analisis framing

Download Report

Transcript analisis framing

ANALISIS
FRAMING
KONSEP FRAMING
FRAMING
BINGKAI
JENDELA
Semua berita mempunyai bingkai (frame). Peristiwa yang sama bisa
diberitakan secar berbeda oleh media, terutama karena bingkai yang
berbeda. Bingkai ini secara sederhana dapat diumpamakan seperti sebuah
jendela---melalui mana peristiwa dilihat oleh media. Peristiwa
pemerkosaan misalnya, bisa diberitakan secara berbeda oleh media,
karena masing-masing media mempunyai bingkai yang berbeda. Frame
adalah cara bercerita (story line) atau gugusan ide-ide yang tersusun
sedemikian rupa dan menghadirkan konstruksi makna dari peristiwa.
Bingkai itu nantinya akan menentukan bagaimana peristiwa dilihat, siap
narasumber yang diwawncarai, bagian mana dari peristiwa yang akn
ditonjolkan dan bagian mana pula dari peristiwa itu yang bisa diberitakan
dalam porsi kecil. Dalam bingkai berita terkandung unsur: seleksi isu dan
penekanan isu.
FRAMING
SELEKSI ISU
PENEKANAN ISU
Seleksi Isu:
Aspek ini berhubungan dengan
Pemilihan fakta. Tidak semua
aspek dari peristiwa
Ditampilkan, wartawan memilih
aspek Tertentu dari suatu isu.
Dalam seleksi
Isu, ada bagian yang ditonjolkan,
ada bagian yang hilang
dalam pemberitaan
Penonjolan Isu:
Aspek ini berhubungan dengan
penulisan Fakta. Setelah peristiwa
dipilih, bagaimana
Peristiwa itu ditampilkan.
Bagaiman fakta itu disajikan
SELEKSI ISU
Seleksi isu dilakukan lewat sejumlah cara.
(a) Pemilihan fakta. Media atau wartawan menyaring fakta tertentu, memberitakan aspek tertentu dari
peristiwa.
(b) Skrip
Semua berita pada dasarnya terdiri atas rangkaian fakta dan peristiwa. Satu fakta dan fakta lain
dihubungkan, diberi konteks dan diberi keterangan oleh wartawan sehingga peristiwa itu dipahami
oleh khalayak. Analisis skrip berita berkaitan dengan bagaimana peristiwa satu dan peristiwa lain itu
dirangkai oleh media. Misalnya dalam peristiwa perkosaan. Ada banyak potongan fakta dalam
peristiwa tersebut. Dari soal kejadian perkosaan, pelaku, korban dan banyak potongan fakta lain. Kita
bisa melihat bagaimana rangkaian fakta itu disusun. Fakta mana yang didahulukan, fakta mana yang
diceritakan kemudian. Skrip ini akan mempengaruhi kesan ketika diterima oleh khayalak.
Skrip 1
Proses terjadi perkosaan-profil pelaku-profil
korban-akibat bagi korban dsb.
Skrip 2
Upaya pelaku-proses terjadi perkosaan-profil
pelaku-profil korban-akibat bagi korban dsb.
Skrip 2
Akibat perkosaan bagi korban-profil korbanUpaya pelaku-proses terjadi perkosaan-profil
pelaku dsb
PENONJOLAN ISU
Penonjolan isu dilakukan lewat beragam cara. Misalnya pemilihan narasumber, pemakaian kosakata,
gambar, grafis, foto yang bisa memperkuat kesan atau pemahaman khalayak.
Aktor
Peristiwa
Aktor
Seorang gadis
diperkosa
oleh pemuda
Seorang wanita
digagahi
Pemuda dari keluarga
broken home
Seorang gadis cantik
dinodai
Oleh pemuda yang lagi
mabuk
Seorang wanita desa
disetubuhi
Laki-laki tak dikenal
Seorang gadis
berpakaian mini
diperawani
seorang pengangguran
SELEKSI ISU
PENEKANAN
ISU
Kenapa peristiwa itu yang
Diberitakan bukanyang lain?
