pelaksanaan kegiatan promosi melalui media sponsorship pada

Download Report

Transcript pelaksanaan kegiatan promosi melalui media sponsorship pada

PELAKSANAAN KEGIATAN
PROMOSI MELALUI MEDIA
SPONSORSHIP
PADA
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Pemasaran modern memerlukan lebih dari sekedar pengembangan produk yang
baik, menawarkan dengan harga yang menarik dan membuatnya mudah didapat
oleh pelanggan sasaran. Namun perusahaan harus juga melakukan promosi, sebab
tanpa adanya promosi, konsumen akan sulit untuk mengetahui informasi mengenai
produk yang kita tawarkan yang kemudian akan mengakibatkan produk kita sulit
terjual di pasaran.
Sebaik apapun produk kita, semenarik apapun harga yang kita tawarkan, serta
semudah apapun produk kita diperoleh di pasaran, itu semua tidak akan berguna
tanpa adanya promosi. Suatu produk dengan kualitas serta harga yang relatif sama
dengan para pesaingnya, namun memiliki promosi yang lebih unggul, kemungkinan
besar akan lebih laku disbanding para pesaingnya. Sebaliknya, suatu produk
dengan harga dan kualitas yang lebih baik dari pesaingnya, namun hampir sama
sekali tidak melakukan promosi, maka produk tersebut akan kalah dari para
pesaingnya walaupun secara harga lebih mahal dan kualitas lebih rendah.
Adidas adalah suatu perusahaan perlengkapan olahraga dan pakaian yang sangat
gencar melakukan promosi, walaupun produknya telah dikenal di seluruh dunia.
Salah satu media promosi yang paling sering digunakan Adidas adalah
sponsorship, yang untuk lebih jelasnya akan dijelaskan dalam makalah ini.
Rumusan Masalah
Yang menjadi rumusan masalah yang selanjutnya akan
kami bahas dalam makalah ini adalah:
Bagaimanakah promosi melalui media sponsorship yang
dilakukan Adidas
Tujuan Penulisan Makalah
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah:
Untuk mengetahui pelaksanaan promosi melalui media
sponsorship yang dilakukan adidas
Kerangka Pemikiran
Global promotion
decisons
1.Four major difficulties
2.Typical Marcoms (Marketing
Communications) Tools
3.Media Spending
4.International communications
plan
5.Tactical decisions
6.Organizing and co-ordination of
advertising effort
7.Personal selling
8.Elements of the promotions
mix
1.Sales
promotion
2.Co operation from
intermediaries
3.Bribery
4.sponsorship
BAB II
PROFIL PERUSAHAAN DAN PEMBAHASAN
2.1 Profil Perusahaan
Dimulai sekitar pada tahun 1920-an, pertamakali berdiri dengan nama
Gebruder Dassler Schuhfabrik, di daerah Herzogenaurach, dekat kota
Nueremberg, Jerman oleh dua bersaudara Adolf (Adi) Dassler dan Rudolf
(Rudi) Dassler dengan produk pertama yang dibuat berupa sandal. Sekitar
tahun 1925, Adolf Dassler merancang sepatu olahraga untuk pertamakalinya.
Tahun 1928 untuk pertamakalinya mereka memberikan sepatu secara gratis
kepada para atlit olimpiade di Amsterdam. Pada tahun 1931 Adolf dan Rudolf
Dassler menjual sepatu khusus untuk pemain tennis, baru setelah itu diikuti
dengan merancang sepatu untuk kebutuhan olahraga lainnya. Dengan
memberikan sepatu secara gratis kepada para atlit professional, mereka
akhirnya menyadari bahwa para atlit itulah media iklan yang paling cocok bagi
produk mereka, dan terbukti pada tahun 1934, sprinter asal Amerika Serikat
Jesse Owens memakai sepatu buatan mereka pada saat memenangkan medali
emas di Olimpiade Berlin.
