DATA - sdmuhcc.net

Download Report

Transcript DATA - sdmuhcc.net

GURITNO BANU AJI 5B/41

Pangeran Dipanegara (ꦢ ꦢꦢ ꦢ ꦢ ꦢ ꦢ ), juga

sering dieja Diponegoro (lahir di Yogyakarta , 11 November 1785 – meninggal di Makassar , Sulawesi Selatan , 8 Januari 1855 pada umur 69 tahun) adalah salah seorang pahlawan nasional Republik Indonesia . Pangeran Diponegoro terkenal karena memimpin Perang Diponegoro / Perang Jawa (1825-1830) melawan pemerintah Hindia-Belanda. Perang tersebut tercatat sebagai perang dengan korban paling besar dalam sejarah Indonesia.

[1]

I Gusti Ketut Jelantik (??? -

1849 ) adalah pahlawan nasional Indonesia dari Karangasem , yang berasal Bali . Ia merupakan patih Kerajaan Buleleng . Ia berperan dalam Perang Jagaraga yang terjadi di Bali pada tahun 1849 . Perlawanan ini bermula karena pemerintah kolonial Hindia Belanda ingin menghapuskan hak tawan karang yang berlaku di Bali, yaitu hak bagi raja-raja yang berkuasa di Bali untuk mengambil kapal yang kandas di perairannya beserta seluruh isinya. Ucapannya yang terkenal ketika itu ialah "Apapun tidak akan terjadi. Selama aku hidup aku tidak akan mangakui kekuasaan Belanda di negeri ini". Perang ini berakhir sebagai suatu

puputan

rakyatnya bertarung mempertahankan daerahnya sampai titik darah penghabisan. Namun akhirnya ia harus mundur ke , seluruh anggota kerajaan dan Gunung Batur , Kintamani . Pada saat inilah beliau gugur.

[

rujukan?

]

Ayahnya bernama Senen, sersan di Batalyon VIII. Saudara Soepratman berjumlah enam, laki satu, lainnya perempuan. Salah satunya bernama Roekijem. Pada tahun 1914, Soepratman ikut Roekijem ke Makassar . Di sana ia disekolahkan dan dibiayai oleh suami Roekijem yang bernama Willem van Eldik .

Soepratman lalu belajar bahasa Belanda di sekolah malam selama tiga tahun , kemudian melanjutkannya ke

Normaalschool

selesai. Ketika berumur 20 tahun, lalu dijadikan guru di tahun selanjutnya ia Makassar sampai di Sekolah Angka 2. Dua mendapat ijazah Klein Ambtenaar.

Pattimura(atau Thomas Matulessy) (lahir

di Haria , pulau Saparua , Maluku , 8 Juni 1783 – meninggal di

Pattimura adalah pahlawan

merupakan Ambon , Maluku , 16 Desember 1817 umur 34 tahun), juga dikenal dengan nama Kapitan Maluku dan Pahlawan nasional Indonesia .

pada Menurut buku biografi Pattimura versi pemerintah yang pertama kali terbit, M Sapija menulis, "Bahwa pahlawan Pattimura tergolong turunan bangsawan dan berasal dari Nusa Ina (Seram). Ayah beliau yang bernama Antoni Mattulessy adalah anak dari Kasimiliali Pattimura Mattulessy. Yang terakhir ini adalah putra raja Sahulau. Sahulau merupakan nama orang di negeri yang terletak dalam sebuah teluk di Seram Selatan".