Kenapa isu itu yang
Diangkat bukan yang lain?
Kenapa sisi itu yang diberitakan
Bukan yang lain?
Kenapa narasumber itu yang
Diwawancarai bukan yang lain?
Kenapa fakta itu yang
Ditonjolkan bukan yang lain?
Kenapa bahasa itu yang dipakai
Bukan yang lain? Dsb
DIMENSI
PSIKOLOGI
DIMENSI
SOSIOLOGI
Seseorang cenderung
Melihat dunia/realitas
Dengan kacamata
tertentu
Seseorang
Mengorganisasi pengala
man dalam bertindak
Murray Edelman
Prinsip Dasar:
(1) Apa yang kita ketahui tentang dunia tergantung kepada bagaimana kita
membingkai dan mengkontruksi-menafsirkan realitas. Realitas yang sama bisa
jadi menghasilkan “realitas” yang berbeda ketika dibingkai dengan cara yang
berbeda.
(2) Realitas yang dipahami khalayak adalah realitas yang telah terseleksi, khalayak
didekte untuk memahami realitas dengan cara tertentu atau dengan bingkai
tertentu.
Murray Edelman
Perangkat Framing:
Kategorisasi:
Pemakaian perspektif
tertentu dengan pemakaian kata-kata
tertentu. Kategorisasi merupakan
Penyederhanaan----realitas yang abstrak
dan kompleks disederhanakan sehingga
mudah dipahami. Misalnya operasi militer
Di Aceh adalah peristiwa kompleks,
Media menyederhanakan menjadi perang
Antara TNI vs GAM. Atau BLBI yang
Disederhanakan menjadi peristiwa
Perampokan bank.
Rubrikasi:
Bagaimana suatu peristiwa dikategorisasikan
Dan dikelompokkan ke dalam rubrik tertentu.
Peristiwa tertentu dikelompokkan ke dalam
Rubrik besar seperti ekonomi, politik,
Nasional, internasional dan sebagainya.
Masalah narkoba diklasifikasikan sebagai
Persoalan kesra, bukan kriminalitas.
Persoalan HPH dan perusahaan
Pertambanngan sebagai masalah ekonom,
Bukan politik atau lingkungan.
Murray Edelman
Bagaimana Framing Bekerja?
Kategori
sasi
Rubrikasi
Membuat khalayak hanya mengingat satu dimensi
Menonjol saja dari suatu peristiwa. Misalnya
Pemberitaan media pada kasus Sampit 2001.
Ketika Menyebut peristiwa Mei, orang hanya teringat pada
Kejatuhan Soeharto.
Peristiwa lain seperti perkosaan Massal terhadap wanita
etnis Cina tidak tersentuh.
Membuat khalayak hanya mengingat pengelompokan
besar peristiwa saja.
Ketika Menyebut peristiwa, Khalayak hanya melihat kasus ini
sebagai perang Suku Dayak dan Madura.
Dimensi lain seperti Penebangan liar, HPH, ketidakadilan
tidak tersentuh
Murray Edelman
Apa Yang Harus Dikritisi?
Kategori
sasi
KESALAHAN KATEGORISASI
Rubrikasi
KESALAHAN RUBRIKASI
Robert N. Entman
Prinsip Dasar:
Framing adalah penempatan informasi-informasi dalam
konteks yang khas sehingga isu tertentu mendapatkan
alokasi lebih besar dari pada yang lain. Framing
menggambarkan proses seleksi dan menonjolkan aspek
tertentu dari realitas oleh media
Robert M. Entman
Perangkat Framing:
Seleksi Isu:
Aspek ini berhubungan dengan
Pemilihan fakta. Tidak semua
aspek dari peristiwa
Ditampilkan, wartawan memilih
aspek Tertentu dari suatu isu.
Dalam seleksi
Isu, ada bagian yang ditonjolkan,
ada bagian yang hilang
dalam pemberitaan
Penonjolan Isu:
Aspek ini berhubungan dengan
penulisan Fakta. Setelah peristiwa
dipilih, bagaimana
Peristiwa itu ditampilkan.