Pada tahun 1948, Dassler bersaudara dikabarkan menghilang secara
misterius dan hampir tidak terdengar lagi kabarnya. Berdasarkan berita yang
beredar kala itu, dikabarkan mereka menghilang akibat dari PD II. Rudolf
Dassler terdaftar sebagai anggota wajib militer, sedangkan Adolf tidak ikut
melainkan tetap menjalankan usaha sepatunya, namun kali ini dia membuat
sepatu boot khusus untuk para tentara Jerman yang berperang kala itu.
Seusai perang, Rudolf pindah ke daerah lain di Herzogenaurach dan
mulai kembali merintis usaha sepatu olahraganya, namun kali ini dengan
merknya sendiri yang diberi nama Puma. Sementara Adolf juga encoba
membuat merk sendiri berdasarkan nama panggilannya ”Adi” dan awalan
pada nama belakangnya “das”, sehingga diperoleh nama “adidas”. Kedua
bersaudara tersebut akhirnya bersaing, namun tetap secara sehat.
Sebelum tahun 1968 Adidas sama sekali belum pernah mencoba menjual
produknya ke pasar Amerika Serikat, namun ketika mereka mulai menjualnya,
dalam waktu beberapa tahun Adidas berhasil menguasai pasar Amerika Serikat
mengalahkan Wilson dan MacGregor.
Tahun 1970-an, bisa dibilang sebagai era kesuksesan Adidas. Pada
Olimpiade Munich tahun 1972, seluruh ofisialnya menggunakan produk Adidas,
dan 1.164 dari 1.490 atlit internasional menggunakan Adidas. Tahun 1976,
logo trefoil pada T-Shirt adidas sempat dianggap sebagai barang “wajib” yang
harus dimiliki remaja waktu itu. Tahun 1979, dengan semakin banyaknya
“penggila” Adidas, bahkan Adidas berhasil memasyarakatkan olahraga
lari/jogging pada 25 juta penduduk Amerika Serikat. Akhirnya, pada akhir
tahun 1970-an menjadi era dimana Adidas menguasai pasar olahraga dunia.
Pada tahun 1980-an domonasi Adidas mulai hilang, seiring dengan kematian
Adolf Dassler pada tahun 1978. Horst Dassler, putra Adi Dassler dijunjuk
sebagai pengganti sang ayah. Namun Horst belum mampu mengembalikan
masa kejayaan Adidas seperti pada era Adolf Dassler. Era 1980-an menjadi era
keterpurukan Adidas yang kalah bersaing dengan Nike yang kala itu masih
kecil. Didirikan tahun 1972, Nike menawarkan warna dan gaya yang lebih
menarik serta inovasi tinggi dibandingkan Adidas. Tak pelak, era 1980-an
adalah masa kejayaan bagi Nike, Nike mendominasi pasar dan sangat
digandrungi remaja Amerika Serikat waktu itu. Belum mampu bersaing dengan
Nike, Adidas makin terpuruk dengan kedatangan Reebok yang menawarkan
produk berperforma tinggi.
Tahun 1987 Horst Dassler meninggal dunia, Adidas belum bangkit. Adidas
mampu bertahan berkat grup Rap pertama peraih penghargaan platinum,
D.M.C yang menyanyikan hit singlenya yang berjudul “My Adidas” sedikit demi
sedikit membuat Adidas bertahan di pasaran. Adidas akhirnya mengontrak
D.M.C dan menjadikannya sebagai media promosi baru selain atlit.
Tahun 1990, pangsa pasar Adidas di AS hanya sebesar 2-3%, namun Adidas
perlahan tapi pasti mulai bangkit. Singkat cerita tahun 1997 tingkat penjualan
Adidas meningkat lebih dari 50% disbanding tahun-tahun sebelumnya yang
menandai kebangkitan salah satu produsen perlengkapan olahraga paling
sensasional di abad 20.
2.2 Pembahasan
Adidas memilih lebih memfokuskan promosi produknya melalui media
sponsorship sebab mereka menganggap media inilah yang paling efektif.
