16
G8
F15
G 2821
F12
G 2812
9594
9890
9874
F11
9640
E12
E13
9888
F18
9543
F10
E10
9352
E15
G9
G 2666
E9
D8
9980
F19
9882
D7
9975
E16
F9
E8
9986
9983
D11
F20
D6
C6
C7
9892
9871
9872
A
C9
Shim
Rod
E17
F21
B5
F14
G 2792
F13
PN
9536
REAKTOR KARTINI YOGYAKARTA (11)
b. Lempeng/Pelat Kisi-kisi





Lempeng/pelat kisi-kisi terbuat dari alumunium dengan
tebal 19 mm, diameter bagian atas 49,5 cm dan bagian
bawah 40,7 cm
Jarak antar lubang pada kisi dibuat dg ketelitian tinggi
sesuai dg desain teras, digunakan utk menempatkan
elemen-elemen bakar
Lempeng kisi reaktor bagian atas diletakkan pada 6
lubang pada sindik yg tdp pada reflektor
Pada lempeng kisi reaktor bagian bawah tdp lubanglubang tempat masuk ujung bawah elemen bakar
Lubang tempat elemen bakar berjumlah 90 yang
terdistribusi dalam 5 lingkaran lubang (ring B,C,D,E dan
F); tiap lubang berdiameter 38,23 mm
REAKTOR KARTINI YOGYAKARTA (12)




Air pendingin mengalir melewati celah antara sirip
bagian atas elemen bakar dan lubang lempeng kisi
Toleransi jarak antara elemen bakar dan lubang ksi
berkisar antara 0,79 – 1,02 mm
Bagian tengah dari lempeng kisi terdapat lubang dg
diameter 38,4 mm, digunakan sbg fasilitas iradiasi
(central thimble)
Lubang-lubang foil dg diameter 8 mm di beberapa posisi
pada lempeng kisi dibuat utk memasukkan foil ke dalam
teras reaktor, yg digunakan utk melakukan pengukuran
fluks neutron
REAKTOR KARTINI YOGYAKARTA (13)
c. Elemen Bakar
Elemen bakar reaktor Kartini yang digunakan pada saat
ini terdiri dari bahan bakar:
- Tipe-104 : UzrH1.7 , perkayaan 20%, 8 w/o U = 36,5
gram U235 per elemen.
- Selain itu digunakan pula elemen bakar berinstrumen
termokopel (instrumented fuel element/ IFE) Tipe-204 :
dengan kandungan uranium 8,5 w/o U = 37 gram U235
per elemen.
 Jumlah elemen bakar di dalam teras pada saat daya 100
kW adalah 66 buah dengan burn-up bervariasi antara :
3% - 10%.

Tabel 1 : Spesifikasi Elemen BakarReaktor Kartini
panjang total
: 72,06 cm
panjang aktif
: 38,1 cm
panjang grafit
: bagian atas 7,2 cm, bagian bawah 9,5 cm
diameter luar
: 37,34 mm
diameter luar bahan bakar
: 36,32 mm
lapisan racun dapat bakar
: 0,7874 mm
berat kandungan U-235
: 36,5 gram (rerata)
material kelongsong
: SS-304
tebal kelongsong
: 0,5 mm
gap bahan bakar-kelongsong
: 0,0635 mm
titik leleh kelongsong
: 1000 OC
REAKTOR KARTINI YOGYAKARTA (14)
d. Batang Kendali
Batang kendali reaktor Kartini terbuat dari boron karbida
(B4C), terdiri dari:
- batang kendali keselamatan (safety rod)
- batang kendali pengatur halus (regulating rod), dan
- batang kendali kompensasi (shim rod)
 Ketiga batang kendali tsb ditempatkan dalam
kelongsong alumunium yg sama bentuknya dengan
elemen bakar
 Dalam reaktor Kartini, ketiga batang kendali tsb
disisipkan dari atas pada posisi tertentu dalam teras utk
mengatur daya yang diinginkan

