SEJARAH PUI - STAI SYAMSUL ULUM SUKABUMI

Download Report

Transcript SEJARAH PUI - STAI SYAMSUL ULUM SUKABUMI

KE-PUI-AN DAN ASWAJA
Oleh :
Drs.H. MUNANDI SHALEH, M.Si
PUI singkatan dari Persatuan Umat Islam
merupakan organisasi kemasyarakatan hasil fusi
dari Perikatan Ulama (PUI) yang berpusat di
Majalengka, dengan Persatuan Umat Islam
Indonesia (PUII) yang berpusat di Gunungpuyuh
Sukabumi pada tanggal 5 April 1952 bertepatan
dengan tanggal 9 Rajab 1371 H bertempat di Bogor.
Tokoh pendiri :
1. K.H. Ahmad Sanusi, pendiri PUII (dari
Sukabumi);
2. K.H. Abdul Halim, pendiri PUI (dari
Majalengka);
3. Mr. Syamsudin, tokoh fusi (dari Sukabumi).
PUII (Gunungpuyuh Sukabumi)
Organisasi ini didirikan oleh K.H. Ahmad Sanusi,
dengan riwayatnya, sebagai berikut :
1. Al-Ittihadiyatul Islamiyyah (AII) didirikan pada
2.
3.
4.
5.
6.
bulan
November 1931 di Batavia Centrum;
AII menjadi anggota Majelis Islam ‘Ala Indonesia (MIAI) pada
tahu 1938;
MIAI (didalamnya ada NU, Muhamadiyah, AII, PO, dll.)
dibubarkan oleh pemerintahan pendudukan Jepang pada
tahun 1943, kemudian Masyumi dibentuk pada tahun 1944;
AII berubah nama menjadi Persatuan Oemat Islam Indonesia
(POII) dan sekaligus menjadi salah satu anggota Masyumi
pada tahun 1944;
POII pada tahun 1947 disesuaikan namanya dengan Ejaan
Suwandi menjadi PUII;
PUII berfusi menjadi Persatuan Umat Islam (PUI) pada
tanggal 5 April 1952 bertepatan dengan tanggal 9 Rajab 1371
H bertempat di Bogor.
PUI MAJALENGKA
Organisasi ini didirikan oleh K.H. Abdul
Halim, dengan riwayatnya, sebagai berikut :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Majlisul Ilmi (MI) didirikan tahun 1911;
Hayatul Qulub (menghidupkan hati) tahun 1912;
Persyarikatan Oelama (PO) pada tahun 1916;
PO bergabung pada MIAI pada tahun 1938;
MIAI (didalamnya ada NU, Muhamadiyah, AII, PO, dll.)
dibubarkan oleh pemerintahan pendudukan Jepang pada
tahun 1943;
MIAI berubah menjadi Masyumi pada tahun 1944;
PO berubah menjadi POI (Perikatan Oemmat Islam) pada
tahun 1944;
Nama POI pada tahun 1947 disesuaikan dengan Ejaan
Suwandi menjadi PUI;
PUI berfusi menjadi Persatuan Umat Islam (PUI) pada
tahun 1952 di Bogor.
DIAGRAM KESEJARAHAN PUI
INTISAB
PUI,
1952
ISLAHU AS-SAMANIYAH
(8 Jalur Pokok Perbaikan)
‫‪INTISHAB‬‬
‫ب ِْس ِم ِ‬
‫هللا َّالر ْْح ِن َّالر ِح ْي‬
‫هللا َو َأ ْشه َُد َأ َّن ُم ََح ََّّدا ا ََ ُُ ْْ ُُ ِ‬
‫هللا‬
‫َأ ْشه َُد َأ ْن َال ا َ ََل االَّ ُ‬
‫ِ‬
‫ِ‬
‫هللا غَايَتُنَا َواال ْخ َال ُص َم ْبدَ ُؤ ََن َواال ْص َال ُح َُ ِب ْيلُنَا َو ْا َحمل َّب ُة ِش َع ُاَ ََن‬
‫ُ‬
‫ِ‬
‫ِ‬
‫الص ْد ِق َواال ْخ َال ِص َوال َي ِق ْ ِْي َو ََلَ ِِ َِ ََ ِ‬
‫هللا عَ ََل ِ‬
‫هللا‬
‫ن ُ َعا ِه ُد َ‬
‫ِ‬
‫ُك عَلَ ْي ِه‬
‫ِِف الْ َع ََّ ِل ب َ ْ َْي ِع َبا ِد ِه ِِبلتَّ َْ ُ ِ‬