Bagaimana peristiwa
Ditulis, dengan kata, gambar
dan keterangan
Apa fakta itu disajikan
Robert M. Entman
Perangkat Framing:
Define Problems
(Pendefinisian Masalah)
Bagaimana peristiwa dilihat? Sebagai apa? Sebagai
masalah apa?
Diagnose Causes
(Memperkirakan Masalah atau Sumber Masalah)
Peristiwa itu disebabkan oleh apa? Apa yang menjadi
penyebab suatu masalah? Siapa aktor (orang) yang
menyebabkan masaah?
Make Moral Judgement
(Membuat keputusan moral)
Nilai moral apa yang disajikan untuk menjelaskan
masalah? Nilai moral apa yang dipakai untuk
melegitimasi suatu tindakan?
Treatment Recommendation
(Menekankan penyelesaian masalah)
Penyelesaian apa yang ditawarkan? Jalan apa yang
ditempuh untuk menyelesaikan masalah?
Robert M. Entman
Kasus: Operasi Militer di Aceh
Define Problems
(Pendefinisian Masalah)
Pengkianatan dan pemberontakan Gerakan Aceh Merdeka.
Diagnose Causes
(Memperkirakan Masalah atau Sumber
Masalah)
Gerakan Aceh Merdeka
Make Moral Judgement
(Membuat keputusan moral)
TNI datang untuk membela rakyat. Negara Kesatuan Republik Indonesia
(NKRI) adalah konsep final, tidak bisa diganggu gugat.
Treatment Recommendation
(Menekankan penyelesaian masalah)
GAM agar bertobat dan kembali ke pangkuan NKRI. Jika tidak, harus
ditumpas habis.
William A. Gamson
Prinsip Dasar:
Frame adalah cara bercerita (story line) atau gugusan ide-ide
yang tersusun sedemikian rupa dan menghadirkan konstruksi
makna dari peristiwa.
Cara bercerita itu berupa kemasan (package)----serangkaian
gugusan ide-ide yang terorganisir sedemikian rupa dari suatu
peristiwa.
William A. Gamson
FRAME
Seperangkat gagasan atau ide sentral
dari suatu peristiwa
FRAMING DEVICE
(PERANGKAT FRAMING)
Pemakaian kata, kalimat
Atau metafora tertentu yang
Merujuk kepada gagasan
Tertentu. Elemen itu saling
Mendukung membentuk ide
Sentral dari berita
REASONING DEVICE
(PERANGKAT PENALARAN)
Dasar pembenar atau alasan
Tertentu yang mendukung ide
Sentral dari berita. Dasar pembenar
Itu yang membuat pendapat atau
Gagasan tampak benar dan absah dan
Tak terbantahkan.
William A. Gamson
FRAME
Framing Device (Perangkat Framing)
Reasoning Device
(Perangkat Penalaran)
Methapor
(Perumpamaan atau pengandaian)
Roots
(Analisis kausal, sebab akibat)
Catchphrases
(Frase yang menarik, kontras, menonjol dalam suatu
wacana. Umumnya berupa jargon atau slogan)
Appeals to Principle
(Premis dasar, klaim-klaim moral)
Exemplar
(Mengaitkan bingkai dengan contoh, uraian, detail)
Consequences
(Efek atau konsekuensi yang didapat)
Depiction
(Penggambaran atau pelukisan suatu isu yang bersifat
konotatif. Umumnya berupa leksikon, label, kosakata)
Visual Images
Zhongdang Pan dan Gerald M. Kosicki
SINTAKSIS
(Menyusun Fakta)
(1) Skema Berita---Headline, lead, latar,
kutipan sumber dsb.
SKRIP
(Mengisahkan Fakta)
(2) Kelengkapan Berita (5W +1 H)
TEMATIK
(Menulis Fakta)
(3) Detail (4) Koherensi
(5) Bentuk Kalimat (6) Kata Ganti
RETORIS
(Menekankan Fakta)
(7) Leksikon (8) Grafis
(9) Metafora