REAKTOR KARTINI YOGYAKARTA (15)
e. Reflektor
 Sebuah ring silinder dari grafit dipasang mengelilingi
teras reaktor dan berfungsi sebagai reflektor neutron.
 Diameter dalam 45,7 cm, tebal radial 30,5 cm dan tinggi
55,9 cm.
 Seluruh permukaan reflektor dilapisi alumunium untuk
perlindungan terhadap air.
 Seluruh reflektor yang beratnya ~770 kg diletakkan
pada sebuah dudukan penyangga dari aluminium yang
dilengkapi dengan 4 buah lubang berdiameter 5,1 cm
untuk keperluan pengangkatan
REAKTOR KARTINI YOGYAKARTA (16)
f. Sumber Neutron
 Sumber neutron yang digunakan untuk start-up
reaktor Kartini adalah Americium-Berilium (AmBe)
 Sumber neutron dimasukkan dalam suatu
tempat berbentuk silinder dari aluminium
(neutron source holder), berdiameter 3,7 cm
dan tinggi 72,0 cm.
 Sumber neubon tersebut dimasukkan dalam
teras reaktor pada salah satu lubang kisi teras.
 Sumber neutron Am-Be bisa tetap berada di
dalam teras setelah reaktor mencapai kritis.
REAKTOR KARTINI YOGYAKARTA (17)

Spesifikasi sumber neutron Am-Be:
- bentuk fisik
: kapsul
- tipe
: X.4
- kode kapsul
: AMN.23
- aktivitas
: 3 Ci (per April 1981)
- pancaran
: 6,6 x E6
- diameter kapsul: 22,4 mm
- tinggi kapsul : 48,5 mm
REAKTOR TRIGA 2000 BANDUNG (1)
REAKTOR TRIGA 2000 BANDUNG (2)





Reaktor TRIGA 2000 yang berada di Bandung adalah
reaktor penelitian pertama yang dibangun di Indonesia.
Reaktor ini dibangun pada tahun 1960 dan tahun 1964
diresmikan oleh Presiden pertama RI Dr.Ir. Sukarno.
Daya reaktor saat diresmikan adalah 250 kW,
pengelolaannya ditangani oleh Pusat Reaktor Atom
Bandung, Badan Tenaga Atom Nasional (saat itu).
Pada tahun 1971 reaktor ini ditingkatkan dayanya
menjadi 1000 kW; dan selanjutnya pada tahun 2000
dayanya ditingkatkan lagi menjadi 2000 kW.
TRIGA adalah singkatan dari Training Research and
Isotop Production by General Atomic. Berdasarkan
namanya, reaktor ini berfungsi sebagai reaktor untuk
pelatihan, penelitian dan produksi radioisotop.
REAKTOR TRIGA 2000 BANDUNG (3)



Reaktor TRIGA dibuat oleh General Atomic, sebuah
perusahaan dari Amerika Serikat. Reaktor TRIGA
dirancang sedemikian rupa agar aman selama
dioperasikan.
Sistem dan komponen reaktor nuklir non-daya jenis
TRIGA, baik untuk Reaktor Kartini Yogyakarta maupun
Reaktor TRIGA 2000 Bandung, pada dasarnya sama
sehingga selanjutnya tidak dibahas lagi
Pembahasan reaktor TRIGA 2000 Bandung lebih
ditekankan kepada aspek lain seperti air kolam reaktor
dan sistem peringatan dini, mengingat daya reaktor
yang besarnya 2000 kW sehingga potensi bahayanya
lebih besar dari reaktor Kartini Yogyakarta
REAKTOR TRIGA 2000 BANDUNG (4)
1. Air Kolam Reaktor




Reaktor berada di dalam suatu kolam air, di mana tinggi
permukaan air kolam reaktor dari permukaan atas teras
reaktor (lempeng kisi atas) dipertahankan tidak kurang
dari 550 cm.
Selama teras teaktor seluruhnya terendam di dalam air
pendingin, ia akan memperoleh pendinginan yang cukup
secara konveksi alami, sehingga terhindar dari
kerusakan kelongsong maupun pelelehan bahan bakar.
Penurunan tinggi air kolam reaktor sampai melebihi
batas keselamatan di atas selama ini tidak pernah terjadi
secara sengaja/ akibat kecelakaan.
Bila hal tsb terjadi, kemungkinan terjadi kbocoran pada
tangki reaktor atau tabung berkas (beam port)
REAKTOR TRIGA 2000 BANDUNG (5)
Bila diasumsikan terjadi kebocoran pada tabung berkas
berdiameter 16 cm, maka reaktor akan padam sekitar
188 detik saat ketinggian air pendingin tepat mencapai
permukaan atas teras reaktor.
 Selang waktu ini dianggap cukup utk memberi
kesempatan kepada pendingin teras darurat untuk
bekerja secara penuh menggantikan sistem pendingin
primer dalam mendinginkan reaktor.
 Selain itu, penurunan tinggi air pendingin akan
menyebabkan pula perlindungan thd radiasi berkurang,
terutama di daerah tepat di atas kolam reaktor.
 Pada saat permukaan air kolam mencapai teras reaktor,
akan terjadi pengurangan perlindungan radiasi setebal
100 cm yang setara dengan kenaikan paparan radiasi
gamma sebesar 22,4 kali dari keadaan normal.