‫ب ِْس ِم ِ‬
‫هللا َّالر ْ َْح ِن َّالر ِح ْ ِي‬
‫ب ِْس ِم ِ‬
‫هللا َأ ْك َبْ‬
‫هللا َو َال َح ْْ َُ َو َال قُ َّْ َة االَّ ِِب ِلل ال َع ِ ِل ْال َع ِظ ْ ِي‪ُ .‬‬
‫ِ‬
ARTI INTISAB :
Dengan nama Allah yang Maha pengasih lagi Maha penyayang
Saya bersaksi bahwa tidak ada tuhan kecuali Allah
Dan saya bersaksi bahwa Nabi Muhammad adalah utusan Allah
Allah tujuan pengabdian kami, Ikhlas dasar pengabdian kami
Cinta lambang pengabdian kami, Perbaikan jalan pengabdian kami
Kami berjanji pada Mu ya Allah untuk berlaku benar, ikhlas,
Tegas dan mencari ridha Mu dalam beramal terhadap
hamba-hamba Mu Dengan bertawakal pada Mu
Dengan nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang
Dengan nama Allah, tidak ada pada kami ini
daya dan Tidak ada pada kami ini kekuatan
kecuali atas kuasa Mu juga
Allah Maha Besar
AL-INTISAB
Al-Intisab adalah landasan ideal organisasi PUI, berfungsi sebagai doktrin
amaliyah yang melandasi semua garis kebijaksanaan dan program
organisasi.
Al-Intishab
a. Berdasarkan pendekatan etimologis, kata al-Intisab kata masdar asal
dari kata Intisaba yang menjadikan keturunan atau yang
menghubungkan diri dengan seseorang. Dalam bahasa Inggris menurut
Hans Wehr sama dengan kata affiliation (menggabungkan atau
membership (menjadi anggota).
b. Berdasarkan pendekatan terminologis, Intisab (secara formal hanya
berlaku di lingkungan PUI) adalah rumusan prinsip ajaran Islam secara
fundamental.
Makna Ajaran Islam berdemensi secara kaffah (totalitas) dan integral
(menyeluruh), yakni makna dan isi kandungannya sebagai doktrin yang
mengandung prinsip dasar nilai-nilai Aqidah Islamiyyah, Ubudiyyah
Islamiyyah dan Akhlakul karimah.
RUMUSAN INTISAB
1. Pendahuluan, terdiri dari kalimat-kalimat:
ِ ‫)ب ِْس ِم‬
a. Basmalah (‫الر ِح ْي‬
َّ ‫هللا َّالر ْْح ِن‬
b. Syahadat (ِِ ‫َأ َّن ُم ََح ََّّدا ا ََ ُُ ْْ ُُ هللا‬
2.
ُ‫هللا َو َأ ْشهَد‬
ُ َّ‫) َأ ْشهَدُ َأ ْن َال ا َ ََل اال‬
ِ ِ
Landasan Beramal yang terdiri dari kalimat-kalimat :
a. Allaahu Ghoyaatuna (‫هللا غَايَتُنَا‬
ُ )
َ ‫) َواال ْخ‬
b. Wal Ikhlaasu Mabdauna ( َ‫ال ُص َم ْبدَ ُؤَن‬
ِ
ُ
َ ‫) َواال ْص‬
c. Wal Ishlahu sabiluna (‫ال ُح َُ ِب ْيلنَا‬
ِ
d. Wal Mahabbatu Syi’aaruna ( َ‫) َو ْا َحمل َّب ُة ِش َع ُاََن‬
3.
Janji/sumpah yang terdiri dari kalimat :
ِ ََ َِ ِِ َ‫الص ْد ِق َواال ْخ َال ِص َوال َي ِق ْ ِْي َو ََل‬
ِ ‫هللا عَ ََل‬
‫هللا‬
َ ُ‫ن ُ َعا ِهد‬
‫ُك عَلَ ْي ِه‬
ِ ُ َْ َّ‫ِِف الْ َع ََّ ِل ب َ ْ َ ِْي ِع َبا ِد ِه ِِبلت‬
ِ ‫ب ِْس ِم‬
‫هللا َّالر ْ َْح ِن َّالر ِح ْ ِي‬
ِ ‫ب ِْس ِم‬
ْ‫هللا َأ ْك َب‬
ُ .‫هللا َو َال َح ْْ َُ َو َال قُ َّْ َة االَّ ِِب ِلل ال َع ِ ِل ْال َع ِظ ْ ِي‬
ِ
Doktrin Amaliyah dalam Rumusan Intisab
mengandung 4 asas pokok amaliyah :
1.