Sebagai contoh, di Indonesia saja hampir semua liga sepak bola bergengsi
dunia di tayangkan melalui media televisi, salah satunya liga Spanyol. Pada
saat menonton Real Madrid bertanding, kita bisa melihat sepatu Adidas model
apa yang dipakai David Beckham, seperti apa model kaos Adidas yang
digunakan oleh klub Real Madrid ketika bermain, belum lagi atribut yang
digunakan para pemain serta para offisialnya mulai dari jaket, training, kupluk,
rompi, wristband, dan sebagainya. Sadar ataupun tidak disadari kita telah
menyaksikan itu semua selama kurang lebih 90 menit. Hebatnya lagi, Adidas
tidak membayar fee kepada stasiun televisi yang menyiarkan pertandingan
sepak bola tersebut, melainkan hanya kepada pihak Real Madrid. Padahal
apabila pertandingan tersebut disiarkan ke seluruh dunia, milyaran pasang
mata yang menyaksikannya. Hal serupa bahkan lebih sensasional lagi akan
terjadi dalam satu bulan mendatang, yaitu Piala dunia. Apalagi ajang tersebut
diselenggarakan selama kurang-lebih satu bulan penuh dan hampir dapat
dipastikan milyaran pasang mata seluruh penggila sepak bola dunia tertuju
kesana yang mau tidak mau akan turut pula menyaksikan Adidas. Sekali lagi,
adidas hanya membayar fee kepada FIFA, bukan stasiun-stasiun televisi yang
menyiarkan sepakbola di seluruh dunia.
Proses sponsorship yang dilakukan Adidas apabila ditinjau
secara umum dimulai dengan menawarkan suatu kontrak
terhadap objek sponsor. Apabila telah disetujui, pihak
Adidas membayar sejumlah dana kepada objek sponsor
dan objek sponsor diwajibkan menggunakan produkproduk dari Adidas sesuai jangka waktu yang telah
ditentukan dalam kontrak. Apabila kedua belah pihak
merasa puas, tidak menutup kemungkinan kontrak akan
diperpanjang ketika kontrak sebelumnya sudah atau
hampir habis.
Beberapa jenis sponsorship serta objek yang
disponsori oleh Adidas
No
Jenis Sponsorship
Objek sponsorship
1
Event-event olahraga
Piala Dunia, Piala Eropa, Liga
Champions, Olimpiade
2
Federasi olahraga nasional &
Internasional
FIFA, UEFA, AFA, FFF, JFA
3
Klub olahraga profesional
AC Milan, Real Madrid, Bayern
Munchen, Newcastle United
4
Atlet-atlet profesional
David Beckham, Steven
Gerrard, Raul Gonzales,
Alessandro Del Piero, Zinedine
Zidane
5
Artis hip-hop / R&B serta musisi
lainnya
Korn, Missy elliot, Limp Bizkit
Walaupun strategi promosi yang utamanya adalah sponsorship, bukan
berarti Adidas tidak pernah melakukan promosi melalui media lain.
Walaupun bukan sebagai media promosi yang utama, Adidas juga tetap
mempromosikan produknya dengan memasang berbagai iklan seperti
di televisi, majalah, billboard, katalog, dan sebagainya.
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
3.1 Kesimpulan
Promosi merupakan kegiatan yang sangat penting bagi suatu
perusahaan untuk memperkenalkan produknya kepada para calon
konsumennya. Setiap perusahaan dapat menggunakan kegiatan promosi yang
berbeda-beda, tergantung dengan jenis produk serta sasaran yang ditentukan
oleh perusahaan.
Bagi Adidas, sponsorship merupakan media promosi yang paling
efektif untuk memperkenalkan produk mereka ke pasaran. Kesuksesan Adidas
mensponsori event-event besar seperti piala dunia, piala eropa, dan liga
champions menjadi bukti. Ditambah produk mereka semakin dikenal dengan
dikontraknya atlit-atlit kawakan seperti David Beckham serta grup band seperti
Korn.
3.2 Saran
Bagi perusahaan-perusahaan yang ingin melakukan promosi
khusisnya melalui media sponsorship, sebaiknya terlebih dahulu
memperhatikan antara jenis produk yang mereka miliki dengan objek yang
akan mereka sponsori, agar hasilnya maksimal serta tepat sasaran seperti yang
telah dicapai oleh Adidas.