REAKTOR TRIGA 2000 BANDUNG (6)
2. Sistem Peringatan Dini
Perangkat-perangkat keselamatan yang dibahas berikut
ini dapat memberikan peringatan dini kepada operator
reaktor, bila terjadi keadaan dimana batas sistem
keselamatan hampir tercapai.
 Peringatan dini tersebut dapat berupa bunyi, nyala
lampu, tulisan-tulisan pada layar monitor, atau cara-cara
lainnya.
 Pada saat tanda peringatan muncul, para operator
segera melakukan tindakan yang diperlukan untuk
mencegah terjadinya keadaan yang lebih buruk.

REAKTOR TRIGA 2000 BANDUNG (7)
a. Perangkat keselamatan daya




Perangkat keselamatan daya reaktor dapat memberikan tanda
peringatan bagi para operator reaktor bila daya reaktor mencapai
2100 kW (105%) atau lebih.
Hal ini membantu para operator reaktor utk mencegah terjadinya
keadaan scram yg tidak diinginkan, yaitu dgn cara menurunkan
batang kendali secara manual, sehingga reaktor bekerja secara
normal dan stabil kembali pada daya penuh 2000 kW.
Untuk mencegah kecelakaan reaktor akibat kecerobohan operator
dan sekaligus membantu operator dalam menaikkan daya reaktor
dengan lancar dan stabil, perangkat keselamatan daya reaktor
harus dapat memberikan tanda peringatan kepada operator pada
saat terdeteksi periode reaktor < 7 detik
Batas di atas dianggap cukup untuk menjamin kelancaran operasi
reaktor karena berada 4 detik di atas periode terkecil reaktor
yang diperbolehkan oleh sistem keselamatan daya reaktor.
REAKTOR TRIGA 2000 BANDUNG (8)
b. Perangkat pengukur laju alir pendingin primer

Perangkat pengukur laju alir air pendingin primer dpt
memberikan peringatan dini bila laju alir <600 gpm.
Selanjutnya, operator harus segera memadamkan
reaktor dan memeriksa dan menangani penyebabnya.

Batas ini cukup aman untuk menjamin keselamatan
operasi reaktor karena nilai tsb berada sekitar 150-200
gpm di bawah nilai normal laju alir pendingin primer.

Bila terjadi kegagalan fungsi perangkat pengukur laju
alir pendingin primer, reaktor masih dapat
dioperasikan kembali apabila perangkat lainnya masih
bekerja baik, yaitu: pengukur suhu elemen bakar
(IFE), pengukur suhu air kolam reaktor serta pompapompa pendingin primer dan skunder.
REAKTOR TRIGA 2000 BANDUNG (9)
c. Perangkat keselamatan ketinggian air kolam
reaktor

Perangkat keselamatan ketinggian air kolam reaktor
dapat memberikan peringatan dini bila ketinggian air
kolam turun 20 cm dari keadaan normal.

Selanjutnya, operator segera memeriksa apakah
perangkat penyedia air tambahan bekerja dengan baik
untuk menambah air pendingin reaktor. Bila perangkat
tersebut mengalami kegagalan maka operator harus
segera menambahkan air pendingin secara manual.

Batas ini cukup aman dan menjamin cukupnya waktu
(sebelum scram terjadi) bagi perangkat pemasok air
tambahan atau operator utk menambah air pendingin
reaktor ke ketinggian normal
REAKTOR TRIGA 2000 BANDUNG (10)
d. Perangkat pemantau ketinggian air kolam
pendingin sekunder

Perangkat pemantau ketinggian air kolam pendingin
skunder dapat mengeluarkan peringatan dini kepada
para operator jika air kolam tersebut turun 20 cm di
bawah normal.