2.
3.
4.
Aqidah, kesaksian dan pengakuan dengan keyakinan, keinsyafan dan
kesadaran, bahwa Allah adalah ma’bud tunggal yang wajib di ibadati
menurut satu-satunya pedoman (syari’at) yang disampaikan kepada
Muhammad SAW (Islam).
Tujuan hidup (), tercapainya keridloan Allah yang dicari dengan niat
yang Ikhlas (), melalui berbagai upaya perbaikan (), dalam segala
perikehidupan sebagai tanda kecintaan () kepada Allah dengan harapan
memperoleh kecintaan-Nya, juga dalam persaudaraan antara sesama
muslim.
Iqrar Mujahadah, tekad untuk senantiasa bersungguh-sungguh
membuktikan kesaksian dan pengakuan dalam upaya –upaya mencari
keridloan Allah dengan segala potensi dan kekuatan maksimal yang
dimiliki.
Tawakkal kepada Allah, kesiapan mental dalam menghadapi segala
kemungkinan akibat dari amaliyahnya, tidak menjadi sombong karena
menang, tidak menjadi lemah karena kalah.
FORMULASI RUMUSAN INTISAB SEBAGAI LANDASAN AMALIYAH
1. Mabda (dasar/landasan), mengandung nialai-nilai dasar Aqidah dan prinsip-prinsip
Syari’ah Islamiyyah yang terdiri dari kalimat :
a. Bismillah
b. Syahadat
2. Manhaj (Sistem Amaliyah), mengandung prinsip-prinsip nilai-nilai ibadah yang
terdiri dari kalimat :
a. Allaahu Ghoyaatuna
b. Wal Ikhlaasu Mabdauna
c. Wal Ishlahu sabiluna
d. Wal Mahabbatu Syi’aaruna
3.
Iqrar Mujahadah (Kebulatan Tekad), sebagai suatu pernyataan sikap untuk
bersungguh-sungguh dalam ibadah yang terdiri dari :
Nu’ahidullaaha alashshidqi ... ‘alaihi
4. Tawakkal (Sikap penyerahan diri), adalah sebagai sikap penyerahan diri secara
totalitas dalam melaksnakan amal ibadah yang terdiri dari kalimat :
Bismillaah .... Lahaula sampai dengan selesai.
‫إصالح الثمانية‬
(Delapan Jalur Pokok Perbaikan)
‫إصالح عقيدة‬
1. Perbaikan `Aqidah
‫إصالح عبادة‬
2. Perbaikan Ibadah
‫إصالح التربية‬
3. Perbaikan Tarbiyah
‫إصالح العا ئلة‬
4. Perbaikan Rumah Tangga
‫إصالح العادة‬
5. Perbaikan Adat Istiadat/Budaya
‫إصالح األمة‬
6. Perbaikan Ummat
‫إصالح اإلقتصاد‬
7. Perbaikan Ekonomi
‫إصالح المجتمع‬
8. Perbaikan Masyarakat
MUKTAMAR
Pertemuan tingkat tinggi yang dihadiri oleh
fungsionaris organisasi dari tingkat bawah samapai
dengan tingkat atas, untuk
merumuskan
kebijakan-kebijakan organisasi minimal untuk 5
tahun kedepan.
KEGIATAN MUKTAMAR DARI MASA KE MASA
Fusi PUII dan PUI menjadi PUI, pada tanggal 5-6 April 1952, di Bogor
Muktamar PUI ke-1, pada tahun 1952, di Bandung
Muktamar PUI ke-2, pada 27-31 Agustus 1954, di Sukabumi
Muktamar PUI ke-3, pada tahun 1959, di
Muktamar PUI ke-4, pada tanggal 10 Oktober tahun 1964, di
Muktamar PUI ke-5, pada tahun 1969, di
Muktamar PUI ke-6, pada tahun 1971, di
Muktamar PUI ke-7, pada tahun 1975, di Sukabumi
Muktamar PUI ke-8, pada tanggal 23-26 Pebruari 1989, di Cempaka putih Jakarta
Muktamar PUI ke-9, pada tanggal 10-13 Juli 1994, di Islamic Center Bekasi
Muktamar PUI ke-10, pada tahun 1999, di Islamic Center Sukabumi
Muktamar PUI ke-11, pada tanggal 2004, di Pondok Gede Jakarta
Muktamar PUI ke-12, pada tanggal 25-27 Desember 2010, di Jatinangor