Bila hal ini terjadi maka para operator akan memeriksa
apakah terjadi kebocoran pada kolam air pendingin
sekunder, ataupun apakah terjadi kegagalan pada
perangkat pemasok air tambahan untuk pendingin
sekunder

Jika memang demikian maka operator harus segera
menurunkan daya reaktor atau bahkan memadamkan
reaktor agar batas sistem keselamatan tiak terlewati.
REAKTOR TRIGA 2000 BANDUNG (11)
e. Perangkat pemantau radiasi di atas permukaan
kolam air reaktor



Perangkat pemantau radiasi di atas permukaan kolam air reaktor
akan mengeluarkan tanda peringatan apabila terdeteksi paparan
radiasi melebihi 80 mRem/jam.
Selanjutnya, operator reaktor, didampingi oleh petugas proteksi
radiasi, harus memeriksa keadaan kolam air pendingin reaktor,
karena kejadian tersebut mungkin disebabkan oleh terjadinya
kebocoran pada kelongsong elemen bakar ataupun munculnya
gelembung-gelembung udara ke atas permukaan kolam air
pendingin secara berlebihan.
Jika tidak terjadi pemunculan gelembung udara yang berlebihan,
kemungkinan besar bahwa kebocoran elemen bakar terjadi.
Untuk mengatasinya, operator reaktor segera menurunkan daya
reaktor atau bahkan memadamkan reaktor bila diperlukan.
REAKTOR TRIGA 2000 BANDUNG (12)



Sebaliknya, bila terjadi gelembung udara yang berlebihan, maka ada
kemungkinan perangkat difuser tdk bekerja dg sempurna akibat
masuknya udara ke dalam pipa penghubung perangkat tersebut.
Kemungkinan lain adalah kerapatan daya reaktor terlampau tinggi,
sehingga air pendingin di dalam teras terlalu panas.
Untuk mengatasi kejadian di atas, maka operator harus melakukan
tindakan sesegera mungkin, seperti: mengatur katup pada pipa
penghubung difuser (agar udara keluar dari pipa tersebut) atau
menurunkan daya reaktor sedemikian sehingga paparan radiasi
kembali normal. Apabila tindakan-tindakan di atas tidak berhasil
mengatasi permasalahan, reaktor harus segera dipadamkan.
Batas kondisi operasi di atas diberlakukan agar operator maupun
pekerja radiasi lain terhindar dari paparan radiasi yang berlebihan,
sekaligus melindungi reaktor dari kerusakan elemen bakar yg fatal,
apabila terjadi kebocoran produk fisi dari kelongsong elemen bakar.
REAKTOR TRIGA 2000 BANDUNG (13)
f. Perangkat pengukur tekanan udara ruang reaktor



Jika terdeteksi beda tekanan udara di luar dan di dalam ruang
reaktor sebesar 0,2 cm air atau lebih kecil, perangkat pengukur
tekanan udara ruang reaktor akan mengeluarkan tanda
peringatan dini.
Hal ini menandakan bahwa ada kemungkinan ruang reaktor
bocor, atau pintu masuk ke ruang reaktor terbuka. Bila hal ini
terjadi, maka operator reaktor segera bertindak untuk mengatasi
hal tersebut. Jika masalah tersebut tidak dapat teratasi, maka
operator akan memadamkan reaktor.
Dengan cara ini pelepasan gas radioaktif (yg mungkin tdp di
udara ruang reaktor) ke udara luar tanpa melewati penyaring
udara absolut (yg berada di dalam cerobong udara ruang reaktor)
dapat dicegah semaksimal mungkin. Dengan cara ini dapat
dipantau pula lalu lintas orang dari dan ke dalam reaktor,
sehingga masuknya orang yang tidak berkepentingan dapat
dicegah sedini mungkin.
REAKTOR TRIGA 2000 BANDUNG (14)
g. Perangkat pemantau catu daya listrik pompa
primer dan pompa sekunder


Perangkat ini akan memberikan tanda peringatan bila terdeteksi
catu daya perangkat tersebut mengalami kegagalan/mati.
Selanjutnya operator segera memadamkan reaktor, agar batasan
suhu bahan bakar dan air pendingin tidak terlampaui.
h. Perangkat pemantau catu daya listrik motor kipas
menara pendingin


Perangkat ini akan memberikan tanda peringatan bila terdeteksi
catu daya perangkat tsb tersebut mengalami kegagalan/mati.
Selanjutnya operator segera memadamkan reaktor dan
memeriksa keadaan semua motor kipas menara pendingin.
Jika kegagalan motor tidak teratasi, dan masih ada motor kipas
yang berfungsi dengan baik, operator dapat mengoperasikan
kembali reaktor ke daya yang lebih rendah, agar batas suhu
bahan bakar dan air pendingin tidak terlampaui.
TERIMA KASIH ATAS PERHATIAN ANDA
THANK YOU FOR YOUR ATTENTION
MERCI DE VOTRE ATTENTION
GRACIAS POR SU ATENCIÓN
DANKE für IHRE AUFMERKSAMKEIT
СПАСИБО ЗА ВНИМАНИЕ
‫شكرا لكم على اهتمامكم‬
感謝大家的注意